Anda di halaman 1dari 24

BAB IV

TUGAS KHUSUS
NERACA MASSA DAN NERACA PANAS DI CARBAMATE CONDENSER
(U-EA 101) UNIT UREA I B
4.1.

Latar Belakang
Prinsip pembuatan urea pada umumnya yaitu dengan mereaksikan antara
ammonia dan karbondioksida pada tekanan dan temperatur tinggi didalam
reaktor

kontinu

untuk

membentuk

amonium

karbamat

selanjutnya

ammonium carbamate yang terbentuk didehidrasi menjadi urea. Untuk


membentuk ammonium carbamate diperlukan alat yaitu carbamate condenser
yang berfungsi sebagai tempat terjadinya kondensasi dan absorbsi gas-gas
campuran dari stripper. Maka dari itu perlunya dilakukan perhitungan neraca
massa dan neraca panas untuk mengetahui perhitungan kuantitatif dari semua
bahan-bahan yang masuk, yang keluar, yang terakumulasi (tersimpan) dan
yang terbuang pada carbamate condenser. Perhitungan neraca digunakan
untuk mencari variable proses yang belum diketahui, berdasarkan data
variable proses yang telah ditentukan atau diketahui. Oleh karena itu, perlu
disusun persaman yang menghubungkan data variable proses yang telah
diketahui dengan variabel proses yang ingin dicari.
4.2. Permasalahan
1) Bagaimana kinerja carbamate condenser (U-EA 101) melalui perhitungan
neraca massa di carbamate condenser.
2) Bagaimana kinerja carbamate condenser (U-EA 101) melalui perhitungan
neraca panas di carbamate condenser.
4.3.

Tujuan

1) Mengetahui Besarnya Massa yang masuk dan keluar dari Carbamate


Condenser (U-EA 101).
2) Mengetahui Besarnya Panas yang masuk dan keluar dari Carbamate
Condenser (U-EA 101).
4.4. Ruang Lingkup

Dalam hal ini ruang lingkup masalah difokuskan pada perbandingan antara
neraca massa dan neraca panas desain dan aktual di carbamate condenser (U-EA
101) pada tanggal 23 Juni 2015 di unit urea I B.
4.5. Manfaat
Adapun manfaat dari tugas khusus ini yaitu dapat memberikan informasi
kepada pihak industri mengenai perbandingan Neraca Massa dan Panas unit
proses Carbamate Condenser di PT Pupuk Kujang I B.
4.6. Tinjauan Pustaka
4.6.1. Pendahuluan
Carbamate Condenser adalah alat yang berfungsi sebagai tempat terjadinya
kondensasi dan absorbsi gasgas campuran dari stripper untuk membentuk
karbamat yang selanjutnya membentuk urea dengan dehidrasi karbamat.
Larutan urea sintesis dari Reaktor (U-DC 101) dipanaskan di falling film
heater. Sebagian besar ammonium carbamate dan excess NH3 yang terkandung
didalam larutan urea sintesis didekomposisi dan dipisahkan oleh stripper (UDA 101) dengan kondisi operasi 155 kg/cm2 dan 171. Gas yang sudah
terpisahkan akan dikirim ke carbamate condenser (U-EA 101). Sedangkan
larutan urea yang mengandung sekitar 12-13 % berat NH 3 dan CO2 dikirim ke
unit purification.
Carbamate condenser (U-EA 101) terdiri dari bagian kondensasi dan
bagian top scrubbing. Bagian kondensasi mempunyai vertical U-tube bundle, 8
baffle plate dan beroperasi pada 155 kg/cm2 dan 180C. Gas NH3 dan CO2 dari
stripper (U-DA 101) akan masuk melalui bagian bawah dan terkondensasi
membentuk ammonium carbamate dan urea di sisi shell sedangkan di sisi tube
BFW ( boiling feed water ) disirkulasikan oleh steam condensate circulation
pump (U-GA 109). Panas kondensasi yang terbentuk digunakan untuk
membangkitkan steam 5 kg/cm2 di tube. Pada bagian top scrubbing dipasang
packed bed untuk menyerap gas NH3 dan CO2 yang tidak terkondensasi dengan
menggunakan larutan recycle carbamate dari unit recovery yang dipompakan
oleh carbamate feed pump ( U-GA 102) masuk ke bagian atas carbamate

condenser ( U-EA 101 ). Larutan karbamat dari bagian top scrubbing


dimasukkan ke bagian bawah bagian kondensasi lewat pipa internal down-flow
dengan gravitasi.
4.7. Metode Pengambilan Data
Data ini diperoleh dari PT Pupuk Kujang Cikampek terdiri dari macam Data
yaitu Data desain dari Toyo Engineering Corporation (TEC) Jepang dan Data
operasi pabrik pada tanggal 23 Juni 2015. Bagian yang ditinjau dalam perhitungan
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1. Aliran Umpan Masuk dan Keluar Carbamat Condenser
Komponen

Aliran 11

Urea
NH3
CO2
H2O
Biuret
Jumlah
Tekanan
Temperatur
Densitas

69742
58516
6375
134633
155
184
146

Masuk
Aliran 16
(kg/jam)
255
21854
24737
15275
62121
160
105
1167

Aliran 8
1013
1031
230
30
613

Keluar
Aliran 12
Aliran 13
(kg/jam)
50773
62303
1593
43946
2183
36668
180
121
193811
3956
155
162
180
155
1025
160

(Sumber : Material Balance Pabrik Urea I B )

1. Urea
a) Berat Molekul
b) Cp (kJ/kg.K)
2. Ammonia (NH3)
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)
3. CO2
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)
4. H2O
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

= 60,06
= 2,82 10-1 + (3,859710-3)T + 1,3 10-6
T2
= 17,03
= 35,15 + (2,95410-2)T + (0,4421 10-5)T2
(6,686 10-9) T3
= 44,01
= 36,11 + (4,23310-2)T - (2,887 10-5)T2
(7,464 10-9) T3
= 18
= 33,804 (Felder, 350)

catatan : Cp tergantung temperatur

5. Biuret
a) Berat Molekul

= 103,08

b) Cp (J/mol.K)

= 142,64 (Perry, 1999)

4.8. Perhitungan
4.8.1. Neraca Massa
4.8.1.1. Neraca Massa Input Desain
Tabel 4.2. Laju Alir Input Carbamat Condenser
Aliran

Kompone
n

Laju Alir

% wt

BM

NH3

1013

100

17

NH3

69742

51.8

17

CO2

58516

43.46

44

H2O

6375

4.73

18

Urea

255

0.41

60

NH3

21854

35.18

17

CO2

24737

39.82

44

H2O

15275

24.59

18

11

16

Jumlah

197767

a. Perhitungan Neraca Massa Input desain


Aliran 11 :
Laju Alir
BM

NH3 =

69742 kg / jam
17

= 4102,47059 Kmol

N
59.588
2
4102.4
7
1329.9
1
354.16
7
4.25
1285.5
3
562.20
5
848.61
1
8546.7
3

Laju Alir
BM

CO2 =

58516 kg/ jam


44

= 1329,90909 Kmol
Laju Alir
BM

H2O =

6375 kg/ jam


18

= 354,16667 Kmol
Aliran 8 :
Laju Alir
BM

NH3 =

1013 kg / jam
17

= 59,58824 Kmol
Aliran 16 :
Laju Alir
BM

Urea =

255 kg/ jam


60

=4,25000 Kmol
Laju Alir
BM

NH3 =

21854 kg/ jam


17

= 1285,52941Kmol
CO2 =

Laju Alir
BM

24737 kg/ jam


44

= 562,20455 Kmol
Laju Alir
BM

H2O =

15275 kg / jam
18

= 848,61111 Kmol
4.8.1.2. Neraca Massa Output Desain
Tabel 4.3. Laju Alir Keluar Carbamate Condenser
Kompone
n

Laju Alir

Urea

50773

NH3
CO2
H2O
Biuret
NH3
13
CO2
H2O
Jumlah

62303
43946
36668
121
1590
2183
180
197764

Aliran

12

% wt
26.2
32.15
22.67
18.92
0.06
40.27
55.16
4.55

b. Perhitungan Neraca Massa Output desain


Aliran 12 :
Laju Alir
BM

Urea =

50773 kg / jam
60

= 846,21667 Kmol
NH3 =

Laju Alir
BM

BM
60
17
44
18
103
17
44
18

N
846.21766
7
3664.88
998.773
2037.11
1.17476
93.5294
49.6136
10
7701.3

62303 kg/ jam


17

= 3664,88235 Kmol
Laju Alir
BM

CO2 =

43946 kg / jam
44

= 998,77273 Kmol
Laju Alir
BM

H2O =

36668 kg / jam
18

= 2037,11111 Kmol
Laju Alir
BM

Biuret =

121 kg / jam
103

= 1,17476 Kmol
Aliran 13 :
Laju Alir
BM

NH3 =

1590 kg / jam
17

= 93,52941Kmol
Laju Alir
BM

CO2 =

2183 kg / jam
44

= 49,61364 Kmol

Laju Alir
BM

H2O =

180 kg / jam
18

= 10,00000 Kmol
4.8.1.3. Neraca Massa Input (Data Aktual)
Tabel 4.4. neraca massa input aktual
Aliran
8

Komponen
NH3
NH3
CO2
H2O
Urea
NH3
CO2
H2O

11

16

Jumlah

Laju Alir
863,94718
594,78366
499,02119
54,31132
217,218
18638,364
21096,636
13027,782
54992,06335

%wt
100
51.8
43.46
4.73
0.41
35.18
39.82
24.59
299,99

BM
17
17
44
18
60
17
44
18

c. Perhitungan Neraca Massa Input Aktual


Aliran 16
Perbandingan Data Aktual dengan Data desain

52980
62120

=0,85286 kg/h
Maka, laju alir tiap-tiap komponen dapat dihitung :
Komponen

wt
x data aktual
= 100

Urea

0,41
= 100

52980 kg/hr

= 217,218 kg/hr

NH3

35,18
= 100

52980 kg/hr

= 18638,364 kg/hr
CO2

39,82
= 100

52980 kg/hr

= 21096,636 kg/hr
H2O

2 4,59
= 100

52980 kg/hr

= 13027,782 kg/hr
Dengan mengasumsikan semua perbandingan Data aktual dengan Data desain
untuk semua aliran adalah sama, maka didapatkan Data sebagai berikut:
Aliran 11
Data desain = 1346,33 kg/h
Data Aktual = 1346,33 kg/h x 0,85286 = 1148,231004 kg/h
Komponen

wt
x data aktual
= 100

NH3

51,80
= 100

1148,231004 kg/hr

= 594,78366 kg/hr
CO2

43,46
= 100

1148,231004 kg/hr

= 499,02119 kg/hr
H2O

4,73
= 100

1148,231004 kg/hr

= 54,31132 kg/hr
Aliran 8
Data desain = 1013 kg/h
Data Aktual = 1013 kg/h x 0,85286 = 863,94718 kg/h

Komponen

wt
x data aktual
= 100

NH3

100
= 100

863,94718 kg/hr

= 863,94718 kg/hr
4.6.1.4. Neraca Massa Output (Data Aktual)
Tabel 4.5. neraca massa output aktual
Aliran

Komponen
Urea
NH3
CO2
H2O
Biuret
NH3
CO2
H2O

12

13

Jumlah

Laju Alir
94085,9036
115452,7405
81409,44407
67942,95024
215,46390
1355,24076
1857,01975
153,12504

BM
60
17
44
18
103
17
44

% wt
26.2
32.15
22.67
18.92
0.06
40.27
55.16

18

362471,8879

4.55
199,98

d. Perhitungan Neraca Massa Output aktual


Dengan mengasumsikan semua perbandingan Data aktual dengan Data desain
untuk semua aliran adalah sama, maka didapatkan Data sebagai berikut:
Aliran 12
Data desain = 193812 kg/h
Data Aktual = 193812 kg/h x 0,85286 = 359106,5023 kg/h
Komponen

wt
x Data aktual
= 100

Urea

26,20
= 100

359106,5023 kg/hr

= 94085,9036 kg/hr

NH3

32,15
= 100

359106,5023 kg/hr

= 115452,7405 kg/hr
CO2

22,67
= 100

359106,5023 kg/hr

= 81409,44407 kg/hr
H2O

18,92
= 100

359106,5023 kg/hr

= 67942,95024 kg/hr
Biuret

0,06
= 100

359106,5023 kg/hr

= 215,46390 kg/hr
Aliran 13
Data desain = 3956 kg/h
Data Aktual = 3946 kg/h x 0,85286 = 3365,38556 kg/h
NH3

40,27
= 100

3365,38556 kg/hr

= 1355,24076 kg/hr
CO2

55,18
= 100

3365,38556 kg/hr

= 1857,01975 kg/hr
H2O

4,55
= 100

3365,38556 kg/hr

= 153,12504 kg/hr
4.8.2. Neraca Panas
4.8.2.1. Neraca Panas Input (Data desain)
Tabel 4.8. neraca panas input desain
Aliran
8

komponen
NH3

Cp (kJ/Kmol)
1274.464

H (kJ/h)
75943

BM
17

mol
59.58823

NH3
CO2
H2O
Urea
NH3
CO2
H2O

11

16

Jumlah

1274.464
1324.864
5367.204
34215
1274.464
1324.864
2700.48

5228451
1761948
1900881
14541375
1638360
74.48445
2291657

48755,804

27438689,48

17
44
18
60
17
44
18

4102.47059
1329.909
354.166
4.25
1285.52941
56.20454
354.166
7546,28377

a. Perhitungan necara Panas Input desain


Aliran 16
Urea
a) Berat Molekul
b) Cp (Kj/kg.K)

= 60
= 2,82 10-1 + (3,859710-3)T + 1,3 10-6 T2
333

2,82 10-1 + (3,8597 10-3 )T

=
6

298

+ (1,3 10-

)T2
= 57,025 kJ/kg
= 57,025

kJ
kg

60

kg
kmol

d) mol

= 3,4215 106 J/kmol


= 34215 kJ/kmol
= 34215 kJ/kmol 4,25 kmol/h
= 1,4541375 106 kJ/h
255 kg/hr
= 60 kg/kmol

e) % mol

= 4,25 kmol/h
=

c) Hurea(4)

Ammonia (NH3)
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

1000

J
kJ

= 17
= 35,15 + (2,95410-2)T + (0,4421 10-5)T2
(6,686 10-9) T3
60

35,15
25

+ (2,95410-2)T +(0,4421 10-5)


T2 (6,686 10-9) T3

d) mol

= 1274,464 J/mol
= 1274,464 kJ/kmol
= 1274,464 kJ/kmol 1285,52941 kmol/h
= 1638360 kJ/h
21854 kg/hr
= 17 kg/kmol

e) % mol

= 1285,52941 kmol/h
=

c) HNH3(4)

CO2
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

= 44
= 36,11 + (4,23310-2)T - (2,887 10-5)T2
(7,464 10-9) T3
60

36,11
25

+ (4,23310-2)T - (2,887 10-5)

d) mol

T2 (7,464 10-9) T3
= 1324,864 J/mol
= 1324,864 kJ/kmol
= 1324,864 kJ/kmol 562,20454 kmol/h
= 74,48445 kJ/h
24737 kg/hr
= 44 kg/kmol

e) % mol

= 56,20454 kmol/h
=

c) HCO2(4)

H2O
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

d) mol

= 18
= 33,765 (Felder, 350)
= 33,765 J/mol.C (100 0C 25 0C)
= 2700,48 J/mol
= 2700,48 kJ/kmol
= 2700,48 kJ/kmol 848,611 kmol/h
= 2,291657 106 kJ/h
15275 kg/hr
= 18 kg/kmol

e) % mol

= 848,611 kmol/h
=

c) HH2O(4)

Aliran 11
Ammonia (NH3)
a) Berat Molekul

= 17

b) Cp (J/mol.C)

= 35,15 + (2,95410-2)T + (0,4421 10-5)T2


(6,686 10-9) T3
60

35,15
25

+ (2,95410-2)T +(0,4421 10-5)

d) mol

T2 (6,686 10-9) T3
= 1274,464 J/mol
= 1274,464 kJ/kmol
= 1274,464 kJ/kmol 4102,47059 kmol/h
= 5228451 kJ/h
69742 kg/hr
= 17 kg/kmol

e) % mol

= 4102,47059 kmol/h
=

c) HNH3(4)

CO2
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

= 44
= 36,11 + (4,23310-2)T - (2,887 10-5)T2
(7,464 10-9) T3
60

36,11
25

+ (4,23310-2)T - (2,887 10-5)

d) mol

T2 (7,464 10-9) T3
= 1324,864 J/mol
= 1324,864 kJ/kmol
= 1324,864 kJ/kmol 1329,909 kmol/h
= 1761948 kJ/h
58516 kg/hr
= 44 kg/kmol

e) % mol

= 1329,909 kmol/h
=

c) HCO2(4)

H2O
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

c) HH2O(4)
d) mol

= 18
= 33,765 (Felder, 350)
= 33,765 J/mol.C (184 0C 25 0C)
= 5367,204 J/mol
= 5367,204 kJ/kmol
= 5367,204 kJ/kmol 354,166 kmol/h
= 1,900881 106 kJ/h
6375 kg/hr
= 18 kg/kmol
= 354,166 kmol/h

e) % mol

Aliran 8
Ammonia (NH3)
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

= 17
= 35,15 + (2,95410-2)T + (0,4421 10-5)T2
(6,686 10-9) T3
60

35,15
25

+ (2,95410-2)T +(0,4421 10-5)

d) mol

T2 (6,686 10-9) T3
= 1274,464 J/mol
= 1274,464 kJ/kmol
= 1274,464 kJ/kmol 59,58823 kmol/h
= 75943 kJ/h
1013 kg/hr
= 17 kg/kmol

e) % mol

= 59,58823 kmol/h
=

c) HNH3(4)

4.8.2.2. Neraca Panas Output (Data desain)


Tabel 4.8. Neraca Panas Output Desain
Aliran

12

13

komponen
Urea
NH3
CO2
H2O
biuret
NH3
CO2
H2O

Cp (kJ/Kmol)
34215
1274.464
1324.864
5233.575
4992.4
1274.464
1324.864
4557.06

H (kJ/h)
28953280.4
4670757
1323238
5501174
5864.8219
119199
65731
53672.04
40692916,26

Jumlah

52959,69

b. Perhitungan Neraca Panas Output desain


Aliran 13

BM
60
17
44
18
103
17
44
18

Mol
846.216
3664.88
998.77272
2037.11
1.17475
93.5294
49.6136
10
7701,29647

Ammonia (NH3)
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

= 17
= 35,15 + (2,95410-2)T + (0,4421 10-5)T2
(6,686 10-9) T3
60

35,15
25

+ (2,95410-2)T +(0,4421 10-5)

d) mol

T2 (6,686 10-9) T3
= 1274,464 J/mol
= 1274,464 kJ/kmol
= 1274,464 kJ/kmol 93,5294 kmol/h
= 119199 kJ/h
1590 kg/hr
= 17 kg/kmol

e) % mol

= 93,5294 kmol/h
=

c) HNH3(4)

CO2
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

= 44
= 36,11 + (4,23310-2)T - (2,887 10-5)T2
(7,464 10-9) T3
60

36,11
25

+ (4,23310-2)T - (2,887 10-5)


