Anda di halaman 1dari 20

DATABASE CLIENT

SERVER
Oleh:
Kelompok 6

ANGGOTA KELOMPOK 6
I Wayan Ariantha Sentanu
(1308605009)
Yoga Ananta
(1308605015)
Ketut Yudi Werdika
(1308605023)
A.A. Gede Ari Sudana
(1308605031)
Daniel Kurniawan

(1308605039)

CLIENT-SERVER
Secara umum, arsitektur client/server dibangun
untuk memenuhi lingkungan komputing, dimana
sejumlah PC, workstation, file server, printer,
database server dan web server, serta perlengkapan
lain terhubung via network dan dapat menggunakan
sumber daya secara bersama-sama.

CLIENT-SERVER
Klien-server atau Client-server merupakan sebuah
paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk
kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam
dua pihak: pihak klien dan pihak server.
Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi
menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih
merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien
dan komponen server.
Komponen klien juga sering disebut sebagai frontend,
sementara komponen server disebut sebagai backend. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan
dalam sebuah workstation dan menerima masukan
data dari pengguna.

CLIENT-SERVER SYSTEM

KONSEP KERJA CLIENTSERVER


Komponen klien tersebut akan menyiapkan data
yang dimasukkan oleh pengguna dengan
menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan
mengirimkannya kepada komponen server yang
dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam
bentuk request terhadap beberapa layanan yang
dimiliki oleh server.
Komponen server akan menerima request dari klien,
dan langsung memprosesnya dan mengembalikan
hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun
menerima informasi hasil pemrosesan data yang
dilakukan server dan menampilkannya kepada
pengguna

ARSITEKTUR CLIENT-SERVER
Arsitektur File Server
Arsitektur Two-tier
Arsitektur Three-tier

ARSITEKTUR FILE SERVER


Proses didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN
(Local Area Network). File server mengendalikan file
yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun
aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing
workstation tetapi tetap meminta file dari file server
jika diperlukan

KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN FILE SERVER
Kelebihan:
Semua lalu lintas data dilakukan melalui jaringan
Setiap Workstation mempunyai copyan dari DBMS yang
sedang digunakan
Setiap Workstation dapat melakukan akses data secara
bersamaan

Kekurangan:
Data yang ditransfer melalui jaringan berukuran besar
Client harus memiliki layanan lengkap dari DBMS
Proses yang dilakukan client memerlukan banyak
resource

ILUSTRASI ARSITEKTUR FILE


SERVER

ARSITEKTUR TWO-TIER
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah
aplikasi terjadi pada client dan server.
Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin
database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client
mengeluarkan permintaan ke database yang
mengirimkan kembali data ke client-nya.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun
menjadi dua lapisan: client (yang meminta service) dan
server (yang menyediakan service). Tiga komponen
tersebut:

1. User Interface(Client). Adalah antar muka


programaplikasiyang berhadapan dan digunakan langsung
oleh user.
2. Manajemen Proses(Jaringan).
3. Database(Server).

ARSITEKTUR TWO-TIER
Client (User Interface) bertanggung jawab untuk:
I/O processing logic
Beberapa rule logic business

Server:

Server melakukan semua penyimpanan data (data


storage) dan proses akses (access processing).
DBMS hanya berada di server.
Server database berisi mesin database, termasuk tabel,
prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan
bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar
logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Menangani: Manajemen data, keamanan, Query;
Trigger; Stored Procedure, penanganan kesalahan.

KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN TWO-TIER
Kelebihan:
Client tidak harus memiliki specification yang tinggi
Sangat mengurangi traffic dari network
Meningkatan integritas data, karena diproses secara terpusat
Menggunakan stored procedures
Kekurangan:
Kurangnya skalabilitas
Koneksi database dijaga
Tidak ada keterbaharuan kode
Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan
dan transaksi skala kecil.
Susah di amankan.
Lebih mahal.

ILUSTRASI ARSITEKTUR TWOTIER

ARSITEKTUR THREE-TIER
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk
menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server.
Konsep model three-tier adalah model yang membagi
fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, sehingga aplikasi
mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Ketiga lapisan dalam arsitektur ini masing-masing
menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu:
Layanan presentasi (tingkat client)
Layanan bisnis (tingkat menengah)
Layanan data (tingkat sumber data)

Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada


komputer tersendiri.
Contohnya adalah pada Web Application.

ARSITEKTUR THREE-TIER
Layanan Presentasi:
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna
ditempatkan pada mesin client.

Layanan Bisnis:
Berdiri di antara Client dan Database Server.
Berupa Application server, contoh: IIS, WebSphere,
Apache, dll.
Bisa didevelop dengan bahasa pemrograman seperti
PHP, sehingga bisa disebut juga bisnis logic.

Layanan Data:
Berisi database atau kumpulan-kumpulan data dari
aplikasi atau implementasi dari three-tier.

KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN ARSITEKTUR
THREE-TIER
Kelebihan:
Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak
akan menyebabkan lapisan lain ikut salah.
Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu
menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam
hal ini sisi server ataupun sisi client.
Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada
sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya.

Kekurangan:
Lebih susah untuk merancang.
Lebih susah untuk mengatur .
Lebih mahal.

ILUSTRASI ARSITEKTUR
THREE-TIER

SESI TANYA JAWAB

SEKIAN
DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai