PENDAHULUAN
Salah satu hipertensi kehamilan yang banyak
ditemui preeklampsia penyulit kehamilan
yang akut dan dapat terjadi ante, intra, dan post
partum.
Preeklampsia berat kondisi spesifik dalam
kehamilan, ditandai dengan peningkatan
tekanan darah, proteinuria dan edema pada
kehamilan setelah 20 minggu atau segera setelah
persalinan.
Preeklamsia sindrom spesifik kehamilan
berupa berkurangnya perfusi organ akibat
vasospasme dan aktivasi endotel
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. NA
Umur
: 30 tahun
Suku/bangsa
: Minang/Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Rantau Rasau
MRS
: 9 November 2013, Pukul 15.00
WIB
ANAMNESIS (TGL )
Utama : Os kiriman dari Puskesmas
Rantau Rasau dengan keluhan; Os mengeluh
sakit kepala hebat 1 hari SMRS saat hamil ini.
Keluhan
Riwayat Obstetri
GPA : G1P0 A0
HPHT : 17-03-2013
TP : 24-12-2013
Menarche
: Umur 13 tahun
Siklus haid : teratur 28 hari
Lama haid : 6-7 hari.
Riwayat Persalinan : Ini.
Riwayat Perkawinan :
Os menikah satu kali, lama 5 tahun
Riwayat Kontrasepsi :
Pemeriksaan Fisik
TD
: 160/100 mmHg
N
: 80x/menit
RR
: 20x/menit
Suhu : 36,70C
Berat badan sebelum hamil : 54 kg
Berat badan saat hamil
: 65 kg
Tinggi Badan
: 159 cm
Status Generalisata
Kepala :
normocephale, rambut hitam tidak mudah dicabut,
wajah oedem (+)
Mata : CA-/-, SI-/-, reflek cahaya +/+ pupil isokor
THT : dbn
Leher : pembesaran KGB (-), struma (-)
Thorak : pergerakan dinding dada simetris
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/Cor : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : membesar, bising usus (+)
Ekstremitas :
akral hangat, sianosis -/-, edema +/+
Pemeriksaan Luar
Status Obstetri
Inspeksi :
Muka : cloasma gravidarum (-), edema (+)
Leher : pembesaran vena jugularis (-)
Dada :
pembesaran mammae simetris, puting susu menonjol,
hiperpigmentasi areola mammae (+), colostrum (-)
Abdomen :
perut tampak membesar ke depan, striae gravidarum (-),
linea nigra (+), sikatrik (-)
Vulva :
labia mayor/minor simetris, pembengkakan kel.bartholini(-),
pengeluaran vagina (-)
Ekstremitas : edema (+/+)
Palpasi :
Leopold I
: TFU 27 cm, teraba bagian yang lunak,
kurang melenting, dan kurang bundar (bokong).
Leopold II :
Kanan : teraba tahanan terbesar janin (punggung)
Kiri : teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas)
Leopold III: teraba bagian keras, bundar (kepala).
Leopold IV : 5/5.
TBJ
HIS
:-
Auskultasi
PEMERIKSAAN DALAM
Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin (9-11-2013) :
Hb : 8,9 gr %
Ht : 25,8 %
Leukosit : 3,8 x 103/mm3
Eritrosit : 2,81x 106/mm3 BT = 2,5
Trombosit
: 397 x 103/mm3 CT = 4
Urin rutin
Proteinuria : (++)
GDS : 86 mg/dl
DIAGNOSA
G1P0A0 gravida 31-32 minggu, JTH intra
uterin preskep + PEB
PENATALAKSANAAN
Observasi KU, TTV dan DJJ
Inj. MgSO4 40% 4 gr IM boka boki, Selanjutnya
MgSO4 40 % 4 gr / 6 jam IM
Nifedipin 3 x 10 mg per oral setiap 8 jam
Dopamet 3 x 1 tab per oral setiap 8 jam
FOLLOW UP
10 November 2013
11 November 2013
S : perut terasa sakit
O: KU sedang,
TD: 160/100 mmHg RR: 20x/i
Nadi: 78 x/i t: 36,5
DJJ : 140 x/i his: (-)
USG
12 November 2013
S: kuduk terasa berat
O: KU sedang,
TD: 160/100 mmHg
RR: 20x/i
Nadi: 80 x/i
t: 36,5
DJJ : 138 x/i
his: (-)
A: G1P0A0 gravida 35-36minggu, JTH intra uterin
preskep + PEB
P:
drip MgSO4 40 % 1gr / jam (dalam Dex5%/RL +
20 cc MgSO4 40% 20gtt/i)
Nifedipin 3 x 10 mg per oral
Dopamet 3 x 1 tab per oral
13 November 2013
S: O: KU sedang,
TD: 150/100 mmHg RR: 22x/i
Nadi: 80 x/i t: 36,5
DJJ : 140 x/i his: (-)
A: G1P0A0 gravida 35-36minggu, JTH intra uterin
preskep + PEB
P:
drip MgSO4 40 % 1gr / jam (dalam Dex5%/RL +
20 cc MgSO4 40% 20gtt/i)
Nifedipin 3 x 10 mg per oral
Dopamet 3 x 1 tab per oral
14 November 2013
S: O: KU sedang,
TD: 150/90 mmHg RR: 20x/i
Nadi: 80 x/i t: 36,5
DJJ : 136 x/i his: (-)