T2 (7,464 10-9) T3

= 1324,864 J/mol
= 1324,864 kJ/kmol
c) HCO2(4)
d) mol

= 1324,864 kJ/kmol 49,6136 kmol/h


= 65731 kJ/h
2183 kg/hr
= 44 kg/kmol

e) % mol

= 49,6136 kmol/h
=

H2O
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

c) HH2O(4)

= 18
= 33,765 (Felder, 350)
= 33,765 J/mol.C (160 0C 25 0C)
= 4557,06 J/mol
= 4557,06 kJ/kmol
= 5367,204 kJ/kmol 10kmol/h
= 53672,04 kJ/h

d) mol

180 kg/hr
= 18 kg/kmol

e) % mol

= 10 kmol/h
=

Aliran 12
Urea
a) Berat Molekul
b) Cp (Kj/kg.K)

= 60
= 2,82 10-1 + (3,859710-3)T + 1,3 10-6 T2
333

2,82 10-1 + (3,8597 10-3 )T


298

+ (1,310-6 )

T2
= 57,025 kJ/kg
= 57,025

kJ
kg

60

kg
kmol

1000

J
kJ

= 3,4215 106 J/kmol


= 34215 kJ/kmol
c) Hurea(4)

= 34215 kJ/kmol 846,216 kmol/h


=28953280,4 kJ/h

d) mol

50773 kg/hr
= 60 kg/kmol

e) % mol

= 846,216 kmol/h
=

Ammonia (NH3)
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

= 17
= 35,15 + (2,95410-2)T + (0,4421 10-5)T2
(6,686 10-9) T3
60

c) HNH3(4)

35,15
25

+ (2,95410-2)T +(0,4421 10-5)

T2 (6,686 10-9) T3
= 1274,464 J/mol
= 1274,464 kJ/kmol
= 1274,464 kJ/kmol 3664,88 kmol/h
= 4670757 kJ/h

d) mol
e) % mol
CO2
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

62303 kg/hr
= 17 kg/kmol
= 3664,88 kmol/h
=
= 44
= 36,11 + (4,23310-2)T - (2,887 10-5)T2
(7,464 10-9) T3
60

36,11
25

+ (4,23310-2)T - (2,887 10-5)

d) mol

T2 (7,464 10-9) T3
= 1324,864 J/mol
= 1324,864 kJ/kmol
= 1324,864 kJ/kmol 998,77272 kmol/h
= 1323238 kJ/h
43946 kg/hr
= 44 kg/kmol

e) % mol

= 998,77272 kmol/h
=

c) HCO2(4)

H2O
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

d) mol

= 18
= 33,765 (Felder, 350)
= 33,765 J/mol.C (180 0C 25 0C)
= 2700,48 J/mol
= 2700,48 kJ/kmol
= 2700,48 kJ/kmol 2037,11 kmol/h
= 5,501174 106 kJ/h
36668 kg/hr
= 18 kg/kmol

e) % mol

= 2037,11 kmol/h
=

c) HH2O(4)

Biuret
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.K)

c) H biuret(4)

= 103
= 142,64 (Perry, 1999)
= 142,64 J/mol.K (333 K 298 K)
= 4992,4 J/mol
= 4992,4 kJ/kmol
= 4992,4 kJ/kmol 1,17475 kmol/h
= 5864,8219 kJ/hr

d) Mol

121 kg/hr
= 103 kg/kmol

e) % mol

= 1,17475 kmol/h
=

4.8.2.3. Neraca Panas Input (Data Aktual)


Tabel 4.8. neraca panas input aktual
Aliran
8
11

16

komponen
NH3
NH3
CO2
H2O
urea
NH3
CO2
H2O

Jumlah

Cp (kJ/Kmol)
1274,464
1274,464
1324,864
5367,204
34215
1274,464
1324,864
2700,48

H (kJ/h)
64768,79
44590
15033,74
16194,41
123868
1397289
635231
1954514

BM
17
17
44
18
60
17
44
18

Mol
50.82042
34.98727
11.34139
3.01729
3.62030
1096.37435
479.469
723.76566

BM

mol

48755,804

4.8.2.4. Neraca Panas Output (Data Aktual)


Tabel 4.9. neraca panas output aktual
kompone
n
urea
NH3
12
CO2
H2O
biuret
NH3
13
CO2
H2O
Jumlah

aliran

Cp (kJ/Kmol)

