Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1.Alat
1. Neraca analitis.
2. Titrasi.
3. Statif.
4. Gelas ukur 25 ml dan 100 ml.
5. Gelas kimia 100 ml.
6. Pipet tetes.
7. Labu 3 lengan.
8. Hot plate.
9. Termometer.
10. Batang Pengaduk.
11. Kertas saring.
12. Blender .
13. Sendok.
3.1.2. Bahan
1. Minyak jelantah kelapa sawit 500 ml masing-masing 2 jam, 4 jam dan 6
jam penggorengan.
2. Minyak jelantah jagung 500 ml masing-masing 2 jam, 4 jam dan 6 jam
3.
4.
5.
6.

3.2.

penggorengan.
Metanol 95% 500 ml.
Penolpthalein.
NaOH 0,1 M.
Lidah buaya.

Prosedur Penelitian

11

3.2.1. Penelitian dengan menggunakan senyawa alkohol pada minyak


jelantah

kelapa sawit.

1. Minyak jelantah ditimbang sebesar 10 gram dari kelapa sawit pada 2 jam
penggorengan, 4 jam penggorengan dan 6 jam penggorengan. Masingmasing dimasukkan kedalam beaker gelas.
2. 25 ml metanol dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer.
3. Minyak jelantah dengan penggorengan 2 jam dicampur dengan metanol
lalu dipanaskan hingga mendidih.
4. Setelah minyak jelantah mendidih lalu didinginkan.
5. Lalu diteteskan 3 ml penopthalein.
6. NaOH 0,1 M dimasukkan kedalam titrasi sampai batas maksimal,
lalu putar bagian bawah seperti keran perlahan sehingga menetes kedalam
labu Erlenmeyer.
7. Diaduk sampai terlihat perubahan warna menjadi merah jambu,
kemudian dicatat volume NaOH yang terpakai dengan mengurangi jumlah
volume awal dikurangi jumlah volume yang tersisa
8. Dihitung kadar ffanya.
9. Kemudian diulangi untuk 4 dan 6 jam penggorengan.
3.2.2. Penelitian dengan menggunakan senyawa alkohol pada minyak
jelantah dari jagung.
1. Minyak jelantah ditimbang 10 gram dari jagung pada 2 jam penggorengan,
4 jam penggorengan

dan 6 jam penggorengan. Masing-masing

dimasukkan kedalam beaker gelas.


2. 25 ml metanol dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer.
3. Minyak jelantah dengan penggorengan 2 jam dicampur dengan metanol
lalu dipanaskan hingga mendidih.
4. Setelah minyak jelantah mendidih kemudian didinginkan.
5. Lalu diteteskan 3 ml penopthalein.
6. NaOH 0,1 M dimasukkan kedalam titrasi sampai batas maksimal,
Putar bagian bawah seperti keran perlahan sehingga menetes kedalam labu
Erlenmeyer.
7. Kemudian diaduk sampai terlihat perubahan warna menjadi merah jambu,
lalu dicatat volume NaOH yang terpakai dengan mengurangi jumlah
volume awal dikurangi jumlah volume yang tersisa.
8. dihitung kadar ffanya.
9. Kemudian diulangi untuk 4 dan 6 jam penggorengan.
21

3.2.3.Penelitian dengan menggunakan lidah buaya pada minyak jelantah


dari kelapa sawit.
1. Lidah buaya di blender lalu dimasukkan kedalam beaker gelas.
2. Minyak jelantah diukur sebesar 100 ml dari kelapa sawit dengan 2 jam ,4
jam dan 6 jam penggorengan yang sudah disaring.
3. Kemudian minyak jelantah kelapa sawit 2 jam penggorengan dimasukkan
ke dalam beaker gelas.
4. Lalu minyak jelantah dipanaskan pada 70oC, dan ditambahkan 50 gram
lidah buaya sedikit demi sedikit sambil diaduk.
5. Setelah 10 menit sampel diambil dan didinginkan lalu lakukan
6.
7.
8.
9.

penyaringan.
Kemudian sampel dipindahkan kedalam labu Erlenmeyer.
Lalu diteteskan 3ml penopthalein.
Lalu dimasukan NaOH 0,1 M kedalam titrasi sampai batas maksimal,
Putar bagian bawah seperti keran secara perlahan sehingga

menetes kedalam labu Erlenmeyer.


10. Aduk sampai terlihat perubahan warna menjadi merah jambu.
11. Catat
volume
NaOH
yang
terpakai
dengan
mengurangi
jumlah volume awal dikurangi jumlah volume yang tersisa.
12. Hitung kadar ffanya.
13. Ulangi percobaan untuk 4 dan 6 jam penggorengan.
3.2.4. Penelitian dengan menggunakan senyawa lidah buaya pada minyak
jelantah dari jagung.
1. Lidah buaya di blender lalu dimasukkan kedalam beaker gelas.
2. Minyak jelantah diukur sebesar 100 ml dari jagung dengan 2 jam ,4 jam
dan 6 jam penggorengan yang sudah disaring.
3. Kemudian minyak jelantah kelapa sawit 2 jam penggorengan dimasukkan
ke dalam gelas kimia.
4. Lalu minyak jelantah dipanaskan pada 70oC, dan ditambahkan 50 gram
lidah buaya sedikit demi sedikit sambil diaduk.
5. Setelah 10 menit sampel diambil dan didinginkan lalu lakukan
penyaringan.
6. Kemudian sampel dipindahkan kedalam labu Erlenmeyer.
7. Lalu diteteskan 3ml penopthalein.
8. Lalu dimasukan NaOH 0,1 M kedalam titrasi sampai batas maksimal,

31

9. Putar

bagian

bawah

seperti

keran

secara

perlahan

sehingga

menetes kedalam labu Erlenmeyer.


10. diaduk sampai terlihat perubahan warna menjadi merah jambu.
11. Catat
volume
NaOH
yang
terpakai
dengan
mengurangi
jumlah volume awal dikurangi jumlah volume yang tersisa.
12. Dihitung kadar ffanya.
13. Diulangi percobaan untuk 4 dan 6 jam penggorengan.

41

Anda mungkin juga menyukai