TINJAUAN PUSTAKA
Tekanan Darah
Tekanan darah adalah gaya yang diberikan darah pada dinding
pembuluh darah. Tekanan ini bervariasi sesuai pembuluh darah terkait
dan denyut jantung. Tekanan darah paling tinggi terdapat pada arteriarteri besar yang meninggalkan jantung dan secara bertahap menurun
sampai ke arteriol. Akhirnya ketika mencapai kapiler, tekanan ini
sedemikian rendah sehingga tekanan ringan dari luar akan menutup
pembuluh ini dan mendorong darah keluar. Di dalam vena tekanan
darah ini bahkan lebih rendah lagi sehingga akhirnya pada vena-vena
besar yng mendekati jantung
b.
Cara Auskultasi
Metode ini pertama-tama diperkenalkan oleh seorang dokter
Rusia yaitu Korotkoff pada tahun 1905. Kedua tekanan sistolik dan
diastolik dapat diukur dengan metode ini, dengan cara mendengar
(auskultasi) bunyi yang timbul pada arteri brachialis yang disebut
c.
Cara Osilasi
Yaitu dengan melihat osilasi air raksa pada manometer.
Manset dipompa sampai tekanannya 10-20 mmHg melebihi
tekanan sistolis yang ditentukan dengan metode Riva Rocci.
Tekanan manset diturunkan perlahan-lahan sambil memperhatikan
air raksa manometer. Saat timbulnya osilasi pada manometer
menunjukkan tekanan sistole. Tekanan manset terus diturunkan
sampai osilasi menghilang yang menunnjukkan tekanan diastole.
2.
Konsep Hipertensi
a.
Pengertian
Hipertensi secara umum adalah tekanan darah persisten
dimana tekanan darah sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan
darah diastoliknya diatas 90 mmHg tetapi pada populsi lansia
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan diastoliknya
90 mmHg (Brunner and Suddarth, 2002).
Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on
Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure
(JNC)VI sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90mmHg.
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sitolik 160mmHg dan
tekanan diastolik 90mmHg, (Smeltzer, 2001).
10
b.
Klasifikasi
1)
Tekanan
darah
darah
sistolik
diatolik
Kategori
Normal
mmHg
130-139
85-89
(hipertensi 140-159
90-99
(hipertensi 160-179
100-109
(hipertensi 180-209
110-119
(hipertensi 219
Normal Tinggi
Stadium
ringan)
Stadium
sedang)
Stadium
berat)
Stadium
Maligna)
mmHg 120
atau lebih
mmHg
atau lebih
11
2)
hal.5)
Table 2.2
Klasifikasi tekanan darah menurut WHO
Tekanan
Tekanan
sistolik
diastolik
(mmHg)
(mmHg)
Tensi optimal
<120
<80
Tensi normal
<130
<85
130-139
85-89
Tingkat
140-159
90-99
140-149
90-94
hipertensi
160-179
100-109
180-209
110-119
140
<90
140-149
<90
210
120
Kategori
1:
hipertensi
ringan
Subgroup: batas
Tingkat
2:
sedang
Subgroup: batas
Tingkat
4:
hipertensi
Maligna
(dr. Iskandar Junaidi, 2010)
12
3)
darah sistolik
(mmHg)
Tekanan
darah
diastolik
(mmHg)
Optimal
<120
<80
Normal
<130
<85
130-139
85-89
Derajat 1 (ringan)
140-159
90-99
Derajat 2 (sedang)
160-179
100-109
180
110
140
<90
Normal Tinggi
Hipertensi
Derajat 3 (berat)
Hipertensi
sistolik
terisolasi
c.
Etiologi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi
2 golongan besar, yaitu: (Gunawan, 2001)
1) Hipertensi Esensial (hipertensi primer) yaitu hipertensi yng
tidak diketahui penyebabnya.
Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90% penderita
hipertensi, sedangkan 10% sisanya disebabkan oleh hipertensi
sekunder.
Meskipun
hipertensi primer
beum diketahui
13
perseorangan
yang
mempengaruhi
timbunya
14
(2) Pielonefritis
Pielonefritis adalah infeksi bakteri pada salah satu
atau kedua ginjal. Eschericia coli merupakan bakteri
yang dalam keadaan normal ditemukan di usus besar
menjadi penyebab dari 90% infeksi ginjal di luar
rumah sakit dan penyebab dari 50% infeksi ginjal di
rumah sakit. Infeksi ini biasanya berasal dari daerah
kelamin yang naik ke kandung kemih.
(3) Glomerulonefritis
Glomerulonefritis
ginjal.
Glomerulonefritis
merupakan
15
badan
mempunyai
vertebra,
mobilitas
yang
dan
viscera,
besar
ginjal
yang
dapat
b) Kelainan Hormonal
(1) Hiperaldosteronisme
Hiperaldosteronisme
merupakan
suatu
keadaan
pada
kelenjar
hiperaldosteronisme
adrenal.
merupakan
respon
Terkadang
terhadap
Cushing
merupakan
penyakit
yang
16
(3) Feokromositoma
Feokromositoma merupakan suatu tumor yang berasal
dari
sel-sel
kromafin
kelenjar
adrenal.
yang
berlebihan.
Katekolamin
c) Obat-obatan
(1) Pil KB
Pil KB sering digunakan untuk mengatur masa
menstruasi sesuai keinginan. Pemakaian pil KB
meningkatkan kejadian tromboemboli dan gangguan
pembuluh darah otak. Tromboemboli terjadi akibat
perubahan sistem pembekuan darah oleh estrogen, di
samping
efek
progesteron.
meningkatkan
aterosklerosis
Penggunaan
pil
aterosklerosis
oleh
KB
pengaruh
tidak
maupun
hanya
hipertensi.
17
(2) Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah hormon yang diproduksi oleh
korteks adrenal. Hormon ini dapat mempengaruhi
volume dan tekanan darah, kadar gula darah, otot, dan
resistensi tubuh.
(3) Siklosporin
Siklosporin adalah salah satu obat yang tergolong
imunosupresan yang relatif tidak menimbulkan efek
samping terlalu berat. Obat ini bekerja lebih selektif
terhadap sel lomfosit T tanpa menekan seluruh
imunitas tubuh.
(4) Eritropoetin
Eritropoetin berperan dalam pembekuan sel eritrosit
melalui
proses
eritropoesis.
Dalam
proses
(5) Kokain
Kokain berupa alkaloid yang didapatkan dari tanaman
Erythroxylon coca. Pada penggunaan dosis tinggi,
dapat
menimbulkan
gejala
intoksitasi
seperti
18
impulsif
dan
peningkatan
aktivitas
psikomotor
hipertensi.
d) Penyebab Lainnya
(1) Koartasio aorta
Koartasio aorta adalah suatu keadaan ketika terdapat
kontriksi atau penyempitan dari aorta. Darah tidak
secara bebas mengalir ke seluruh tubuh sehingga
terjadi
peningkatan
pembuluh
darah.
Untuk
19
d.
e.
Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi
pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak.
Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang
berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna
medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
20
dengan
dilepaskannya
norepinefrin
mengakibatkan
Medula adrenal
mengsekresi
epinefrin
yang
Konsekuensinya,
aorta
dan
arteri
besar
berkurang
oleh
jantung
(volume
sekuncup),
mengakibatkan
21
Skema 2.1
Patoflow Hipertensi
22
f.
Komplikasi
1) Stroke
Stroke dapat terjadi akibat perdarahan tekanan tinggi
otak, atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh darah
non-otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi
pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang memperdarahi
otak mengalami hipertrofi dan penebalan, sehingga aliran
darah ke daerah-daerah yang diperdarahi berkurnag. Arteriarteri otak yang mengalami aterosklerosis dapat melemah dan
kehilangan elastisitasnya sehingga meningkatkan kemungkinan
terbentuknya aneurisma.
2) Infark Miokard
Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang
aterosklerosis tidak dapat menyuplai darah yang cukup oksigen
ke
miokardium atau
apabila
terbentuk
trombus
yang
3) Gagal Ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi kerena kerusakan progresif
akibat tekanan yang tinggi pada kapiler-kapiler ginjal, yaitu
glomerulus. Dengan rusaknya glomerulus, darah akan mengalir
ke unit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat
berlanjut menjadi hipoksik dan kematian. Dengan rusaknya
membran glomerulus, protein akan keluar melalui urin
sehingga
tekanan
osmotik
koloid
plasma
berkurang
23
4) Ensefalopati
Ensefalopati dapat terjadi terutama pada hipertensi
maligna. Tekanan yang sangat tinggi pada kelainan ini
menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong
cairan ke dalam ruangan interstitium di seluruh susunan saraf
pusat. Neuron-neuron disekitarnya kolaps dan terjadi koma
serta kematian.
g.
Penatalaksanaan Medis
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah mordibitas
dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan
dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah
140/90 mmHg. Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi:
1) Terapi Non-Farmakologis
Pengobatan secara nonfarmakologi dapat dilakukan dengan
diet rendah garam, kolesterol, dan lemak jenuh, melakukan
relaksasi, olahraga, berhenti merokok, dan mengurangi
konsumsi alkohol. Selain pengobatan nonfarmakologis yang
telah disebutkan diatas, ada banyak buah dan bahan alami yang
dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Beberapa diantaranya
seperti disebutkan dibawah ini:
a) Mentimun
Buah berbentuk lonjong dan berbiji ini sering diajdikan
sebagai
lalapan
menggunakannya
dan
acar.
sebagai
Beberapa
masker
orang
untuk
juga
merawat
tekanan
darah.
Kandungan
potasium,
24
b) Semangka
Kandungan air dan kalium yang tinggi dalam semangka
sangat bagus untuk penderita hipertensi. Selain itu,
senyawa aktif kukubositrin pada biji semangka dapat
memacu kerja ginjal dan menjaga tekanan darah agar tetap
normal.
c) Seledri
Kandungan pthalides dan magnesium dalam seledri baik
untuk melemaskan otot-otot sekitar pembuluh darah arteri.
Selain itu, pthalides dapat mereduksi hormon stress yang
dapat meningkatkan darah. Masyarakat China sudah lama
mengkonsumsi seledri untuk menurunkan tekanan darah.
Dikarenakan seledri juga mengandung apigenin yang
sangat
bermanfaat
untuk
mencegah
penyempitan
d) Bawang Putih
Bawang putih dapat menurunkan tekanan darah karena
mengandung adenosin, yang dapat merilekskan otot.
e) Mengkudu
Mengkudu mengandung zat scopoletin yang bekerja
mengikat serotonin, zat penyebeb terjadinya kontraksi
pembuluh darah atau hipertensi. Zat ini dapat melebarkan
pembuluh
darah
yang
menyempit
sehingga
dapat
25
2) Terapi Farmakologis
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan
tekanan darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah
komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah
kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur
hidup penderita. Pengobatan standar yang dianjurkan oleh
Komite Dokter Ahli Hipertensi (Joint National Committee On
Detection, Evaluation and Treatment of high Blood Pressure)
menyimpulkan bahwa obat diuretika, beta-blocker, antagonis
kalsium, atau ACE Inhibitor dapat digunakan sebagai obat
tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan
penyakit ain yang ada pada penderita. Kelas-kelas obat utama
yang dapat digunakan untuk mengendalikan tekanan darah
adalah:
a) Duiretik
Diuretik merupakan obat pilihan pertama bagi penderita
hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh melalui
urine. Diuretik juga lebih peka terhadap sodium seperti
kaum lansia. Diuretik dikelompokkan kedalam tiga
kelompok, yaitu Thiazide (Aprinox, Cloride, Lorvas,
Enduron, Metenis-5), Kelompok Loop (Bumet, Lasix,
Salinex) dan kelompok penghemat potassium (Amimide,
Frumil, Fruselac, Frusemene). Efek samping dari diuetik
adalah meningkatkan frekuensi miksi.
b) Beta Blocker
Obat golongan beta blocker dapat menyembuhkan
hipertensi dan menghalangi berbagai efek hormon
norepinephrine yang menyebabkan jantung berdetak lebih
26
c) ACE Inhibitor
Obat-obat
ini
Angiotensin
beraksi
dan
dengan
mencegah
memberikan
produksi
kesempatan
bagi
vasodilatasi.
ACE
Inhibitor
mencakup
e) Antagonis Kalsium
Antagonis kalsium bekerja dengan mencegah kalsium
masuk kedalam sel otot namun tidak mempengaruhi
kalsium yang digunakan untuk pembentukan tulang.
Berdasarkan
aksinya
antagonis
kalsium
f)
Alpha Blocker
dibedakan
27
g) Vasodilator Langsung
Obat ini digunakan untuk pengobatan kasus hipertensi
yang sulit diatasi kerana tidak memberi respon terhadap
antihipertensi lain. Obat ini bekerja pada otot-otot dinding
arteri yang menghalangi otot-otot tersebut mengkerutkan
dinding arteri. Obat-obat
ini
meliputi Hydralazine
3.
28
b.
Genetis
Faktor herediter didapat pada keluarga yang umumnya hidup dalam
lingkungan dan kebiasaan makan yang sama. Pada 70-80% kasus
hipertensi esensial, didapatkan riwayat hipertensi di dalam
keluarga. Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang
tua, maka dugaan hipertensi esensial lebih besar. Hipertensi juga
banyak dijumpai pada penderita kembar monozigot (satu telur),
apabila salah satunya menderita hipertensi. Dugaan ini menyokong
bahwa faktor genetik mempunyai peran didalam terjadinya
hipertensi.
c.
Umur
Penyebaran hipertensi menurut umur agaknya terdapat kesepakatan
dari para peneliti di Indonesia.
Tabel 2.4
Frekuensi hipertensi menurut golongan umur
No
Prevalensi (%)
1.
20-29
6,10
2.
30-39
6,70
3.
40-49
10,10
4.
50-59
10,20
5.
Di atas 60
13,00
6.
Seluruh umur
8,60
29
d.
Jenis kelamin
Penyakit hipertensi cenderung lebih tinggi pada jenis kelamin
perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini dikarenakan
pada perempuan, tekanan darah meningkat seiring dengan
bertambahnya usia. Pada masa premenopause, wanita relatif
terlindungi dari penykit kardiovakular oleh hormon estrogen
sedangkan kadar estrogen menurun setelah menopause. Perempuan
> laki-laki pada usia > 50 tahun, laki-laki > perempuan pada usia <
50 tahun.
e.
Adat Kebiasaan
Kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman kesehatan bagi
orang tersebut seperti:
1) Gaya hidup modern yang mengagungkan sukses, kerja keras
dalam situasi penuh tekanan, dan stress yang berkepanjangan
adalah hal yang paling umum serta kurang berolahraga, dan
berusaha mengurangi stressnya dengan merokok, minum
alkohol atau kopi, padahal semuanya termasuk dalam daftar
penyebab yang dapat meningkatkan resiko hipertensi.
30
Jenis
kelamin
Ringan
Sedang
Berat
Laki-laki
1,56 x BMR
1,76 x BMR
2,10 x BMR
Perempuan
1,55 x BMR
1,70 x BMR
2,00 x BMR
FAO/WHO/UNU,
1985
(dengan
penyesuaian)
f.
Pekerjaan
Stress
pada
pekerjaan
cenderung
menyebabkan
terjadinya
31
g.
Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari
penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Perbandingan normal
antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25 30%
pada wanita dan 18 20% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh
lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Obesitas dapat digolongkan menjadi 3 kelompok
1) Obesitas ringan: kelebihan berat badan 20 40%
2) Obesitas sedang: kelebihan berat badan 41 100%
3) Obesitas berat: kelebihan berat badan > 100%
4.
