Anda di halaman 1dari 63

Palang

Merah
Indonesia

GERAKAN PALANG MERAH DAN


BULAN SABIT MERAH
INTERNASIONAL
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

KOMPONEN GERAKAN INTERNASIONAL


PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH
Komite
Internasional
Palang Merah
(1863)

Perhimpunan Nasional
Palang Merah/
Bulan Sabit Merah
(185)
(1864)

Federasi
Internasional
Palang Merah
dan Bulan Sabit
Internasional
(1919)

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

ICRC . .
.

BUKAN
:

Organisasi Swasta

Mandat
Internasional

Markas Besar : Jenewa,


Swiss

Bagian dari PBB (UN)


Organisasi advokasi HAM

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

MANDA
MELINDUNGI dan MEMBANTU
KORBAN KONFLIK BERSENJATA
T

Kombatan
Penduduk
Sipil

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

IFRC

Henry P. Davison
(Palang Merah Amerika)

Berdiri tahun 1919 Pasca PD I dengan nama Liga Palang Merah


Nama Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah mulai dipakai tahun 1991
Berfungsi Sebagai Badan Koordinasi Antar Perhimpunan Nasional
Beranggotakan seluruh Perhimpunan Nasional
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

INTERNATIONAL FEDERATION RED CROSS


AND RED CRESENT (IFRC), TUGASNYA :
Promosi kegiatan PN, mencegah,&
mengurangi penderitaan manusia
Koordinasi bantuan Internasional kpd
korban bencana alam & teknologi
Mendukung PM Nasional melalui Program
Rekonstruksi & Rehabilitasi
Melaksanakan kegiatan untuk kepentingan
pengungsi (yg sudah tinggal di negara
damai)
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

PERHIMPUNAN NASIONAL

Palang Merah

Bulan Sabit Merah

Kristal Merah

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

KRISTAL MERAH
DISAHKAN PADA RABU, 8 DESEMBER 2005 MELALUI KONFERENSI
DIPLOMATIK YANG DILAKSANAKAN SETIAP 4 TAHUN SEKALI DI
JENEWA, SWISS.

LAMBANG INI TERCANTUM DALAM PROTOKOL III KONVENSI


JENEWA DAN DIJADIKAN SEBAGAI LAMBANG ALTERNATIF SELAIN
LAMBANG YANG SUDAH ADA.

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

Negara dan
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional

( 1863 )

PERHIMPUNAN
NASIONAL
PM / BSM

KONFERENSI
INTERNASIONAL

FEDERASI
PM / BSM
( 1919 )

NEGARA-NEGARA

Penandatangan
Konvensi
Jenewa

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

KERJASAMA GERAKAN
Memenuhi kebutuhan masyarakat
yang paling menderita

Bekerja bersama-sama saling membantu

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

KERJASAMA GERAKAN
-- Perhimpunan Nasional dan Federasi
-- Perhimpunan Nasional dan ICRC
-- Antar Perhimpunan Nasional (PMI &
PNs)
-- ICRC dan Federasi
-- ICRC, Federasi dan Perhimpunan
Nasional
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

PRINSIP-PRINSIP DASAR
GERAKAN PALANG MERAH DAN
BULAN SABIT MERAH

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

KEMANUSIAAN, memberikan pertolongan tanpa membedakan


korban, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama
manusia, serta menumbuhkan saling pengertian, persahabatan,
kerjasama, dan perdamaian abadi.
KESAMAAN, tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan,
kesukuan, agama atau pandangan politik. Mendahulukan
keadaan yang lebih parah.
KENETRALAN, tidak berpihak atau melibatkan diri
pertentangan politik, kesukuan, agama, atau ideologi.

dalam

KEMANDIRIAN, selalu menjaga otonomi agar dapat bertindak


sejalan dengan prinsip-prinsip dasar gerakan ini.
KESUKARELAAN, tidak untuk mencari keuntungan moril maupun
materiil.
KESATUAN, di dalam negara hanya ada satu perhimpunan.
KESEMESTAAN, mempunyai hak dan tanggungjawab yang sama
dalam menolong sesama manusia.
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

Menjamin
Kepercayaan

Pr
tu ins
ru i p
na
n

HUBUNGAN
ANTAR PRINSIP

Pr
Su ins
bs i p
ta
nt
Kemanusiaan
if
Kesamaan

utama

Kenetralan
Kemandirian

Kesemestaan
Kesukarelaan

Pr
O ins
rg ip
an
is
Kesatuan

Batu Pondasi
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

PALANG MERAH INDONESIA

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

SEJARAH KELAHIRAN PMI


12 Oktober 1873; Berdirinya Nederlands Indische Rode Kruis (NIRK) di
Indonesia dan ikut membantuk korban perang di Aceh (1875 dan 1896)
serta wabah pes di Jawa (1914).
Masa Penjajahan Belanda; Dr. Bahder Djohan & Dr. RCL. Sendoek,
mengusulkan berdirinya PMI dalam kongres NIRK (Nederlands Indische
Rode Kruis); DITOLAK
Masa Penjajahan Jepang; Jepang tidak berinisiatif untuk melanjutkan
NIRK dan putra-putri Indonesia tidak berhasil mendirikan PMI.
22 Agustus 1945; PPKI membentuk Badan Penolong Keluarga Korban
Perang yang didalamnya terdapat BKR.
17 September 1945; Menteri Kesehatan Dr. Boentaran Martoatmodjo
merintis pembentukan PMI dengan meminta kepada Drs. Mohammad
Hatta (Wakil Presiden RI) sebagai Ketua PMI.
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

30 Nopember 1945; terbentuknya POPDA (Panitia Oeroesan


Pemulangan Pemoelangan Djepang dan Asing) untuk mengevakuasi 35
ribu tentara Jepang, pembebasan dan repatriasi sekitar 36 ribu APWI.
(Allied Prisoner of War and Internees), dimana PMI menjadi salah satu
anggotanya.
31 Desember 1945; Berdirinya Nederlands Indies Rode Kruis Afdeling
Indonesia (NERKAI).
27 Desember 1949; NERKAI meleburkan diri ke dalam PMI.
16 Januari 1950; Serah terima seluruh tugas-tugas NERKAI kepada PMI
dengan dikeluarkannya KEPRES No. 25 Tahun 1950
20 Mei 1950; NERKAI menyerahkan RS Kedunghalang kepada PMI
(sekarang menjadi RS PMI Bogor)
5 Juni 1950; Pemerintah RI menandatangani hasil Konvensi Jenewa
15 Juni 1950; ICRC mengakui keberadaan PMI sebagai National Society
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

16 Oktober 1950; PMI diterima sebagai Liga Perhimpunan Palang Merah


(IFRC) yang ke-68.
31 Juli 1958; Keluarnya UU No. 59 tentang Keikutsertaan RI dalam
seluruh hasil Konvensi Jenewa tanggal 12 Agustus 1949.
3 April 1962; Terbitnya Lembaran Negara RI No. 1 Tahun 1962 tentang
Pemakaian/Penggunaan Tanda dan Kata-Kata Palang Merah, yang
hanya diperkenankan kepada Jawatan Kesehatan & Petugas
Kerohanian TNI, Palang Merah Indonesia, Badan/Perkumpulan/
Perseorangan setelah mendapat persetujuan dari PMI. Pasal 4 berlaku
juga terhadap lambang Bulan Sabit Merah atau Singa Merah dan
Matahari.
29 Nopember 1963; Keluarnya KEPRES No. 246 Tahun 1963 tentang
Perhimpunan PMI.

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

MANDAT & PENUGASAN


1. Keppres RI No. 25 Tahun 1950 tentang Pengesahan dan Pengakuan
Perhimpunan Palang Merah Indonesia menunjuk Perhimpunan PMI
sebagai satu-satunya organisasi untuk menjalankan pekerjaan palang
merah di Indonesia menurut Konvensi Jenewa (1864, 1906, 1929, 1949).
2. Keppres RI No. 246 Tahun 1963 tentang Tugas Pokok dan Kegiatan PMI:
bertindak atas nama Pemerintah RI melaksanakan hubungan LN dlm
lapangan kepalangmeraha sesuai dengan Konvensi Jenewa;
melaksanakan tugas-tugas bantuan pertama pada alam di dalam dan luar
negeri bencana (psl 2).
3. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 tentang Transfusi Darah:
mengelola dan melaksanakan UKTD ditugaskan kepada PMI atau
instansi lain yang ditetapkan oleh Menteri (psl 6 ayat 1); biaya yang
diperlukan untuk pelaksanaan tugas tsb menjadi tanggungjawan PMI;
pemerintah dapat memberikan subsidi yang pelaksanaannya diatur oleh
Menteri (psl 9).
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

4. Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2005 tentang Keanggotaan PMI dalam


Bakornas Penanggulangan Bencana & Pengungsi; anggota BAKORNAS
PB No. 10 (psl 4);
5. Peraturan Presiden No. 75 Tahun 2006 tentang Komisi Penanggulangan
AIDS Nasional; keanggotaan u (Psl 4)
6. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2006 tentang Penanggulangan Flu
Burung; keanggotaan Komnas Pengendalian Flu Burung (Avian Influenza)
dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza (FPBI) No. 16 (psl 4)
7. Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2007 tentang Penanganan dan
Pengendalian Virus Flu Burung (Avian Influenza); Menteri Pertanian dan
Menteri Kesehatan sesuai tugas dan kewenangannya masing-masing
melakukan upaya yang dipandang perlu untuk menangani dan
mengendalikan virus flu burung (avian influenza) dengan melibatkan TNI
dan PMI (paragraf Ketiga).
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

PEMBENTUKAN, DASAR DAN


KEDUDUKAN PMI
Pembentukan : 17 September 1945 dengan kegiatan membantuan
korban perang revolusi kemerdekaan RI.
Dasar Hukum : - Keppres No. 25 Tahun 1950 tentang Status Badan
- Keppres No. 246 Tahun 1963 tentang Tugas
Pokok dan Kegiatan Perhimpunan PMI
Kedudukan : PMI bersifat netral dan independen sehingga tidak berpihak
pada golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu.
Keberadaan Organisasi : - Pusat
- Daerah
Propinsi
- Cabang
Kabupaten/Kota
- Ranting
Kecamatan
- Unit (Unit Teknis)

Jakarta

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

KEGIATAN
PMI

Penanggulang
Penanggulang
an
anBencana
Bencana

Pemulihan
Pemulihan
Hubungan
Hubungan
Keluarga
Keluarga
(RFL)
(RFL)

Pelayanan
Pelayanan
Sosial
Sosialdan
dan
Kesehatan
Kesehatan
Masyarakat
Masyarakat

Pembinaan
Pembinaan
Generasi
Generasi
Muda
Muda
Diseminasi
Diseminasi
HPI
HPI

Usaha
Usaha
Kesehatan
Kesehatan
Transfusi
Transfusi
Darah
Darah
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

Tanggap Bencana

Palang
Merah
Indonesia

Kesiap-siagaan Bencana

Palang
Merah
Indonesia

Yansoskesmas

Palang
Merah
Indonesia

Transfusi Darah

Palang
Merah
Indonesia

Pembinaan Generasi Muda

Diseminasi

Palang
Merah
Indonesia

ORGANISASI
Pengurus Pusat

Pengurus Daerah

Pengurus Daerah

Pengurus Daerah

Pengurus Cabang

Pengurus Cabang

Pengurus Cabang

Pengurus Ranting

Pengurus Ranting

Pengurus Ranting

Pengurus Pusat
Pengurus Daerah (33, di tingkat Propinsi)
Pengurus Cabang (350, di tingkat Kabupaten/kotamadya)
Pengurus Ranting (2200, di tingkat Kecamatan)

Palang
Merah
Indonesia

MANAJEMEN MARKAS
PALANG MERAH INDONESIA

Palang
Merah
Indonesia

Kepengurusan
Dewan Pengurus
Mengatur dan mengawasi

Pelaksana
Manajemen dan Staf
Melaksanakan pekerjaan sehari
- - hari
06/10/02

Palang
Merah
Indonesia

Pengurus
(Dewan Pengurus )
&

Pelaksana
(Manajemen )

bersama-sama menjalankan
kepemimpinan Organisasi

06/10/02

Palang
Merah
Indonesia

KEDUDUKAN, TUGAS & TANGGUNG JAWAB


PENGURUS & MANAJEMEN
PENGURUS :
Adalah penetap kebijakan atas proses yang menjamin
bahwa organisasi dikelola dengan baik tanpa Pengurus
sendiri terlibat dalam masalah masalah yang rinci.
Pengurus memberikan arah dan dorongan kepada
manajemen secara proaktif dan berfokus kepada hal
hal besar dan jangka panjang.
Pengurus punya otoritas penuh yang sah.

