Anda di halaman 1dari 5

RESUME JURNAL

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Oleh :
I Putu Surya Diputra
(1308605006)
Ketut Yudi Werdika
(1308605023)
Gede Surya Adi Wiguna
(1308605029)
Gede Satria Pinandita
(1308605061)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2015

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA PADA MANUSIA

Sistem pakar yang digunakan pada penelitian ini merupakan suatu bagian metode
ilmu-ilmu artificial intelligence untuk dibuat suatu program aplikasi diagnosa penyakit mata
pada manusia yang terkomputerisasi serta berusaha menggantikan dan menirukan proses
penalaran dari seorang ahlinya atau pakar dalam memecahkan masalah spesifikasi yang dapat
dikatakan duplikat dari seorang pakar karena pengetahuan ilmu tersebut tersimpan di dalam
suatu sistem
database.
Tujuan dari penelitian tersebut adalah membuat suatu perangkat lunak untuk dapat
mendiagnosa penyakit mata pada manusia menggunakan rekayasa sistem pakar (expert
system) agar setiap penderita penyakit mata dapat dengan mudah dan cepat mengetahui jenis
penyakit mata tanpa harus ke dokter terlebih dahulu. Sistem nantinya untuk menggantikan
ahlinya untuk mengenali jenis penyakit dan mencari solusi pengobatannya.
Untuk menyimpan data tertentu pada pembuatan perangkat lunak ini dibutuhkan
empat tabel yaitu :
1. Tabel DbLogin untuk menempatkan data login user setelah melakukan proses
registrasi/pendaftaran pasien.
2. Tabel DbPasien untuk menempatkan datadata pasien yang menderita penyakit
mata.
Pada pembuatan perangkat lunak sistem pakar, dibuat suatu sistem yang dapat
menggantikan seorang pakar yang mana sistem menjadi suatu perangkat lunak yang dapat
meemberikan kesimpulan konsultasi dari pasien.
Metode digunakan pada penelitian ini merupakan suatu forward chaining tree. Hal
tersebut berkaitan dengan masalah diagnosis yang dibahas dalam penelitian sistem pakar
pada diagnosa penyakit mata. Pada forward chaining tree penelusuran informasi dilakukan
secara forward (kedepan) seperti yang umumnya digunakan pada masalah-masalah diagnosis
lainnya. Dari pernyakit mata yang diketahui, kemudian mencoba melakukan penelusuran ke
depan untuk mencari fakta-fakta yang cocok berupa gejala-gejala penyebab penyakit mata
yang bersangkutan. Pada tree tersebut dapat dilihat bagaimana suatu gejala penyakit atau

kesimpulan gejala penyakit merujuk kepada suatu jenis penyakit tertentu, dan bagaimana
beberapa gejala yang sama dapat merujuk kepada beberapa penyakit yang berbeda.
Form-form yang dibutuhkan pada pembuatan perangkat lunak yaitu form utama yang
digunakan menampilkan menu-menu dari perangkat lunak, form login user (pemakai) untuk
menggunakan perangkat lunak sistem pakar dimana dilihat dari level akases pemakai, form
registrasi (pendaftaran) pasien baru, disini pasien dapat mengisi data dan username (ID) dan
password yang dapat agar dapat melakukkan proses login user untuk konsultasi/diagnosa
penyakit mata, Form edit data pasien dan hapus data pasien, digunakan untuk mengubah data
pasien dan menghapus data pasien yang tidak digunakan, form yang digunakan untuk
melakukan proses identifikasi jenis penyakit yaitu form aplikasi konsultasi pasien atau form
sistem pakar diagnosa penyakit mata, form yang digunakan untuk menampilkan semua data
pasien yang telah terdaftar di perangkat lunak sistem pakar, form bantuan terhadap
administrator dan penggunaan perangkat lunak sistem pakar oleh pasien.
Dari hasil uji coba dan evaluasi yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu metode Sistem Pakar (expert system) yang dibuat dengan proses
penelusuran fordward chaining untuk mengenali jenis penyakit mata pada manusia, cara
pemilihan urutan data dengan mengelompokkan jenis penyakit sesuai dengan hasil quisioner
dengan beberapa dokter mata, beberapa gejala penyakit mata dapat menyimpulkan jenis
penyakit mata sesuai persentase tertinggi. Semakin tinggi nilai persentase dari hasil
penelusuran, maka menunjukkan jenis penyakit mata yang di derita oleh pasien penyakit
mata, pasien dapat langsung berkonsultasi dengan sistem perangkat lunak tanpa harus
berkonsultasi dengan seorang pakarnya (dokter mata) dengan syarat harus mendaftarakan diri
sebagai pasien dan mendapatkan account login. Hasil diagnosa dapat menampilkan beberapa
kemungkinan jenis penyakit mata pada manusia, sistem hanya dapat mengenali dan
mendiagnosa jenis penyakit mata yang ada dalam tabel kebenaran penyakit, sistem hanya
dapat mendiagnosa satu pasien dalam melakukan konsultasi, dan dapat mengulangi kembali
konsultasi dengan login sistem.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT BANK


