NPM
: 10700338
KARBOHIDRAT
Karbohidrat ( 'hidrat dari karbon', hidrat arang ) atau sakarida ( dari bahasa Yunani
, skcharon, berarti "gula" ) adalah segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar ( misalnya glukosa ) , cadangan makanan ( misalnya pati pada tumbuhan
dan glikogen pada hewan ) , dan materi pembangun ( misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin
pada hewan dan jamur ) .
Secara biokimia , karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis . Karbohidrat mengandung
gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil . Pada awalnya,
istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH 2O)n, yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air . Namun
demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur .
Macam macam karbohidrat bisa dibagi menjadi 4 yaitu :
Monosakarida : merupakan bentuk karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul
gula sederhana dan tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana .
Menurut jumlah atom karbonnya monosakarida dapat dibagi menjadi 5 yaitu : Triosa ,
Tetrosa , Ketosa , Heksosa , Heptosa atau Oktasa . Selain itu ada juga monosakarida yang
mengandung gugus aldehid atau keton yaitu : Aldosa atau Ketosa .
mol
oksaloasetat
menjadi
mol
fosfoenolpiruvat
oleh
Glikogen adalah molekul yang berfungsi sebagai penyimpanan jangka panjang energi
sekunder pada hewan dan sel jamur , dengan menyimpan energi primer ditahan dijaringan
adipose
. Glikogen dibuat
terutama oleh
hati
juga dapat
dibuat
dihasilkan , dan yang kedua adalah sintesis non-oksidatif 5-karbon gula . Jalur ini adalah
sebuah alternatif untuk glikolisis . Meskipun tidak melibatkan oksidasi glukosa , peran
utamanya adalah anabolik daripada katabolik .
Hasil Pentosa Phosphate Pathway :
Menghasilkan NADPH yang digunakan untuk Lipogenesis & Steroidogenesis .
Sintesa Ribosa menghasilkan nukleotida & asam nukleat .
Tidak menghasilkan ATP .
Pentosa Phosphat Pathway berlokasi di sitoplasma .
Terdiri dari 2 fase yaitu :
Oxidative nonreversible :
Mengubah Glukosa 6-P menjadi Ribolosa 5-P denga melibatkan
Dehidrogenase dan Dekarboksialase yang menghasilkan NADPH
Nonoxidative reversible :
Mengibah Ribolosa 5-P menjadi Glukosa 6-P melibatkan 2 grup enzim
yaitu Transkelotase dan Transalodase yang nantinya akan menghasilkan
Ribosa .
Perbedaan Pentosa Phosphate Pathway ( HMP Shunt ) dengan Glikolisis :
HMP Shunt memakai NADP+ sebagai akseptor electron Sedangkan Glikolisis
memakai NAD+ .
HMP Shunt memerlukan CO2 sedangkan Glikolisis tidak .
HMP Shunt tidak menghasilkan ATP melainkan Ribosa Phosphate sedangkan
Glikolisis tidak menghasilkan Ribosa Phosphate dan menghasilkan ATP .
Interkonversi Gula
Fruktosa Loading :
Pemebebanan hepar dengan fruktosa seperti pada diit tinggi fruktosa atau
pemberian infuse fruktosa akan meningkatkan sintesa TG serta sekresi
VLDL . Hal ini menimbulkan Hipertrigliseridmia yang juga menyebabkan
terjadinya kenaikan kadar LDL Kolesterol yang dianggap potensial
untuk menimbulkan ateroskleresis .
Fruktosa loading juga menimbulkan sekuestrasi fosfat anorganik dalam
senyawa fruktosa 1-fosfat & mengurangi sintetase ATP . Hal ini
mengakibatkan inhibisi sintesa purin oleh ATP dihilangkan & sintesa asam
urat dipercepat sehingga timbul hiperurisemia yang menimbulkan
penyakit gout .
Galaktosemia :
Galaktosemia merupakan ketidakmampuan untuk memobilisasi galaktosa yang
dapat disebabkan oleh defek pada enzim galaktokinase , uridil transferase , 4
epimerase .
Kadar galaktosa yang tinggi dalam darah direduksi oleh aldosa reduktase
didalam mata menjadi poliol ( galaktiol ) sehingga terjadi akumulasi
galaktiol yang menimbulkan katarak .
Pada defek enzim uridil transferase akan terjadi akumulasi galaktosa 1
fosfat yang menyebabkan fosfat anorganik dalam hepar habis sehingga
pasien mengalami kegagalan hepar dan gangguan jiwa .
Epimerase ditemukan dalam jumlah yang kurang didalam eritrosit , tetapi
dalam jumlah yang memadai di hepar serta tempat lain , sehigga
menimbulkan keadaan yang asimptomatik .
transportasikan ke seluruh tubuh dengan bantuan Glut I hingga Glut V . Mulai dari mulut
karbohidrat dicerna oleh enzim ptyalin atau enzim amylase dimana ini merupakan percernaan
karbohidrat yang paling pertama terjadi pada tubuh manusia . Enzim ptyalin atau enzim
amylase berfungsi untuk memecah amylum atau zat tepung menjadi 4 macam karbohidrat yaitu :
monosakarida , disakarida , oligosakarida dan polisakarida . Selanjutnya pencernaan karbohidrat
berlanjut ke lambung dimana amylum yang telah dicerna oleh enzim ptyalin atau amylase
nantinya akan dicerna lagi oleh bantuan enzim dextrin yang bersifat asam karena pengaruh
HCL pada lambung .
Dari lambung karbohidrat akan diteruskan ke usus halus (duodenum , jejunum dan ileum)
yang memiliki suasana basa . Namun karena dextrin bersifat asam maka terlebih dahulu harus
dinetralkan dengan bantuan ( HCO3- ) atau ion bikarbonat yang dihasilkan dari pancreas . Selain
menghasilkan ion bikarbonat atau ( HCO3- ) , pancreas juga menghasilkan enzim pancreatic amilase . Percampuran -dextrin dengan ion bikarbonat (HCO3-) dan pancreatic -amilase akan
menghasilkan trisakarida dan oligosakarida, disakarida ( maltose dan isomaltosa ) . Pada usus
halus ini tidak hanya terjadi pencampuran -dextrin dengan ion bikarbonat (HCO 3-) dan
pancreatic -amilase , tetapi juga ada proses penyerapan atau absorbsi pada daerah Brush
Border . Tapi sebelum bisa di absorbsi oleh Brush Border , sebelumnya molekul-molekul
tersebut harus diubh menjadi molekul yang jauh lebih sederhana yaitu menjadi monosakarida .
Pada daerah Brush Border ini terdapat enzim-enzim disakaridase yang memiliki fungsi untuk
memecah molekul disakarida menjadi molekul monosakarida , seperti :
Maltosa dan Isomaltosa + enzim Maltose dan Isomaltose diubah menjadi Glukosa .
Sukrosa + enzim Sukrase diubah menjadi Glukosa dan fruktosa .
Laktosa + enzim lactase diubah menjadi Glukosa dan galaktosa .
Dari brush border ini, molekul-molekul monosakarida tadi akan ditransport ke dalam pembuluh
darah dengan bantuan 2 jenis transporter monosakarida yaitu :
Sodium glukosa kotransporter ( Na+ glucose cotransporter )
Glukosa transporter terfasilitasi .
untuk membawa Glukosa untuk melewati barrier otak karena otak hanya menggunakan
glukosa sebagai cadangan energinnya .
Glut 4 :
Merupakan transporter khusus yang kerjanya dipengaruhi oleh insulin . Artinya jika ada
insulin , barulah GLUT 4 akan bisa mengangkut glukosa . GLUT 4 memiliki daya ikat
tinggi serta jumlahnya meningkat pada permukaan sel .
Agar insulin dapat bekerja untuk Glut 4 , maka diperlukan adanya reseptor untuk insulin
tersebut , tetapi pada penderita diabetes mellitus reseptor insulin tidak dapat mengenali
ketersediaan insulin , maka transpoter GLUT 4 tidak akan bisa bekerja sehingga
menyebabkan penumpukan kadar gula dalam darah yang dapat menyebabkan terjadinya
hiperglikemia . Glut 4 mentransportasikan karbohidrat ke jaringan :
Otot jantung
Otot bergaris
Jaringan adipose
Glut 5 :
Merupakan transporter yang terdapat pada intestinal epithelium dan hanya berfungsi
untuk melakukan pengangkutan fruktosa . Glut 5 mendistribusikan fruktosa ke jaringan :
Usus halus
Otot rangka
Jaringan adiposa
Otak
enzim lactase . Berbeda dengan sebagian besar mamalia yang tidak lagi memproduksi
laktase sejak masa penyapihan , pada manusia, laktase terus diproduksi sepanjang
hidupnya . Enzim laktase yang berfungsi memecah gula susu (laktosa) terdapat di
mukosa usus halus. Enzim tersebut bekerja memecah laktosa menjadi monosakarida yang
siap untuk diserap oleh tubuh yaitu glukosa dan galaktosa .
Gejala Intoleransi Laktosa :
Sakit perut
Perut kembung
Diare
Penyebab terjadinya intoleransi laktosa :
Intoleransi laktosa sebagian besar disebabkan oleh faktor genetik dimana
penderita memang memiliki enzim lactase dengan jumlah yang lebih sedikit
dibandingkan orang normal . Selain karena faktor genetic , Intoleransi laktosa
juga dapat disebabkan karena :
Gastroenteritis , dapat menyebabkan terjadinya penguraian enzim lactase
yang dapat berlangsung sampai beberapa minggu .
Infeksi parasit , dapat menyebabkan pengurangan jumlah laktase
sementara waktu .
Defisiensi besi, rendahnya asupan besi dapat mengganggu pencernaan dan
penyerapan laktosa .
Penanggulangan :
Menghindari atau membatasi produk makanan yang mengandung padatan
susu , padatan susu bebas lemak , whey dan gula susu .
Mengkonsumsi produk susu fermentasi seperti keju dan yogurt karena
pada umunya jenis makanan ini ditoleransi dengan lebih baik daripada
susu .
Meminum susu yang banyak mengandung lemak susu karena lemak dapat
memperlambat transportasi susu dalam saluran pencernaan sehingga dapat
menyediakan waktu yang cukup untuk enzim lactase dalam mencerna
susu.
Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula ( glukosa ) darah akibat
kekurangan insulin atau karena insulin yang diproduksi tidak dapat direspon oleh sel
sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan kadar gula dalam darah . Untuk
mengetahui apakah seseorang terkena diabetes atau tidak dapat kita amati melalui kadar
gula dalam darah diamana kadar gula darah normal yaitu :
Pada saat puasa ( nuchter )
Setelah makan
Dengan mempelajari Proses Pencernaan Karbohidrat , banyak hal yang dapat kita
sumbangkan pada masyarakat nantinya yang secara khusus berorientasi pada permasalahan
kesehatan dan penangannya . Seperti pada pembelajaran Karbohidrat yang berhubungan dengan
penyakit Intoleransi Laktosa dan Diabetes Mellitus , dengan mempelajari Karbohidrat , nantinya
kita akan mampu untuk mengenali dan menangani pasien yang menderita penyakit di atas
sehingga nantinya kita akan bisa membantu masyarakat dengan secara langsung dengan
mempelajari Karbohidrat saat ini .