(KKP)
RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENYUSUNAN
PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENYUSUNAN RANCANGAN DAN PENGELOLAAN APBDESA
OLEH SUB BAGIAN PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANTUL
OLEH :
PESERTA
NO : 06/DIKLAT PIM IV/V/DIY/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dinyatakan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Substansi undang-undang ini menegaskan tentang
janji pemenuhan kebutuhan (demand complience scenario) dalam konteks
pembangunan nasional di tingkat desa.
Selanjutnya Pasal 212 ayat (1-6) undang-undang di atas menyatakan
bahwa pengelolaan keuangan desa dilakukan oleh kepala desa yang dituangkan
dalam peraturan desa tentang anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa).
Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat
dijadikan milik desa berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban. Hak dan
kewajiban sebagaimana tersebut menimbulkan pendapatan, belanja dan
pengelolaan keuangan desa.
Sumber pendapatan desa dapat berasal dari pendapatan asli desa, bagi
hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota, bagian dari dana
perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota,
bantuan dari Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota,
dan hibah dan sumbangan dari pihak ketiga. Sedangkan belanja desa digunakan
untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan
masyarakat desa. Pedoman pengelolaan keuangan desa tersebut ditetapkan oleh
Bupati/Walikota dengan berpedoman pada peraturan perudang-undangan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, disebutkan bahwa keuangan desa
harus dikelola berdasarkan azas-azas transparan, akuntabel, partisipatif serta
dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Kepala Desa dalam melaksanakan
pengelolaan keuangan desa dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan
Keuangan Desa (PTPKD) yang terdiri dari Sekretaris Desa dan perangkat desa
lainnya.
Proses penyusunan APBDesa dimulai dari tahapan perencanaan yaitu
melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) dan Rencana
Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) yang disusun oleh Kepala Desa bersama
dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kemudian Sekretaris Desa
menyusun Rancangan Peraturan Desa (Raperdes) tentang APBDesa berdasarkan
pada RKPDesa sebagai dasar penetapan APBDesa. Seluruh pendapatan dan
belanja dilaksanakan melalui rekening kas desa.
Kabupaten Bantul Provinsi Jawa Tengah secara administratif terdiri dari
16 kecamatan dan 162 desa. Dalam rangka meningkatkan transparansi dan
kinerja pengelolaan keuangan desa di desa-desa di wilayah Kabupaten Bantul
maka Pemerintah Kabupaten Bantul diharapkan dapat memberikan petunjuk
teknis yang komprehensif tentang pengelolaan keuangan desa sesuai ketentuan
yang berlaku melalui Peraturan Bupati.
B. Isu Aktual
APBDesa merupakan bagian integral dari perangkat
kebijakan
Isu Aktual
Kriteria
U
S
G
5
5
5
Total
Prioritas
15
1.
2.
14
II
3.
13
III
Keterangan :
5
: Sangat Tinggi
4
: Tinggi
3
: Sedang
2
: Rendah
1
: Sangat Rendah
Berdasarkan analisis USG tersebut maka isu aktual yang dipilih adalah
nomor urut 1 dengan skor tertinggi 15 yaitu Kurang optimalnya penyusunan
rancangan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul. Untuk
memvalidasi pemilihan isu aktual tersebut maka dilakukan dengan teknik
analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) sebagai berikut:
1. Aktual, karena penyusunan rancangan APBDesa merupakan isu yang sedang
terjadi saat ini di Kabupaten Bantul dan rutin terjadi setiap tahun anggaran.
2. Problematik, karena dalam penyusunan rancangan APBDesa oleh
Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul saat ini masih banyak menemukan
kendala-kendala, khususnya kendala di bidang kualitas sumber daya manusia
yang kurang memadai.
3. Kekhalayakan, karena penyusunan rancangan APBDesa ini menyangkut
kepentingan dan hajat hidup orang banyak yaitu masyarakat desa.
4. Layak, karena penyusunan rancangan APBDesa merupakan hal yang
realistis dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi penyusun sebagai Kepala
Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa untuk meningkatkan kinerja
penyusunan rancangan APBDesa melalui penyusunan petunjuk teknisnya.
Berangkat dari permasalahan tersebut di atas dan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi dalam organisasi sebagai Kepala Sub Bagian Pendapatan dan
Kekayaan Desa pada Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat
Daerah Kabupaten Bantul serta berdasarkan tema Diklat Kepemimpinan Tingkat
IV Angkatan V Tahun 2013 yaitu Pengembangan Agropolitan dan Representasi
Gender Berbasis Informasi Data Pelayanan Publik dan Komitmen Pegawai
Menuju
Kesejahteraan
Masyarakat
maka
penyusunan
Kertas
Kerja
Penyusunan
Peraturan
Bupati
Tentang
Petunjuk
Teknis
C. Masalah Pokok
Masalah pokok yang akan dibahas dalam Kertas Kerja Perseorangan ini
adalah kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan
APBDesa di Kabupaten Bantul. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum
tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan
dan Pengelolaan APBDesa.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Kepala Sub Bagian Pendapatan dan
Kekayaan Desa pada Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat
Daerah Kabupaten Bantul telah merumuskan permasalahan yang akan dibahas
yaitu Bagaimana cara meningkatkan kinerja penyusunan Peraturan Bupati
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa di
Kabupaten Bantul?
1. Rencana Kerja adalah rancangan kerja dalam rangka pencapaian target atau
tujuan yang diharapkan dengan menggunakan berbagai metode maupun
analisis (LAN, 2008).
2. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, pencapaian
hasil kerja (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).
3. Penyusunan adalah proses, cara, perbuatan menyusun (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2008).
4. Peraturan Bupati adalah peraturan yang dibuat oleh Bupati untuk
melaksanakan kewenangan dan tugas sebagaimana diamanatkan oleh
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi (Permendagri No. 15 Tahun
2006 tentang Jenis dan Produk Hukum Daerah).
5. Petunjuk Teknis adalah ketentuan teknis untuk memberi arah, ketentuan atau
bimbingan
bagaimana
suatu
program/kegiatan
harus
dilakukan
(Kemendiknas, 2008).
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama
oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan
dengan peraturan desa (Permendagri No. 37 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa).
1. Data Primer
a. Observasi
Yaitu pengamatan langsung berdasarkan pengalaman kerja sehari-hari
sebagai Kepala Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa pada Bagian
Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul
sehingga mengetahui permasalahan yang ada terkait dengan penyusunan
rancangan APBDesa.
b. Wawancara
Yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak terkait yang
dapat memberikan informasi berkaitan dengan tema penyusunan Kertas
Kerja Perseorangan ini.
2. Data Sekunder
a. Metode Kepustakaan
Yaitu pengumpulan teori dan peraturan-peraturan yang terkait dengan
tema dan pokok masalah dengan cara mempelajari buku-buku literatur /
referensi.
b. Metode Dokumentasi
Yaitu pencatatan dokumen serta arsip yang berupa sumber informasi
mengenai penyusunan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten
Bantul.
c. Perolehan materi di kelas, khususnya pada materi Pola Kerja Terpadu
(PKT), Kertas Kerja Perseorangan (KKP), dan Pemecahan Masalah dan
Pengambilan Keputusan (PMPK).
F. Alur pikir
Alur pikir disusun berdasarkan prinsip Pola Kerja Terpadu agar
diperoleh gambaran permasalahan yang sesungguhnya sesuai dengan tema yang
diangkat. Alur pikir ini dimulai dari masalah utama yang dihadapi saat ini oleh
Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa yaitu Masih terlambatnya
penyusunan rancangan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul.
Keadaan sekarang yang menggambarkan tingkat kinerja saat ini yaitu
Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan
APBDesa, sehingga keadaan yang diinginkan di masa mendatang yaitu
Terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang penyusunan
rancangan APBDesa. Untuk mewujudkan hal tersebut maka sasaran yang ingin
dicapai adalah Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa melalui pelaksanaan
kegiatan alternatif yang ditetapkan yaitu Menyusun Peraturan Bupati tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa.
Untuk lebih jelasnya alur pikir tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut (gambar 1):
KEADAAN
SEKARANG
10
MASALAH
UTAMA
Masih
terlambatnya
penyusunan
rancangan
APBDesa oleh
Pemerintah
Desa di
Kabupaten
Bantul
Kurangnya
pemahaman
perangkat desa
tentang
penyusunan
rancangan
APBDesa
KEADAAN
YANG
DIINGINKAN
Terwujudnya
pemahaman
perangkat desa
yang memadai
tentang
penyusunan
rancangan
APBDesa
SASARAN
KEGIATAN
Tersusunnya
Peraturan
Bupati tentang
Petunjuk
Teknis
Penyusunan
Rancangan
dan
Pengelolaan
APBDesa
Menyusun
Peraturan Bupati
tentang Petunjuk
Teknis
Penyusunan
Rancangan dan
Pengelolaan
APBDesa
UMPAN BALIK
Gambar 1.
Bagan Alur Pikir
G. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian dalam penulisan Kertas Kerja Perseorangan ini
disusun sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Berisikan
latar
belakang
masalah
penulisan
Kertas
Kerja
11
Berisi uraian tentang visi dan misi, struktur organisasi, tugas pokok
dan fungsi serta gambaran kondisi umum obyek yang ada saat ini.
BAB III. KEADAAN YANG DIINGINKAN
Berisikan uraian tentang gambaran keadaan yang diinginkan pada
masa mendatang apabila sasaran terwujud.
BAB IV. MASALAH DAN PEMECAHANNYA
Berisi uraian tentang masalah-masalah yang ada dan mencoba
untuk memberikan alternatif pemecahan masalah yang dijabarkan
dalam matrik rincian kerja beserta paket kerja dan jadwal kegiatan
serta pengendalian status kemajuan.
BAB V. KESIMPULAN
Berisi uraian hal-hal penting yang ditemukan dalam keseluruhan
pembahasan Kertas Kerja Perseorangan.
BAB II
KEADAAN SEKARANG
A. Gambaran Umum
1. Visi dan Misi Organisasi
Pengertian visi menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN-RI)
adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
berisikan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah.
Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul telah menetapkan visi organisasi yang
mengacu pada visi daerah dalam RPJMD Kabupaten Bantul sebagaimana
tertuang dalam Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul
Tahun
2009-2013
penyelenggaraan
yaitu
Terwujudnya
pemerintahan,
profesionalisme
pembangunan
dan
dalam
pelayanan
12
13
kemampuan
perusahaan
daerah,
kemandirian
j.
Meningkatkan
penyelenggaraan
administrasi
ketatausahaan,
14
2. Struktur Organisasi
Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul sesuai Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Bantul merupakan unsur staf pimpinan Pemerintah Daerah yang
dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati.
Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul memiliki susunan organisasi
sebagai berikut:
a. Sekretaris Daerah;
b. Asisten Pemerintahan, membawahi:
1) Bagian Pemerintahan Umum, membawahi:
a) Sub Bagian Tata Pemerintahan Umum;
b) Sub Bagian Pertanahan dan Ketertiban;
c) Sub Bagian Otonomi Daerah dan Kerjasama.
2) Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan, membawahi:
a) Sub Bagian Tata Pemerintahan Desa dan Kelurahan;
b) Sub Bagian Perangkat dan Lembaga Desa dan Kelurahan;
c) Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa.
15
16
: 2 orang
2) Golongan III
: 7 orang
3) Golongan II
: - orang
4) Golongan I
: - orang
17
: 3 orang
2) Sarjana (S.1)
: 4 orang
: 2 orang
: - orang
2) Golongan III
: 3 orang
3) Golongan II
: - orang
4) Golongan I
: - orang
: - orang
2) Sarjana (S.1)
: 2 orang
: 1 orang
kelancaran
pencapaian
tujuan/hasil
tidak
lepas
dari
18
: 1 unit
b. Komputer
: 2 unit
c. Laptop
: 2 unit
d. Printer
: 2 unit
e. Mesin ketik
: 1 unit
f. Meja kerja
: 4 buah
g. Kursi kerja
: 4 buah
h. Almari
: 2 buah
i.
: 2 buah
Filing cabinet
19
menyiapkan
bahan
dalam
rangka
memfasilitasi
permasalahan-
permasalahan yang timbul berkenaan dengan tanah kas Desa dan tanah
bekas bondo Desa yang Desanya menjadi Kelurahan;
j.
melaksanakan
monitoring,
evaluasi,
dan
menilai
prestasi
kerja
20
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
B. Gambaran Khusus
Dalam upaya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Sub Bagian
Pendapatan dan Kekayaan Desa masih banyak dijumpai hambatan. Permasalahan
utama yang dihadapi saat ini oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa
pada Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten
Bantul adalah masih terlambatnya penyusunan rancangan APBDesa oleh
Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul. Hal tersebut disebabkan oleh:
1. Kurangnya koordinasi antar Pemerintah Desa
Dalam kegiatan penyusunan rancangan APBDesa diperlukan adanya
koordinasi yang baik antar pihak yang terkait sehingga terjalin kerjasama
yang baik pula. Dengan terciptanya koordinasi yang baik dalam penyusunan
rancangan
APBDesa
tersebut,
maka
diharapkan
tercapainya
tujuan
21
22
Namun pada kenyataannya masih banyak Kepala Desa yang kurang memiliki
kepedulian dalam proses penyusunan rancangan APBDesa dan bahkan tidak
sedikit pula Kepala Desa yang kurang memahami tata cara penyusunan
APBDesa.
4. Kurangnya kepedulian perangkat desa terhadap rancangan APBDesa
Disamping Kepala Desa, perangkat desa yang terdiri dari Bendahara Desa,
Kepala Dusun, Kepala Urusan dan perangkat desa lainnya cenderung kurang
memiliki kepedulian terhadap proses penyusunan rancangan APBDesa.
Mereka pada umumnya hanya berorientasi pada besaran nilai uang/anggaran
yang dapat diperoleh dari APBDesa tanpa memahami tata cara administrasi
dan pelaporan pertanggungjawabannya.
Untuk memilih masalah pokok yang menjadi prioritas dari keempat
masalah tersebut di atas maka dilakukan dengan menggunakan analisis USG
(Urgency, Seriousness, Growth) sebagai berikut (tabel 2):
Tabel 2.
Masalah Pokok yang Dipilih
(Model USG Skala Nilai 1-5)
No
1
Masalah Pokok
Prioritas
U
S
G
5
4
4
Total
Rangking
13
II
15
12
III
11
IV
23
3 : Sedang
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
Berdasarkan pada tabel hasil analisis USG di atas dapat diketahui bahwa
masalah pokok prioritas yang dihadapi Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan
Desa dalam upaya meningkatkan kinerja penyusunan rancangan APBDesa di
Kabupaten Bantul adalah nomor urut 2 yaitu Kurangnya pemahaman
perangkat desa tentang penyusunan rancangan APBDesa. Hal tersebut
disebabkan oleh:
1. Masih rendahnya kualitas SDM di pemerintahan desa
Secara umum kualitas SDM di pemerintahan desa yang ada di Kabupaten
Bantul masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan SDM di
pemerintahan desa yang sebagian besar merupakan lulusan SLTA atau lebih
rendah sehingga berpengaruh terhadap pemahamannya dalam proses
penyusunan rancangan APBDesa.
