Hukum perdata ialah hukum yang mengatur tentang hubungan orang dengan
perorangan dalam masyarakat . jadi yang menjadi sumber pengaturan hukum perdata itu
ialah kepentingan-kepentingan individu (perorangan dalam masyarakat) sumber hukum
adalah segala sesuatu yang pada dasar nya memiliki hak dan kewajiban dalam lalu lintas
hukum . yang termasuk dalam pengertian sumber hukum ialah manusia (naturlyk
persoon) dan badan hukum (recht persoon ) contohnya : PT.perseroan terbatasa ,
pn/bumn , koperasi, yayasan , badan-badan pemerintahan. Subjek hukum adalah orang
kalau badan hukum adalah pengurus.
Sifat terbuka nya persidangan sidang pemeriksaan pengadilan pada azaz nya
terbuka untuk umum . jadi meskipu terbuka berdasarkan pertimbagan hakim kadang
tertutup bahwa setiap orang dapat hadir dan mendengar kan pemeriksaan di pengadilan .
Tujuan dari terbuka nya persidangan adalah :
a.
b.
c.
d.
sesuatu , dll. Yang cara memperolehnya harus berdasar kan hukum (umpama jula-beli ,
sewa-menyewa , waris mewaris , perjanjian ).karena subjek hukum itu timbul atau ada
sejak manusia di lahirkan . hapus nya subjek hukum kalau meninggal nya status bayi
yang masih berada dalam kandungan .apabila kepentingan-kepentingan bayi yang dalam
kandungan tersebut mengharuskan maka bayi tersebut keduduk kan nya sebagai subjek .
contohnya : seorang suami istri yang ternyata istrinya mengandung tetapi bayi belu lahir
suaminya meninggal (maka bayi ter sebut di sebut subek hukum ). Kalau bayi meninggal
dianggap sudah tidak ada oleh hukum . pasal 119 HIR , maka harta suami istri
merupakan harta kesatuan . bahwa di dalam hukum acara perdata istri tunduk kepada
suami ibarat nya (satu kapal satu nahkoda).sehingga tindakan hukum seorang istri hanya
bisa di wakili oleh suami nya , namun menurut undang-undang perkawinan (undangundang 1974 pasal 32) bahwa hak suami istri sama bahwa istri bisa bisa melakukan
perbuatan-perbuatan hukum dengan suami nya . contohnya : jual beli .
Dalam hukum perdata hakim mempunyai tugas yang terbagi menjadi 2 yaitu :
Tugas mengadili perkara sengketa gugatan atas segala hak dan hakim dalam
persidangan perdata akan memeriksa dan memutus sengketa tersebut . dalam hakim
mengadili sengketa disebut dengan yurisdicsio . wewenang hakim dalam hal bukan
mengadli tapi memberi ketetapan . contoh nya : untuk menjadi ahli waris , mengagngkat
anak , merek barang . dalam persidangan perdata maka dinyatakan untuk umum artinya
umum bisa mendengar dan melihat akan tetapi kadang-kdang peradilan perdata di
lakukan secara tertutup hal ini menyangkut adanya pertimbangan pertimbangan dari
hakim terutama tentang kesusilaan dan hal-hal lain yang umum tidak patut mendengar .
Pemeriksaan sidang beradilan langsung : hakim bisa berhadapan lansung dengan
pengugat da tergugat hal ini memudah kan nakim dalam hal memberikan penilaian ,
pertimbangan dalam menyelesaikan sengketa tersebut . keuntungan dari hal ini yaitu agar
dapat di hindari adanya ke bohongan dari salah satu pihak . sedangkan pemeriksaan
sidang tidak langsung : dimana hakim tidak berhadapan langsung dengan subjek hukum
atau terguga dan pengugat tetapi hakim berhadapan langsung dengan wakil dari para
pihak pihak tersebut atau dengan para kuasa hukum nya . keuntungab nya dari diwakili
oleh pengacara bahwa proses akan ber jalan cepat . dasar timbul nya perkara dalam
perkara perdata , timbul nya perkara karena terjadi pelanggaran hak seseorang seperti
yang di atur dalam hukum perdata (dalam kasus hutang piutang , pembagian waris) .
pelanggaran hak seseorang itu menimbulkan kerugian bagi tersangka . karena terjadi
perbuatan pelanggaran terhadap perbuatan pidana itu yang sifat nya merugikan negara .
menganggu kewibawaan pemerintah dan menganggu ketertuban umum .
