I.
II.
Nama
NIM
: 03121403039
Kelompok
: 1 (Satu)
NAMA PERCOBAAN
: Inokulasi
TUJUAN PERCOBAAN
1. Praktikan diharapkan dapat mengetahui cara pembiakan jamur pada medium
padat.
2. Praktikan diharapkan dapat menghitung bayaknya jumlah mikroba dengan
menggunakan alat Haemacytometer.
3. Praktikan diharpkan dapat mengetahui sifat koloni yang tumbuh di permukaan
medium padat.
Paulus Stamets dan mengacu khusus untuk penggunaan jamur miselia dalam
bioremediasi. Salah satu tugas utama dari jamur dalam ekosistem adalah
dekomposisi yang dilakukan oleh miselium. Miselium mengeluarkan ekstraseluler
enzim dan asam yang memecah lignin dan selulosa, dua blok bangunan utama
serat tanaman. Ini adalah senyawa organik terdiri dari rantai panjang karbon dan
hidrogen, secara struktural mirip dengan bahan pencemar organik yang banyak.
Kunci untuk mycoremediation adalah menentukan jenis jamur hak untuk
menargetkan polutan tertentu. Strain tertentu telah dilaporkan berhasil
menurunkan gas saraf.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan bersama dengan Thomas,
penyumbang utama dalam industri bioremediasi, sebidang tanah yang
terkontaminasi dengan diesel minyak diinokulasi dengan miselium dari jamur
tiram, teknik bioremediasi tradisional (bakteri) yang digunakan pada plot kontrol.
Setelah empat minggu, lebih dari 95% dari banyak PAH (hidrokarbon aromatik
polisiklik) telah menurun ke-beracun komponen non-diinokulasi dalam plot
miselium. Tampaknya bahwa komunitas mikroba alami berpartisipasi dengan
jamur untuk mendobrak kontaminan, akhirnya menjadi karbon dioksida dan air.
Merendahkan jamur kayu sangat efektif dalam mengurai polutan aromatik
(komponen beracun dari minyak bumi ) serta senyawa klor.
Mycofiltration adalah atau sama proses yang sama, menggunakan miselia
jamur untuk menyaring limbah beracun dan mikroorganisme dari air dalam tanah.
Ada sejumlah biaya atau keuntungan efisiensi untuk bioremediasi, yang dapat
digunakan di daerah yang tidak dapat diakses tanpa penggalian. Sebagai contoh,
hidrokarbon tumpahan (khususnya, bensin tumpahan) atau larutan chlorinated
tertentu dapat mencemari air tanah, dan memperkenalkan akseptor elektron sesuai
atau amandemen donor elektron, sebagaimana mestinya, secara signifikan dapat
mengurangi kontaminan konsentrasi setelah waktu yang lama memungkinkan
untuk aklimatisasi.
Hal ini biasanya jauh lebih murah daripada penggalian diikuti oleh
pembuangan di tempat lain, insinerasi atau perlakuan ex-situ strategi lain.
Mengurangi atau menghilangkan kebutuhan untuk pompa sebuah praktek umum
di situs mana hidrokarbon memiliki terkontaminasi air tanah bersih. Ada 4 teknik
dasar yang biasa digunakan dalam bioremedasi adalah stimulasi aktivitas
mikroorganisme asli pada lokasi tercemar dengan penambahan nutrient,
pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, inokulasi (penanaman) mikroorganisme
di
lokasi
tercemar,
yaitu
mikroorganisme
yang
memiliki
kemampuan
yang
mengandung
mikroba
penyebab
fermentasi
asam
butirat,
menunjukkan bahwa mikroba yang dekat pada tepi batas cairan dengan udara
akan menjadi tidak bergerak, sedang yang ada di pusat tetesan akan menjadi
Sc
2C2H5OH + 2 CO2
dilakukan
tergantung
dari
jenis
karbohidrat
yang
dibutuhkan.
Konsentrasi Substrat pada sumber karbon yang biasanya dipakai adalah gula
dengan konsentrassi 15 30 %. Konsentrasi gula yang optimum untuk permulaan
fermentasi adalah 16 %. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan
khamir. Apabila gula di dalam ekstrak telah habis dapat ditambahkan lagi gula
untuk memperoleh kandungan etanol yang besar.
Oksigen, pada kebutuhan oksigen hanya pada massa awal fermentasi dan
ini sudah cukup dengan oksigen yang terlarut dan yang ada di permukaan.
Penggunaan oksigen ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan khamir,
meningkatkan jumlah sel khamir dan memungkinkan metabolisme maltosa.
Keadaan dalam fermentator bertahan menjadi anaerobik dan fermentasi alkohol
mulai terjadi.
III.4.
Starter
Ragi pasar merupakan starter yang biasanya digunakan dalam fermentasi
alkohol. Ragi merupakan suatu substrat yang terbuat dari tepung beras dengan
beberapa macam rempah. Ragi merupakan suatu starter padat tradisional. Mikroba
yang berperan ini adalah sejenis khamir (kapang). Spesies khamir yang dipakai
adalah Saccharomyces Cereviseae var. ellipsoideus, Schizpsaccharomyces Pombe,
dan Saccharomyces Anamensis untuk membuat alkohol. Spesies tersebut
memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan untuk fermentasi alkoholik.
Untuk memenuhi syarat yang dibutuhkan fermentasi alkoholik harus
mempunyai kecepatan fermentasi yang tinggi, mempunyai rendemen per unit
substrat yang tinggi, toleran terhadap alkohol yang dihasilkan, tahan terhadap pH
rendah, mempunyai karakteristik yang sama pada suhu inkubasi yang relatif
tinggi, tahan terhadap sulfat, gula pada konsentrasi tinggi dan sedikit
memproduksi asam volatil.
III.5. Substrat
Substrat yang baik untuk fermentasi adalah substrat yang mengandung
komponen yang dibutuhkan seperti sumber C, N, vitamin dan mineral dalam
jumlah yang cukup. Substrat ini dimasak terlebih dahulu dengan perbandingan air
1:1 dan didihkan selama lebih kurang 15 menit. Pemasakan ini bertujuan agar
merupakan
alat
khusus
yang
digunakan
untuk
menghitung mikroorganisme. Pada alat ini terdapat kotak-kotak kecil dengan luas
1/400 mm2 dan kedalaman 0,1 mm. Penggunaannya adalah dengan meletakkan
kaca preparat yang di atasnya dan ditutup dengan deck glass. Pengamatan ini
dilakukan dengan menggunakan mikroskop agar dapat mengamati sel-sel mikroba
baik yang kecil maupun yang besar, yang dibatasi oleh kotak-kotak
haemacytometer.
Perhitungan dengan haemacytometer ini merupakan perhitungan langsung
karena sample langsung diambil dan diteteskan pada alat haemacytometer dan
diamati di bawah mikroskop. Perhitungan dengan metode ini mempunyai
beberapa keuntungan, yaitu semua sel mikroba baik yang masih hidup atau jika
mati dapat dihitung. Sedangkan kelemahannya yakni apabila pengenceran tidak
homogen lagi, maka akan terjadi kesalahan dalam perhitungan.oleh karena itu,
mikroskop agar dapat mengamati sel-sel mikroba baik yang kecil maupun yang
dapat diamati oleh sel mikroba tersebut.
3.7. Perhitungan Mikroba
Seorang bakteriologi yang bekerja dalam suatu pabrik produk makanan
yang sudah jadi, harus menumbuhkan bakteri yang terdapat pada produk makanan
tersebut untuk menilai keamanan dari makanan tersebut. Seorang bakteriolog
selalu berhubungan dengan pertumbuhan mikroorganisme.
Seperti halnya juga bagi orang-orang yang bekerja di rumah sakit, harus
menumbuhkan organisme dari pasien yang terinfeksi sehingga dapat dibuat suatu
diagnosa. Bakteri juga sangat berperan aktif dalam dunia obat-obatan atau
antibiotika untuk menentukan apakah pengaruh bakteri itu sehingga menjadi peka
atau tahan, sehingga pasien dapat terobati dengan tepat.
Pada kenyataanya peningkatan suatu bakteri disebabkan terjadinya
pembelahan biner sel bakteri itu sendiri. Pembelahan biner diartikan bahwa setiap
bakteri membentuk dinding sel baru yang melintang dengan diameter pendeknya
lalu memisah menjadi dua sel. Masing-masing sel ini kemudian membelah lagi
menjadi dua sel dan seterusnya. Hasil keseluruhan pertumbuhn semacam ini
adalah pertambahan jumlah bakteri secara deret ukur. Jadi keturunan bakteri
tunggal akan berlipat dua pada setiap pembelahan, dengan menghasilkan 2, 4, 16
dan 32 bakteri dan seterusnya.
Salah satu upaya untuk menghitung pertumbuhan bakteri adalah dengan
menggunakan suatu alat yang dikenal dengan Hemaecytometer yaitu alat yang
khusus digunakan untuk menghitung mikrooragnisme, pada alat ini terdapat
kotak-kotak kecil untuk membatasi jumlah sel-sel mikroba yang akan diamati.
Pekerjaan ini dilakukan di bawah mikroskop. Perhitungan yang diperoleh dengan
mengalikan faktor pengenceran dengan jumlah mikroorganisme per kotak
didapatlah banyaknya jumlah sel.
Perhitungan mikroba pada umumnya dapat dilakukan dengan tiga cara,
yaitu pengenceran, menggunakan ruang hitung (Hemaecytometer), menggunakan
turbidometer (Nefelometer). Pengenceran biakan dilakukan dengan air steril
sampai taraf yang 1 ml enceran mengandung cukup sedikit bakteri sehingga dapat
dihitung (sebaiknya anatar 30 - 300) kemudian larutkan dengan jumlah yang
diketahui dicampur dengan medium nutrien agar cair. Campuran ini dituangkan
dalam cawan petri, dibiarkan mengeras dan diinkubasi selama satu atau dua hari
supaya masing-masing sel dapat memperbanyak diri sampai membentuk koloni
untuk mengetahui berapa bakteri hidup yang ada dalam larutan itu. Ada instrumen
elektronik yang akan menghitung koloni yang memerlukan hanya satu detik untuk
menghitung koloni yang memerlukan atau pada seluruh cawan petri. Pertumbuhan
sel konstituen merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan hewan.
IV.
Bahan
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan tabung yang berisi jamur atau bakteri dan tabung medium.
2. Panaskan jarum inokulasi sampai berpijar dan diamkan sebentar.
3. Buka sumbat tabung jamur atau bakteri lewatkan dekat nyala Bunsen.
4. Ambillah jamur dengan menggunakan jarum Oase.
5. Buka sumbat tabung medium, mulut tabung dilewatkan ke nyala api bunsen.
6. Masukkan
ujung
kawat
oase
tadi
yang
membawa
jamur
dengan
menggesekkan pada permukaan medium dari kiri ke kanan dengan arah dari
bawah ke atas medium.
7. Tabung medium kemudian disumbat lagi.
8. Simpan tabung yang telah ditanami jamur tadi.
9. Amati bentuk jamur yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Hatta. 2007.
Laboratorium
Indralaya.
Sriwijaya.
Putri, Mawar. 2012. Pengertian Inokulasi . http://hactutorial/basichvacr/pengeti
an/iokulasi//putri-mawar/wordpress.com Diakses 1 Maret 2015
Melisya 2011. Cara Kerja Inokululasi. http://dunia-engineer.blogpot.com /2011
/10/cara-kerja-inokulasi.html. Diakses 1 Maret 2015
Saputra, Hermawan. 2012. Inokulasi. http://pengertian-inokuasi-pada-makhlukhid