Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENJUALAN DI APOTEK GENERIK

Disusun Oleh :
Hari Agus Widakdo

Rizal Muttaqin

Silvia Susanti

Talita Virginia Indrawati

D3 / MI / 4 / A / M
STMIK BANI SALEH BEKASI
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Analisa perancangan
system inforamsi apotek.

Makalah Analisa perancangan system inforamsi apotek ini telah kami


susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih


ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Analisa
perancangan system inforamsi apotek ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Analisa perancangan


system inforamsi apotek manfaatnya untuk masyarakan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Metode Penelitian
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Sistematika Penulisan

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem

BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Profil Perusahaan
3.2 Deskripsi Tentang Apotek Generik
3.3 Prosedur Sistem Berjalan
3.4 Spesifikasi Sitem Berjalan
3.4.1 Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan
3.4.2 Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
3.5 Analisa dan Perancangan Sistem
3.5.1 Use Case
3.5.2 Diagram Konteks
3.5.3 Activity Diagram
3.5.4 Sequence Diagram
3.5.5 Class Diagram
3.5.6 Laporan
3.6 Tampilan

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pelayanan kesehatan, obat merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam
sebagian besar upaya kesehatan baik untuk menghilangkan gejala dari suatu penyakit, obat juga
dapat mencegah penyakit bahkan obat juga dapat menyembuhkan penyakit. Tetapi di lain pihak
obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak tepat. Oleh
sebab itu, penyediaan informasi obat yang benar, objektif dan lengkap akan sangat mendukung
dalam pemberian pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat sehingga dapat
meningkatkan kemanfaatan dan keamanan penggunaan obat. Salah satunya apotek, yaitu
tempat penjualan obat-obatan resmi dibawah naungan BPOM. Oleh karenanya Apotek
sangatlah penting bagi seluruh kesehatan masyarakat. Di apotek biasanya pasien menyerahkan
resep dari dokter ataupun hanya membeli obat obatan tertentu tanpa resep, dari situlah sistem
penjualan di apotek sangatlah penting agar pasien tahu harga obat yang dijual ataupun kondisi
obat tersebut.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari analisis perancangan sistem ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem yang digunakan di sebuah apotek.
2. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan sistem informasi di sebuah apotek.
Tujuan dari penulisan analisis perancangan sistem informasi ini adalah :
Untuk memenuhi nilai pada mata kuliah Analisis Perancangan Sistem informasi di semester
IV pada Program Diploma Tiga (DIII) di STMIK BANI SALEH BEKASI jurusan manajemen
Informatika.

1.3 Metode Penelitian


Dalam penulisan makalah, kami menggunakan beberapa metode, adapun metode yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Pengamatan langsung (Observasi)
Suatu metode yang digunakan untuk mencari dan menggumpulkan data yang langsung dari
sumbernya dengan cara pengamatan langsung ke tempat objek riset.

1.4.Ruang Lingkup
Penyajian dan analisa yang dilakukan berdasarkan data yang ada pada apotek generik, maupun
pihak yang terkait dalam masalah ini. Kami akan membatasi ruang lingkup penelitian pada
masalah sistem penjualan obat dan profil apotek generik.
Ruang lingkup meliputi ;
• Profil Perusahaan dan Apotek Generik
• Prosedur Sistem Berjalan Apotek generik
• Spesifikasi Dokumen masukan dan keluaran
•Analisa dan Perancangan Sistem Apotik Generik
1.5 Sistematika Penulisan
Cara penulisan dalam makalah ini terdiri dari empat bab, dan setiap bab yang satu dengan yang
lainnya saling berhubungan satu sama lain. Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menerangkan mengenai latar belakang pemilihan judul,maksud dan tujuan dari
penulisan makalah ini, metode penelitian yang dilakukan untuk mendapat data-data yang
dibutuhkan, ruang lingkup dan sistematika penulisan tiap-tiap bab.

BAB II LANDASAN TEORI


Pada bab ini akan menerangkan tentang konsep dasar dari sistem dan peralatan pendukung
(tool system) yang meliputi diagram alir data (DAD)..

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN


Pada bab ini berisikan umum,profil perusahaan, stuktur organisasi, prosedur sistem berjalan
diagram alir data, kamus data sistem berjalan.

