Anda di halaman 1dari 10

KEANEKARAGAMAN

OLEH

SUHARMIN

DASAR DASAR KLASIFIKASI

Kegiatan klasifikasi tidak lain adalah pembentukan


kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara
mencari kesegaraman cir i atau sifat di dalam
keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup
itu tersebut. Untuk itu perlu di cari dengan cara yang
baik. Yaitu dengan melakukan pengelompokkan atau
klasifikasi makhluk hidup. Jadi tujuan klaasikasi
makhluk hidup adalah menyederhanakan objek
kajian,sekaligus mempermudah dalam mengenali
keanekaragaman makhluk hidup.
sesuai dengan perkembangan klasifikasi,maka
pengelompokan atau klasifikasi makhluk hidup tidak
lagi berdasarkan manfaatnya , tetapi sudah
berdasarkan ciri-ciri morfologi,anatomi dan fisiologi.

SISTEM SISTEM KLASIFIKASI

sistem klasifikasi makhluk hidup terus berkembang


sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan,khususnya taksonomi. Saat ini di ketahui
terdapat 3 sistem klasifikasi makhluk hidup. Yaitu
sistem artifisial(buatan), sistem alami,dan sistem
filogenetik.
1) Sistem artifisial
sistem artifisial adalah klasifikasi yang menggunakan
satu atau dua ciri pada makhluk hidup. Sistem ini di
susun dengan menggunakan ciri-ciri atau sifat-sifat
yang sesuai dengan kehendak manusia, atau sifat
lainnya.misalnya klasifikasi tumbuhan dapat
menggunakan dasar habitat ( tempat hidup ),habitut
berdasarkan perawakan ( berupa
pohon,perdu,semak,ternak dan memanjat.

2) Sistem alami
klasifikasi sistem alami menggunakan dasar
persamaan dan perbedaan morfologi
( bentuk luar tubuh ) secara alami atau wajar.
Contohnya hewan berkaki dua,berkaki
empat,tidak berkaki,hewan bersayap,hewan
bersirip,hewan berbulu,bersisik,berambut dan
lain lain. Sedangkan pada tumbuhan, ada
kelompok tumbuhan berkeoing biji satu,
berkeping biji.

3) Sistem filogenetik
Sistem filognetik di susun berdasarkan jauh
dekatnya kekebrabatan antara takson yang satu
dengan takson lainnya. Selain mencerminkan
persamaan dan perbedaan sifat morfologi dan
anatomi maupun fisiologinya. Sistem ini pun
menjelaskan mengapa makhluk hidup semuanya
memiliki kesamaanmolekul dan biokomia, tetapi
berbeda-beda dalam bentuk susunandan fungsinya
pada setiap makhluk hidup.
Jadi pada dasarnya, klasifikasi sistem filogenetik
di susun berdasarkan persamaan fenotip yang
mengacu pada sifat-sifat bentuk luar .faal,tingkah
laku yang dapat di amati,dan pewarisan keturunan
yang mengacu pada hubungan evolusioner sejak
jenis nenek moyang hingga cabang-cabang
keturunannya.

TATA NAMA MAKHLUK HIDUP


Pemberian nama ilmiah pada makhluk hidup menggunakan
tatanama Binomial.
Tatanama binomial ( binomial berarti dua nama ) merupakan
aturan penamaan baku bagi semua organisme
( makhluk
hidup ) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi
( biologi ),dengan mengambil nama genus dan nama spesies.
Penamaan organisme pada saat ini di atur dalam Peraturan
Internasional bagi Tatanama Botani (ICBN),bagi
tumbuhan,beberapa alga,fungi,dan lumut kerak,serta fosil
tumbuhan; Peraturan Iternasional bagi Tatanama Zoologi
(ICZN)bagi hewan dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional
bagi Tatanama Prokariota (ICNP) aturan penamaan dalam biologi,
khususnya tumbuhan, tidak perlu di kacaukan dengan aturan
nama lain yang berlaku bagi tanaman budidaya ( Peraturan
Internasional bagi Tatanama Tanaman Budidaya ( ICNP ).
Upaya pemberian nama ilmiah makhluk hidupyang di rintis oleh
para ilmuan meliputi ketentuan pemberian nama takson jenis. Di
samping juga tatanama untuk takson marga dan suku.

a.

b.

Nama jenis
Nama jenis untuk hewan dan tumbuhan
harus terdiri dari dua kata atau
tunggal(mufrad) yang sudah di alihkan.
Misalnya jagung nama spesiesnya zea mays,
burung merpati nama spesiasnya columbia
livia.
Nama marga ( genus )
Nama marga tumguhan maupun hewan
terdiri dari suku kata yang merupakan kata
benda berbentuk jamak. Biasanya berasal dari
nama marga makhluk hidupyang bersangkutan.
Contohnya marga tumbuhan solanum ( terongterongan )

c. Nama suku ( familia )


Nama-nama suku pada umumnya merupakan suku
kata sifatyang di jadikan sebagai kata bendaberbentuk
jamak. Biasanya berasal dari nama margta makhluk
hidup yang bersangkutan. Bila tumbuhan maka di
tambahkan akhiran aceae. Contoh nama suku
solanoceae , berasal dari kata solanum+ceae. Tetapi
pada hewan di tambhakan denga idea, contoh nama
suku felidea, berasal dari kata felis+idea.
d. Nama ordo ( bangsa )
Ordo merupakan tingkatan takson yang
menghimpun beberapa famili.
e. Nama Clasis ( klas )
Merupakan beberapa ordo yang memiliki
persamaan ciri di masukkan ke dalam saru klas

f . Nama filum atau divisi


Filum merupakan tingkatan takson yang
menghimpun beberapa klas yang memiliki
persaman ciri-ciri.
Filum atau divisi digunakan untuk menunjuk
suatu kelompok makhluk hidup yang sebagian
besar cirinya sama.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai