Anda di halaman 1dari 13

Nama

: I Wayan Agus Wira Sentanu

NPM

: 10700338

Materi Kuliah : Enzim ( Biokimia I )


Dosen

: dr. Juniadi Soetowo, Sp. BK

ENDOKRIN

Endokrin disebut juga dengan hormon . Endokrin berasal dari Bahasa Yunani Endo yang
artinya dalam dan crinis yang artinya mensekresikan . Jadi endokrin adalah kelenjar yang tidak
mempunyai saluran / kelenjar buntu dimana hasil sekresinya tidak dibuang keluar tubuh tetapi
dikeluarkan ke dalam sistem pembuluh darah . Sedangkan Eksokrin adalah kelenjar yang
mengeluarkan hasil sekresinya melalui saluran kelenjar keringat , kelenjar lemak , urine ,
kelenjar ludah dan kelenjar sistem pencernaan makanan .
sinyal informasi sistem

seperti sistem

saraf,

Sistem endokrin adalah

namun efek dan

mekanismenya

berbeda . Efek sistem endokrin adalah memulai dengan lambat , dan responnya berkepanjangan
yang bisa saja berlangsung selama berjam-jam hingga minggu .
Sistem saraf mengirimkan informasi yang sangat cepat dengan respon yang pada
umumnya hanya sesaat saja . Hormon adalah zat ( mediator kimia ) yang dilepaskan dari
jaringan endokrin ke

dalam

aliran

darah di

mana mereka

melakukan

perjalanan ke

target jaringan dan menghasilkan tanggapan . Hormon mengatur berbagai fungsi pada manusia ,
termasuk metabolisme , pertumbuhan dan perkembangan , fungsi jaringan dan suasana hati .
Bidang studi yang berhubungan dengan sistem endokrin dan gangguannya

adalah

endokrinologi , cabang dari penyakit dalam . Fitur dari kelenjar endokrin , secara umum ,
sifat Ductless mereka , vaskularisasi mereka dan biasanya memiliki vakuola intraseluler atau
butiran untuk

menyimpan hormon yang

dihasilkan

Sebaliknya

kelenjar eksokrin

seperti kelenjar ludah , kelenjar keringat , dan kelenjar dalam saluran pencernaan ,
cenderung jauh lebih sedikit pembuluh darah dan memiliki saluran atau lumen berongga .

Selain organ endokrin khusus disebutkan di atas , organ lainnya yang juga merupakan
bagian dari sistem tubuh lainnya , seperti ginjal , hati , jantung dan organ reproduksi ,
endokrin memiliki fungsi sekunder . Misalnya ginjal mengeluarkan hormon endokrin seperti
eritropoietin dan rennin . Sistem endokrin terdiri dari serangkaian kelenjar yang menghasilkan
zat kimia yang disebut hormone . Sejumlah kelenjar yang saling mengirimkan sinyal satu sama
lain

dalam urutan biasanyadisebut sebagai sumbu seperti misalnya poros hipotalamus

-hipofisis adrenal . Sistem endokrin memproduksi lebih kurang 50 jenis hormon , dimana
secara kimiawi hormone dibagi ke dalam 3 kelas yaitu :
Steroid : aldosteron, kortison, testosteron, kortisol, kortikosterol, estrogen, 11dehidrokortikosteron, progesteron, adrenal androgen .
Polipeptida/protein : TSH, LH, LTH, GH, LRF, PIF, ACTH, MSH, vasopressin, oxytocin,
PRF,

MIF,

insulin,

glukagon,

PTH,

calcitonin,

FSHRF,

relaxin,

secretin,

cholescystokonin, gastrin, MRF, angotensin, CRF, GHRF, TRF, GIF .


Amina/amino : tiroksin (T4), triiodotironin (T3), epinephrin, norepinephrin, melatonin .
Hormon Diperlukan dalam jumlah sedikit untuk mengkatalisa dan mengendalikan macam
-macam proses metabolisme . Hormon Bekerja jauh dari tempat ia disintesis dimana hormon
bekerja pada organ sasaran ( target organ ) . Hormon sendiri pada dasarnya adalah substansi
kimia pembawa sinyal yang disintesa oleh sel sel dari kelenjar endokrin yang kemudian
dilepaskan ke darah lalu ditransport ke dalam organ efektor . Hormon berfungsi untuk regulator
fisiologis & biokimia pada organ . Tapi hormon berbeda dengan substansi pembawa sinyal yang
lain dimana perbedaan hormon & substansi pembawa sinyal yang lain adalah :
Mediator : substansi pembawa sinyal yang tidak berasal dari sel khusus yang
memproduksinya, tetapi dibentuk oleh berbagai macam sel.
Memiliki efek seperti hormon pada sekitarnya.
Contoh : histamin & prostaglandin.
Neurohormon / neurotransmitter : substansi pembawa sinyal yang diproduksi &
dilepaskan oleh sel sel saraf .

