Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Permasalahan Lingkungan Hidup di Indonesia


Disusun Oleh :
Kelompok 3
Suharmin
Febria Nurfaida
Ferawaty Abdullah
Mefi Rivandi Hinelo
Nur Fitriana Sabia
Siti Hardianti E. M
Sofia Bonde
Sri Mukmin Nani

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2014

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala pertolongan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang Permasalahan Lingkungan
Hidup Di Indonesia.
Dalam menulis makalah ini, kami sebagai penulis mengakui masih banyak kekurangan
dalam segala hal, sehingganya kami mengharapkan masukan dari semua pihak baik pembaca
atau siapa saja untuk dapat memberikan saran yang bersifat membangun.

Gorontalo, Februari 2014

Kelompok 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..
BAB I PENDAHULUAN..
1.1 Latar Belakang.........
1.2 Rumusan Masalah....
BAB II PEMBAHASAN....
2.1 Pengertian Lingkungan Hidup......
2.2 Permasalahan Lingkungan Hidup.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...
3.2 Saran.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah lingkungan di Indonesia, sekarang sudah merupakan problem khusus bagi
pemerintah dan masyarakat. Masalah lingkungan hidup memang merupakan masalah yang
kompleks dimana lingkungan lebih banyak bergantung kepada tingkah laku manusia yang
semakin

lama

semakin

menurun,

baik

dalam

kualitas

maupun

kuantitas

dalam menunjang kehidupan manusia. Lingkungan hidup dapat diakibat populasi manusia dan pe
rkembangan zaman pada awal abad 21 ini. Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam.
Semakin banyak manusia tinggal disuatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Dengan
bertambahnya manusia yang berperan sebagai konsumen. Para produsen memproduksi produk
mereka agar memenuhi kebutuan konsumen mereka. Sedangkan semakin banyak produk yang
dikeluarkan oleh industri mengeluarkan limbah yang dibuang ke lingkungan. Limbah inilah yang
mengakibatkan kerusakan alam khususnya pada lingkungan hidup. Menurut penyebabnya,
kerusakan lingkungan dapat terjadi akibat peristiwa bencana alam dan factor manusia.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian lingkungan hidup?
b. Apa saja permasalahan lingkungan hidup?
c. Apa bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor-faktor penyebabnya?
d. Bagaimana upaya untuk menanggulangi permasalahan lingkungan?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian lingkungan Hidup


Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat
mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi,
yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Dalam lingkungan
hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan hidup.
Undang-undang Lingkungan Hidup no. 4 tahun 1982 yang disempurnakan dengan
Undang undang Lingkungan Hidup no. 23 tahun 1997 pasal 1 menyebut pengertian lingkungan
hidup sebagai berikut :
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan
dan makluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan dan
kesejateraan manusia serta makhluk hidup lain.
Lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati
posisi

silang

antara

dua

benua

dan

dua

samudera

dengan iklim

tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan
strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara
dalam segala aspeknya.
2.2 Permasalahan Lingkungan Hidup
Indonesia dengan beragam bentuk fisik (relief) dan penduduknya memiliki beberapa
permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan hidup, diantaranya permasalahan air,
permasalahan sampah, permasalahan hutan.

a. Permasahalan Air

Indonesia memiliki permasalahan air yang seringkali diakibatkan oleh penduduknya


sendiri. Berikut beberapa permasalahan air yang banyak terjadi di Indonesia.
1. Permasalahan Sungai
Sungai-sungai di Indonesia memiliki peranan penting bagi kehidupan, yaitu sebagai
sarana irigasi, sumber air minum, keperluan industri, dan lain-lain. Tetapi dalam kurun
waktu lima tahun ini, kualitas air telah mengalami penurunan. Hal itu disebabkan
sebanyak 64 dari 470 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia dalam keadaan kritis.
Pendangkalan sungai terjadi di mana-mana. Selain itu, sungai di Indonesia banyak yang
tercemar oleh berbagai limbah di antaranya:
Limbah domestik, yaitu limbah rumah tangga berupa detergen, tinja, dan sampah

yang sengaja dibuang ke sungai.


Limbah Industri berupa berbagai zat kimia dan logam berat yang berbahaya dan

beracun.
Limbah pertanian seperti sisa pestisida dan pupuk.
Racun dari kegiatan penangkapan ikan yang terlarang.
2. Pencemaran Air Tanah
Perumahan di kota-kota padat di Indonesia banyak yang menggunakan sumur tanah
sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari, menggantikan peran PAM. Akan tetapi,
air tanah dari sumur-sumur tersebut mengandung bakteri Fecal coli, coliform, serta
mineral-mineral seperti besi yang melebihi baku mutu. Sumber pencemaran tersebut
berasal dari tempat penampungan tinja penduduk (septic tank). Akibatnya, kondisi air
berwarna kuning dan berbau. Hal ini bisa saja tidak terjadi jika jarak antara septic tank
dengan sumur lebih dari 10 meter. Tapi karena kota merupakan kawasan padat, hal ini
menjadi sulit diimplementasikan dan terjadilah pencemaran air tanah. Selain itu,
pembuangan limbah industri yang berdekatan dengan sumur penduduk juga
menyebabkan air tanah tercemar. Air tanah di kota-kota besar yang dekat pantai (seperti