Inisiatif berperkara , dalam perkara perdata , inisiatif berperkara timbul dari
pihak yang merasa di rugikan karena , itu pihak yang merasa di rugikan mengajukan
perkara nya kepada hakim untuk memperoleh penyelesain sebagai mana mestinya di
dalam perkara pidana inisiatif berperkara datang dari pihak penguasa negara atau
pemerintah . lawannya disebut tergugat . didalam perkara pidana pihak yang mengajukan
perkara di mana hakim di sebut jaksa (pu) sedangkan polisi melakukan penyelidikan
guna diterus kan kepada jaksa . pihak yang di sangka melakukan kejahatan atau
melakukakan kejahatan di sebut tersangka (pada zaman hukum acara pidana belanda
atau HIR tersangka di sebut tertuduh ). Apabila tersangka ini tealah melakukan kejahatan
setelah di proses ia di sebut tersangka . apbila jaksa (pu) membawa perkara di
persidangan dan hakim mengatakan beralasan untuk di terus kan pemeriksaan dari
persidangan maka ia disebut terdakwa .
D. Masalah perdamaian
Di dalam perkara perdata yang di periksa di muka persidangan selama sebelum di
putus oleh hakim selalu di tawar kan perdamain untuk mengakiri perkara (kasus tangpiutang , perceraian ). Di dalam perkara pidan tidak ada di lakukan perdamain selagi di
proses untuk di tuntas harus di selesaikan sampai ada keputusan dari hakim . kecuali
apabila berdasar kan undang-undang , karena alasan tertentu . suatu perara yang belum
di ajukan di persidangan dapat di (kesampaikan) demi kepentingan umum .
E. Sumpah decissoire
Di dalam perkara perdata mengenai sumpah decissoire yaitu sumpah di limpah
kan oleh pihak yang satu ke pihak lawan tentang kebenaran suatu peristiwa . apabia
sumpah sudah di lakukan . maka hakim harus menerima hubungan yang telah di
nyatakan dengan sumpah tersebut.
F. Tentang hukuman
Di dalam perkara perdata hukuman yang di berikan oleh hakim kepada pihak
yang kalah , berupa kewajiban untuk memenuhi prestasi bukan berupa hukuman badan di
dalam perkara perdata pidana hukuman yang di berikan kepada tersangka berupa
hukuman badan dan hak nya yaitu hukuman mati , hukuman penjara , hukuman denda ,
dan hukuman pencabulan hakhak tertentu .
(person dengan person ). Yang meyangkut hak di mana salah satu orang tersebut merasa
di rugikan karena akibat orang lain tersebut dan ternyata tidak bisa di selesaikan secara
kaluarga atau pendekatan individu . maka,oleh hukum orang tersebut tidak boleh
melakukan perbuatan menghakimi sendiri . akan tetapi pihak yang di rugi kan minta
bantua kepada hakim untuk menyelesaikan dan menengahi kasus nya . contohnya: terjadi
nya hutang antar seseorang dengan orang lain , terjadinya pembagian harta waris yang
tidak adil . jadi apabila penyelesain secara internal tidak bisa di selesaikan maka , salah
satu pihak terutama yang di rugikan akan minta penyelesaiaan di pengadilan . (hakim)
yang di sebut dalam ilmu hukum berperkara perdata harus di bedakan pula antara perkara
dengan sengketa . perkara mempunyai pengertian luas contohnya :perkara
perdata,pelecahan sex . sesangkan sengketa , mempunyai pengertian sempit sengketa
merupakan bagian dari perkara . pasal 167 KUHP tentang menghakimi sendiri . pasal
406 KUHP tentang pengerusakan . oleh karena itu hukum memberi kesempatan untuk
melakukan tuntutan ke pengadilan . gugatan kepada pengadilan untuk dapat nya di
periksa dan di putus oleh hakim dengan seadil-adil nya . bisa di ajukan secara lesan dan
tertulis . apabila yang menuntut tidak bisa menulis . apakah hakim akan menolak
tuntutan tersebut ? tidak , yang penting hakim memerintah kan panitia untuk mencatat
apa yang telah di katakan penuntut . setelah di cacat akan di tanda tangani oleh hakim itu
sendiri . hakim tidak boleh menolak perkara yang telah di ajukan kepada nya , karena
hakim di anggap tau hukum da bisa mengadili hukum yang sesuai dengan rasa keadilan
dalam masyarakat . hakim berhak menolak suatu perkara apabila perkara tersebut tidak
diizinkan oleh undang-undang .
H. Dalam pemeriksaan di persidangan
Dalam pemeriksaan di persidangan hakim dalam melakukan pemeriksaan
terhadap para pihak bersifat langsung yang maksud nya langsung kepada yang
berkepentingan (dalam hukum acara pidana) contohnya : pelaku pidana sedangkan dalam
hukum acara perdata meskipun hakim memeriksa kapada para pihak-pihak tetepi para
pihak-pihak tersebut bisa di wakil kan kepada kuasanya atau penasehat hukum . dengan
demikian bahwa dalam perkara pidana kedudukan terdakwa bisa di wakili oleh orang
lain . dalam hukum perdata bisa di wakili oleh kuasa hukum atau penasehat . wakil tidak
harus sarjana hukum tetapi , orang biasa , orang sipil juga bisa mewakili sebab dengan di
wakili ahli hukum perkara akan berjalan objektif dan mekanisme akan bejalan cepat .
pada zaman dahuku para pihak bisa di wakili oleh orang yang bukan ahli hukum yang di
sebut pokrol.
I.
2. Dasar gugatan dalam hukum acara perdata di sebut funda mentum petendi yang
memuat uraian uraian tentang hukum yaitu adanya hak dari lingkungan .hukum
yang menjadi dasar yuridis dari gugatan itu .
3. Apa yang di mohon kan atau di tuntut oleh pihak supaya di putuskan oleh hakim
(petitum).
Yang di tuntut itu dapat di kunci , dan di jadi an 2 macam yaitu :
a. Tuntutan primer merupakan tuntutan yang pokok . misal nya : supaya tergugat
menyerahkan barang yang di beri di dalam perjanjian jual-beli .
b. Tuntutan subsidair merupakan tuntutan penganti apabila tuntutan pokok di tolak oleh
hakim misal nya :di rumus kan dengan mohon putusan yang seadil-adilnya .
Dalam perkara perdata , tidak ada jaksa atau penuntut umum . karena dalam
perkara perdata yang berperkara itu pihak pribadi .apabila dalam berperka itu hadir ,
jaksa mungkin ia mewakili pemerintah sebagai pihak di dalam pemeriksaan yang
mewakili pemerintah di muka persidangan . apabila pemerintah mendapat gugatan dari
orang atau badan hukum maka , pemerintah dapat mewakil kan kepada jaksa yang
bertindak . dalam hal ini legas standing sebagai perkara perdata . dasar hukum dari jaksa
dalammewakili negara , dalam rangka adanya gugatan dari pihak baik dari perorangan
maupun dari badan hukum . di samping juga jaksa mewakili negara dalam hal sebagai
tergugat dasar hukum nya STB no. 52 tahun 1922. Jaksa dapat bertindak sebagi
pengacara dengan syarat mendapat surat kuasa khusus intansi-intansi pemerintahan atau
negara .
Dalam hal mewakili persidangan dalam peradil an perdata yang dapat
mewakilimpengugat atau tergugat ada dua macam yaitu :
1. Pengacara atau avokat
2. Jaksa sebagai pengacara negara
Perbedaan essensial antara peradil an perdata dan pidana : dalam perkara pidana
para pihak tidak bisa tarik biaya sedangkan dalam peradil an perdata para pihak di tarik
biaya . sebab peradil an pidana adalah hukum publik mak tidak di tarik biaya . tujuan
masuk dalam peradil an perdata :
a. Minta kepada hakim agar dapat menyelesaikan permasalahan nya dengan kata lain
para pihak minta kepada hakim agar perkara nya di periksa dan di putus se adil- adil
nya .
b. Mengajukan permohonan dengan permintan agar hakim memberi kan satu ketetapan
dalam suatu hal contohnya : minta penetapan sebagai wali , waris adopsi , karena
menyangkut permohonan hakim .
Dalam persidangan perdata tergugat dapat di wakil kan kepada orang lain dan
penguasan kepada orang lain tersebut tidak harus srjana hukum . adapun penerima kuasa
mempunyai hak subsitusi yaitu hak untuk di ganti kan orang lain . pengatar kepada orang
lain tersebut . ini untuk menghindari ke tidak hadir an penerima kuasa . apabila yang
ersangkutan tidak bisa hadir di persidangan . surat kuasa untuk mewakili dapat di buat di
akte di bawah tanggan di buat oleh pihak yang berkepentingan dengan cukuo di bumbui
materi . adapun pabila baik pengugat menyerah kan kepada pengacara untuk mewakili
nya di persidangan maka prosedur persidangan akan lebih cepat dalam istilah hukum
procesuil . perbedaan antara penasehat hukum dalam persidangan perdata antara lain :
1. Penasehat yang sermi
2. Setengah resmi
3. Tidal resmi
Dalam persidanan perdata sidang selaku terbuka untuk umum . namun saja
dalam persidangan pidana asa sidang tertutup . (bahwa umum tidak boleh mendengar kan
sebab di khawatirkan mereka yang terlibat dalm persidangan akan merasa malu).bahwa
persidangan perdata menyangkut dua hal yaitu :
a. Berdasar kan eratur an ndang-undang (vide pasal 33). Peraturan pemerintahan no . 9
tahun 1975 : bahwa perkara perceraian persidangan di lakukan dengan pintu tertutup .
b. Menyangkut hal-hal kesusilaan . meskipun sidang tertutup hakim akan di lakukan di
dalam sidang terbuka . dalm pemeriksaan pengadilan pidan hakim tidak pasti
menerima setiap gugatan dari para pihak . kadang-kadabg hakim bersifat tidak
menerima dan menolak contohnya : tidak menerima karena yang melakukan gugatan
tersebut anak-anak di bawah umut . seseorang yang umur nya di bawa 21 tahun dalam
hukum perdata tidak cakup untuk melakukan perbuatan hukum .
J.
K. Jalan keluar (way out) dalam menghadapi gugatan yang di tolak atau
tidak di terima
Dalam mengajukan gugatan di pengadilan kadang-kadang dalam gugatan nya
berisi di mintakan adanya putusan profisionil juga sita jaminan .pengertian dari putusan
provisionil dari pengugat kepada hakim . karena adanya mereka yang cepat harus di
selesaikan dan waktunya mendesak selaki misalnya : pemalsuan merk suatu barang yang
di lakukan perusahaan lain sehingga perushaan yang di rugi kan minta kepada hakim
pengadilan agar yang memalsu merk segera menghentikan produksi nya . dalam acara
L. Kasus perceraian
Dalam HIR pasal 130 menerang kan apabila pihak yang berperkara yang
menyangkut gugatan perceraian telah sepakat untuk damai dan hakim telah menetap kan
per damain (akte perdamaian ). Maka di kemudian hari piha pihak yang pengugat tidak
bisa mengajukan gugatan lagi . namun dalam undang undang pokok per kawinan
undang-undang no . 74 tersebut . peraturan pemarintahan no . 9 tahun 1975 dalam pasal
32 namun di sebut kan bahwa meskipun telah di putus kan dengan perdamain oleh hakim
(di dukung oleh akte perdamaian ) . namun pihat pengugat masih bisa melakukan
gugatan lagi asal dengan alasan-alasan lain . namun undang-undang no . 1 tahun 1974
tersebut ber sifat fleksibel . apabila ke dua belah pihak tidak mau saran dari hakim
tersebut . dimana salah satu pihak tetap pada pendiriannya . maka salah satu pihak akan
tetap minta agar persidangan di lanjut kan dengan memeriksa materi pokok perkara .