CENTRAL ASIA Tbk. (BCA)
MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HEARARCHY PROCESS
PT. Bank Central Asia Tbk. ( Bank BCA ) merupakan perusahaan swasta dengan
fokus layanan perbankan. Bank BCA diklaim sebagai bank swasta terbesar di Indonesia
dengan jumlah pegawai yang relatif cukup banyak. Sistem kompetensi merupakan salah satu
cara penilaian untuk menilai aset Sumber Daya Manusia dan terdapat pendeskripsian prestasi
dan potensi sumber daya manusia sesuai unit kerjanya. Pencapaian prestasi pegawai dan
potensinya dapat terlihat apakah kompetensinya tersebut telah sesuai dengan tugas pekerjaan
yang dimilikinya.
Sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan PT. Bank Central Asia Tbk. dalam
melakukan proses kenaikan pangkat jabatan, maka diperlukan kriteria-kriteria untuk
menentukan siapa yang akan terpilih untuk memenuhi jabatan Dalam proses penentuan
jabatan ini dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan.
Metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan kenaikan jabatan seperti
yang disebutkan diatas adalah motode AHP (Analytic Hierarchy Process). AHP didefinisikan
sebagai sistem komputer yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah dan
pengkomunikasian masalah yang semi terstruktur. DSS ini bisa berbentuk sistem manual
maupun sistem terkomputerisasi.
Dari definisi diatas bisa disimpulkan bahwa tujuan DSS dalam proses pengambilan keputusan
adalah:
1.) Membantu menjawab masalah semi-terstruktur
2.) Membantu manajer dalam mengambil keputusan, bukan menggantikannya
3.) Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada
efisiensinya.
Analisis dilakukan bertahap, tahap pertama dikalukan Decomposition yang mana
memiliki tujuan untuk mendapatkan bentuk hierarki dari persoalan yang terjadi. Jika ingin
mendapatkan hasil yang akurat, pemecahan dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai tidak
mungkin dilakukan pemecahan yang lebih lanjut sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari
persoalan yang ada. Struktur hirarki keputusan tersebut dapat dikatakan complete dan

incomplete. Suatu hirarki disebut complete bila semua elemen pada suatu tingkat
berhubungan dengan semua elemen pada tingkat berikutnya, sementara hirarki keputusan
incomplete adalah kebalikan dari complete. Tahap kedua melakukan comparative judgement
yang mana merupakan proses pemberian nilai relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu
dalam kaitannya dengan tingkat yang di astasnya. Penilaian disajikan dalam bentuk matriks
pairwise comparison yaitu matriks perbandingan berpasangan yang memuat tingkat prefensi
beberapa alternative untuk kriteria. Tahap selanjutnya adalah Synthesis of Priority yang
mana merupakan proses untuk untuk mencari eigen vector dari pairwise comparison. Karena
matriks pairwise comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global
priorty dapat dilakukan sintesa diantara local priority. Tahapan terakhir adalah menentukan
Logical Consistency. Tahapan ini beguna untuk mengagregasikan nilai seluruh vector eign
yang diperoleh dari tingkatan hierarki dan selanjutnya diperoleh suatu vector composite
tertimbang yang menghasilkan pengambilan keputusan.
Pengujian yang dipaparkan adalah tentang pengujian black-box, yang mana inti dari
pengujian black box ini adalah untuk mengetahui valid atau tidaknya kinerja sistem. Uji
sistem sangat penting untuk meminimalisir ketidak akuratan sistem yang bekerja. Pengujian
juga sangat berpengaruh akan kualitas dari software yang dibuat.
Hasil yang didapat adalah metode AHP memang sangat membantu untuk penentuan
keputusan kenaikan jabatan. Dengan rekomendasi berdasarkan nilai-nilai sebernarnya
dilapangan, metode AHP sangat tepat dalam pemecahan masalah seperni ini. AHP mampu
memberikan penilaian kepada setiap individu dengan melakukan proses perhitungan
matematis terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai