Anda di halaman 1dari 17

Sistem Informasi Penjualan Obat di Apotek

Menggunakan JAVA dan PHP-MyAdmin

Logo

Disusun Oleh :
Nama dan No Induk

Asal Sekolah/Kampus/Perguruan Tinggi


Tahun

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat, hidayah dan ridho-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

ini, dengan judul Sistem Informasi

Penjualan Obat di Apotek untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah system basis
data.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dan hal hal yang belum sempurna. Untuk itu
penyusun senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Selain
itu, penyusun menyampaikan permohonan maaf apabila ada tulisan yang kurang
berkenan.
Penulis berharap semoga tugas ini bermanfaat bagi penyusun dan siapa saja yang akan
menggunakannya. Aamiin.

Kota, Bulan Tahun

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DFTAR REVISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Batasan Masalah
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
2.2 Data
2.3 Informasi
2.4 Basisdata
2.5 Sistem Informasi
2.6 Sistem Basis Data
2.7 Apotek
2.8.Entity Relational Diagram (ERD)
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Dekskripsi Sistem Informasi Penjualan Obat Apotek
3.2 ERD
3.3 Rancangan Database
3.4 Cara Penggunaan
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Organisasi Apotek
Gambar 3.2 ERD SI Penjualan Obat Apotek
Gambar 3.4 Form Utama SI Penjualan Obat Apotek
Gambar 3.4.1.1 File Obat
Gambar 3.4.1.2 Form Login Apoteker
Gambar 3.4.1.3 Form Input Stok Obat
Gambar 3.4.2 .1 File Transaksi
Gambar 3.4.2.2 Form Login Kasir
Gambar 3.4.2.3 Form Transaksi

DAFTAR TABEL
3.3.1 Tabel Obat
3.3.2 Tabel Nota
3.3.3 Tabel User
3.3.4 Tabel Transaksi Jual

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Apotek merupakan salah satu jenis usaha dibidang perobatan yang sangat memerlukan
adanya sistem informasi pengolahan data untuk mempermudah dan memperlancar
kinerjanya. Sekarang ini, masih banyak penulisan atau pencatatan data-data (obat) pada
apotek yang dilakukan secara konvensional. Cukup banyak apotek yang masih
memberdayakan

tenaga

manusia

untuk

mengolah

data-data

yang

ada

demi

memperlancar usahanya. Sistem yang masih digunakan adalah sistem konvensional


yaitu melakukan pencatatan, baik itu transaksi penjualan ataupun pembelian barang ke
dalam sebuah buku. Karena sistem konvensional tersebut membuat kinerja apotek
menjadi kurang efektif dan efisien. Dan untuk proses kalkulasi penjualan obat yang
hanya menggunakan cara konvensional yaitu dengan alat penghitung kalkulator.
Untuk menghitung dan memproses data penjualan obat yang dilakukan secara
konvensional akan memakan banyak waktu dan tenaga, belum lagi kesalahan yang
rentan terjadi. Biasanya data-data yang masuk akan dicatat ke dalam sebuah buku,

pencatatan ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah dan selain membutuhkan waktu
juga sangat menguras tenaga. Selain itu penyusunan datadata pada apotek yang ada
juga akan terhambat dengan dilakukannya cara-cara pengelolaan yang masih bersifat
konvensional.
Dalam pembuatan laporan apotek juga mengalami kendala. Memerlukan waktu dan
tenaga untuk mengolah laporan untuk data-data yang masih berbentuk kertas sehingga
laporan - laporan yang diperlukan tidak dapat langsung disediakan.
Pada apotek banyak data-data obat, data transaksi, dan lain-lain yang tidak mungkin
dihafalkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mendata daftar-daftar
data