Palang
Merah
Indonesia

KEDUDUKAN, TUGAS & TANGGUNG JAWAB


PENGURUS & MANAJEMEN
MANAJEMEN :
Adalah penyelenggara kebijakan hari per hari dari
proses yang
menjalankan misi dan tujuan lembaga yang telah ditetapkan oleh
Pengurus untuk mencapai hasil dari
perencanaan yang disusun
berdasarkan kebijakan tersebut.
Manajemen tidak boleh menjalankan prosedur atau kegiatan yang
melampaui lingkup kebijakan.
Manajemen berfokus kepada pelaksanaan, hal hal
mendetail.

teknis

dan

Manajemen memiliki keahlian dan waktu untuk menjalankan lembaga.

Palang
Merah
Indonesia

I.

MANDAT & TANGGUNG JAWAB


PENGURUS :

Anggota Pengurus bertindak sebagai pemilik lembaga


yang mendapat kepercayaan, sebagai suatu
kelompok yang mengelola lembaga atas nama
anggota untuk mewujudkan manfaat dari lembaga
secara menyeluruh.

Pengurus bertanggung jawab mengatur dan


menjamin terlaksananya misi dan kebijakan,
bertanggung jawab dalam masalah hukum dan
integritas dalam hubungannya dengan pihak pihak
yang berkepentingan dengan lembaga.

Palang
Merah
Indonesia

Pengurus bertanggung jawab untuk menjamin


ditempatkannya seorang Pemimpin Pelaksana tugas
sehari hari (Chief Executive Officer / CEO) yang
menjalankan rencana strategis dengan menggunakan
sumber daya secara efektif serta berwenang menerima
laporan yang memadai tentang manajemen, program
dan keuangan yang meliputi pendapatan dan
pengeluaran.
Anggota Pengurus selayaknya juga membantu dalam
penyelenggaraan program khusus penghimpunan dana
dan lain lain yang khusus.

Palang
Merah
Indonesia

II. BAGAIMANA KEPENGURUSAN


DIJALANKAN :
Susunan Pengurus umunya meliputi seorang Ketua, Wakil
Ketua, seorang Sekretaris, seorang Bendahara dan
beberapa Anggota.
Tanggung jawab dari masing masing Pengurus harus
dirumuskan secara jelas.
Pengurus harus menetapkan kebijakan pada
efisien dan efektif secara adil / berimbang.

prinsip

Pengurus harus mengembangkan suatu ketentuan yang


diatur secara jelas tentang pedoman mengenai integritas.
Pengurus harus mengadakan evaluasi secara reguler
tentang kinerja Kepengurusan sendiri guna melakukan
pengembangan.

Palang
Merah
Indonesia

III. ANGGOTA PENGURUS :

Keanggotaan Pengurus
menjamin terlaksananya
karena itu keanggotaan
berdasarkan keahliannya
terhadap lembaga.

mempunyai tanggung
fungsi lembaga dengan
Pengurus harus dipilih
atau kemampuan dan

jawab yang
baik. Oleh
atau ditunjuk
perhatiannya

Dalam pergantian Kepengurusan, disamping Pengurus Baru,


dibutuhkan juga anggota Pengurus yang lama dengan sistem
rotasi dan menggunakan batasan masa bakti yang jelas.

Penguatan dan pengembangan Kepengurusan harus disesuaikan


dengan kebutuhan dan kebijakan yang sedang berjalan.

Lembaga harus memberikan kesempatan latihan dan orientasi


bagi Anggota Pengurus.

Palang
Merah
Indonesia

KARAKTERISTIK ORGANISASI PMI


1. PMI bukan Organisasi Komando.
2. Manajemen otonom,
dengan prinsip fleksibilitas dalam
pengelolaan organisasi, sesuai sikon
setempat dengan tetap berpegang pada
ketentuan AD/ART sebagai konstitusi
organisasi.
3. Keputusannya bersifat kolektif

Palang
Merah
Indonesia

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUS PADA


KEKUATAN & KELEMAHAN ORGANISASI PMI
1.

