= 15 gram
- Massa aquadest
= 50 gram
- Massa minyak
= 225 gram
- Massa NaOH
= 75 gram
- Massa SLS
= 1 gram
- Massa sabun
= 232,2 gram
- BM minyak
= 890 gram/mol
- BM NaOH
= 40 gram/mol
- BM sabun
= 306 gram/mol
- BM gliserol
= 92 gram/mol
Reaksi Safonifikasi :
(C7H35COO)3 + 3 NaOH
Minyak nabati
basa kuat
3 C17H35COONa + C3H5(OH)3
sabun
gliserol
Dipanaskan di
225 gr
waterbath
Ditambah
NaOH 75 gr
T = 80 0C
Dicampur, lalu
diaduk homogen
sampai 85 oC +
bahan pewarna,
SLS, parfum
Aquadest + Garam
Dipanaskan di
50 gr + 15 gr
pemanas
T = 80 0C
Setelah dingin
Gliserol dan
Sabun terpisah
Berat Sabun
= 232,2 gr
Berat Gliserol
= 0 gr
0,253 mol
BM minyak
890 gr/mol
Mol minyak
Mol NaOH
75 gr
Massa NaOH
1,875 mol
BM NaOH
40 gr/mol
(C7H35COO)3 + 3 NaOH
3 C17H35COONa + C3H5(OH)3
Mol NaOH
mol
0,253 mol
0,253 mol
koefisien
1
mol
1,875 mol
0,625 mol
koefisien
3
(C7H35COO)3 + 3 NaOH
m : 0,253
3 C17H35COONa + C3H5(OH)3
1,875
r : 0,253
0,759
0,759
0,253
s :
1,116
0,759
0,253
=
=
=
=
0
1,116 mol x 40 gr/mol
0,759 mol x 306 gr/mol
0,253 mol x 92 gr/mol
= 44,64 gr
= 232,254 gr
= 23,276 gr
Input
Gr
225
Nama Zat
%
61,4
Output
Gr
-
%
-
Minyak Jelantah
NaOH
75
20,4
44,64
12,19
Aquadest
50
13,6
50
13,6
Garam
15
4,09
15
4,09
SLS
0,27
0,27
Sabun
232,254
63,4
Gliserol
23,276
6,35
366
Jumlah
100
366,17
100
= 232,2 gr
232,2 gr
massa sabun
0,758 mol
BM sabun
306 gr/mol
Mol minyak
Mol NaOH
massa minyak
225 gr
0,253 mol
BM minyak
890 gr/mol
75 gr
Massa NaOH
1,875 mol
BM NaOH
40 gr/mol
(C7H35COO)3 + 3 NaOH
3 C17H35COONa + C3H5(OH)3
m:
0,253
1,875
r :
0,252
0,758
0,758
0,252
s :
0,001
1,117
0,758
0,252
4.2.2.1
Minyak
NaOH
30,32 gr
4.2.2.2
Minyak
0,89 gr
NaOH
44,68 gr
Sabun
231,948 gr
Gliserol
23,184 gr
Nama Zat
Input
Output
Minyak Jelantah
Gr
225
%
61,4
Gr
0,89
%
0,242
NaOH
75
20,4
44,68
12,184
Aquadest
50
13,6
50
13,635
Garam
15
4,09
15
4,090
SLS
0,27
0,272
Sabun
231,948
63,252
Gliserol
23,184
6,322
Jumlah
4.2.3
366
100
Persen Konversi
30,32
x 100 %
75
366,702
100
99,68 %
224,28
x 100 %
225
40,42 %
4.2.4
Persen Yield
231,948
x 100 %
232,254
99,86 %
23,184
x 100 %
23,276
99,60 %
BAB V
PEMBAHASAN
Saponifikasi atau penyabunan merupakan salah satu reaksi ester yang mudah
dipelaajari. Ester yang bereaksi dengan basa menghasilkan garam karboksilat dan
alkohol. Apabila ester yang kita reaksikan dengan basa adalah gliserida yang biasanya
gliseril tripalmitat dan gliseril tristearat, maka garam karboksilat disebut sabun dan
reaksinya ini disebut saponifikasi.
Sabun yang dihasilkan pada percobaan ini berupa natrium karboksilat yang
dibuat dari caustic soda yang disebut sabun keras atau dikenal dengan sabun cuci.
Pada saat praktikum, pembentukkan sabun yang diperoleh adalah sekitar 232,2 gr.
Sabun dengan seberat ini sangatlah sesuai dengan berat bahan-bahan yang digunakan
karena dari perhitungan dan persen konversi yang dihasilkan didapat hasil yang
cukup memuaskan yang mendekati 100 % walaupun tidak mungkin sepenuhnya dari
bahan-bahan tersebut terkonversi 100 %, yaitu sekitar 99,68 %. Hasil yang didapat ini
dimungkinkan karena dalam melakukan praktikum, kami melakukan prosedur dengan
baik mulia dari penimbangan, pemanasan, sampai pengadukan. Untuk pengadukan
sendiri dilakukan searah karena mempengaruhi kualitas sabun yang akan dihasilkan.
Perlu diperhatikan juga di dalam proses pengadukan, tidak boleh berhenti.
Pengadukan harus dilakukan terus menerus sehingga campuran antara minyak
jelantah, NaOH, larutan garam, pewarna serta pengharum dapat tercampur secara
homogen sehingga dapat meningkatkan jumlah sabun yang terbentuk.
Gliserol mengandung tiga gugus OH-, sehingga akan mengikat dengan tiga
molekul asam. Dalam reaksi penyabunan biasanya digunakan lemak yang merupakan
gliserida yang terbentuk dari gliserol dan asam-asam yang jenuh. Pada percobaan ini
kita menggunakan minyak nabati yang merupakan gliserida yang terbentuk dari
gliserol dan asam-asam tak jenuh. Rantai alkil pada minyak nabati mengandung
ikatan tak jenuh sehingga mudah mengalami adisi. Minyak yang teradisi ini disebut
minyak tengik. Itulah sebabnya sabun yang dihasilkan dalam percobaan mengandung
bau. Untuk menguranginya diperlukan penambahan parfum yang cukup banyak.
Gliserida merupakan ester-ester dari asam dan gliserol.
Pemberian garam pada pembuatan sabun mempunyai manfaat agar
memudahkan dalam pembentukan larutan yang lebih kental. Hal ini untuk
mempercepat pembentukan sabun karena dibutuhkan larutan yang kental sehingga
nanti setelah didinginkan, larutan tersebut akan mengeras dan akan menjadi sabun
keras. Pemberian parfum pada percobaan ini dimaksudkan juga agar sabun yang
dihasilkan nanti akan wangi sehingga akan lebih nyaman dipakai. Parfum yang
ditambahkan sebaiknya tidak mengandung alkohol, karena memungkinkan akan
bereaksi membentuk ester.
Untuk busa, dipakai SLS (Sodium Lauric Sulfat). Pemakaian yang hanya
sebanyak 1 gr untuk menghindari berlebihannya busa sabun karena busa yang terlalu
banyak pada sabun, sebenarnya sangatlah tidak bagus pada pemakaian dengan banyak
air. Busa yang banyak hanya akan efektif pada pemakaian dengan sedikit air karena
busa yang banyak dibutuhkan untuk mengikat kotoran, seperti pada pencucian karpet.
Agar tidak terjadi kesalahan pada percobaan ini, sebaiknya minyak nabati
sebelum dicampurkan dengan larutan NaOH terlebih dahulu dididihkan sampai
temperatur 80oC, setelah itu baru dicampurkan dengan larutan NaOH. Hal seperti ini
dilakukan karena NaOH yang dilarutkan sudah dalam kondisi panas. Agar efiseien,
maka saat dicampurkan keduanya harus dalam kondisi panas agar cepat bereaksi dan
tidak perlu adaptasi terlebih dahulu. Selain itu, larutan garam ini berfungsi untuk
memisahkan sabun dari hasil sampingannya, yaitu gliserol, biasanya dipisahkan
dengan cara distilasi dan sabun dengan penyaringan. Kemudian sabun yang masih
kotor dimurnikan dengan cara pengendapan dengan berulang-ulang kali. Namun hal
tersebut tidak kami lakukan karena tidak adanya alat.
Untuk menghindari kesalahan ketika melakukan percobaan, maka harus
diperlukan ketelitian dalam menimbang bahan yang akan digunakan dalam percobaan
safonifikasi ini serta alat yang digunakan tidak terkontaminasi dengan bahan kimia
lain sehingga tidak mempengaruhi kualitas sabun yang akan dihasilkan di akhir
percobaan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
5.
Sabun dibagi menjadi 3 : sabun lunak, sabun cair, dan sabun padat.
6.2. Saran
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA
James. General Chemistry, Principles and Structure, Third Edition. New York
Louis. 1978. Chemistry Made Easy. Del, New York
P. Critchlow. 1982. Basic Chemistry. Macmilan, London
LAMPIRAN
GAMBAR ALAT
Beker Gelas
Gelas Ukur
Garam
Parfum
Dapur
Minyak Jelantah
Pemanas Mantel
Magnetic Stirrer