NPM
: 10700338
ENDOKRIN
Endokrin disebut juga dengan hormon . Endokrin berasal dari Bahasa Yunani Endo yang
artinya dalam dan crinis yang artinya mensekresikan . Jadi endokrin adalah kelenjar yang tidak
mempunyai saluran / kelenjar buntu dimana hasil sekresinya tidak dibuang keluar tubuh tetapi
dikeluarkan ke dalam sistem pembuluh darah . Sedangkan Eksokrin adalah kelenjar yang
mengeluarkan hasil sekresinya melalui saluran kelenjar keringat , kelenjar lemak , urine ,
kelenjar ludah dan kelenjar sistem pencernaan makanan .
sinyal informasi sistem
seperti sistem
saraf,
mekanismenya
berbeda . Efek sistem endokrin adalah memulai dengan lambat , dan responnya berkepanjangan
yang bisa saja berlangsung selama berjam-jam hingga minggu .
Sistem saraf mengirimkan informasi yang sangat cepat dengan respon yang pada
umumnya hanya sesaat saja . Hormon adalah zat ( mediator kimia ) yang dilepaskan dari
jaringan endokrin ke
dalam
aliran
darah di
mana mereka
melakukan
perjalanan ke
target jaringan dan menghasilkan tanggapan . Hormon mengatur berbagai fungsi pada manusia ,
termasuk metabolisme , pertumbuhan dan perkembangan , fungsi jaringan dan suasana hati .
Bidang studi yang berhubungan dengan sistem endokrin dan gangguannya
adalah
endokrinologi , cabang dari penyakit dalam . Fitur dari kelenjar endokrin , secara umum ,
sifat Ductless mereka , vaskularisasi mereka dan biasanya memiliki vakuola intraseluler atau
butiran untuk
dihasilkan
Sebaliknya
kelenjar eksokrin
seperti kelenjar ludah , kelenjar keringat , dan kelenjar dalam saluran pencernaan ,
cenderung jauh lebih sedikit pembuluh darah dan memiliki saluran atau lumen berongga .
Selain organ endokrin khusus disebutkan di atas , organ lainnya yang juga merupakan
bagian dari sistem tubuh lainnya , seperti ginjal , hati , jantung dan organ reproduksi ,
endokrin memiliki fungsi sekunder . Misalnya ginjal mengeluarkan hormon endokrin seperti
eritropoietin dan rennin . Sistem endokrin terdiri dari serangkaian kelenjar yang menghasilkan
zat kimia yang disebut hormone . Sejumlah kelenjar yang saling mengirimkan sinyal satu sama
lain
-hipofisis adrenal . Sistem endokrin memproduksi lebih kurang 50 jenis hormon , dimana
secara kimiawi hormone dibagi ke dalam 3 kelas yaitu :
Steroid : aldosteron, kortison, testosteron, kortisol, kortikosterol, estrogen, 11dehidrokortikosteron, progesteron, adrenal androgen .
Polipeptida/protein : TSH, LH, LTH, GH, LRF, PIF, ACTH, MSH, vasopressin, oxytocin,
PRF,
MIF,
insulin,
glukagon,
PTH,
calcitonin,
FSHRF,
relaxin,
secretin,
Growth factors & cytokines : terutama merangsang proliferasi & diferensiasi sel .
Selain itu kerja hormon pada organ sasaran juga dipengaruhi oleh beberapa hal , yaitu :
Kecepatan sintesis hormon dan sekresi hormon dan kelenjarnya.
Sistem transportasi hormon di dalam plasma ( spesifik carrier protein )
Reseptor hormon khusus yang terdapat pada organ sasaran yang berbeda dengan letak
reseptornya.
Kecepatan degradasi hormon
Kecepatan perubahan hormon dari bentuk inaktif menjadi bentuk yang aktif.
Jarak
Klasifikasi Hormon :
Hormon mentransfer sinyal dengan berpindah dari tempat sintesisnya ke tempatnya
bekerja . Dimana dalam hal ini hormone dapat di klasifikasikan ke dalam 3 jenis yaitu :
Hormon Endokrin :
Molekul sinyal dihasilkan oleh sel organ endokrin yang tempat asalnya jauh dimana
sebagian besar hormon ditransport melalui pembuluh darah menuju sel target pada organ
efektor.
Contoh : insulin .
HORMON PARAKRIN :
Hormon jaringan , dari sel kelenjar yang memproduksi langsung bekerja ke sekitarnya
(selsel lain pada organ yang sama) atau bias dikatakan bahwa sinyal molekulnya berasal
dari sel / organ dekat pada sel sasaran .
Merupakan analog yang memiliki fungsi sama dengan hormon , terikat pada reseptor dan
memberi respons .
