PHP-MyAdmin
Logo
Disusun Oleh :
Tahun
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat, hidayah dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini, dengan judul ” Sistem Informasi Penjualan Obat di Apotek” untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah system basis data.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dan hal – hal yang belum sempurna. Untuk itu penyusun
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Selain itu, penyusun
menyampaikan permohonan maaf apabila ada tulisan yang kurang berkenan.
Penulis berharap semoga tugas ini bermanfaat bagi penyusun dan siapa saja yang akan
menggunakannya. Aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DFTAR REVISI
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Sistem
2.2 Data
2.3 Informasi
2.4 Basisdata
2.7 Apotek
3.2 ERD
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Apotek merupakan salah satu jenis usaha dibidang perobatan yang sangat memerlukan adanya sistem
informasi pengolahan data untuk mempermudah dan memperlancar kinerjanya. Sekarang ini, masih
banyak penulisan atau pencatatan data-data (obat) pada apotek yang dilakukan secara konvensional.
Cukup banyak apotek yang masih memberdayakan tenaga manusia untuk mengolah data-data yang ada
demi memperlancar usahanya. Sistem yang masih digunakan adalah sistem konvensional yaitu
melakukan pencatatan, baik itu transaksi penjualan ataupun pembelian barang ke dalam sebuah buku.
Karena sistem konvensional tersebut membuat kinerja apotek menjadi kurang efektif dan efisien. Dan
untuk proses kalkulasi penjualan obat yang hanya menggunakan cara konvensional yaitu dengan alat
penghitung kalkulator.
Untuk menghitung dan memproses data penjualan obat yang dilakukan secara konvensional akan
memakan banyak waktu dan tenaga, belum lagi kesalahan yang rentan terjadi. Biasanya data-data yang
masuk akan dicatat ke dalam sebuah buku, pencatatan ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah dan
selain membutuhkan waktu juga sangat menguras tenaga. Selain itu penyusunan datadata pada apotek
yang ada juga akan terhambat dengan dilakukannya cara-cara pengelolaan yang masih bersifat
konvensional.
Dalam pembuatan laporan apotek juga mengalami kendala. Memerlukan waktu dan tenaga untuk
mengolah laporan untuk data-data yang masih berbentuk kertas sehingga laporan - laporan yang
diperlukan tidak dapat langsung disediakan.
Pada apotek banyak data-data obat, data transaksi, dan lain-lain yang tidak mungkin dihafalkan. Oleh
sebab itu, dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mendata daftar-daftar data tersebut dengan
melakukan perbaikan dalam pengelolaan sebuah sistem pengolahan data. Perbaikan yang akan
dilakukan yaitu membuat sistem pencatatan dengan menggunakan sistem yang berbasis komputer, baik
dari segi pendataan barang persediaan, pencatatan data transaksi, dan proses yang lainnya yang
berhubungan dengan aktivitas pada apotek yang bersangkutan.
Database ada untuk melayani kebutuhan aplikasi. Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat
untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas. Dengan adanya sebuah aplikasi sistem informasi
penjualan obat pada Apotek yang akan dibuat ini, maka sistem informasi Apotek akan dapat dikelola
dengan lebih baik lagi.
Selain itu dengan sistem komputer, data dapat lebih aman dari pihak-pihak yang tidak mempunyai hak
untuk mengakses data tersebut. Untuk itulah penulis mencoba menyusun tugas dengan judul “Sistem
Informasi Penjualan Obat Apotek”.
Berdasarkan latar belakang maslaah yang telah dibahas diatas, maka dapat dirumuskan bahwa
masalahnya adalah sebagai berikut:
Tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk mengtehaui tentang system, data, informasi, basis data,
system informasi, sistem basis data, apotek, system informasi apotek, ERD dan bagaimana cara dalam
membuat sebuah system informasi penjualan obat di sebuah apotek.
Begitu banyak proses-proses yang dilakukan dalam sebuah apotek, maka dalam pembahasan kali ini,
penyusun hanya membahas mengenai transaksi penjualan obat dalam sebuah apotek.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
PEMBAHASAN
Berdasarkan struktur organisasi apotek diatas, dapat kita ketahui bagaiman rumitnya proses bisnis yang
dapat dilakukan dalam sebuah apotek. Maka dari itu perlu ada penanganan khusus untuk menolah data-
data yang tersedia atau diolah di apotek tersebut. Data-data yang diolah di apotek biasanya mengenai
pembeluian obat, penjualan obat, data karyawan, data obat yang ada, stok obat, data supplier obat,
data transaksi, bahkan laporan yang biasanya itu hal yang terpenting dalam sebuah system. Laporan itu
dibutuhkan untuk mengetahui sudah seperti apa perkembangan apotek tersebut. Dalam pembahasan
kali ini, penyusun membatasinya hanya pada system penjualan obatnya saja, mengingat kemampuan
dari para penyusun yang belum begitu sempurna dalam hal pemrograman dan masih adalam tahap
pembelajaran dalam merancang sebuah system basis data.
3.2 ERD
Program aplikasi ini menggunakan database MYSQL dengan nama dbsiap yang terdiri dari 6 tabel,
sebagai berikut :
Nama : tb_obat
PK : kode_obat
Nama : nota
PK : no_nota
FK : kode_obat
Nama : tb_user
PK : id_user
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan sebagai hasil dari pembuatan system informasi yang telah dibuat adalah sebagai
berikut :
1. Dengan adanya Perancangan Sistem Informasi ini, diharapkan proses pencatatan data transaksi akan
lebih efektif dan efisien.
2. Perancangan Sistem Informasi ini akan dapat membantu untuk memperbaiki kesalahan pada
penulisan data.
3. Perancangan Sistem Informasi ini diharapkan akan dapat membantu asisten apoteker dalam proses
pencarian data yang tidak efektif.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka ada beberapa saran yang ingin penulis berikan sebagai bahan
masukan untuk menyempurnakan sistem yang dibuat, yaitu:
1. Dengan sistem komputerisasi maka perlu adanya operator dalam hal ini bagian penjualan yang dapat
mengoperasikan komputer dan pandai dalam bidang penjualan.
2. Pengaturan sistem harus disesuaikan dengan aturan dan sumber daya manusia agar tercipta
keoptimalan kerja serta perlu adanya inovasi dalam pemanfaatan teknologi secara baik.
3. Agar Perancangan Sistem Informasi dapat dikembangkan lebih lanjut untuk membuat sistem yang
lebih kompleks sesuai dengan kebutuhan dan mendapat hasil yang maksimal.