H (kJ/h)

34215
1274,464
1324,864
5233,575
4992,4
1274,464
1324,864
4557,06

53652486
8655315
2451282
10193254
10443,50
101600,32
55915,87
45658,48

c. Perhitungan Neraca Panas Output Aktual


Aliran 13

60
17
44
18
103
17
44
18

1568.09839
6791.33767
1850.21463
3774.60834
2.09188
79.72004
42.20499
8.50694

Ammonia (NH3)
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

= 17
= 35,15 + (2,95410-2)T + (0,4421 10-5)T2
(6,686 10-9) T3
60

35,15
25

+ (2,95410-2)T +(0,4421 10-5)

d) mol

T2 (6,686 10-9) T3
= 1274,464 J/mol
= 1274,464 kJ/kmol
= 1274,464 kJ/kmol 79,72004 kmol/h
= 101600,32 kJ/h
1355,24076 kg/hr
= 17 kg/kmol

e) % mol

= 79,72004 kmol/h
=

c) HNH3(4)

CO2
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

= 44
= 36,11 + (4,23310-2)T - (2,887 10-5)T2
(7,464 10-9) T3
60

36,11
25

+ (4,23310-2)T - (2,887 10-5)

d) mol

T2 (7,464 10-9) T3
= 1324,864 J/mol
= 1324,864 kJ/kmol
= 1324,864 kJ/kmol 42,20499 kmol/h
= 55915,87 kJ/h
1857,01975 kg/hr
= 44 kg/kmol

e) % mol

= 42,20499 kmol/h
=

c) HCO2(4)

H2O
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

c) HH2O(4)

= 18
= 33,765 (Felder, 350)
= 33,765 J/mol.C (160 0C 25 0C)
= 4557,06 J/mol
= 4557,06 kJ/kmol
= 5367,204 kJ/kmol 8,50694 kmol/h
= 45658,48 kJ/h

d) mol

153,12504 kg/hr
= 18 kg/kmol

e) % mol

= 8,50694 kmol/h
=

Aliran 12
Urea
a) Berat Molekul
b) Cp (Kj/kg.K)

= 60
= 2,82 10-1 + (3,859710-3)T + 1,3 10-6 T2
333

2,82 10-1 + (3,8597 10-3 )T

298

+ (1,3 10-

)T2
= 57,025 kJ/kg
kJ
= 57,025 kg 60

kg
kmol

1000

d) mol

= 3,4215 106 J/kmol


= 34215 kJ/kmol
= 34215 kJ/kmol 1568,09839 kmol/h
= 5,3652486 x 107 kJ/h
94085,9036 kg/hr
= 60 kg/kmol

e) % mol

= 1568,09839 kmol/h
=

c) Hurea(4)

Ammonia (NH3)
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

J
kJ

= 17
= 35,15 + (2,95410-2)T + (0,4421 10-5)T2
(6,686 10-9) T3
60

c) HNH3(4)
d) mol

35,15
25

+ (2,95410-2)T +(0,4421 10-5)

T2 (6,686 10-9) T3
= 1274,464 J/mol
= 1274,464 kJ/kmol
= 1274,464 kJ/kmol 6791,33767 kmol/h
= 8,655315 x 106 kJ/h
115452,7405 kg/hr
= 17 kg/kmol
= 6791,33767 kmol/h

e) % mol
CO2
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

=
= 44
= 36,11 + (4,23310-2)T - (2,887 10-5)T2
(7,464 10-9) T3
60

36,11
25

+ (4,23310-2)T - (2,887 10-5)

d) mol

T2 (7,464 10-9) T3
= 1324,864 J/mol
= 1324,864 kJ/kmol
= 1324,864 kJ/kmol 1850,21463 kmol/h
= 2,451282 x 106 kJ/h
81409,44407 kg/hr
= 44 kg/kmol

e) % mol

= 1850,21463 kmol/h
=

c) HCO2(4)