tersebut

dengan

melakukan

perbaikan

dalam

pengelolaan

sebuah

sistem

pengolahan data. Perbaikan yang akan dilakukan yaitu membuat sistem pencatatan
dengan menggunakan sistem yang berbasis komputer, baik dari segi pendataan barang
persediaan, pencatatan data transaksi, dan proses yang lainnya yang berhubungan
dengan aktivitas pada apotek yang bersangkutan.
Database ada untuk melayani kebutuhan aplikasi. Aplikasi adalah satu unit perangkat
lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas. Dengan adanya
sebuah aplikasi sistem informasi penjualan obat pada Apotek yang akan dibuat ini, maka
sistem informasi Apotek akan dapat dikelola dengan lebih baik lagi.
Selain itu dengan sistem komputer, data dapat lebih aman dari pihak-pihak yang tidak
mempunyai hak untuk mengakses data tersebut. Untuk itulah penulis mencoba
menyusun tugas dengan judul Sistem Informasi Penjualan Obat Apotek.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maslaah yang telah dibahas diatas, maka dapat dirumuskan
bahwa masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan sistem?
2. Apa yang dimaksud dengan data?
3. Apa yang dimaksud dengan informasi?
4. Apa yang dimaksud dengan basis data?
5. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi?
6. Apa yang dimaksud dengan sistem basis data?
7. Apa yang dimaksud dengan apotek?
8. Apa yang dimaksud dengan ERD?
9. Bagaimana membuat sistem informasi penjualan obat di sebuah apotek?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk mengtehaui tentang system, data,
informasi, basis data, system informasi, sistem basis data, apotek, system informasi
apotek, ERD dan bagaimana cara dalam membuat sebuah system informasi penjualan
obat di sebuah apotek.
1.4. Batasan Masalah

Begitu banyak proses-proses yang dilakukan dalam sebuah apotek, maka dalam
pembahasan kali ini, penyusun hanya membahas mengenai transaksi penjualan obat
dalam sebuah apotek.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
suatu sasaran tertentu (Jogiyanto,2001). Sistem adalah sekumpulan komponen yang
bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan kegiatan atau elemen
atau subsistem yang saling bekerjasama atau dihubungkan dengan caracara tertentu
sehingga membentuk satu kesatuan untuk dapat menjalankan suatu fungsi sehingga
tercapai suatu tujuan tertentu.
Dilihat dari sisi pendekatannya, sistem dapat dibagi atas dua macam yaitu :
a. Sistem Menurut Elemen
Sistem Menurut Elemen adalah sistem sebagai sekumpulan elemenelemen dimana
antara elemen yang satu dengan yang lain saling berinteraksi guna mencapai suatu
tujuan tertentu.
b. Sistem Menurut Procedure
Sistem merupakan suatu jaringan dari procedure-procedure yang saling berkaitan dan
bekerjasama untuk menjalankan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan tertentu.
Karakteristik sistem menurut Jogiyanto (2001) adalah sebagai berikut:
a. Mempunyai Komponen (Components)
adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat
berupa benda nyata atau abstrak dan disebut sebagai subsistem.
b. Mempunyai Batas (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan
sistem yang lain atau antara sistem dengan lingkungan (environment). Batas sistem ini
juga dapat digunakan untuk menjelaskan suatu sistem serta digunakan untuk membuat
batasan tinjauan terhadap sistem.
c. Mempunyai Lingkungan (Environment)
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem yang mempengaruhi
kinerja sistem.
d. Mempunyai Penghubung (Interface) antar komponen
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara sub sistem yang satu
dengan yang lainnya. Secara umum, penghubung adalah segala sesuatu yang bertugas
untuk menjembatani hubungan antara komponen dalam sistem. Dengan penghubung ini

setiap

komponen

dapat

saling

berinteraksi

dan

berkomunikasi

dalam

rangka

menjalankan fungsi masing-masing.


e. Mempunyai Masukan (Input)
Masukkan adalah segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai
bahan yang akan diolah untuk menghasilkan keluaran (output).
f. Mempunyai Pengolahan (Processing)
Pengolahan merupakan komponen sistem yang bertugas untuk mengolah masukkan
agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna.

Dalam hal ini pengolahan

adalah berupa program aplikasi.


g. Mempunyai Keluaran (Output)
Keluaran merupakan segala sesuatu yang dihasilkan dari proses pengolahan. Dalam hal
ini keluaran adalah informasi yang dihasilakan oleh program aplikasi.
h. Mempunyai Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
Sasaran merupakan segala sesuatu yang ingin dicapai oleh sistem dalam jangka waktu
yang relatif pendek, sedangkan tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem
dalam jangka waktu yang relatif lebih panjang.
i. Mempunyai Kendali (Control)
Supaya setiap komponen yang berada pada sistem tetap bekerja sesuai tugasnya
masing-masing, maka dibutuhkan pengkontrol/ pengendali

