Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini perkembangan dibidang ilmu Pengetahuan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (PTIK), peluang bagi para pelaku bisnis untuk mempermudah

memperluas jangkauan perdagangan sehingga meningkatkan pendapatan

khususnya pebisnis muda. Internet sangatlah memberikan kemudahan para pebisnis

dalam memperdagangkan produk mereka yang dikenal dengan E-commerce. E-

commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis dengan tujuan mengambil keuntungan

seperi penjualan, pembelian, pelayanan, dan perdagangan melalui perantara, yaitu

melalui suatu jaringan komputer, terutama internet. E-commerce adalah salah satu

bisnis yang menjadi trand terbaru yang ada dimasyarakat saat ini sehingga

bermunculan banyaknya toko-toko virtual. Penggunaan E-commerce dalam berbisnis

dapat menjangkau pelanggan potensial karena dapat mempromosikan produk-produk

mereka secara terus menerus sehingga para pelanggan potensial dapat mengakses

website dimanapun mereka berada. (Muhammad Faris Sadikin, Ita Novita: 2019)

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga telah menyebabkan

perubahan sosial, ekonomi, dan budaya secara signifikan berlangsung demikian

cepat. Dalam mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik karena informasi

dibutuhkan sangat besar bagi sebuah instansi. Teknologi komputer sekarang ini
2

dengan proses yang semakin canggih telah memberikan kemungkinan dalam

pengembangan sistem informasi berbasis komputer.

Menurut Hartono dalam jurnal Rusli Muhidin, dkk (2017) sistem informasi

adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk

mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi untuk

digunakan.

Sistem informasi sangat dibutuhkan dalam sebuah instansi untuk mewujudkan

sebuah keberhasilan kinerja. Dalam rangka mewujudkannya, suatu apotek

membutuhkan informasi tepat dan akurat.Di instansi tersebut juga terdapat

pengelolaan data dan informasi. Dalam pelayanan informasi ini kebanyakan apotek

yang belum menggunakan komputer. Dengan pelayanan yang luas, tentunya banyak

sekali dampak permasalahan yang terjadi pada proses pelayanan di apotek tersebut.

Pengelolaan data merupakan komponen yang sangat penting di dalam suatu apotek,

salah satunya adalah pengelolaan data obat dan data penjualan.

Sistem informasi penjualan ialah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

pelayanan dalam kegiatan jual beli melalui internet terutama kualitas informasi yang

lebih detail mengenai produk. Banyak usaha penjualan terutama produk obat

menggunakan sistem informasi penjualan untuk mempermudah proses penjualan.

(Adella Rifiandika Putri, dkk 2021)

Shelly dan Rosenblatt dalam jurnal Denny vincensius, dkk (2019) mengatakan

analisis dan perancangan sistem informasi adalah proses untuk menganalisis masukan
3

data atau aliran data secara sistematis, memproses data, menyimpan data, dan

menghasilkan keluaran informasi dalam konteks bisnis khusus.

Menurut Permenkes Nomor 73 tahun 2016 apotek merupakan sarana pelayanan

kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker, sedangkan apoteker

adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan

sumpah jabatan apoteker. Apotek didirikan sebagai sarana pelayanan kefarmasian

yang menyediakan obat maupun alat-alat kesehatan dengan kualitas serta keamanan

yang terjamin. Standar pelayanan kefarmasian di apotek merupakan dasar dalam

pelayanan apotek dan sebagai tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi

tenaga kefarmasian, dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. (Mayang

Aditya, dkk 2020)

Di era globalisasi saat ini, persaingan apotek yang berasal dari dalam negeri

maupun pemilik sarana apotek Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang masuk ke

Indonesia semakin tak terelakkan. Selain itu, deregulasi tentang pendirian apotek,

tingginya permintaan konsumen terhadap obat dan banyaknya jumlah apoteker juga

menjadi faktor pemicu semakin banyaknya jumlah apotek. Secara tidak langsung,

persaingan bisnis antar apotek semakin ketat demi memperoleh jumlah pelanggan

semaksimal mungkin. (Made Pasek Narendra: 2017)

Apotek Palopat Farma adalah salah satu apotek yang menjual obat-obatan yang

beralamatkan di daerah padangsidimpuan. Di Apotek Palopat Farma para pegawai

masih belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi, para pegawai masih

menggunakan cara manual untuk mengolah data-data nya. Banyaknya transaksi


4

penjualan, dan pengolahan data lainnya masih dikelola secara manual, setiap

pencatatan masih diarsipkan menggunakan buku besar dan dalam pembuatan laporan

untuk evaluasi kinerja apotek juga mengalami kendala karena data-data yang dikelola

masih berbentuk kertas.