H2O
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.C)

d) mol

= 18
= 33,765 (Felder, 350)
= 33,765 J/mol.C (180 0C 25 0C)
= 2700,48 J/mol
= 2700,48 kJ/kmol
= 2700,48 kJ/kmol 3774,60834 kmol/h
= 10,193254 106 kJ/h
67942,95024 kg/hr
= 18 kg/kmol

e) % mol

= 3774,60834 kmol/h
=

c) HH2O(4)

Biuret
a) Berat Molekul
b) Cp (J/mol.K)

d) mol

= 103
= 142,64 (Perry, 1999)
= 142,64 J/mol.K (333 K 298 K)
= 4992,4 J/mol
= 4992,4 kJ/kmol
= 4992,4 kJ/kmol 2,09188 kmol/h
= 10443,50 kJ/hr
215,46390 kg/hr
= 103 kg/kmol

e) % mol

= 2,09188 kmol/h
=

c) H biuret(4)

4.9.

Pembahasan
Dalam proses menghitung neraca massa dan neraca panas digunakan

beberapa data yaitu data desain dan juga asumsi-asumsi. Data desain diperlukan
untuk menghitung neraca massa aktual. Neraca massa adalah aliran massa dari
stripper menuju carbamate condenser, aliran massa dari Carbamate Feed Pump
menuju ke carbamate condenser, aliran massa dari carbamate condenser menuju
HP decomposer dan carbamate boost-up pump, aliran massa dari Carbamate
condenser menuju Reaktor, aliran massa dari Ammonia Feed Pump menuju
Carbamate Condenser dan aliran massa dari ammonia feed pump menuju ke
reaktor. Selain aliran massa, data untuk suhu dan tekanan juga merupakan data
yang penting dalam menghitung neraca massa dan neraca panas. Untuk data
kapasitas panas dan cara penghitungan, kami mengambil datanya dari berbagai
referensi baik melalui literatur maupun media online. Pengambilan data aktual
dilakukan pada bulan Juli 2015 di Unit Urea I B PT Pupuk Kujang Cikampek.
Dikarenakan hanya ada 1 data aktual dari alat carbamat condenser maka
hasil perhitungan dapat dilihat dari perbandingan data aktual dibagi data desain
yaitu sebesar 0,85286 kg/h. Jumlah aliran massa input sebesar 102843 kg/hr dan
jumlah aliran massa output sebesar 1111. Perhitungan neraca massa dilakukan
dengan prinsip aliran massa yang masuk sama dengan aliran massa yang keluar.
Pada perhitungan neraca panas carbamate condenser, didapatkan hasil yakni

panas yang masuk lebih besar hasilnya dibandingkan dengan panas yang keluar.
Hal ini bisa terjadi dikarenakan pada Carbamate condenser terjadi proses
pendinginan yang mengakibatkan terbentuknya kristal kristal urea. Temperatur
di Crystallizer juga tidak boleh lebih dari 80 0C karena akan terjadi pembentukan
biuret. Kristalisasi dipakai sebagai salah satu cara pemurnian karena lebih
ekonomis. Operasi kristalisasi terbagi menjadi:
1. Membuat larutan supersaturasi (lewat jenuh)
2. Pembuatan inti kristal
3. Pertumbuhan kristal
Bila larutan telah mencapai derajat saturasi tertentu, maka di dalam
larutan akan terbentuk zat padat kristal. Larutan dalam keadaan panas bila
dimasukan ke dalam ruang vacuum, maka terjadi penguapan dengan sendirinya,
sebab tekanan totalnya menjadi lebih rendah dari tekanan uap solvent pada suhu
itu. Penguapan dan turunya suhu disertai kristalisasi. Proses kristalisasi
merupakan kebalikan dari proses kelarutan. Jika konsentrasi larutan lebih besar
dari konsentrasi pada permukaan kristal maka solut akan berdifusi ke permukaan,
solut akan menempel pada permukaan solid.

Anda mungkin juga menyukai