Wisata Bahari Lamongan (WBL) merupakan tempat wisata atau tepatnya tempat rekreasi
keluarga yang didalamnya terdapat berbagai jenis wahana permainan yang akan memanjakan
pengunjung disana. Aku pernah satu kali kesana tepatnya tahun 2007, tapi permainannya belum
selengkap sekarang. Dari Surabaya tempat wisata ini bisa ditempuh selama 2 jam.
Wisata Bahari Lamongan atau yang biasa disingkat WBL merupakan pengembangan dari objek
wisata yang sudah ada sebelumnya yaitu Pantai Tanjung Kodok. Objek wisata ini terletak di
pesisir utara pantai Jawa tepatnya di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Paus Dangdut
Dengan harga tiket terusan Rp 50 ribu (senin-kamis) dan Rp 60 ribu (jumat-minggu dan hari
besar), pengunjung bisa menikmati beberapa permainan yang ada didalam WBL. Wahana
permainan tersebut adalah :
Rumah Kucing
Goa Insektarium
Permainan Air
Playground Remaja
Playground Pasir
Waterboom
Kano
Anjungan Walisongo
Bioskop 3 Dimensi
Rotary Coaster
Samba Jet
Ranger (baru)
Mini Columbus
Arena Bermain
Tembak Air
2
Motocross
Planet Kaca
Jet Coaster
Bumper Car
Space Shuttle
Rodeo
Istana Boneka
Crazy Car
Klinik
Selain semua permainan diatas, terdapat juga fasilitas penunjang lainnya seperti Pasar Hidangan,
Pasar Wisata, Cafe n Resto, Pasar Buah dan Ikan serta fasilitas umum lain seperti Mushola,
Klinik, ATM, Tempat Menyusui Ibu & Bayi, Toilet, Tempat Parkir dan lain sebagainya.
Permainan Air
Selain itu WBL terhubung dengan Pantai Tanjung Kodok, Maharazi Zoo dan Goa Maharani
membuat liburan sobat dan keluarga begitu lengkap dan sempurna. Buruan rencanakan liburan
sekolah, Natal dan Tahun Baru sobat ke Wisata Bahari Lamongan.
Tari Remo
Tari Remo merupakan tari selamat datang khas Jawa Timur yang menggambarkan karakter
dinamis Jawa Timur. Daerah-daerah yang menggunakan tarian ini diantaranya Surabaya,
Jombang, Malang, dan Situbondo. Tarian ini dikemas sebagai gambaran keberanian seorang
pangeran yang berjuang dalam sebuah medan pertempuran. Makanya sisi kemaskulinan penari
sangat dibutuhkan dalam menampilkan tarian ini. Tarian yang dipromosikan sekitar tahun1900
ini, pernah dimanfaatkan oleh nasionalis Indonesia untuk berkomunikasi kepada masyarakat.
5
Saat remo ditarikan selalu diiringi dengan musik gamelan dalam suatu gending yang terdiri dari
bonang, saron, gambang, gender, slentem, siter, seruling, ketuk, kenong, kempul dan gong dan
irama slendro. Biasanya menggunakan irama gending jula-juli Suroboyo tropongan. Tari
remo dapat ditarikan dengan gaya wanita atau gaya pria, baik ditampilkan secara bersama-sama
atau bergantian. Biasanya tari ini di tampilkan sebagai tari pembukaan dari seni ludruk atau
wayang kulit.
Busana yang dikenakan masing-masing daerah di Jawa Timur untu menari remo memiliki khas
tersendiri. Gaya Surabayaan atau juga Sawunggaling, penarinya mengenakan kostum yang terdiri
dari bagian atas hitam yang menghadirkan pakaian abad 18, celana bludru hitam dengan hiasan
emas dan batik. Di pinggang ada sebuah sabuk dan keris. Di paha kanan ada selendang
menggantung sampai ke mata kaki. Sementara penari perempuan memakai sanggul di
rambutnya.
Sementara busana gaya Malangan pada dasarnya juga sama dengan busana gaya Surabayan,
namun yang membedakan yakni pada celananya yang panjang hingga menyentuh mata kaki serta
tidak disemat dengan jarum. Busana gaya Jombangan pada dasarnya sama dengan gaya
Sawunggaling, namun perbedaannya adalah penari tidak menggunakan kaus tetapi
menggunakan rompi. Satu lagi adalah busana remong putri. Busana ini berbeda dengan gaya
remong yang asli. Penari memakai sanggul, memakai mekak hitam untuk menutup bagian dada,
memakai rapak untuk menutup bagian pinggang sampai ke lutut, serta hanya menggunakan satu
selendang saja yang disemat di bahu bahu.
Gerakan kaki yang rancak dan dinamis menjadi karakteristik yang paling utama. Gerakan ini
didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini
berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristik yang lain
yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah,
dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif. Meskipun tari remong dulunya seni
tari yang digunakan sebagai pembuka dalam pertunjukan ludruk. Namun seiring berjalannya
waktu, fungsi dari tari remong pun mulai beralih dari pembuka pertunjukan ludruk, menjadi
tarian penyambutan tamu, khususnya tamutamu kenegaraan.
Selain itu, tari remong juga sering ditampilkan dalam festival kesenian daerah sebagai upaya
untuk melestarikan budaya Jawa Timur. Oleh karena itulah kini tari remo tidak hanya
dibawakan oleh penari pria, namun juga oleh penari wanita. Sehingga kini muncul jenis tari
remong putri. Dalam pertunjukan tari remong putri, umumnya para penari akan memakai kostum
tari yang berbeda dengan kostum tari remo asli yang dibawakan oleh penari pria