Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ISTILAH RADIOLOGI

BAGIAN RADIOLOGI RSUP PERSAHABATAN


NAMA

: Muhammad Fiki Fauzan

NRP

: 1310211014

PROGRAM STUDI : Radiologi


1. Infiltrat

: Penyusupan atau terkumpulnya zat atau bahan yang tidak normal kedalam

jaringan.
Gambaran radiologik : seperti awan atau kabut.
2. Fibrosis : Pembentukan jaringan ikat dalam organ tubuh bagian tubuh dalam jumlah yang
melampaui keadaan biasa, berserabut (mengandung jaringan ikat).
Gambaran radiologik : sarang seperti garis-garis.
3. Kalsifikasi
: Proses mengerasnya jaringan organik akibat deposit gram-garam kalsium
substansinya.
Gambaran radiologik : sarang kapur dengan densitas tinggi dan bentuknya tidak teratur
(irreguler) dindingnya.
4. Bullae
: Kantong radiolusen diperifer lapangan paru dengan ukuran 1-2 cm atau lebih
besar, terutama dibagian apeks paru dan bagian basal paru dimana jaringan paru normal
sekitarnya akan terkompensasi sehingga menimbulkan sesak napas.
5. Kista
: Hiperinflasi udara kedalam parenkim paru melalui celah berupa klep akibat
suatu peradangan kronis.
Gambaran radiologik : memberi bayangan bulat berdinding tipis dengn ukuran bervariasi.
Bila kista paru lebih dari satu dan tersebar di kedua paru dikenal sebagai paru polikistik.
6. Cavitas : Suatu ruang atau cekungan berongga dalam tubuh. Timbulnya cekungan ini pada
TB paru akibat melunaknya sarang keju. Dinding lubang sering tipis berbatas licin, tetapi
mungkin pula tebal berbatas tidak licin. Didalamnya mungkin terlihat cairan yang biasanya
sedikit.
Gambaran radiologik : lubang kecil dikelilingi oleh jaringan fibrotik dan bersifat tidak
berubah (stsioner) pada pemeriksaan berkala ulang (follow up) dinamakan lubang sisa
(residual cavity).
7. Abses

: Kumpulan nanah setempat yang terkubur dalam jaringan, organ, atau rongga

yang tertutup.

Gambaran radoilogik : pada foto PA dan lateral abses diparu biasanya ditemukan disatu
kavitas, tetapi dapat juga multikavitas berdinding tebal, dapat pula ditemukan permukaan
udara dan cairan didalamnya.
8. Tuberculoma : Suatu sarang keju ( caseosa) dan biasanya menunjukan penyakit yang tidak
begitu verulen, bahkan biasanya tidak begitu aktif, lebih-lebih batasnya licin, tegas dan
didalam atau pinggirnya ada sarang perkapuran. Bersifat suatu lesi yang mengambil
tempat/SOL (space occupying lesion).
9. Pleural effusion : Pembentukan cairan dalam rongga pleura.
Gambaran radiologik : tampak perselubungan homogen menutupu struktur paru bawah yang
biasanya relatif radioopak dengan permukaan atas cekung, berjalan dari lateral atas ke arah
medial bawah. Karena cairan mengisi ruang hemithoraks sehingga jaringan paru akan
terdorong ke arah sentral/hillus dan kadang-kadang mendorong mediastinum ke arah
kontraleral.
10. Pneumothorak : adanya udara dalam rongga pleura dimana masuknya udara kedalam
rongga pleura.
Gambaran radiologik : bayangan radiolusen yang tanpa struktur jaringan paru (avascular
patterm) dengan batas paru berupa garis radioopak tipis berasal dari pleura viseral. Jika
pneumothorak luas, akan menekan jaringan paru ke arah hillus atau paru menjadi
kuncup/kolaps didaerah hillus dan mendorong mediastinum ke arah kontralateral. Selain itu
sela iga menjadi lebih besar.
11. Swarte
: Penimbunan jaringan ikat dipleura yang mengalami kalsifikasi (fibrosis di dalam
pleura)
12. Tumor paru : Pertumbuhan baru suatu jaringan dengan multiplikasi sel-sel yang tidak
terkontrol dan progresif yang terdapat pada paru, tumor paru dibagi dalam dua bagian besar
yaitu tumor paru jinak dan tumor paru ganas.
13. Tumor mediastinum : Abses yang biasanya terletak posterior atau hanya pembesaran
kelenjar mediastinum saja.
14. Emfisema