Pada apotek ini banyak data-data obat, data transaksi, dan lain-lain yang tidak

mungkin dihafalkan, termasuk itu pencatatan hasil penjualan obat dan pembuatan

laporan. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah catatan yang dapat mendata daftar-daftar

data tersebut dengan melakukan perbaikan dalam pengelolaan sebuah sistem

pengolahan data. Perbaikan yang akan dilakukan yaitu membuat sistem pencatatan

dengan menggunakan sistem yang berbasis komputer, baik dari segi pendataan

barang persediaan, pencatatan data transaksi, dan proses yang lainnya yang

berhubungan dengan aktivitas pada apotek.

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka diperlukan sebuah

aplikasi penjualan obat yang dapat membantu memberikan solusi atas masalah yang

ada, yaitu dengan memanfaatkan komputer dalam proses pengolahan data dan

penyimpanan data. Dengan dibuatnya sistem penjualan obat ini akan memudahkan

Apotek Palopat Farma dalam pengolahan data-data.

Oleh karena itu, penulis ingin merancang suatu sistem informasi penjualan obat

pada Apotek Palopat Farma. Dengan demikian penulis mengangkat judul

“ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

OBAT PADA APOTEK PALOPAT FARMA BERBASIS WEB”.


5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana mengatasi pencatatan data transaksi yang masih menggunakan cara

manual?

2. Bagaimana tindakan yang dilakukan untuk perbaikan data yang kurang efektif

apabila terjadi kesalahan pada proses pencatatan?

3. Bagaimana mengatasi pencarian data-data yang tidak efektif?

1.3 Hipotesa

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka hipotesa dari penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

1. Diharapkan dengan dibuatnya sistem ini, dapat mempermudah pegawai dalam

mengatasi pencatatan transaksi yang masih menggunakan cara manual.

2. Diharapkan dengan dibuatnya sistem informasi penjualan obat ini, pencatatan

data akan lebih efektif.

3. Diharapkan dengan adanya perancangan sistem penjualan obat ini, pegawai

dapat dengan mudah mengatasi pencarian data yang tidak efektif.

1.4 Batasan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir Skripsi ini, penulis membatasi masalah

penulisan pada hal-hal mengenai perancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
6

1. Penulis tidak membahas tentang keamanan yang ada didalam web yang

dirancang

2. Penulis hanya berfokus pada perancangan sistem informasi yang berbasis web

3. Penyajian aplikasi penjualan obat berbasis web ini hanya menyajikan data-data

yang berhubungan dengan penjualan obat.

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai permasalahan yang diteliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Sistem informasi penjualan obat ini dapat dikembangkan untuk mempermudah

pegawai apotek dalam melakukan pencatatan data-data agar bisa menjadi lebih

efektif.

2. Untuk meningkatkan kinerja apotek serta mendukung pencapaian tujuan

organisasi secera efektif dan efisien.

3. Agar penulis dapat mempertajam pengetahuan dan keterampilan tentang

perancangan sistem informasi serta keterampilan lain yang terkait.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian sistem informasi penjualan obat pada Apotek

Palopat Farma ini sebagai berikut:


7

1. Manfaat bagi penulis yaitu, sebagai pengaplikasian dari ilmu pengetahuan yang

diperoleh selama duduk dibangku kuliah dan sekaligus sebagai pembekalan

dalam menghadapi dunia kerja yang penuh dengan teknologi informasi.

2. Manfaat bagi tempat penelitian yaitu, memberikan kemudahan kepada pihak

pemilik usaha atau apoteker untuk mengetahui informasi mengenai usaha

penjualan yang berbasis web serta menambah pengetahuan tentang gambaran

sistem informasi penjualan dan juga dapat memudahkan dalam pembuatan

laporan obat-obatan tersebut.

3. Manfaat bagi instansi yaitu, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sumber informasi dan referensi bagi penelitian salanjutnya serta dapat

mengembangkan penelitian tersebut.

1.7 Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian ini

digunakan beberapa metode adalah sebagai berikut:

1. Metode observasi (Observation Research)

Pengamatan langsung ditempat aktivitas kerja berlangsung dan melakukan

pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang diteliti secara langsung

kepada bagian TU pada Apotek Palopat Farma.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)


8

Penelitian lapangan yaitu untuk pengambilan data yang diperlukan dengan cara

wawancara. Proses wawancara dilakukan pada salah satu pegawai di Apotek

Palopat Farma.

3. Literatur Review

Proses dengan pengumpulan informasi yang berhubungan dengan data laporan

penjualanpada apotek Palopat Farma yang informasinya diambil dari berbagai

literatur seperti buku, jurnal dan internet.

4. Penelitian Laboratorium (Laboratory Research)

Penelitian yang dilakukan menggunakan perangkat komputer sebagai alat bantu

dalam penyelesaian masalah. Adapun spesifikasi hardware dan software yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a. Hardware

1) Monitor LG 19’

2) Memory (RAM) 4GB DDR3

3) Hardisk 500 GB

4) Processor Intel core i5

5) Flashdisk kapasitas 8 GB

6) Serta hardware pendukung lainnya

b. Sorfware

1) Sistem Operasi Windows 10

2) Microsoft Office 2010

3) Visual Studio Code


9

4) Serta hardware pendukung lainnya

Anda mungkin juga menyukai