BAB IV PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan tentang beberapa kesimpulan akhir dari sistem yang ada dan saran-
saran yang berisikan mengenai hal-hal yang terdapat dalam makalah ini.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.Konsep Dasar Sistem

Pengertian Sistem
 Menurut Gordon B. Davis :
Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan
prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan yang sama.
 Menurut Raymond Mc. Leod :
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan.
Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau
subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga
membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem
Menurut Edhy Sutanta (2003 : 4-6) Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Mempunyai Komponen (components)
komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem.
Komponen dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut juga
sebagai subsistem, dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat dalam
sistem.
2. Mempunyai batas (boundary) Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem
dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk
menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan scope tinjauan terhadap
sistem.
3. Mempunyai lingkungan (environments) Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang
berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan.
Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga
keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan
diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika mungkin
ditiadakan.
4. Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen Penghubung/antar
muka (interface)
merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani
hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana
yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam
rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen.
5. Mempunyai masukan (input)
Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan
kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan
keluaran yang berguna.
6. Mempunyai pengolahan (processing)
Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah
masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya. Pengolahan
dapat berupa program aplikasi komputer yang kemudian dikembangkan untuk
keperluan khusus.Dimana program aplikasi tersebut mampu menerima masukan,
mengolah masukan, dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para
pemakai.
7. Mempunyai keluaran (output)
Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam
bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
8. Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan
agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran berbeda dengan tujuan.
Sasaran sistemadalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang
relatif pendek. Sedangkan tujuan merupakan kondisi/ hasil akhir yang ingin dicapai
oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, tahapan merupakan hasil
pada setiap tahapan tertentu yang mendukung upaya pencapaian tujuan.
9. Mempunyai Kendali (control)
Bagian kendali mempunyai peranan utama dalam menjaga atas proses dalam sistem
dapat berlangsung secara normal sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Kendali dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun validasi
keluaran yang dapat dirancang dandikembangkan secara terprogram.
10. Mempunyai umpan balik (feed back)
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek
terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam
kondisi normal.

Klasifikasi Sistem
Tujuan suatu sistem :
1. Untuk memudahkan pengenalan sistem
2. Untuk mencapai suatu tujuan atau mencapai sasaran
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Profil Perusahaan


Century Healthcare adalah branch apotek yang dimiliki oleh PT. Perintis Pelayanan Paripurna.
PT.Perintis Pelayanan Paripurna merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ritel farmasi
di bawah naungan PHAROS group yang didirikan oleh Bapak Drs. Eddi Lembong tahun 1993.
Saat ini Century Healthcare memiliki jaringan apotek dan outlet yang tersebar di mal-mal,
perkantoran dan perumahan. Century Healthcare memiliki lebih dari 500 outlet yang tersebar
di seluruh Indonesia dan akan terus berkembang.

3.2 Deskripsi Tentang Apotek Generik


Apotek Generik adalah jaringan apotek yang tumbuh dengan cepat yang mempunyai misi
untuk menyediakan obat generik yang berkualitas dengan harga terjangkau. Bagi seluruh
masyarakat Indonesia Fokus kami pada obat generik sebagai produk alternatif atas produk
bermerek dengan harga yang terjangkau. Apotek Generik dipercaya dan didukung oleh
pemerintah sehingga kami akan menyediakan produk generik yang berkualitas dan harga
terjangkau bagi penduduk Indonesia Apotek Generik menjamin kualitas yang konsisten atas
produk yang ditawarkan pada konsumen dan hanya menjual produk yang telah disetujui
BPPOM. Kami mengutamakan kualitas produk yang kami jual demi keselamatan konsumen
kami. Apakah Obat Generik Itu ? Obat Generik adalah obat yang hak patennya sudah berakhir
sehingga bisa diproduksi oleh setiap perusahaan farmasi. Sama seperti obat bermerek, yang
disebut sebagai penemu obat, yang meliputi : Dosis – takaran yang harus dipakai Keamanan
Kekuatan Kualitas Efektivitas Komposisi di atas inilah yang membuat obat generik sama
dengan obat bermerek. Semua obat-obatan mempunyai nama generik yang mengacu pada
perusahaan pembuat atau zat aktif yang terkandung dalam obat tersebut. Ketika pertama kali
formula obat baru diluncurkan, maka obat tersebut memiliki hak paten, yang lamanya sekitar
15-20 tahun. Jika obat ini lolos percobaan dan tes dari BPPOM, maka perusahaan farmasi
pencipta obat baru tersebut mendapat hak eksklusif untuk memproduksi dan memasarkan
produk secara nasional selama periode hak paten. Saat periode hak paten habis, produk dapat
diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan farmasi lain. Obat inilah yang disebut obat generik.
Obat generik terbukti telah dipakai oleh banyak orang selama 20 tahun lebih. Dimana semua
manfaat dan efek sampingnya sudah diketahui. Obat generik dapat diproduksi lebih dari satu
perusahaan farmasi. Serta bisa memakai nama yang sama dengan zat aktifnya. Obat generik
dapat mengganti obat bermerek.