2. Belum tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa
Dalam penyusunan rancangan APBDesa diperlukan petunjuk teknis
penyusunan rancangan dan pengelolaan APBDesa dalam bentuk Peraturan
Bupati (Perbup) Bantul. Penyusunan Perbup tersebut sudah harus ditetapkan
pada tahun berjalan sebagai pedoman penyusunan rancangan APBDesa di
tahun berikutnya. Namun sampai dengan saat ini Perbup tentang petunjuk
teknis penyusunan rancangan dan pengelolaan APBDesa masih belum
tersedia sehingga menjadi salah satu penghambat dalam penyusunan
rancangan APBDesa di Kabupaten Bantul.
24
25
Tabel 3.
Masalah Spesifik yang Dipilih
(Model USG Skala Nilai 1-5)
No
Masalah Spesifik
U
5
Prioritas
S
G
4
4
Total
Rangking
13
II
14
12
III
11
IV
Keterangan:
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Sedang
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
Berdasarkan pada tabel hasil analisis USG di atas dapat diketahui bahwa
masalah spesifik prioritas adalah nomor urut 2 dengan nilai total USG 14 yaitu
Belum
tersusunnya
Peraturan
Bupati
tentang
Petunjuk
Teknis
BAB III
KEADAAN YANG DIINGINKAN
A. Gambaran Umum
Kebijakan yang dilakukan Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan
Sekretariat
Daerah
Kabupaten
Bantul
adalah
dengan
meningkatkan
akan
digunakan
untuk
mengukur
kinerja
atau
keberhasilan
bantuan
dalam
rangka
peningkatan
26
27
Peraturan
Daerah
dan
Peraturan
Bupati
tentang
Pemerintahan Desa.
6. Evaluasi rancangan APBDesa.
7. Fasilitasi pelaksanaan Alokasi Dana Desa.
8. Monitoring bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa.
9. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa.
10. Inventarisasi tanah kas desa.
Berdasarkan visi dan misi dan dengan melihat kenyataan yang ada pada
saat ini sebagaimana telah diuraikan pada bab terdahulu, perlu adanya upaya untuk
meningkatkan ke arah yang lebih baik agar terwujud hal yang diharapkan di masa
yang akan datang. Adapun keadaan yang diinginkan di masa yang akan datang
adalah terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang
penyusunan rancangan APBDesa sehingga diharapkan akan dapat memperlancar
pendistribusian bantuan anggaran kepada desa-desa di wilayah Kabupaten Bantul.
B. Gambaran Khusus
Untuk mewujudkan sasaran utama yang ingin diwujudkan di masa yang
akan datang yaitu Terlaksananya penyusunan rancangan APBDesa secara tepat
waktu oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul maka Sub Bagian Pendapatan
dan Kekayaan Desa telah menganalisis faktor-faktor yang dapat mendukung
pencapaian sasaran tersebut yaitu:
1. Terwujudnya koordinasi yang baik antar Pemerintah Desa
28
29
Dari hal-hal yang sudah diuraikan di atas dapat dilihat bahwa sasaran
pokok yang ingin dicapai oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa,
Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul
adalah Terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang
penyusunan rancangan APBDesa yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
sebagai berikut:
1. Tersedianya SDM yang berkualitas di pemerintahan desa
Dengan tersedianya SDM yang berkualitas di pemerintahan desa maka
diharapkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya menjadi lebih optimal,
termasuk dalam penyusunan rancangan APBDesa.
2. Tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Rancangan dan Pengelolaan APBDesa
Dengan tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Rancangan dan Pengelolaan APBDesa maka diharapkan akan dapat dijadikan
pedoman bagi Kepala Desa dan perangkat desa lainnya dalam penyusunan
rancangan APBDesa sehingga rancangan APBDesa yang dihasilkan menjadi
lebih tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. Terwujudnya pembinaan / bimbingan teknis tentang penyusunan
rancangan APBDesa
Dengan adanya pembinaan / bimbingan teknis tentang penyusunan rancangan
APBDesa maka diharapkan akan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan aparatur pemerintahan desa dalam penyusunan rancangan
APBDesa.
30
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHANNYA
A. Identifikasi Masalah
Kendala yang muncul dalam pelaksanaan tugas tentunya perlu dicari bentuk
yang tepat dan sesuai untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk mencapai hasil
yang diinginkan dari beberapa masalah yang ada harus diidentifikasi secara cermat
dan tidak mengesampingkan kemungkinan-kemungkinan yang muncul. Dengan
demikian perlu adanya perencanaan yang matang dengan mengedepankan masalah
yang paling dianggap dominan dan perlu prioritas penanganan dengan mencari
alternatif pemecahannya.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dalam rangka melaksanakan
tugas dan tanggung jawab ditemui beberapa masalah maupun hambatan yang
terjadi dan harus segera diselesaikan demi meningkatkan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa pada Bagian Pemerintahan
Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.
Untuk lebih mempermudah dalam menganalisis perlu dirumuskan menjadi
satu masalah utama yang dianggap paling mendesak dan diprioritaskan untuk
ditindaklanjuti. Masalah utama yang dihadapi oleh Sub Bagian Pendapatan dan
Kekayaan Desa adalah Masih terlambatnya penyusunan rancangan APBDesa
oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul. Hal ini disebabkan oleh:
1. Kurangnya koordinasi antar Pemerintah Desa
2. Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan
APBDesa
31
32
33
POHON MASALAH
(Pernyataan negatif)
4
2
a
Kurangnya
koordinasi antar
Pemerintah Desa
b
Kurangnya
pemahaman
perangkat desa
tentang
penyusunan
rancangan
APBDesa
c
Kurangnya
kepedulian
Kepala Desa
dalam
penyusunan
rancangan
APBDesa
d
Kurangnya
kepedulian
perangkat desa
terhadap rancangan
APBDesa
3
a
Masih rendahnya
kualitas SDM di
pemerintahan desa
b
Belum
tersusunnya
Peraturan Bupati
tentang Petunjuk
Teknis
Penyusunan
Rancangan dan
Pengelolaan
APBDesa
c
Kurangnya
pembinaan /
bimbingan teknis
tentang
penyusunan
rancangan
APBDesa
Gambar 2.
Bagan Pohon Masalah
d
Kurangnya
motivasi perangkat
desa dalam
penyusunan
rancangan
APBDesa
34
B. Sasaran
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah di atas, maka langkah
selanjutnya adalah merumuskan sasaran utama yaitu : Terlaksananya penyusunan
rancangan APBDesa secara tepat waktu oleh Pemerintah Desa di Kabupaten
Bantul. Setelah dilakukan analisis dan identifikasi sasaran, maka ditemukan 4
(empat) sasaran pokok yang dapat mewujudkan sasaran utama yaitu:
1. Terwujudnya koordinasi yang baik antar Pemerintah Desa
2. Terwujudnya pemahaman perangkat desa yang memadai tentang penyusunan
rancangan APBDesa
3. Terwujudnya kepedulian Kepala Desa dalam penyusunan rancangan APBDesa
4. Terwujudnya kepedulian perangkat desa terhadap rancangan APBDesa
Dari keempat faktor di atas yang sangat dominan adalah Terwujudnya
pemahaman perangkat desa yang memadai tentang penyusunan rancangan
APBDesa. Untuk bisa mewujudkan hal di atas, perlu didukung beberapa faktor :
1. Tersedianya SDM yang berkualitas di pemerintahan desa
2. Tersusunnya
Peraturan
Bupati tentang
Petunjuk
Teknis
Penyusunan
Pengelolaan APBDesa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pohon sasaran
sebagai berikut (Gambar 3):
35
POHON SASARAN
(Pernyataan Positif)
4
2
a
Terwujudnya
koordinasi yang
baik antar
Pemerintah Desa
b
Terwujudnya
pemahaman
perangkat desa
yang memadai
tentang
penyusunan
rancangan
APBDesa
c
Terwujudnya
kepedulian
Kepala Desa
dalam
penyusunan
rancangan
APBDesa
d
Terwujudnya
kepedulian
perangkat desa
terhadap rancangan
APBDesa
3
a
Tersedianya SDM
yang berkualitas di
pemerintahan desa
b
Tersusunnya
Peraturan Bupati
tentang Petunjuk
Teknis
Penyusunan
Rancangan dan
Pengelolaan
APBDesa
c
Terwujudnya
pembinaan /
bimbingan teknis
tentang
penyusunan
rancangan
APBDesa
Gambar 3.
Bagan Pohon Sasaran
d
Terwujudnya
motivasi perangkat
desa dalam
penyusunan
rancangan
APBDesa
36
C. Alternatif Kegiatan
Dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada, baik tenaga, biaya,
waktu yang disesuaikan dengan tugas wewenang dan tanggung-jawab, maka
ditetapkan alternatif kegiatan untuk meningkatkan penyusunan Peraturan Bupati
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi permasalahan dalam penyusunan rancangan
APBDesa
Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
yang selama ini ditemukan dalam penyusunan rancangan APBDesa. Dari hasil
identifikasi tersebut selanjutnya akan dirumuskan strategi dan langkah-langkah
yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja penyusunan rancangan
APBDesa di Kabupaten Bantul. Kelebihan alternatif kegiatan ini yaitu biaya
yang dibutuhkan relatif rendah, sedangkan kelemahannya yaitu dampak /
manfaat yang dihasilkan masih belum optimal untuk mewujudkan sasaran yang
diinginkan.
2. Menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Rancangan dan Pengelolaan APBDesa
Penyusunan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan
dan Pengelolaan APBDesa bertujuan untuk memberikan pedoman dan
petunjuk teknis kepada aparatur pemerintahan desa se-Kabupaten Bantul
dalam proses penyusunan rancangan APBDesa sehingga diharapkan rancangan
APBDesa yang dihasilkan menjadi lebih tepat waktu dan tepat mutu.
Kelebihan dari alternatif kegiatan ini yaitu dari segi biaya cukup rendah,
37
Alternatif
Melakukan identifikasi
permasalahan dalam penyusunan
rancangan APBDesa
Menyusun Peraturan Bupati
tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Rancangan dan
Pengelolaan APBDesa
Mengumpulkan ketentuan
peraturan tentang penyusunan
rancangan APBDesa
Benefit
(Manfaat)
4
Cost
(Biaya)
2
Rasio
Rangking
II
2,5
1,5
III
38
POHON ALTERNATIF
Terwujudnya pendistribusian
bantuan anggaran yang tepat
waktu kepada desa-desa di
wilayah Kabupaten Bantul
Terlaksananya penyusunan
rancangan APBDesa secara
tepat waktu oleh Pemerintah
Desa di Kabupaten Bantul
Terwujudnya pemahaman
perangkat desa yang memadai
tentang penyusunan
rancangan APBDesa
Melakukan identifikasi
permasalahan dalam
penyusunan rancangan
APBDesa
D. Langkah-Langkah Tindakan
Mengumpulkan
ketentuan peraturan
tentang penyusunan
rancangan APBDesa
39
40
: 5 pokok akhir
2). Pelaksanaan
: 2 pokok akhir
3). Pengendalian
: 3 pokok akhir
e. Pokok Akhir
Menguraikan secara rinci kegiatan pokok kerja dikaitkan dengan
penanggung jawab yang terlibat sebagai berikut :
1) Pokok akhir dalam kegiatan ini berjumlah 10 (sepuluh) kegiatan.
2) Penanggung jawab dalam kegiatan ini sebanyak 6 (enam) orang.
f. Penanggung Jawab
Adalah pelaku/pelaksana yang terlibat langsung dengan penyelesaian
pokok akhir, untuk lebih jelas dapat dilihat dari Matrik Rincian Kerja.
2. Paket Kerja Penjadwalan
41
Paket kerja adalah matrik yang memuat rincian kerja, pokok akhir,
yang memuat siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang penanggung
gugat, apa yang dikerjakan, bila mana (waktunya) akan dilaksanakan, dimana
pekerjaan itu akan dilaksanakan, serta biaya yang diperlukan untuk mencapai
sasaran khusus yang direncanakan. Adapun paket kerja yang disusun dalam
pelaksanaan kegiatan ini adalah terdiri dari :
a. Pembentukan tim
b. Pencairan dana
c. Penyusunan draf Raperbup
d. Pembuatan undangan
e. Penyiapan tempat
f. Pelaksanaan FGD (Focused Group Discussion) Pembahasan Raperbup
g. Penyempurnaan Raperbup
h. Pemantauan
i.
Penilaian
j.
Pelaporan
3. Penjadwalan
Langkah
selanjutnya
adalah
membuat
jadwal
kegiatan
yang
Yosef Anung
Sigit Setiadi
Martini
Narasumber
Jumlah
POKOK
KERJA
Kasubbag PKD
KEGIATAN
Kabag PDK
SASARAN
SIABIDIBA
1.
Pembentukan tim
PK
1
PK
1
PK
1
PK
1
PK
1
2.
Pencairan dana
PK
2
PK
2
PK
2
3.
PK
3
PK
3
PK
3
4.
Penyusunan draf
Raperbup
Pembuatan undangan
PK
4
PK
4
PK
4
PK
4
5.
Penyiapan tempat
PK
5
PK
5
PK
5
PK
5
6.
PK
6
PK
6
PK
6
PK
6
PK
6
PK
6
PK
7
PK
7
PK
7
8.
Pelaksanaan FGD
Pembahasan Raperbup
Penyempurnaan
Raperbup
Pemantauan
Penilaian
PK
9
PK
10
PK
8
PK
9
PK
10
9.
PK
8
PK
9
PK
10
PK
10
10
N
O
Penanggung
Jawab
M
O
PELAKSANAAN
PERSIAPAN
PENGENDALIAN
Tersusunnya
Peraturan Bupati tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan
Rancangan dan Pengelolaan
APBDesa melalui penyusunan
Peraturan Bupati tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Rancangan
dan Pengelolaan APBDesa selama
2 (dua) hari yaitu tanggal 19 20
Maret 2014 dengan biaya sebesar
Rp 7.000.000 yang berasal dari
dana APBD tahun 2014 bertempat
di ruang rapat dilaksanakan oleh
Sub Bagian PKD Bagian
Pemdes dan Kelurahan Setda
Kab. Bantul
Menyusun
Peraturan Bupati
tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan
Rancangan dan
Pengelolaan
APBDesa selama 2
(dua) hari yaitu
tanggal 19 20
Maret 2014 dengan
biaya sebesar Rp
7.000.000 yang
berasal dari dana
APBD tahun 2014
bertempat di ruang
rapat dilaksanakan
oleh Sub Bagian
PKD Bagian
Pemdes dan
Kelurahan Setda
Kab. Bantul
7.