Growth factors & cytokines : terutama merangsang proliferasi & diferensiasi sel .
Selain itu kerja hormon pada organ sasaran juga dipengaruhi oleh beberapa hal , yaitu :
Kecepatan sintesis hormon dan sekresi hormon dan kelenjarnya.
Sistem transportasi hormon di dalam plasma ( spesifik carrier protein )
Reseptor hormon khusus yang terdapat pada organ sasaran yang berbeda dengan letak
reseptornya.
Kecepatan degradasi hormon
Kecepatan perubahan hormon dari bentuk inaktif menjadi bentuk yang aktif.
Jarak

Klasifikasi Hormon :
Hormon mentransfer sinyal dengan berpindah dari tempat sintesisnya ke tempatnya
bekerja . Dimana dalam hal ini hormone dapat di klasifikasikan ke dalam 3 jenis yaitu :
Hormon Endokrin :
Molekul sinyal dihasilkan oleh sel organ endokrin yang tempat asalnya jauh dimana
sebagian besar hormon ditransport melalui pembuluh darah menuju sel target pada organ
efektor.
Contoh : insulin .
HORMON PARAKRIN :
Hormon jaringan , dari sel kelenjar yang memproduksi langsung bekerja ke sekitarnya
(selsel lain pada organ yang sama) atau bias dikatakan bahwa sinyal molekulnya berasal
dari sel / organ dekat pada sel sasaran .

Contoh : Hormon GIT .


HORMON AUTOKRIN :
Sinyal molekul pada hormone autokrin berasal dari selnya sendiri dan bekerja pada sel
yang memproduksinya.
Contoh : prostaglandin . Yang sering dijumpai pada sel tumor yang merangsang
proliferasinya sendiri .
Insulin yang diproduksi sel B pankreas mempunyai efek endokrin & parakrin . Efek endokrin
insulin adalah untuk meregulasi metabolisme glukosa & lemak . Sedangkan efek parakrin dari
insulin adalah untuk menghambat sintesis & pelepasan glukagon dari sel A .

Komposisi atau struktur kimia hormon :


Derivat kolesterol
Derivat Tirosin yang terdiri dari tiroid dan katekolamin
Peptida dengan ukuran berbeda .
Glikoprotein seperti TSH , LH , FSH dan hCG

Kategori dan Analogi Hormon :


Dalam kategorinya hormone dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
Hidrofilik :

Hidrofilik merupakan hormon yang bisa larut dalam air .


Contoh : peptide dan asam amino
Lipofilik :

Lipofilik adalah hormone yang larut dalam lemak .


Ciri-cirinya : Terikat reseptor pada permukaan sel dan reseptor ini sel .
Secara Analog hormon dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
Agonis :

Merupakan analog yang memiliki fungsi sama dengan hormon , terikat pada reseptor dan
memberi respons .
Antagonis :
Merupakan Analog yang terikat reseptor tapi tidak mengaktifkan hormone dan tidak ada
respons .

Klasifikasi Hormon Berdasarkan Mekanisme Kerja :


I. Mengikat reseptor intrasel :
Contoh : Hormon steroid , Hormon Tiroid dan Asam Retinoat .
Ciri - cirinya :
Lokasi reseptor di intrasel .
Bersifat Lipofilik / Hidroflik .
Terikat pada protein pengangkut hormon
Waktu paruhnya panjang
Fungsinya untuk sintesis protein .
Mediatornya kompleks : Hormon Reseptor

II. Mengikat Reseptor di Permukaan Sel / Transmembran :


Mediator intrasel : c AMP
Contoh : Alfa 2 , Beta Andrenergik Katekolamin , Angiotensin II , Kalsitonin , hCG ,
CRH/F, FSH, LPH, LH, MSH, PTH , Somatostatin , TSH , Dopamin , ACTH dan ADH.
B. Mediator intrasel : cGMP dan ANF
C. Mediator intrasel : Kalsium dan / atau fosfatidil
Contoh : Inositol , Asetilkolan , Alfa 1 , Andrenergik Katekolamin , Angiostenin , ADH
(Vasopressin) , CCK , Gastrin , GRH , PDGF , Substansi P, TRH , Oksitonin .
D. Mediator intrasel : Reaksi Kinase atau Fosfatase .
Contoh : hPL , EGF , EPO , FGF , GH , Insulin , IGF I dan II , NGF , PDGF , LTH ,
Adiponektin , Leptin .
Ciri cirinya :
Reseptor berada di transmembran / permukaan sel .
Bersifat Lifobik atau Hidrofilik .
Tidak terikat pada protein .
Fungsinya bermacam macam .
Waktu paruhnya relative pendek
Mediatornya bermacam macam

