TENTANG AKHLAK
DISUSUN OLEH :
Mubarok Setya Nugroho (16027017)
Arief Hidayat Chaniago (160270)
M. Iqbal Algifari (16027016)
Rizky Fadilah (160270)
DAFTAR ISI....................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................3
BAB I................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................4
I. Latar Belakang.............................................................4
II. Perumusan Masalah....................................................4
ISI....................................................................................... 5
I.Definisi Ilmu dan Pengetahuan......................................5
II. Pengetahuan dan Filsafat Ilmu....................................8
III. Hakikat dan Sumber Ilmu Pengetahuan...................12
IV. Pluralitas Ilmu Pengetahuan......................................17
V. Tingkat dan Kriteria Kebenaran.................................29
KESIMPULAN..............................................................34
PENUTUP......................................................................35
DAFTAR PUSTAKA......................................................36
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah mengenai Akhlak dalam Mata Kuliah Pendidikan Agama
Islam ini dapat tersusun hingga selesai. Dan tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya dalam penyusunan makalah ini.
PENDAHULUAN
I. Perumusan Masalah
A. Pengertian Akhlak
Kata akhlak yang berasal dari bahasa Arab al-akhlaq (yang
berarti tabiat, perangai, dan kebiasaan) banyak ditemukan dalam
hadis Nabi saw. Salah satunya adalah:
4. dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Khuluq adalah ibarat dari kelakuan manusia yang
membedakan baik dan buruk, lalu disenangi dan dipilih yang baik
untuk dipraktekkan dalam perbuatan, sedang yang buruk di benci
dan dihilangkan (Ainain, 1985: 186).
Akhlak merupakan barometer yang menyebabkan seseorang
mulia dalam pandangan Allah dan manusia. Akhlak adalah sikap
atau prilaku baik dan buruk yang dilakukan secara berulang-ulang
dan diperankan oleh seseorang tanpa disengaja atau melakukan
pertimbangan terlebih dahulu. Akhlak yang terpuji dinamakan
akhlak al karimah (akhlak mahmudah). Sedangkan akhlak buruk
atau tercela dinamakan akhlak mazmumah.
Menurut Wikipedia akhlak memiliki pengertian yaitu bentuk
jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti
perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Berikut adalah beberapa pendapat para Ahli mengenai Pengertian
Akhlak :
a. Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulum al din
mengatakan bahwa akhlak adalah : sifat yang tertanam dalam
jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan
gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Apabila terdapat
kesalahan dan kekurangan kami mohon maaf.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://arfin19.blogspot.co.id/2013/11/makalah-filsafat-
kebenaran.html
http://manusiapinggiran.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-
filsafat-ilmu-dan-filsafat.html
http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/pengetahuan-dan-
ilmu-pengetahuan.html
https://arifinada.wordpress.com/2013/03/10/filsafat-ilmu-dan-
filsafat-pengetahuan/
https://khairunnisa5595.wordpress.com/2015/11/03/makalah-
pengetahuan-dan-kebenaran-ilmiah/
https://van88.wordpress.com/teori-teori-kebenaran-filsafat/
https://withmyglasses.wordpress.com/2013/03/29/hubungan-
filsafat-pengetahuan-dan-ilmu-pengetahuan/
https://www.academia.edu/7215253/BAB_VI_EKSISTENSI_IL
MU_PENGETAHUAN