Jakarta) juga tercemar oleh air asin (air laut) karena penyedotan air tanah secara besarbesaran oleh industri dan berbagai bangunan besar. Karena air tanah sudah banyak
tersedot, akhirnya di rongga bekas air tanah tadi air laut merembes dan mengurangi
kualitas air tanah yang disedot oleh kota.
Pencemaran air memberikan dampak sebagai berikut.
Musnahnya berbagai jenis ikan dan terjadi kerusakan pada tumbuhan air. Dampak
lebih lanjut yang terjadi adalah terganggunya ekosistem yang pada saatnya pasti

akan merugikan manusia sendiri.


Air sungai yang terkontaminasi mengancam kesehatan penduduk di sepanjang

DAS karena menjadi sumber berbagai penyakit.


Terjadinya banjir di musim hujan.
Bau menyengat dari limbah pabrik.
Terjadinya kelangkaan air bersih.
Terjadinya blooming algae, suatu keadaan ketika air sungai dan danau ditutupi
oleh ganggang yang menyebabkan matinya biota bawah air. Blooming algae

disebabkan oleh banyaknya pupuk yang terlarut dalam air.


Limbah dari sungai yang terbawa ke laut akan mencemari biota laut, sehingga
turut membawa petaka bagi manusia yang mengonsumsinya. Sebgai contoh
penyakit Minamata di Jepang, suatu penyakit yang terjadi di daerah Minamata
yang disebabkan oleh menumpuknya logam berat dalam tubuh ikan laut yang
dikonsumsi orang-orang.

b. Permasalahan Sampah

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan tingkat konsumsi


masyarakat juga bertambah banyak. Hal ini memberi kontribusi langsung pada
meningkatnya volume sampah yang tidak diimbangi oleh upaya penanggulangannya. Hal
ini menyebabkan banyak terjadi permasalahan lingkungan hidup. Sebut saja linkungan
menjadi kotor, jorok, bau, dll. Itu baru contoh sekitar. Contoh lebih lanjut adalah gejala
keracunan dan merebaknya penyakit.
c. Permasalahan Hutan

Pola konsumsi masyarakat kian meningkat terutama yang berhubungan dengan


hasil hutan. Kebutuhan akan kertas, mebel, dan bahan bangunan telah meningkat tajam.
Hal ini dapat menguras keberadaan hutan produksi. Sebenarnya kita pun sering merusak
hutan. Dengan membuang-buang kertas atau memakainya secara berlebihan, kita turut
andil dalam mendorong para penebang hutan liar melaksanakan aksinya. Berdasarkan
data BPS tahun 2004, luas hutan yang telah rusak maupun kritis telah mencapai 59 juta
hektar. Rata-rata terjadi pengurangan luas hutan 1,6 juta hektar per tahun. Bayangkan
bagaimana kondisi hutan Indonesia 10 tahun ke depan.
Kerusakan hutan telah berakibat buruk pada kehidupan, seperti tanah longsor,
banjir, hilangnya banyak spesies hewan dan tumbuhan, tanah tandus dan tidak produktif,
kekeringan, pemanasan global, dll.
2.3 Kerusakan Lingkungan Hidup
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi
2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah) sebagai dampak adanya

kawasan industri.
Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air
dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan

hutan.
Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).


Perburuan liar.
Merusak hutan bakau.
Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
Pembuangan sampah di sembarang tempat.
Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Pencemaran lingkungan yang terjadi di suatu negara, akan berdampak pula pada

negara lain bahkan dunia. Untuk itu selalu diperlukan kerja sama yang baik antara
negara-negara di dunia untuk menangani masalah lingkungan. Kerusakan hutan di
Indonesia tidak hanya berpengaruh terhadap keadaan iklim di indonesia, akan tetapi
berakibat pula terhadap perubahan iklim global.
Kerusakan lingkungan hidup di Indonesia cukup kompleks. Penebangan hutan
yang menyebabkan banjir. Pencemaran terhadap air oleh limbah-limbah industri.
Pembuangan sampah kedalam sungai (termasuk sampah rumah tangga), pencemaran
terhadap tanah dan sebagainya, merupakan ancaman bagi kehidupan manusia. Ancaman
banjir setiap musim hujan berbagai belahan dunia termasuk di indonesia, adalah akibat
dari perbuatan manusia sendiri yang menebang hutan untuk mengejar keuntungan sesaat.
Berbagai wilayah di indonesia setiap musim hujan dilanda banjir dan tanah longsor, baik
kota maupun luar kota. Penataan ruangan kota yang kurang memperhatikan dampak
lingkungan, serta kehancuran hutan-hutan di daerah tertangkap air, Menjadi penyebab
utama banjir di Jakarta.
3. Upaya penanggulangan permasalahan Lingkungan Hidup
a. Bidang kehutanan
Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai
upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain :
1. Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang
sehingga hutan tetap lestari.
2. Memperketat pengawasan

terhadap

penebangan-penebangan

liar,dan

memberikan hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan
tersebut.
3. Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang
hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh
subur kembali.