Rangkaian Reaksi Kinase Sebagai Mediator :


Ada Tirosin Kinase Intrinsik / Endogen :
Contoh : IGF I , EGF , PDGF , Insulin

Tidak Ada Tirosin Kinase Intrisnsik :


Contoh : GH , LTH , EPO , Sitokinin , Interferon , Interleukin
Reseptornya memakai Janus Kinase atau Kinase Eksogen / Ekstrinsik .

Beta Lipotrophin ( LPH ) :


Ditemukan hanya di Hipofisis dan secara tepat tumbuh menjadi LPH dan Endorfin .
Fungsi dari LPH adalah untuk Lipolisis dan mobilisasi asam lemak serta zat bakal Endorfin .
Endorfin terikat pada reseptor yang sama seperti morfin pada susunan syaraf pusat dan
mempunyai fungsi sebagai analgetika yang kuat .
MSH ( Alfa , Beta dan Gamma ) :
Pada hewan aktivitas MSH berada pda DAN MSH . Sedangkan pada manusia
aktivitas MSH dikandung dalam beta , gamma LPH dan ACTH ( 1-3 Asam Amino ACTH identik
dengan Asam Amino Alfa MSH ) .
Hormon Hipofisis Posterior :
Oksitosin :
Merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi otot polos dan uterus .
Vassopressin ADH :
Berperan dalam kontraksi pembuluh darah anterior dan menurunkan ekskresi urin .

Reseptor Hormon :
Jumlah reseptor hormon di dalam sel dipengaruhi oleh keadaan :
Fisiologik : suatu keadaan yang normal.
Proses A : Down regulation

Pada proses Down Regulation bila diberikan hormon secara terus menerus
maka reseptor akan menurun dan akan menyebabkan penurun efek . Sehingga
untuk dapat menjadi stabil maka hormone dan reseptor harus sebanding .
Contoh : Hormon insulin bisa menimbulkan lipogenik oleh karena penurunan
reseptor .
Proses B: Modifikasi reseptor

yaitu dengan penambahan senyawa lain pada

reseptor .
Penyakit :
Up regulation :

Pada proses Up Regulation bila diberi hormon maka akan terjadi peningkatan
reseptor . Contoh :
Peningkatan

jumlah reseptor LH di ovarium akibat mengakibatkan

penambahan hormon esterogen dan FSH .


Peningkatan jumlah reseptor Angiotensin sebagai akibat dari peningkatan
hormon Angiotensin II .
Spare receptor pada hormon peptida berfungsi untuk menginduksi respons biologik secara
maksimal akibat adanya panambahan hormone . Bila Spare Receptor menurun maka akan
mengakibatkan penurunan sensitivitas H. SR -- sehinggan akan terjadi penurunan jumlah
reseptor yang menyebabkan tidak terjadi respon biologik secara maksimal .

Materi yang menurut saya Menarik untuk dikembangkan :


Kelenjar kelenjer penghasil hormon merupakan materi yang menarik bagi saya . Hal ini karena
saya dengan mempelajari kelenjar kelenjar penghasil hormone saya bisa mengetahui kelenjar
apa saja yang bisa menghasilkan hormon dan fungsi serta pengaruhnya bagi tubuh kita .
Pengembangan materi untuk kelenjar kelenjar penghasil hormone yakni :

Kelenjar Penghasil Hormon :