Kemampuan dan kapasitas Pengurus,


terutama dalam mengelola dan mengembangkan
sumber daya (SDM dan Dana), adalah merupakan
jantung kekuatan Organisasi.
Oleh sebab itu, rekrutmen Pengurus PMI pada semua
jajaran (PD PC), harus didasarkan pada objektivitas,
kejujuran dan keberanian dalam menerapkan kriteria
yang telah ditetapkan (AD/ART) dan disepakati bersama.

Palang
Merah
Indonesia

2. Kemampuan Staf dan Relawan,


ikut menentukan kinerja Pengurus dalam
memimpin dan mengembangankan Organisasi.
Untuk itu dibutuhkan keterampilan dan
profesionalisme Staf serta Relawan, juga perlu
menciptakan
rasa
memiliki
guna
ikut
bertanggung jawab atas kemajuan organisasi.
3. Image masyarakat tentang PMI,
terutama ditentukan oleh efektivitas dan kualitas
pelayanan, transparansi dan akuntabilitas dalam
penyelenggaraan organisasi.

Palang
Merah
Indonesia

INDIKATOR KEBERHASILAN
PELAKSANAAN TUGAS PMI
Image masyarakat yang positif terhadap
PMI.
Kualitas pelayanan PMI kepada masyarakat
yang dirasakan bermanfaat bagi mereka.
Meningkatnya
kepada PMI.

partisipasi

masyarakat

Palang
Merah
Indonesia

Markas / Manajemen
Markas / Kantor PMI adalah kelengkapan organisasi
yang berfungsi sebagai sarana Pengurus untuk
melaksanakan kewajibannya.
Kedudukan Markas dalam struktur organisasi,
merupakan sub sistem dari lembaga kepengurusan
PMI.

Palang
Merah
Indonesia

TUGAS & TANGGUNG JAWAB MARKAS


Markas
sebagai jajaran manajemen,
mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai penyelenggara kebijakan hari perhari,
berupa suatu proses untuk mencapai suatu
hasil atas
perencanaan yang disusun
berdasarkan kebijakan yang telah diputuskan
dan ditetapkan oleh Pengurus dalam
menjalankan misi, guna
mencapai tujuan
lembaga.

Palang
Merah
Indonesia

Bidang tugas Markas :


a. Aspek administrasi
Aspek Administrasi
merupakan perwujudan dari fungsi
manajemen, meliputi tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga tahap monitoring dan evaluasinya,
untuk mewujudkan misi organisasi.
b. Aspek teknis operasional
Aspek teknis operasional mencakup berbagai hal yang
dibutuhkan guna dapat melaksanakan aktifitas teknis dari
fungsi organisasi.
Dalam pelaksanaannya, sangat ditentukan oleh unsur
personil yang memiliki kapasitas dan kapabelitas yang
memadai dan legal, baik secara individu, maupun
kelembagaan, sehingga kegiatan organisasi dapat dilakukan
secara profesional dan proporsional, sesuai dengan fungsi
dan tugas pokok PMI.

Palang
Merah
Indonesia

UNSUR UTAMA PERWUJUDAN TUGAS:


1. ORGANISASI
2. MANAJEMEN
3. TATA HUBUNGAN.
4. PEGAWAI
5. TATA USAHA.
6. PERLENGKAPAN/ LOGISTIK.
7. KEUANGAN

Palang
Merah
Indonesia

BAGAIMANA MARKAS DIJALANKAN :


Markas dipimpin oleh Kepala Markas yang
merupakan tenaga profesional, yang diangkat
dan diberhentikan oleh serta bertanggung jawab
kepada Pengurus yang bersangkutan.
Untuk menangani tugas-tugas kepalangmerahan, didalam lingkungan Markas terdapat
kesatuan-kesatuan kerja yang didukung oleh
tenaga karyawan yang memadai yang
ditetapkan oleh Pengurus yang bersangkutan,
sesuai dengan pedoman yang ditentukan oleh
Pengurus Pusat.

