Gejala nyeri:
Rasa menusuk, pusing, panas,
seperti rasa terbakar, menyengat,
pedih yang bisa hilang timbul.
anestesi
A = tidak
Estesia = rasa
Anestesi lokal:
Adalah golongan obat yang digunakan
untuk mencegah atau mengurangi
nyeri dengan memutuskan konduksi
saraf, baik aferen maupun eferen di
bagian distal segmen saraf yang
bersangkutan.
5
Anestesi lokal
Pasien dalam keadaan sadar.
Obat akan berikatan pada reseptor
spesifik dalam pori-pori saluran Na+
pada saraf dan memblok gerakan ion
melalui pori-pori ini.
Menurunkan permebilitas membran
terhadap ion natrium dan kalium.
Menghilangkan nyeri / analgesia
sementara tapi lengkap pada bagian
tubuh ttt
Cara pemberian :
1. Topikal : anestesi lokal ditempatkan di ujung-ujung saraf :
selaput mukosa hidung, meneteskan ke mata.
2. Infiltrasi : disuntikan ke jaringan dimana ujung-ujung saraf
berada.
3. Blok saraf : menempatkan anestesi lokal pada batang saraf
yang besar, daerah yang dilayani sarsaraf tsb teranestesi.
4. Intravena regional : langsung pada vena ekstremitas yang
akan diberi tindakan, namun aliran darah dibendung
sehingga obat tidak masuk ke sirkulasi sistemik.
5. Spinal : anestesi lokal ditempatkan di ruang spinal (sub
arachnoid)
6. Epidural : anestesi lokal ditempatkan di ruang epidural
7
Mekanisme kerja
Permeabilitas membran terhadap ion
Na dan kalium menurun ambang
rangsang meningkat, eksitabilitas
berkurang kelancaran konduksi
terhambat.
Tempat kerja : membran sel
8
Penggolongan secara
kimia
:
Golongan
ester asam
aromatik :
1. Cocain
2. Procain
3. Chloroproc
ain
4. Tetracain
5. Piperocain
6. hexilcain
Golongan
amida:
1. amida asam
aromatis :
cocain
2. Amida
dengan AA
amina
aromatik ;
lidocain,
prilokain,
mepivacain,
bupivacain,
etidocain
Serba-serbi
1. Benzilalko
hol
2. penol
14
Kerja singkat
Durasi : <
30
Co: procaine
Kerja sedang
Durasi : 30 -2
jam
Co: cocaine
Lidocaine
prilocaine
Kerja panjang
Durasi : > 2
jam
Co:
bupivacain
e
Etidocaine
15
17
Farmakokinetik
Absorbsi
Laju absorbsi tergantung pada
beberapa faktor, al kelarutan dalam
lemak dan proporsi zat yang diambil
oleh jaringan
Vaskularisasi jaringn tempat obat
diletakkan ikut menentukan absorbsi
obat
Penambahan vasokonstriktor akan
menurunkan laju absorbsi.
18
Distribusi obat
Dalam plasma, obat anestsi berikatan
dengan protein plasman , yang ikut
menentukan potensi obat serta daya
larutnya terhadap lemak.
Anestesi lokal diserap dengan cepat
dari darah oleh jaringan
Umumnya distribusi akan berlangsung
lebih cepat sehingga obat akan lebih
cepat menghilang dari sirkulsi darah
19
Metabolisme obat :
Metabolisme obat penting karena
toksisitasnya tergantung pada
keseimbangan antara kecepatan
penyerapan dan kecepatan
penghancuran
Kecepatan penyerapan dapat
dihambat dengn ppemberian
vasokonstriktor
Kecepatan penghancuran berbedabeda.
20
Ekskresi obat
Hasil metabolisme yang larut air
lebih mudah diekskresi
Sedang bentuk larut lemak setelah
difiltrasi di glomerulus akan diserap
kembali di tubuli
21
LIDOCAINE
Kelompok amida
Obat pilihan utama untuk anestesi
permukaan maupun infiltrasi
Khasiat lebih kuat dibanding procain
Onset cepat
Duration of action 60-90 menit
22
LIDOCAINE
Resorpsi melalui kulit ke saraf
berlangsung cepat
90% dimetabolisme di hati
10 % melalui ginjal
23
24
Hati-hati
1. Gangguan fungsi hati
2. Decompensatio cordis
3. Depresi pernafasan
4. Syock
25
Penggunaan Lidocaine
1. Anestesi topikal
2. Mencegah aritmia ventrikuler
26
ETILKLORIDA SPRAY
Bentuk gas, yang mencair pada
tekanan rendah
Efek kuat namun singkat, hanya 1
menit
Untuk sediaan lokal anestesi
pembekuan cepat
27
28
29
Vasokonstriktor
Lama kerja obat anestesi lokal
berbanding lurus dengan lama
kontak aktif dengan membran sel
saraf.
Lama kerja obat bisa diperpanjang
dengan pemberian vasokonstriktor
30
Epinefrin sebagai
vasokonstriktor
Bila diserap dalam jumlah cukup banyak akan
menimbulkan efek non terapi seperti gelisah,
takikardi, palpitasi dan nyeri dada.
Terutama bila penyuntikan anestesi lokal yang
mengandung adrenalin tak sengaja masuk ke
intravena.
Efek lain vasokonstriktor adalah hambatan dalam
penyembuhan luka, edema dan nekrosis
32
PRAKTIKUM
ANESTESI LOKAL
33
Tujuan praktikum
Memperlihatkan blokade konduksi
syaraf bila dibubuhi obat secara lokal
dengan konsentrasi cukup
Melihat efek penambahan epinefrin
pada anestesti lokal.
34
35
Spuit 1cc
Beaker glass
Lampu bunsen
Kapas
Jarum pentul
Stopwatch
Sonde
36
Cara kerja
1. Percobaan ini dilakukan oleh mahasiswa
2. Mahasiswa dibagi beberapa kelompok
3. Dicari 3 sukarelawan dari dari kelompok tersebut
* mhs I : mendapat suntikan 0,1 ml larutan
lidokain HCl (A) secara intrakutan
* mhs II : mendapat suntikan 0,1 ml lrutan lidokain
HCl yang sudah diencerkan dengan
epinefrin
(B) secara intrakutan
* mhs III : mendapat semprotan anestesi lokal
etilklorida (C ) .
37
Cara kerja
1. Usap bagian volar lengan dengan alkohol
70%.
2. Setelah kulit kering lakukan penyuntikan
Cara kerja:
Lakukan observasi terhadap sensasi,
(dengan
terlebih dahulu mata sukarelawan ditutup):
1. Panas sentuhkan sonde yang telah
dipanaskan dengan lampu bunsen pada
daerah yang sudah dianestesi
2. Sakit menusukkan jarum pentul
3. Perabaan kapas yang diruncingkan
4. Penekanan sonde
Pengamat mencatat hasil yang terjadi.
39
Cara mengisi:
Berikan poin (-) pada lembar pengamatan bila
sensasi tidak dirasakan pada area penyuntikan dan
area sekitar penyuntikan
Berikan poin (-) pada lembar pengamatan bila
sensasi tidak dirasakan hanya pada area
penyuntikan
Berikan poin (+) pada lembar pengamatan bila
sensasi telah kembali dirasakan.
Observasi masing2 sensasi setiap 5 menit selama 50
menit (untuk A dan B), setiap 10 detik selama 60
detik (untuk spray)
40
TERIMA KASIH
41