Pokok
Akhir
10. Pelaporan
JUMLAH
41
Gambar 5
42
Bagan Matrik Rincian Kerja
43
Tabel 5.
Pembentukan Tim
Paket Kerja No. 1
Penyelesaian : 2 hari (3- 4 Maret 2014)
No.
Uraian Kerja
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Jumlah
Pokok Akhir
Penanggung Gugat
: Pembentukan Tim
: Kasubbag PKD
Penanggung
Jawab
Kasubbag PKD
Waktu
(Hari)
Sigit Setiadi
Kasubbag PKD
Kabag Pemdes dan
Kelurahan
Sigit Setiadi
Biaya
(Rp)
1 hari
Sigit Setiadi
10.000
Martini
Kasubbag PKD
1 hari
140.000
Martini
Kasubbag PKD
5 orang
2 Hari
150.000
44
Tabel 6.
Pencairan Dana
Pokok Akhir
Penanggung Gugat
No.
Uraian Kerja
2
3
4
Penanggung
Jawab
Yosef Anung
: Pencairan Dana
: Kasubbag PKD
Waktu
(Hari)
Biaya
(Rp)
-
Kasubbag PKD
2 hari
Jumlah
3 orang
10.000
2 Hari
10.000
Tabel 7.
Penyusunan Draf Raperbup
Paket Kerja No. 3
Penyelesaian : 3 hari (7-11 Maret 2014)
Pokok Akhir
Penanggung Gugat
No.
Uraian Kerja
2
3
4
5
6
Jumlah
Penanggung
Jawab
Waktu
(Hari)
Biaya
(Rp)
Kasubbag PKD
Kasubbag PKD
Kasubbag PKD
Kasubbag PKD
3 hari
Sigit Setiadi
200.000
3 orang
3 Hari
200.000
45
Tabel 8.
Pembuatan undangan
Pokok Akhir
: Pembuatan undangan
Penanggung Gugat : Kasubbag PKD
No.
Uraian Kerja
Sigit Setiadi
1 hari
50.000
Jumlah
4 orang
3 Hari
50.000
2
3
4
5
6
Penanggung
Jawab
Martini
Waktu
(Hari)
Kasubbag PKD
Biaya
(Rp)
-
2 hari
Martini
Tabel 9.
Penyiapan Tempat
Pokok Akhir
Penyelesaian : 2 hari (17 18 Maret 2014) Penanggung Gugat
: Penyiapan Tempat
: Kasubbag PKD
No.
Uraian Kerja
Waktu
(Hari)
4
5
6
7
Penanggung
Jawab
Kasubbag PKD
Biaya
(Rp)
-
Sigit Setiadi
Sigit Setiadi
Martini
Martini
Jumlah
2 hari
Sigit Setiadi
Yosef Anung
1.200.000
4 orang
2 Hari
1.200.000
46
Tabel 10.
Pelaksanaan FGD Pembahasan Raperbup
Paket Kerja No. 6
Penyelesaian : 1 hari (19 Maret 2014)
No.
Uraian Kerja
Mengkoordinir
pelaksanaan
FGD pembahasan Raperbup
Menyiapkan acara FGD
pembahasan Raperbup
Melaksanakan presensi kepada
peserta FGD
Membagikan materi draf
Raperbup
Menyampaikan laporan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Pokok Akhir
Penanggung Gugat
Penanggung
Jawab
Kasubbag PKD
: Pelaksanaan FGD
: Kasubbag PKD
Waktu
(Hari)
Biaya (Rp)
-
Sigit Setiadi
Sigit Setiadi
Martini
Kasubbag PKD
1 hari
-
Narasumber
Martini
6 orang
4.890.000
1 Hari
4.890.000
47
Tabel 11.
Penyempurnaan Raperbup
Pokok Akhir
Penanggung Gugat
No.
Uraian Kerja
3
4
5
6
Penanggung
Jawab
Kasubbag PKD
: Penyempurnaan Raperbup
: Kasubbag PKD
Waktu
(Hari)
Biaya (Rp)
-
Kasubbag PKD
200.000
Kasubbag PKD
1 hari
Sigit Setiadi
Kabag Pemdes
dan Kelurahan
Kasubbag PKD
3 orang
1 Hari
200.000
Tabel 12.
Pemantauan
Paket Kerja No. 8
Penyelesaian : 14 hari (3-20 Maret 2014)
Pokok Akhir
Penanggung Gugat
: Pemantauan
: Kasubbag PKD
No.
Uraian Kerja
Waktu
(Hari)
Penanggung
Jawab
Kasubbag PKD
Kasubbag PKD
Yosef Anung
100.000
Jumlah
2 orang
Kasubbag PKD
Kasubbag PKD
Biaya
(Rp)
-
14 hari
14 Hari
100.000
48
Tabel 13.
Penilaian
Pokok Akhir
Penanggung Gugat
No.
Uraian Kerja
2
3
Penanggung
Jawab
Yosef Anung
Waktu
(Hari)
: Penilaian
: Kasubbag PKD
Biaya
(Rp)
-
Kasubbag PKD
Kasubbag PKD
14 hari
4
5
Menandatangani hasil
penilaian
Merekap dan mendokumentasikan hasil penilaian
Jumlah
100.000
14 Hari
100.000
Tabel 14.
Pelaporan
Paket Kerja No. 10
Penyelesaian : 15 hari (3-21 Maret 2014)
No.
1
Uraian Kerja
Mengkoordinir penyusunan
laporan kegiatan
Menyiapkan data laporan
3
4
5
6
7
Pokok Akhir
: Pelaporan
Penanggung Gugat : Kasubbag PKD
Penanggung
Jawab
Kasubbag PKD
Waktu
(Hari)
Biaya
(Rp)
-
Yosef Anung
Kasubbag PKD
Kasubbag PKD
Sigit Setiadi
Jumlah
4 orang
15 hari
100.000
15 Hari
100.000
49
Tabel 15.
Rekapitulasi Biaya
No.
Pokok Akhir
Waktu
(Hari)
Paket Kerja
Biaya (Rp.)
Pembentukan tim
Paket Kerja 1
150.000
Pencairan dana
Paket Kerja 2
10.000
Paket Kerja 3
200.000
Pembuatan undangan
Paket Kerja 4
50.000
Penyiapan tempat
Paket Kerja 5
1.200.000
Pelaksanaan FGD
Pembahasan Raperbup
Penyempurnaan Raperbup
Paket Kerja 7
200.000
Pemantauan
14
Paket Kerja 8
100.000
Penilaian
14
Paket Kerja 9
100.000
10
Pelaporan
15
Paket Kerja 10
100.000
Jumlah
Paket Kerja 6
4.890.000
7.000.000
Tabel 16.
Penjadwalan Penyusunan Perbup Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa
Oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa Setda Kabupaten Bantul Tahun 2014
No
Waktu
Pokok Akhir
Maret 2014
1
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 Pembentukan tim
2 Pencairan dana
M
4 Pembuatan undangan
M
S
5 Penyiapan tempat
6 Pelaksanaan FGD
Pembahasan Raperbup
7 Penyempurnaan Raperbup
9 Penilaian
S
I
N
B
G
T
G
T
U
U
I
A
A
N
8 Pemantauan
U
U
G
U
10 Pelaporan
49
50
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada Bab I sampai dengan Bab
IV, maka dalam upaya peningkatan kinerja penyusunan Peraturan Bupati tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa oleh Sub Bagian
Pendapatan dan Kekayaan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Penyusunan rancangan APBDesa oleh Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul saat
ini masih sering terlambat disebabkan oleh kurangnya pemahaman perangkat desa
tentang penyusunan rancangan APBDesa. Hal ini mengakibatkan terlambatnya
pendistribusian bantuan anggaran kepada desa-desa di wilayah Kabupaten Bantul.
2. Kurangnya pemahaman perangkat desa tentang penyusunan rancangan APBDesa
disebabkan oleh belum tersusunnya Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Rancangan dan Pengelolaan APBDesa.
3. Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu
menyusun Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rancangan dan
Pengelolaan APBDesa selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 19 20 Maret 2014
dengan biaya sebesar Rp 7.000.000 (tujuh juta rupiah) yang berasal dari dana
APBD tahun 2014 dilaksanakan oleh Sub Bagian Pendapatan dan Kekayaan Desa
Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sekretariat Daerah Kab. Bantul.
51
52
DAFTAR PUSTAKA
Buku / Literatur :
Pemerintah Kabupaten Bantul, 2009, Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten
Bantul Tahun 2009-2013, Bantul.
Pemerintah Kabupaten Bantul, 2013, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 Bagian Pemerintahan Desa dan
Kelurahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul, Bantul.
Pitoyo, Djoenaedi Tamim, 2008, Kertas Kerja Perseorangan, Bahan Ajar Diklatpim IV
LAN-RI.
Pitoyo, Djoenaedi Tamim, 2008, Pola Kerja Terpadu (PKT), Bahan Ajar Diklatpim IV
LAN-RI.
-----------, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online dengan alamat
http://kbbi.web.id (diakses tanggal 23 September 2013)
Peraturan-Peraturan :
Pemerintah RI, 2004, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah.
Pemerintah RI, 2006, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Jenis dan Produk Hukum Daerah.
Pemerintah RI, 2007, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.
Pemerintah Kabupaten Bantul, 2009, Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1
Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul
Pemerintah Kabupaten Bantul, 2009, Peraturan Bupati Bantul Nomor 18 Tahun 2009
tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural Pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Bantul.
53
lampiran