4. Melakukan reboisasi ( penanaman hutan kembali ) pada kawasan-kawasan


yang hutannya telah gundul,dan merehabilitasi kembali hutan-hutan yang
telah rusak.
5. Memperluas hutan lindung,taman nasional,dan sejenisnya sehingga fungsi
hutan

sebagai

pengatur

air,pencegah

erosi,pengawetan

tanah,tempat

perlindungan flora dan fauna dapat tetap terpelihara dan lestari.


b. Bidang pertanian
1. Mengubah sistem pertanian berladang ( berpindah-pindah ) menjadi pertanian
menetap seperti sawah,perkebunan,tegalan,dan sebagainya.
2. Pertanian yang dilakukan pada lahan yang tidak rata ( curam ),supaya di buat
teras-teras ( sengkedan ) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
3. Mengurangi penggunaan peptisida yang banyak digunakan

untuk

pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak predator ( binatang


pemakan ) hama tanaman karena pemakaian peptisida dapat mencemarkan air dan
tanah.
4. Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehungga dengan demikian
penggunaan peptisida dapat dihindarkan.
c. Bidang industri
1. Limbah-limbah industri yang akan dibuang kedalam tanah maupun perairan harus
dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas
dari bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu,setiap industri diwajibkan membuat
pengolahan limbah industri.
2. Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang
berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO ( karbon monoksida ) dan CO 2
( karbondioksida ), diwajibkan melakukan penghijauan dilingkungan sekitarnya.
Penghijauan yaitu menanami lahan

atau halaman-halaman dengan tumbuhan

hijau.
3. Mengurangi pemakaian pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber
energi yang lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA,
energi panas bumi,sinar matahari,dan sebagainya.
4. Melakukan daur ulang terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai seperti
kertas,plastik,aluminium,besi,dan sebagainya.
5. Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
d. Bidang perairan

1. Melarang pembuangan limbah rumah tangga,sampah-sampah dan benda-benda


lainnya kesungai maupun kelaut.
2. Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir dilaut sehingga tidak
merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.
3. Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan
penggunaan bom ikan, pemakaian pukat hariamu di laut yang dapat menjaring
sampai sekecil-kecilnya,dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Indonesia merupakan kawasan lingkungan yang memiliki berbagai bentuk fisik dan
penduduknya memilki beberapa permasalah yang berhubungan dengan lingkungan hidup.
Permasalahan Lingkungan hidup di Indonesia di sebabkan oleh 2 faktor utama yaitu faktor alam
dan faktor ulah manusia atau penduduknya sendiri. Permasalahan lingkungan hidup Indonesia
terjadi di berbagai sektor beserta segala kompleksitas, penyebab, dan akibat masing-masing.
Diantaranya permasalahan air, permasalahan sampah, dan permasalahan hutan. Kerusakan
lingkungan hidup lebih banyak dilakukan oleh manusia. Diantaranya kebakaran hutan,
penebangan liar yang mengakibatkan hutan gundul. Majunya teknologi seperti mobil,pabrik, dan
sepeda motor membuat udara tercemar dan lapisan ozon berulang karena asap kendaraan. Oleh
karena itu, manusia harus segera menanggualangi kerusakan ini sebelum kerusakan semakin
meluas. Selain menanggulangi manusia harus sadar dan mengintropeksi diri mereka agar tidak
menanggulangi kesalahan yang sama seperti merusak lingkungan.
3.2 Saran
Kelestarian lingkungan hidup harus diperhatikan terutama sasaran utamanya yaitu
pemerintah, karena selama pemerintah masih berpangku tangan maka tidak ada perubahan yang
terjadi pada lingkungan. Pemerintah harus tegas dalam menentukan tindakan untuk
menanggulangi kerusakan lebih lanjut seperti kerusakan hutan,kebakaran,asap pabrik yang
membuat lapisan ozon berlubang dan banyak kerusakan lain yang disebabkan oleh manusia
dengan cara reboisasi ,penyuluhan tentang pentingnya lingkungan bagi kehidupan manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Saktiyono, 2008, SERIBU PENA BIOLOGI JILID 1, Penerbit Erlangga, Jakarta
Anonim. Tersedia di https://www.google.com/search?
q=Masalah+lingkungan+hidup+di+indonesia&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozill
(21 februari 2014,pkl 20.40 wita)
Anonim tersedia di :http://www.artikellingkunganhidup.com/kerusakan-lingkungankarena-peristiwa-bencana-alam.html (21 februari 2014 pkl 21.03 wita)

Anda mungkin juga menyukai