A: G1P0A0 gravida 35-36minggu, JTH intra uterin
preskep + PEB
P:
drip MgSO4 40 % 1gr / jam (dalam Dex5%/RL + 20
cc MgSO4 40% 20gtt/i)
Nifedipin 3 x 10 mg per oral
Dopamet 3 x 1 tab per oral
inj. dexametason 3x1 amp
15 November 2013
S: O: KU sedang,
TD: 150/90 mmHg RR: 20x/i
Nadi: 78 x/i t: 36,5
DJJ : 140 x/i his: (-)
A: G1P0A0 gravida 35-36minggu, JTH intra uterin
preskep + PEB
P:
drip MgSO4 40 % 1gr / jam (dalam Dex5%/RL + 20
cc MgSO4 40% 20gtt/i)
Nifedipin 3 x 10 mg per oral
Dopamet 3 x 1 tab per oral
inj. dexametason 3x1 amp
16 November 2013
S: O: KU sedang,
TD: 150/90 mmHg RR: 20x/i
Nadi: 80 x/i t: 36,5
DJJ : 136 x/i his: (-)
A: G1P0A0 gravida 35-36minggu, JTH intra uterin
preskep + PEB
P:
drip MgSO4 40 % 1gr / jam (dalam Dex5%/RL + 20
cc MgSO4 40% 20gtt/i)
Nifedipin 3 x 10 mg per oral
Dopamet 3 x 1 tab per oral
Rencana SC
17 November 2013
S: batuk
O: KU sedang,
TD: 140/90 mmHg RR: 20x/i
Nadi: 82 x/i t: 36,5
DJJ : 140 x/i his: (-)
A: G1P0A0 gravida 35-36minggu, JTH intra uterin
preskep + PEB
P:
drip MgSO4 40 % 1gr / jam (dalam Dex5%/RL + 20
cc MgSO4 40% 20gtt/i)
Nifedipin 3 x 10 mg per oral
Dopamet 3 x 1 tab per oral
Rencana SC besok Jam 10.00WIB
Diagnosa Post Op
P1A0 Post Op SC atas indikasi PEB.
Terapi Post op
Awasi tanda-tanda vital
pasien tidur pakai bantal
pasien boleh minum bertahap
IVFD D5 : RL = 2:1 30 tetes/i
Inj. ampicilin 3x1 gr
Inj. kanamicin 1x1 gr
Inj. alinamin F 2x1 amp
ketoprofen supp 3x1
Mobilisasi bertahap
Follow Up Post SC
19 November 2013
S : Nyeri luka operasi (+), Flatus (+), Batuk (+)
O : KU : sedang,
TD : 140/90 S/N : 36,5 /80
RR:20x/i
A : P1A0 Post Op SC a/i PEB hari I
P:
Infus D5 : RL = 2:1 30 tts/i
Inj. ampicilin 3x1 gr
Inj. kanamicin 1x1 gr
Inj. alinamin F 2x1 amp
ketoprofen supp 3x1
OBH sirup 3x1 sendok
Mobilisasi bertahap
BAB III
TINJAUAN
PUSTAKA
PREEKLAMPSIA BERAT
Definisi
kelainan
vaskularisasi
dan
plasenta
Teori
faktor imunologis
Peran
faktor genetik/familial
Penegakan Diagnosa
TD 160/110 mmHg.
Proteinuria > 3,5 g/24 jam atau (+++)
Oliguria
kadar kreatinin plasma
Gangguan visus dan serebral:
Nyeri epigastrium
Edema
Penatalaksanaan
Sikap terhadap penyakitnya
rawat inap
Monitoring input cairan dan output cairan
Diberikan antasida
Pemberian obat antikejang MgSO4
Pemberian antihipertensi
Obat
pilihan adalah Nifedipin yang diberikan 510 mg diulang sampai 8 kali/24 jam.
Jika diastolic 110mmHg juga dapat diberikan
metildopa, dosis efektif minimal 2x125 mg per
hari dan dosis maksimal 3gr/hari
kehamilan 37 minggu.
Ada tanda-tanda atau gejala-gejala Impending Eclamsia.
Kegagalan terapi pada perawatan konservatif, yaitu : keadaan klinik
laboratorik memburuk.
Diduga terjadi solusio plasenta.
Timbul onset persalinan, ketuban pecah, atau pendarahan.
Janin :
Adanya
Laboratorik :
Adanya
* Konservatif, bila:
kehamilan preterm 37 minggu tanpa
impending eclamsia dengan keadaan janin
baik
BAB IV
ANALISA KASUS
ANAMNESA
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Berdasarkan
Obat
diberikan
pada
os
yaitu
Nifedipin,
dosis
Pada
os
juga
ditambahkan
pemberian
Metildopa
juga
dapat
diberikan
Jika
diastolic
kegagalan
dalam
pengobatan
konservatif dilakukan penatalaksanaan
menajemen aktif dengan terminasi
kehamilan.
Dalam
mengakhiri
kehamilan
pada
usia
kehamilan preterm maka perlu dipertimbangkan
keadaan janin pengobatan ditambahkan
pemberian deksametason injeksi 12 mg 3x
berselang 8 jam selama 2 hari dengan tujuan
untuk pematangan paru janin.
Bayi prematur sangat mungkin memiliki paruparu yang belum berkembang, karena mereka
belum
memproduksi
sendiri
surfaktan.
Kortikosteroid
seperti
deksametason
dapat
merangsang produksi surfaktan dalam paru-paru
janin,
sehingga
dengan
diberikannya
deksametason pada kasus kehamilan preterm
sebelum
diterminasi
diharapakan
dapat
menurunkan resiko kematian janin dan respiratory
distress syndrom.
TERIMA KASIH