: Suatu keadaan dimana paru lebih banyak berisi udara, sehingga ukuran

paru bertambah, baik antero-posterior maupun ukuran paru secara vertikal ke arah diafragma.
Gambaran radiologik :penambahan ukuran paru antero-posterio akan menyebabkan bentuk
thoraks kifosis, sedang penambahan ukuran paru vertikal menyebabkan diafragma letak
rendah dengan bentuk diafragma yang datar.
15. Kardiomegali : suatu keadaan anatomis (struktur organ) di mana besarnya jantung lebih
besar dari ukuran jantung normal, yakni lebih besar dari 50% besar rongga dada. Pada

kardiomegali salah satu atu lebih dari 4 ruangan jantung membesar. Namun umumnya
kardiomegali diakibatkan oleh pembesaran bilik jantung kiri (ventrikel kardia sinistra).
16. Elongasi aorta : suatu keadaan bertambah panjangnya aorta, distorsi radiografik dengan
bayangan tampak lebih panjang secara proporsional dibanding benda yang difoto dengan
sinar X.
17. Dilatasi aorta : atau disebut juga aneurisma yaitu penonjolan (pelebaran, dilatasi) pada
dinding suatu arteri, biasanya aorta. Aneurisma aorta terutam merupakan akibat dari
arteriosklerosis, yang menyebabkan lemahnya dinding aorta sehingga tekanan didalam
mendorong dinding menggembung keluar. Didalam aneurisma sering terbentuk bekuan darah
(trombus) dan bisa tersebar disepanjang dinding aorta.
18. Kalsifikasi aorta : penyempitan abnormal dari akibat kalsifikasi (proses mengerasnya
jaringan organik akibat deposit garam-garam kalsium dalam substansiny). Bagian yang
sering terkena adalah katup aorta (stenosis aortic)
19. Edema paru
: pembengkakan paru akibat kelambatan aliran darah dalam arteri atau
vena pulmonalis, maka pembuluh darah menjadi lebar. Tanda-tanda edema paru yaitu berupa
edema interstitial, edema alveolar, sumbatan pada pembuluh limfe. Edema pada vena
pulmonalis menyebabkan hipertensi pulmonal (venous).

20. Bronkhioektasis : suatu keadaan bronkus atau bronkiolus yang melebar akibat hilangnya
sifat elastisitas dinding otot bronkus yang dapat disebabkan oleh obstruksi atau peradangan
yang kroni atau dapat karena kelainan kongenital.
Gambaran radiologik : tampak gambaran berupa bronkovaskular yang kasar yang umumnya
terdapat di lapangan bawah paru, atau gambaran garis-garis translusen yang panjang menuju
hillus dengan bayangan konsolidasi sekitarnya akibat peradangan sekunder, kadang-kadang
juga bisa berupa bulatan-bulatan translusen yang sering dikenal sebagai gambaran sarang
tawon (honey comb appearance). Bulatan translusen ini dapat berukuran besar (diameter 1-10
cm) yang berupa kista-kista translusen dan kadang-kadang berisi cairan (air fluid level)
akibat peradangan sekunder.

21. Atelektasis

: suatu keadaan paru atau sebagian paru yang mengalami hambatan

berkembang secara sempurna sehingga aerasi paru berkurang atau sama sekalitidak berisi
udara.
Gambaran radiologik : pengurangan volume bagian paru lobaris, segmental, atau seluruh
paru, dengan akibat kurangnya aerasi sehingga memberi bayangan lebih suram (densitas
tinggi) dengan penarikan mediastinum ke arah atelektasis, sedangkan diafragma tertarik ke
atas dan sela iga menyempit.
22. Pneumonia : atau radang pada parenkim paru adalah sebuah penyakit pada paru-paru
dimana alveoli yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi
oleh cairan. Secara radiologik dibedakan 2 jenis yaitu pneumonia alveolar dan pneumonia
interstitial.
Gambaran radiologik : memperlihatkan bayangan homogen berdensitas tinggi pada stu
segmen, lobus paru atau pada sekumpulan segmen lobus yang berdekatan, berbatas tegas,
jumlah corakan yang bertambah atau konsolidasi.
23. TB Paru : infeksi melalui jalan pernafasan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang dapat
berlokasi dimana saja dalam paru-paru , namun sarang dalam paru-paru sering diertai oleh
pembesran kelenjar limfe regional (kompleks primer).

24. TB milier

: suatu perluasan atau perburukan penyakit tuberculosis akibat penyebaran

hematogen tampak sarang-sarang sekecil 1-2 mm atau sebesar jarum (milium), tersebar
secara merata dikedua belah paru.
Gambaran radiologik : menyerupai gambaran badai kabut (snow storm appearance),
memperlihatkan bintik-bintik kecil yang tersebar merata keseluruh paru.
25. Metastasis paru : transfer penyakit dari satu organ atau bagian ke organ paru yang tidak
langsung berhubungan dengan paru, dapat disebabkan oleh transfer mikroorganisme
patogenik atau transfer sel.
26. Pleuropneumonia : efusi pleura yang menyertai pneumonia bakteri, abses paru atau
bronkiektasis. Khas dari penyakit ini adalah dijumpai predominan sel-sel PMN dan pada
beberapa penderita cairannya berwarna purulen (empiema).
27. Inspirasi maksimal : kapasitas inspirasi (KI) adalah jumlah maksimal udara yang dapat di
inspirasi setelah melakukan ekspirasi normal. Jumlah pada pria dan wanita dewasa berbeda,
pada pria sekitar 3600 ml dan pada wanita sekitar 2400 ml. KI = VT + VIC.
Gambaran radiologik : pada foto rontgen ICS 6 maksimal terdapat pada puncak diafragma.