Hormon dihasilkan pada kelenjar kelenjar berikut ini yaitu :
Kelenjar Hipofisa / Pituitari :
Kelenjer Hipofisa terdiri dari 3 bagian yaitu : Hipofisa anterior ( Bagian Depan ) ,
Medula ( Bagian Tengah ) dan Posterior ( Bagian Belakang ) . Bagian Anterior dan
Medula disebut Adenohipofisa sedangkan bagian Posterior disebut dengan Neurohipofisa
. Kelenjar Hipofisa disebut juga dengan master gland karena dapat menghasilkan
hormone yang dapat merangsang kelenjar lain untuk ikut menghasilkan hormon .
Hipofisa anterior menghasilkan hormone TSH atau Tyrosomatotropic Hormon yang
berfungsi untuk merangsang kelenjar tiroid yang nantinya akan digunakan untuk
menghasilkan tiroksin dimana tiroksin akan digunakan untuk metabolisme tubuh seperti
kh , protein dan lipid yang berarti jln menuju hipofisa anterior akan terhambat dst .
Hipofisa Anterior :
Hipofisa anterior menghasilkan hormon pertumbuhan yang bisa juga disebut
sebagai hormon pertumbuhan ( GH ) atau somatotropin . Hormon ini bekerja pada
tulang , otot , tulang rawan , kulit dan kerjanya sangat terbatas . Pada pria
hormone ini berkembang dari saat lahir dan terhenti rata-rata pada usia 21 tahun
dengan pertumbuhan drastis yang terjadi pada usia 13 16 tahun . Sedangkan
pada wanita hormone ini terhenti pada usia rata-rata 18 tahun dan pertumbuhan
drastisnya terjadi pada usia 9 12 tahun . GH sangat dipengaruhi kadar glukosa
dalam darah dimana bila kadar gula darah meningkat maka GH tidak bekerja dan
juga sebaliknya . Bila GH bekerja secara berlebihan maka akan menyebabkan
Gigantisme dan bila kerjanya kurang maka akan menyebabkan manusia kerdil
atau cebol .
Selain menghasilkan GH , Hipofisa anterior juga menghasilkan Tirotropic
hormone / tirosomatotropik hormone ( TSH ) yang berfungsi untuk
mempengaruhi kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin ( T4 ) , Litotironin
(T3) & kalsitonin . Hormon lain yang juga dihasilkan adalah Adreno Cortico

Tropic Hormon ( ACTH ) yang dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu


Glukokortikoid sebagai penghasil gula , Mineral kortikoid sebagai pengatur
keseimbangan cairan antara ion Na dan Ion K serta Gonatokortikoid yang
berfungsi untuk menghilkan estrogen dan progesterone pada wanita serta
testosteron untuk pria . Selain hormon tersebut , Hipofisis anterior juga
menghasilkan prolaktin atau laktogenik hormon / leuteotropic hormon ( LTH )
yang berfungsi untuk persiapan produksi air susu ibu ( ASI ) . Gonadotropin
hormon terdiri dari FSH ( Follicle Stimulating Hormone ) & LH ( Leuteinzing
Hormon ) atau ICSH ( Interstitial Cell Stimulating Hormone ) .
Hipofisis Medula :
Hipofisis medula menghasilkan MSH atau Melanocyte Stimulating Hormone
yang berfungsi untuk menghasilkan pigmen melanin .
Hipofisa Posterior atau Neurohipofisa :
Neurohipofisa menghasilkan hormon oksitosin yang berfungsi untuk regulasi
kontraksi rahim dan proses pengeluaran ASI . Selain itu ada juga hormon relaxin
yang berfungsi untuk membuka simphisis pubis atau tulang kemaluan saat proses
melahirkan . Hipofisis posterior juga menghasilkan ADH ( Anti Dierutika
Hormon ) / pitressin / vasopressin yang berfungsi untuk mengatur jumlah
pengeluaran urin .
Kelenjar Tiroid :
Kelenjar Tiroid menghasilkan hormone tiroksin yang berfungsi untuk metabolisme tubuh
seperti metabolisme KH , protein dan lipid . Selain Tiroksin , tiroid juga menghasilkan
Litotiroin dan Kalsitonin . Litotiroin berfungsi sbg bahan baku tiroksin dgn syarat harus
ada ion iodium dan kalsitonin merupakan bahan baku pembentukan parathormon yang
juga diekskresikan oleh kelenjar paratiroid dengan fungsi untuk mengatur kadar kalsium
atau Ion Ca+ dalam darah .
Kelenjar Paratiroid :

Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang menempel pada kelenjar tiroid dengan
jumlah 2 pasang kelenjar yakni sepasang pada bagian atas dan sepasang pada bagian
bawah . Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan paratohormon atau hormone
paratiroid yang berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dalam darah .
Kelenjar Adrenal atau anak ginjal :
Kelenjar ini disebut juga dengan kelenjar suprarenalis . Kelenjar ini dibagi menjadi 3
bagian yaitu bagian korteks ( tepi ) dan medulla ( tengah ) . Bagian korteks memiliki 3
kelompok besar yaitu :
Glukokortikoid sebagai penghasil hormon kortison dan hidrokortison yang
digunakan dalam pembentukan gula bila tubuh kekurangan gula .
Mineralkortikoid sebagai penghasil aldosteron yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan cairan tubuh antara ion Na ( Natrium / sodium ) dan ion K (kalsium
atau potassium) .
Gonadokortikoid yang berfungsi untuk membentuk hormone estrogen dan
progesterone pada wanita dan testosterone pada pria .
Sedangkan pada bagian medulla ( tengah ) berfungsi untuk menghasilkan hormon
adrenalin dan epinephrine serta derivatnya yaitu Noradrenalin & Norepinephrine .
Kelenjar Pankreas :
Kelenjar pancreas memiliki fungsi ganda yakni untuk menghasilkan eksokrin pada bagian
acinusnya serta endokrin pada bagian pulau-pulau Langerhansnya . Pada kelenjar ini
terdapat 4 tipe sel yaitu : Sel A ( Alpha ) sebagai pengahsil Glukagon yang berfungsi
untuk menghasilkan gula saat tubuh kekurangan gula . Sel B ( Beta ) berfungsi untuk
menghasilkan hormone insulin yang digunakan untuk menguraikan gula berlebih menjadi
glikogen dalam otot . Sel D ( Delta ) berfungsi untuk menghasilkan somatostatin yang
digunakan untuk membantu sel A bila kekurangan gula atau membantu sel B bila
kelebihan gula . Yang terakhir adalah sel F yang menghasilkan pankreopeptida dengan
fungsi untuk membantu dalam proses pencernaan makanan terutama protein ,

Kelenjar Gaster :
Kelenjar ini menghasilkan gastrin yang berfungsi dalam proses gerak peristaltik pada
proses pencernaan makanan .

Kelenjar Duodenum :
Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan sekretin yang membantu dalam proses gerak
peristaltik dalam usus halus hingga ke usus besar serta mempercepat pengantaran nutrisi
ke jaringan dan sel-sel setelah dalam bentuk khime ( cair ) .
Kelenjar Timus :
Kelenjar Timus berfungsi untuk menghasilkan thymosin yang berguna dalam sistem
kekebalan tubuh .
Kelenjar Ovarium :
Kelenjar ini berfungsi sebagai penghasil hormone estrogen dan progesteron . Estrogen
berfungsi untuk mematangkan telur dalam folikel-folikel telur , penebalan dinding
rahim , pengembangan payudara dan menstimulasi pertemuan ovum dengan sel sperma
pada saluran telur ( oviduct ) . Sedangkan progesterone berfungsi untuk mempertahankan
ketebalan dinding rahim dan menghambat pertemuan ovum dengan sperma bila melebihi
kapasitas .
Kelenjar Testis :
Kelenjar ini menghasilkan hormone testosteron dan bila setiap tiga tubulas seminiferus
dalam testis bertemu maka akan menghasilkan hormone TSB . Hormon ini berfungsi
untuk meningkatkan hasrat atau libido pria dan sebagai perangsang perkembangan
sekunder pria seperti suara berat , tumbuhnya jakun , pelebaran bahu dan menjaga
pinggang tetap ramping .

Fungsi Pembelajaran Endokrin atau Hormon dan Sumbangsihnya Untuk


Masyarakat :
Hormon bekerja pada berbagai macam metabolisme dalam tubuh sehingga hormone memiliki
fungsi yang sangat penting dalam tubuh kita . Dengan mempelajari materi kuliah hormon kita
nantinya akan bisa menyumbangkan pengetahuan ini secara riil pada masyarakat lewat perantara
medis . Hal ini misalkan dapat kita lihat pada contoh penyakit diabetes mellitus dimana bila kita
tidak mempelajari hormone maka kita tidak akan mengapa penyakit diabetes mellitus ini bisa
terjadi dan bagaimana cara kita untuk melakukannya . Tapi dengan mempelajari materi kuliah
hormon atau endokrin maka kita bisa tahu bahwa Diabetes Melitus disebabkan oleh kekurangan
insulin atau karena insulin yang diproduksi tidak dapat direspon oleh sel sehingga menyebabkan
terjadinya penumpukan kadar gula dalam darah . Sehingga setelah mengetahui hal tersebut maka
kita akan mampu untuk menolong masyarakat yang mengalami penyakit diabetes mellitus .
Selain Diabetes Melitus , masih banyak hal penyakit lain yang berhubungan dengan gangguan
hormon . Jadi bila kita mempelajari materi hormon maka nantinya kita akan mampu
menyumbangkan pengetahuan kita pada masyarakat secara medis dengan menolong masyarakat
yang mengalami penyakit yang berhubungan dengan gangguan hormon .

Anda mungkin juga menyukai