3.3 Prosedur Sistem Berjalan


1. Proses Pembelian
Konsumen membeli obat dari apotek generik baik resep dari dokter ataupun membeli
tanpa resep dokter dan memberikannya kepada Store Manager (kasir). Kemudian mengecek
persediaan barang.
2.Pengecekan Barang
Bagian assisten apotek mengecek persediaan barang (obat obatan) yang ada di
penyimpanan obat, stelah itu menginformasikannya kepada Store manager apakah barang itu
ada atau tidaknya.

3.Proses Penjualan
Store manager (penginput data pembelian) memasukan apa saja obat yang dibeli oleh
konsumen baik berdasarkan resep dokter atau bukan dengan menggunakan aplikasi visual
basic, mulai dari jenis obat dan kuantiti.

4.Proses Pembayaran
Setelah store manager menginput data pembelian dari konsumen dan selanjutnya
menginformasikan harga barang, maka selanjutnya konsumen membayar total beli, dalam
pembayaran ini jenis pembayaran berdasarkan cash member payment atau cash non member
payment. Jika jenis pembayaran berdasarkan cash member payment maka konsumen mendapat
diskon. Kemudian store manager mencetak struk pembelian dan memberikannya pada
konsumen.

3.4 Spesifikasi Sistem Berjalan


Spesifikasi merupakan rangkaian yang terdiri dari dokumen masukan (input), dan dokumen
keluaran (output) yang semuanya teratur dan dipakai pada sistem berjalan.

3.4.1 Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan


Dokumen masukan (input) adalah suatu dokumen yang berisi data-data pada suatu sistem yang
dihasilkan dari proses masukan data, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan sesuai kebutuhan. Adapun bentuk dokumen masukan yang digunakan adalah
sebagai berikut :
3.4.1.1 Spesifikasi Dokumen Masukan
• Nama dokumen : Data Konsumen
• Fungsi : Sebagai data pembeli obat
• Frekuensi : setiap ada pembelian
• Sumber : konsumen
• Tujuan : Store manager
• Media : Kertas

• Nama Dokumen : Purchase Order


• Fungsi : Sebagai bukti customer memesan barang
• Sumber : Customer
• Tujuan : Bagian Pemasaran
• Frekuensi : Setiap customer memesan barang
• Media : Kertas
• Jumlah Rangkap : 1 Lembar
3.4.2 Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
Dokumen keluaran (output) adalah hasil akhir dari proses penjualan obat.Adapun bentuk
dokumen keluarannya adalah sebagai berikut :

3.4.2.1 Spesifikasi Dokumen Keluaran


• Nama dokumen : Data Penjualan
• Fungsi : Sebagai bukti transaksi penjualan
• Frekuensi : setiap ada penjualan
• Sumber : Store manager
• Tujuan : Regional Operasional manager
• Media : Kertas

3.5 Analisa Dan Perancangan Sistem


UML (Unified Modeling Language) merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi
pada objek. Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan
informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan utama untuk membantu tim
proyek berkomunikasi, mengeksplorasi potensi desain, dan memvalidasi desain arsitektur
perangkat lunak atau pembuat program. Konsep permodelan UML yaitu Object Oriented
karena konsep ini menganalogikan sistem seperti kehidupan nyata yang didominasi oleh obyek
dan digambarkan atau dinotasikan dalam simbol-simbol yang cukup spesifik (Haviluddin,
2012).
Perancangan sistem secara umum dilakukan dengan menggunakan UML (Unified Modeling
Language). Dalam membangun aplikasi SPK, kami menggunakan 4 jenis diagram, yaitu use
case diagram, activity diagram, dan sequence diagram dan class diagram.