28. Bentuk iga depan dan iga belakang : tulang-tulang iga yng terltak di sebelah anterior
(depan) adalah lebih tinggi disebelah lateral daripada medial, sehingga iga-iga kiri-posterior
(belakang) lebih tinggi medial dari pada di sebelah lateral dan iga-iga kiri-kanan yang sama
nomornya kira-kira merupakan huruf A.
29. Hidropneumothorak : pneumothorak yang disertai dengan cairan serous dalam cavum
pleura pada hemithorak yang sama dan memperlihatkan level cairan.
30. Persisten tymus : timus yang menetap hingga kehidupan dewasa, yang kadang-kadang
bahkan menjadi hipertrofik.

Anda mungkin juga menyukai

  • PORTOFOLIO CKB Fiki
    PORTOFOLIO CKB Fiki
    Dokumen5 halaman
    PORTOFOLIO CKB Fiki
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Case Report
    Case Report
    Dokumen4 halaman
    Case Report
    Kenzo Adhi Wiranata
    Belum ada peringkat
  • SUSUNANyutyit
    SUSUNANyutyit
    Dokumen1 halaman
    SUSUNANyutyit
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • PORTOFOLIO CKB Fiki
    PORTOFOLIO CKB Fiki
    Dokumen5 halaman
    PORTOFOLIO CKB Fiki
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Ut 6 R 5
    Ut 6 R 5
    Dokumen1 halaman
    Ut 6 R 5
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Dewi BKB
    Laporan Kasus Dewi BKB
    Dokumen7 halaman
    Laporan Kasus Dewi BKB
    Asiah Abdillah
    Belum ada peringkat
  • Ut 6 R 5
    Ut 6 R 5
    Dokumen1 halaman
    Ut 6 R 5
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Dokumen1 halaman
    Latar Belakang
    hanifanirham
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Kulit
    Lapsus Kulit
    Dokumen19 halaman
    Lapsus Kulit
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus 2
    Cover Lapsus 2
    Dokumen1 halaman
    Cover Lapsus 2
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Translate Jurding
    Translate Jurding
    Dokumen6 halaman
    Translate Jurding
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus 1
    Cover Lapsus 1
    Dokumen1 halaman
    Cover Lapsus 1
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Proposalbnvh
    Proposalbnvh
    Dokumen1 halaman
    Proposalbnvh
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Skizofrenia: Laporan Kasus
    Skizofrenia: Laporan Kasus
    Dokumen10 halaman
    Skizofrenia: Laporan Kasus
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Neuro
    Lapsus Neuro
    Dokumen21 halaman
    Lapsus Neuro
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Cover Referat
    Cover Referat
    Dokumen1 halaman
    Cover Referat
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Mata Dewi
    Lapsus Mata Dewi
    Dokumen22 halaman
    Lapsus Mata Dewi
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan Lapsus PERITONITIS
    Lembar Pengesahan Lapsus PERITONITIS
    Dokumen3 halaman
    Lembar Pengesahan Lapsus PERITONITIS
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Kista Ovarium Aftercare
    Lapsus Kista Ovarium Aftercare
    Dokumen24 halaman
    Lapsus Kista Ovarium Aftercare
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Mataaa
    Laporan Kasus Mataaa
    Dokumen24 halaman
    Laporan Kasus Mataaa
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Bab I Peritonitis
    Bab I Peritonitis
    Dokumen17 halaman
    Bab I Peritonitis
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Karsinoma Sel Basal Pengobatan
    Karsinoma Sel Basal Pengobatan
    Dokumen27 halaman
    Karsinoma Sel Basal Pengobatan
    nashqonash
    Belum ada peringkat
  • Vulvo, Vaginitis, Vulvovagin
    Vulvo, Vaginitis, Vulvovagin
    Dokumen59 halaman
    Vulvo, Vaginitis, Vulvovagin
    MartinGani
    Belum ada peringkat
  • Impetigo Sempal
    Impetigo Sempal
    Dokumen23 halaman
    Impetigo Sempal
    MartinGani
    Belum ada peringkat
  • FUNNGI
    FUNNGI
    Dokumen28 halaman
    FUNNGI
    MartinGani
    Belum ada peringkat
  • Tabel Mann Whitney
    Tabel Mann Whitney
    Dokumen2 halaman
    Tabel Mann Whitney
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Isi Jurnal
    Isi Jurnal
    Dokumen22 halaman
    Isi Jurnal
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Absensi MP
    Absensi MP
    Dokumen1 halaman
    Absensi MP
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Cover Jurnal MB
    Cover Jurnal MB
    Dokumen3 halaman
    Cover Jurnal MB
    Muhammad Fiki Fauzan
    Belum ada peringkat