Palang
Merah
Indonesia

STRUKTUR ORGANISASI MARKAS CABANG PMI


PENGURUS CABANG

UNIT TRANSFUSI
DARAH CABANG

KEPALA MARKAS
CABANG

KEPALA BAGIAN
PELAYANAN

SUB BAGIAN
Penanggulangan
Bencana

SUB BAGIAN
Yankesos &
UKTD

KEPALA BAGIAN
ADMINISTRASI

SUB BAGIAN
Sumber Daya
Manusia

SUB BAGIAN
Organisasi &
Komunikasi

SUB BAGIAN
Logistik, Keu &
Sumber Dana

SUB BAGIAN
Umum &
Kepegawaian

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

KEANGGOTAAN PMI
1. Anggota Remaja; adalah mereka yang berusia 10 17 tahun
/setingkat SMA/SMK/MA/sederajat yang bergabung sebagai anggota
PMR.
2. Anggota Biasa; adalah mereka yang telah berusia 18 tahun yang
terdiri dari: KSR dan TSR
3. Anggota Luar Biasa; adalah anggota warga Negara asing
4. Anggota Kehormatan; adalah mereka yang dianggap telah berjasa
memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap kemajuan
PMI.

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

STRUKTUR ORGANISASI KSR PMI


PENGURUS PMI
PUSAT

PIMPINAN
INSTANSI PUSAT

PENGURUS PMI
DAERAH

PIMPINAN INSTANSI
PROVINSI

PERG. TINGGI
PIMPINAN INSTANSI
KAB/KOTA

PENGURUS PMI
CABANG

KSR PMI CABANG

KSR PT

KSR INSTANSI

KELOMPOK KSR

KELOMPOK KSR

KELOMPOK KSR

REGU KSR

REGU KSR

REGU KSR

Palang
Merah
Indonesia

POKOK-POKOK KEBIJAKAN
PENGURUS
PALANG MERAH INDONESIA
DAERAH RIAU
TAHUN 2009 - 2014

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

CATUR KARYA PRIMA


PMI PROPINSI RIAU
1.Pelayanan Kemanusiaan dan Kesiapsiagaan
2.Pengembangan Sumberdaya Manusia
3.Peningkatan Prasarana dan Sarana Organisasi
4.Konsolidasi dan Sosialisasi
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

POKOK-POKOK KEBIJAKAN
PENGURUS PMI DAERAH RIAU
TAHUN 2009 2014
VISI PMI 2009 2014 :
PALANG MERAH INDONESIA RIAU SEBAGAI ORGANISASI
KEMANUSIAAN HANDAL, MAMPU DAN SIAP MEMBERIKAN
PELAYANAN KEPALANGMERAHAN YANG CEPAT, TEPAT WAKTU
DAN EFEKTIF, TERUTAMA KEPADA MEREKA YANG PALING
MEMBUTUHKAN DENGAN TETAP BERPEGANG PADA PRINSIPPRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT
MERAH INTERNASIONAL
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

MISI PMI PROVINSI RIAU


2009 2014
1. MENYEBARLUASKAN,
MENGEMBANGKAN
DAN
MENDORONG APLIKASI SECARA KONSISTEN PPDG PM
& BSM INTERNASIONAL;
2. MELAKSANAKAN
PENGUATAN
KEMAMPUAN,
KAPASITAS DAN KINERJA ORGANISASI PMI SECARA
BERKELANJUTAN;
3. MENGEMBANGKAN DAN MENINGKATKAN KUALITAS
SDM, SUMBERDAYA FINANSIAL DAN MATERIAL AGAR
ADANYA PROGRAM BERKESINAMBUNGAN.
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

POKOK-POKOK PROGRAM KERJA


PENGURUS DAERAH PMI PROV. RIAU
TAHUN 2009 2014

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

KEBIJAKSANAAN UMUM:
1. MEMPERKUAT KAPASITAS ORGANISASI (CAPACITY BUILDING)
2. MENGEMBANGKAN POTENSI SDM (HUMAN RESOURCES
DEVELOPMENT)
3. MEMBERIKAN PELAYANAN SOSKESMAS (HEALTH & SOCIAL
SERVICES)
4. MENYEBARLUASKAN DAN MENGEMBANGKAN APLIKASI PPDG
PM & BSM INTERNASIONAL SERTA HHI (HUMANITARIAN LAW
AND PUBLIC RELATIONS)
5. MENINGKATKAN DAN MENGGALI POTENSI SUMBER DANA
(FUND RISING)
6. MENINGKATKAN PELAYANAN DARAH (BLOOD SERVICES)
7. PENGEMBANGAN MANAJEMEN BENCANA (DISASTER
MANAGEMENT)
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

PROGRAM KERJA :
1. MENINGKATKAN KAPASITAS ORGANISASI (CAPACITY
BUILDING)
a) MENGOPTIMALKAN PERAN DAN KINERJA MARKAS PMI DI
SEMUA TINGKATAN
b) MEMPERLUAS KEGIATAN ORIENTASI KEPALANGMERAHAN
c) MENYELENGGARAKAN MUSDA, MUSCAB, MUKERDA DAN
MUKERCAB PMI TEPAT WAKTU
d) PEMBENTUKAN DAN MENGEMBANGKAN RANTING-RANTING
PMI
e) MENGGALANG DAN MENINGKATKAN HUBUNGAN KEMITRAAN
DGN PEMROP, PEMKAB/KO. DPRD, ORMAS, LSM, DLL

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

2. MENGEMBANGKAN POTENSI SDM (HUMAN RESOURCES


DEVELOPMENT)
a) MENDORONG PMI CABANG UNTUK MEMBENTUK DAN
MENGAKTIFKAN KSR DAN PMR.
b) MEMBUAT DATA BASE POTENSI SDM (KSR, PMR, TSR)
c) MENGEMBANGKAN KSR UNIT PERG. TINGGI
d) MELAKSANAKAN JUMBARA DAERAH
e) MELAKSANAKAN TEMU KARYA DAERAH
f)

MELAKSANAAN PELATIHAH SPESIALISASI

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

3. MEMBERIKAN PELAYANAN SOSKESMAS (HEALTH & SOCIAL


SERVICES)
a)
b)
c)
d)
e)
f)

MENGOPTIMALKAN PELAKSANAAN AMBULANCE SERVICE


MENGEMBANGKAN POLIKLINIK
MENGEMBANGKAN WATSAN
MENGEMBANGKAN PROGRAM, CBFA & PHAST
PEMERIKSAAN KESEHATAN
MENSUKSESKAN PROGRAM ANTI NARKOBA & PENCEGAHAN
PENYEBAR LUASAN HIV/AIDS
g) KAMPANYE ARTI PENTING PERTOLONGAN PERTAMA
h) MENGEMBANGKA POS PERTOLONGAN PERTAMA
i) MEMBUKA PELUANG KERJASAMA DENGAN DUNIA USAHA
TENTANG PP

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

4. MENYEBARLUASKAN DAN MENGEMBANGKAN APLIKASI PPDG


PM & BSM INTERNASIONAL SERTA HLI (HUMANITARIAN LAW
AND PUBLIC RELATIONS)
a) MELANJUTKAN PENERBITAN BULETIN INFO PMI RIAU
b) MENGEMBANGKAN KERJASAMA DG TNI/POLRI
c) SOSIALISASI KE SELURUH ANGGOTA PMI, MASYARAKAT
5. MENINGKATKAN DAN MENGGALI POTENSI SUMBER DANA (FUND
RISING)
a) MENGEMBANGKAN KEGIATAN USAHA YG SYAH & TDK
MENGIKAT
b) MENGUPAYAKAN BANGUNAN MARKAS DAERAH
c) MENGGALANG DANA DARI MASYARAKAT

Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

6. MENINGKATKAN PELAYANAN DARAH (BLOOD SERVICES)


a) MENINGKATKAN KUALITAS & KUANTITAS PELAYANAN DARAH
b) MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI UNIT TRANSFUSI
DARAH (UTD)
c) SOSIALISASI DONOR DARAH SUKARELA
d) PENGERAHAN DAN PELESTARIAN DDS

7. PENGEMBANGAN MANAJEMEN BENCANA (DISASTER


MANAGEMENT)
a) MENINGKATKAN KAPASITAS PMI CABANG RAWAN BENCANA
b) MEMBENTUK TIM SATGANA
c) MENINGKATKAN KUALITAS FASILITAS TINDAKAN TANGGAP
DARURAT (DISASTER RESPONS)
d) PENDIRIAN POSKO PENANGGULANGAN BENCANA, DAPUR
UMUM DAN PENAMPUNGAN SEMENTARA PD SAAT BENCANA
Daerah
Riau

Palang
Merah
Indonesia

Daerah
Riau

Anda mungkin juga menyukai