3.5.1 Use Case


 Use Case Customer digunakan untuk sistem informasi pelayanan obat di Apotek
ditunjukkan pada gambar berikut :
 Use Case Staff untuk sistem informasi pelayanan obat di Apotek ditunjukkan pada
berikut :

3.5.2Diagram Konteks
Diagram Konteks menunjukan gambaran secara umum SIPOA :

3.5.3Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,
bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana
mereka berakhir. Gambar berikut menunjukan salah satu activity diagram untuk melihat
informasi obat yang ada di SIPOA :
3.5.4Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan
waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek. Pada gambar
berikut menunjukan sequence diagram untuk melihat informasi obat.
3.5.5Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang
akan dibuat untuk membangun sistem. Pada gambar berikut menunjukan class diagram
untuk menggambarkan struktur sistem yang akan dibuat untuk membangun sistem.
3.5.6 Laporan

3.6 Tampilan

Pada gambar berikut menunjukan tampilan form Login bagi customer yang baru ingin
mendaftar.

Pada gambar berikut menunjukan tampilan form Login bagi customer yang sudah mempunyai
akun. Customer yang sudah memiliki akun bisa melakukan pemesanan obat terlebih dahulu
sebelum customer ke Apotek
Pada gambar berikut menunjukan tampilan untuk melihat informasi obat yang didalamnya
terdapat nama obat, penyakit, harga obat dan stok obat. Serta disediakan fasilitas untuk search
obat.

Pada gambar berikut menunjukan tampilan halaman About yang didalamnya beirisi map untuk
melihat lokasi Apotek Generik.
Pada gambar berikut terdapat tampilan Contact yang berisi keterangan alamat serta nomor
telepon Apotek Generik dan juga disediakan fasilitas pesan bagi customer yang ingin bertanya
lebih lanjut maupun memberi kritik/saran.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan sebagai hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan,khususnya mengenai
sistem informasi stok obat apotek adalah sebagai berikut :
1) Penyajian sistem informasi stok obat yaitu dari pembelian, penjualan dan stok obat yang
dilakukan secara elektronik akan lebih mudah dan cepat.
2) Aplikasi program yang dibuat sedikit banyak dapat membantu apotek dalam mengelola
stok obat.
Selain itu, permasalahan mengenai sistem di apotek ini menurut kelompok kami adalah :
1) Store manager/ kasir sering kali tidak menginput data pembelian ke dalam sistem
ataupun lupa menginput.
2) Belum adanya pembaharuan secara berkala dari sistem penjualan, dikarenakan ini
merupakan apotek cabang.

4.2 SARAN
Dari kesimpulan diatas kami mempunyai satu saran bagi sistem penjualan di Apotek Generik
agar sistem yang digunakan tetap berjalan lancar,yaitu :
Perlu dilakukannya pemeliharaan secara berkala dan sistem yang digunakan harus terus di
update mengikuti perkembangan jaman.
Daftar Pustaka

1. Afrizal Muhammad. 2008. Sistem Informasi Penjualan Obat-obatan Pada Apotek


Bhayangkara Medan. Medan:Universitas Sumatra Utara

2. Jogiyanto. 1997. Sistem Informasi Berbasis Komputer. Yogyakarta:BPFE

3. Marlinda Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta:Andi

4. Nugroho Bunafit, Indriyanna Indah. 2009. Sistem Penjualan Retail Mini Market dengan
Visual Basic 6.0. Yogyakarta:Alif Media

5. Oktafiani Dewi. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Obat Pada
Apotek Primadona Palembang. Yogyakarta:AMIKOM

6. Permenkes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002 tanggal 29 Oktober

7. Simarmata Janner, Paryudi Iman. 2005. Basis Data. Yogyakarta:Andi

8. Sutanta Edhy. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta:GRAHA ILMU

9. Vearthyardi Yopi. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Obat Pada
Apotek Fresh Batam. Yogyakarta:AMIKOM

10. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta:GRAHA ILMU

Anda mungkin juga menyukai