Antagonis :
Merupakan Analog yang terikat reseptor tapi tidak mengaktifkan hormone dan tidak ada
respons .
Reseptor Hormon :
Jumlah reseptor hormon di dalam sel dipengaruhi oleh keadaan :
Fisiologik : suatu keadaan yang normal.
Proses A : Down regulation
Pada proses Down Regulation bila diberikan hormon secara terus menerus
maka reseptor akan menurun dan akan menyebabkan penurun efek . Sehingga
untuk dapat menjadi stabil maka hormone dan reseptor harus sebanding .
Contoh : Hormon insulin bisa menimbulkan lipogenik oleh karena penurunan
reseptor .
Proses B: Modifikasi reseptor
reseptor .
Penyakit :
Up regulation :
Pada proses Up Regulation bila diberi hormon maka akan terjadi peningkatan
reseptor . Contoh :
Peningkatan
Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang menempel pada kelenjar tiroid dengan
jumlah 2 pasang kelenjar yakni sepasang pada bagian atas dan sepasang pada bagian
bawah . Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan paratohormon atau hormone
paratiroid yang berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dalam darah .
Kelenjar Adrenal atau anak ginjal :
Kelenjar ini disebut juga dengan kelenjar suprarenalis . Kelenjar ini dibagi menjadi 3
bagian yaitu bagian korteks ( tepi ) dan medulla ( tengah ) . Bagian korteks memiliki 3
kelompok besar yaitu :
Glukokortikoid sebagai penghasil hormon kortison dan hidrokortison yang
digunakan dalam pembentukan gula bila tubuh kekurangan gula .
Mineralkortikoid sebagai penghasil aldosteron yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan cairan tubuh antara ion Na ( Natrium / sodium ) dan ion K (kalsium
atau potassium) .
Gonadokortikoid yang berfungsi untuk membentuk hormone estrogen dan
progesterone pada wanita dan testosterone pada pria .
Sedangkan pada bagian medulla ( tengah ) berfungsi untuk menghasilkan hormon
adrenalin dan epinephrine serta derivatnya yaitu Noradrenalin & Norepinephrine .
Kelenjar Pankreas :
Kelenjar pancreas memiliki fungsi ganda yakni untuk menghasilkan eksokrin pada bagian
acinusnya serta endokrin pada bagian pulau-pulau Langerhansnya . Pada kelenjar ini
terdapat 4 tipe sel yaitu : Sel A ( Alpha ) sebagai pengahsil Glukagon yang berfungsi
untuk menghasilkan gula saat tubuh kekurangan gula . Sel B ( Beta ) berfungsi untuk
menghasilkan hormone insulin yang digunakan untuk menguraikan gula berlebih menjadi
glikogen dalam otot . Sel D ( Delta ) berfungsi untuk menghasilkan somatostatin yang
digunakan untuk membantu sel A bila kekurangan gula atau membantu sel B bila
kelebihan gula . Yang terakhir adalah sel F yang menghasilkan pankreopeptida dengan
fungsi untuk membantu dalam proses pencernaan makanan terutama protein ,
Kelenjar Gaster :
Kelenjar ini menghasilkan gastrin yang berfungsi dalam proses gerak peristaltik pada
proses pencernaan makanan .
Kelenjar Duodenum :
Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan sekretin yang membantu dalam proses gerak
peristaltik dalam usus halus hingga ke usus besar serta mempercepat pengantaran nutrisi
ke jaringan dan sel-sel setelah dalam bentuk khime ( cair ) .
Kelenjar Timus :
Kelenjar Timus berfungsi untuk menghasilkan thymosin yang berguna dalam sistem
kekebalan tubuh .
Kelenjar Ovarium :
Kelenjar ini berfungsi sebagai penghasil hormone estrogen dan progesteron . Estrogen
berfungsi untuk mematangkan telur dalam folikel-folikel telur , penebalan dinding
rahim , pengembangan payudara dan menstimulasi pertemuan ovum dengan sel sperma
pada saluran telur ( oviduct ) . Sedangkan progesterone berfungsi untuk mempertahankan
ketebalan dinding rahim dan menghambat pertemuan ovum dengan sperma bila melebihi
kapasitas .
Kelenjar Testis :
Kelenjar ini menghasilkan hormone testosteron dan bila setiap tiga tubulas seminiferus
dalam testis bertemu maka akan menghasilkan hormone TSB . Hormon ini berfungsi
untuk meningkatkan hasrat atau libido pria dan sebagai perangsang perkembangan
sekunder pria seperti suara berat , tumbuhnya jakun , pelebaran bahu dan menjaga
pinggang tetap ramping .