Definisi
Kacang panjang (Phaseolus vulgaris), kerajaan Plantae,
divisi Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, ordo Fabales,
family Fabaceae, upafamili Faboideae, genus Vigna, spesies
V.unguiculata, upaspesies V.u.sesquipedalis. Nama lokalnya
String Bean (Inggris), de (Snij) Boon (Belanda), Kacang Panjang
(Indonesia). Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama
Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang
panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga
berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang uci
(Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya
India, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak ( Vigna
unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman
kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan
Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia. Perkembangan paling
pesat di negara beriklim panas tropis seperti Indonesia.
Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak,
menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5 m. Batang
tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan
permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang
32
6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip,
pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4
cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak
daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm,
berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu,
berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang
lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai,
berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu.
Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang
15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya
tunggang berwarna coklat muda (Hutapea et al., 1994).
Tanaman ini tumbuh dan berproduksi dengan baik di
dataran rendah dan dataran tinggi 1500 m diatas permukaan laut
(dpl), tetapi yang paling baik di dataran rendah. Penanaman di
dataran tinggi, umur panen relatif lama dari waktu tanam, tingkat
produksi maupun produktivitasnya lebih rendah bila dibanding
dengan dataran rendah. Ketinggian optimum adalah kurang dari
800 m dpl. Suhu yang idealnya untuk tanaman ini antara 20-30
derajat C, memiliki tempat terbuka (mendapat sinar matahari
penuh), iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun.
Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya kacang panjang,
tetapi yang paling baik adalah tanah latosol/lempung berpasir,
subur, gembur, banyak
mengandung
b.
33
meningkatkan
fungsi limpa,
c.
Kandungan Kimia
Kacang panjang mempunyai banyak kandungan gizi antara
lain betakaroten, klorofil, vitamin A, vitamin B1 (tiamin) dan
vitamin B2 (riboflavin), serat, pektin, antosianin, flavonol,
34
1994).
Selain
itu
juga
mengandung
protein,
d.
dalam
metabolisme
lemak,
efek
diuretik
dan
flavonol
merupakan
35
2)
Vitamin C
berfungsi
sebagai
pencahar
sehingga
dapat
mengandung
enam
Antosianin
Kacang
panjang
antosianin
(sianidin
3-O-galaktosida,
sianidin
3-O-
glukosida,
delfinidin
3-O-glukosida,
malvidin
3-O-
glukosida, peonidin3-O-glukosida, dan petunidin 3-Oglukosida), flavonol atau glikosida flavonol (kaempferol 3O-glukosida, quersetin, quersetin 3-O-glukosida, kuersetin
3-O-6-asetilglukosida) (Wong and Chang, 2004), aglikon
flavonoid (kuersetin, kaempferol, isorhamnetin) (Lattanzio
et al., 2000).
Antosianin merupakan pigmen pembawa warna
merah keunguan pada buah-buahan, sayuran, dan tanaman
bunga. Antosianin merupakan senyawa flavonoid yang
dapat melindungi sel dari ultraviolet.
Manfaat dari
36
membuatnya
sangat
baik
untuk
mencegah
4)
e.
f.
37
seperti
kacang
kedelai
(termasuk
hasil
satunya
yang
mengandung
potassium.
B. Penelitian Terkait
1.
38
11.227), dan stres pekerjaan (p= 0.002, OR= 9.333). Sedangkan dari
analisis berstrata diperoleh hasil bahwa keturunan, berat badan,
aktivitas olahraga, asupan garam dan stres pekerjaan merupakan
variabel perancu dalam menilai besar risiko kebiasaan merokok
terhadap kejadian hipertensi di Badan Rumah sakit Daerah Cepu.
2.
39
3.
40
4.
5.
41
riwayat
hipertensi
dalam
keluarga.
Perokok
dapat
C. Kerangka Teori
Skema 2.2
Kerangka Teori
Faktor predisposisi
1. Riwayat hipertensi
2. Jenis kelamin
3. Usia
1. Penurunan
Faktor Pendukung
1. Gaya hidup
2. Aktivitas fiik
tekanann darah
Jus Kacang
Panjang
3. Obesitas
sistolik
2. Penurunan
tekanann darah
Faktor Pendorong
1. Terapi farmakologis
2. Terapi nonfarmakologis
diastolik