sebagai penjaga setiap

sistem tersebut. Bagian kontrol ini bertugas menjaga agar setiap proses / tugas dalam
sistem dapat berjalan secara normal.
j. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)
Umpan balik ini dibutuhkan sebagai pengecek bila terjadi suatu kesalahan /
penyimpangan yang terjadi dalam sistem dan mengembalikan ke keadaan yang semula.
2.2. Data
Data menurut Kadir (1999) adalah fakta mengenai objek, orang, dan lainlain. Data
dapat dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol).
Secara tradisional data dapat diorganisasikan ke dalam suatu hirarki seperti berikut :
a. Elemen Data
Elemen data merupakan satuan terkecil dari suatu data yang tidak dapat dipecah lagi
menjadi unit lain yang bermakna.
b. Rekaman (record)
Rekaman (record) adalah gabungan sejumlah dat yang saling terkait/ berhubungan.
c. Berkas (file)
Berkas (file) dapat dikatakan sebagai sekumpulan rekaman data yang berkaitan dengan
suatu subjek.
2.3. Informasi
Informasi adalah hasil analisis dan sintetis terhadap data. Dengan kata lain, informasi
dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai
dengan kebutuhan seseorang, entah itu manajer, staf, ataupun orang lain di dalam suatu
organisasi atau perusahaan (Kadir,1999).

Informasi adalah hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi
penerimanya dan mepunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak
langsung pada saat mendatang (Sutanta,2003).
2.4. Basisdata
Basisdata adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file
yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu
perusahaan, instansi dalam batasan tertentu (Kristanto, 2004).
Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan
sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah
representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai,
siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya,
yang

direkam dalam

bentuk

angka,

huruf,

simbol,

teks,

gambar,

bunyi,

atau

kombinasinya (Fathansyah,1999).
Dalam database dikenal pula DBMS ( Database Manajemen system ) yaitu suatu
program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus,
memanipulasi serta memperoleh data atau informasi dengan praktis dan efisien.
Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung,
tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus/spesifik. Perangkat
lunak inilah (disebut DBMS) yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi,
disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan
data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dan
sebagainya (Fathansyah,1999).
Dalam suatu database terdapat hubungan antara rekaman (record) yang tersimpan di
dalam database yang dikenal sebagai model database. Model database ini pada
umumnya terdiri atas tiga macam yaitu :
a. Hirarki
Biasa disebut sebagai model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini
menggunakan pola hubungan orangtua-anak.
b. Model Jaringan
Model ini menyerupai model hirarki, perbedaannya hanya terletak pada simpul anak
yang memiliki lebih dari satu orangtua.
c. Model Relasional
Model ini adalah model yang paling sederhana, yang menggunakan sekumpulan tabel
yang berelasi dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau atribut. Pada model
ini database akan dinyatakan dengan tabel berdimensi dua. Kebanyakan DBMS yang
dibuat saat ini mengikuti model relasional, seperti Oracle, dBase, Paradox, MySQL dan
lain-lain.
2.4. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem yang terdapat di dalam organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto,2001).
2.5. Sistem Basis Data
Sistem Basis Data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record
menggunakan computer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data
operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan. sehingga mampu menyediakan
informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Salah satu cara menyajikan data untuk mempermudah modifikasi adalah dengan cara
pemodelan data. Model yang akan dipergunakan pada pelatihan ini adalah Entity
Relationship Model. Model Entity Relationship adalah representasi logika dari data pada
suatu organisasi atau area bisnis tertentu dengan menggunakan Entity dan Relationship
2.6. Apotek
Apotek adalah tempat tertentu dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran obat kepada masyarakat (PP No. 25 Tahun 1980). Tugas dan fungsi apotek
adalah:
1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
2. Sarana farmasi yang telah melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran
dan penyerahan obat atau bahan obat.
3. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan
masyarakat secara meluas dan merata.
Pengelolaan apotek dapat diusahakan setelah mendapat ijin menkes. Pengelolaan dan
perizinan apotek diatur oleh Permenkes No. 26/Menkes/Per/11/1981. di dalam apotek,
terdapat kegiatan rutin yang berlangsung secara terus menerus dalam pengolahan data
barang. Kegiatan tersebut adalah pembelian, penjualan, retur beli dan retur jual. Apotek
berkewajiban menyediakan, menyimpan dan menyalurkan perbekalan farmasi yang
bermutu baik dan terjamin keabsahannya. Perbekalan farmasi yang disalurkan oleh
apotek meliputi obat, bahan obat, obat asli Indonesia, alat kesehatan, kosmetika dan
sebagainya (Anief,1987:56).
2.7 ERD (Entity Relationship Diagram)
Pemodelan ER-Diagram awalnya adalah cara menyajikan desain suatu tabel database di
atas kertas yang nantinya model tersebut akan berguna untuk pengembangan databasenya. ER-Diagram ini terdiri dari komponen-komponen seperti entitas, atribut dan
kerelasian antar entitasnya. Atribut dalam hal ini bertugas sebagai penjelas entitas,
sedangkan hubungan menggambarkan hubungan yang terjadi di antara dua entitas
( Sutanta, 2004 ).

BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Deksripsi Sistem Informasi Penjualan Obat

Berdasarkan struktur organisasi apotek diatas, dapat kita ketahui bagaiman rumitnya
proses bisnis yang dapat dilakukan dalam sebuah apotek. Maka dari itu perlu ada
penanganan khusus untuk menolah data-data yang tersedia atau diolah di apotek
tersebut. Data-data yang diolah di apotek biasanya mengenai pembeluian obat,
penjualan obat, data karyawan, data obat yang ada, stok obat, data supplier obat, data
transaksi, bahkan laporan yang biasanya itu hal yang terpenting dalam sebuah system.
Laporan itu dibutuhkan untuk mengetahui sudah seperti apa perkembangan apotek
tersebut. Dalam pembahasan kali ini, penyusun membatasinya hanya pada system
penjualan obatnya saja, mengingat kemampuan dari para penyusun yang belum begitu
sempurna dalam hal pemrograman dan masih adalam tahap pembelajaran dalam
merancang sebuah system basis data.
3.2 ERD
Berikut ini merupakan ERD dari system yanmg dibuat:

3.3 Rancangan Database


Program aplikasi ini menggunakan database MYSQL dengan nama dbsiap yang terdiri
dari 6 tabel, sebagai berikut :
3.3.1 Tabel Obat
Nama : tb_obat
PK : kode_obat

3.3.2 Tabel Nota


Nama : nota
PK : no_nota
FK : kode_obat

3.3.3 Tabel User


Nama : tb_user
PK : id_user

3.3.4 Tabel Transaksi Jual

3.4 Cara Pengunaan


Berikut ini merupakan cara dari penggunaan aplikasinya:

3.4.1 File Obat


1. Saat program dijalankan, tampilan yang pertama kali adalah menu file.
2. Pilih menu File Obat

3. Maka akan muncul form login seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Untuk log-in ke file obat maka yang mempunyai hak akses adalah apoteker, dimana id
usernya adalah apoteker dengan passwordnya input.
4. Isikan username dan password, tekan tombol log in. Maka akan muncul form data
obat.

Dalam form input transaksi obat ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan, yaitu
seperti menyimpan data obat, menghapus data obat, mengedit data obat, dan mencari
detail obat berdasarkan nama obat.
3.4.2 File Transaksi
1. Saat program dijalankan, tampilan yang pertama kali adalah menu file.
2. Pilih menu File Transaksi

3. Maka akan muncul form login seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Untuk log-in ke file transaksi maka yang mempunyai hak akses adalah kasir, dimana id
usernya adalah apoteker dengan passwordnya input.
4. Isikan username dan password, tekan tombol log in. Maka akan muncul form data
transaksi.

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan sebagai hasil dari pembuatan system informasi yang telah dibuat
adalah sebagai berikut :
1. Dengan adanya Perancangan Sistem Informasi ini, diharapkan proses pencatatan data
transaksi akan lebih efektif dan efisien.
2. Perancangan Sistem Informasi ini akan dapat membantu untuk memperbaiki
kesalahan pada penulisan data.
3. Perancangan Sistem Informasi ini diharapkan akan dapat membantu asisten apoteker
dalam proses pencarian data yang tidak efektif.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka ada beberapa saran yang ingin penulis berikan
sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan sistem yang dibuat, yaitu:

1. Dengan sistem komputerisasi maka perlu adanya operator dalam hal ini bagian
penjualan yang dapat mengoperasikan komputer dan pandai dalam bidang penjualan.
2. Pengaturan sistem harus disesuaikan dengan aturan dan sumber daya manusia agar
tercipta keoptimalan kerja serta perlu adanya inovasi dalam pemanfaatan teknologi
secara baik.
3. Agar Perancangan Sistem Informasi dapat dikembangkan lebih lanjut untuk membuat
sistem yang lebih kompleks sesuai dengan kebutuhan dan mendapat hasil yang
maksimal.

IV-1
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Puspita D. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Obat pada Apotek Jati
Farma Arjosari. Universitas Surakarta. Surakarta.
Ivanjelita, Lia A. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Apotek pada Apotek
Syifa Sleman Menggunakan PHP dan MYSQL. AMIKOM Yogyakarta.
Jogiyanto. (1990). Analisis dan Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan
praktik aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Kristanto, H. (1993). Konsep dan Perancangan DataBase. Yogyakarta: Andi Offset.
Winanrni, Titik. 2007. Sistem Informasi Stok Obat Apotek. Universitas Sebelas Maret.
Suakarta.

Anda mungkin juga menyukai