Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN
Jaringan periodontal adalah jaringan yang mengelilingi gigi dan berfungsi sebagai
penyangga gigi, terdiri dari gingiva, sementum, ligamen periodontal dan tulang alveolar.
(Materinya Febri la). Permulaan terjadinya kerusakan biasanya timbul pada saat plak bakterial
terbentuk pada mahkota gigi, meluas disekitarnya dan menerobos sulkus gingiva yang nantinya
akan merusak gingiva disekitarnya. Plak menghasilkan sejumlah zat yang secara langsung atau
tidak langsung terlibat dalam perkembangan penyakit periodontal. Peradangan pada gingiva dan
perkembangannya pada bagian tepi permukaan gigi terjadi ketika koloni mikroorganisme
berkembang (Materinya Febri la).
Gejala klinis awal penyakit periodontal yang telah timbul biasanya ditentukan dengan
melihat keadaan gingiva pasien. Penentuan secara klinis ini masih dapat dipengaruhi oleh
subjektifitas pemeriksa, seperti halnya dalam menentukan diagnosa penyakit periodontal. cara
untuk mengetahui perubahan awal pada jaringan periodontal sebelum gejala klinis terlihat.
Perubahan tersebut dapat diketahui dengan memperhatikan keadaan cairan gingiva pasien.
Fungsi carian gingiva adalah (Nurul DMK, 1984).
Terdapat beberapa faktor penyerta sistemik penyakit periodontal, diantaranya adalah
penuaan, pengaruh stress dan psikososial, kelainan genetik, ketidakseimbangan endokrin,
penyakit atau kelainan darah, Defisiensi nutrisi dan gangguan metabolik, obat-obatan dan
efeknya terhadap jaringan periodontal, penyakit periodontal pada penderita AIDS dan infeksi
periodontal dan gangguan sitemik. Faktor-faktor penyerta sistemik tersebut berpengaruh
terhadap terjadinya penyakit periodontal (Fedi, dkk., 2005).
Perawatan pada penyakit periodontal ada beberapa fase, diantaranya. Fase terapi inisial,
merupakan fase dengan cara menghilangkan beberapa faktor etiologi yang mungkin terjadi tanpa
melakukan tindakan bedah periodontal atau melakukan perawatan restoratif dan prostetik. fase
terapi korektif, termasuk koreksi terhadap deformitas anatomikal seperti poket periodontal,
kehilangan gigi dan disharmoni oklusi yang berkembang sebagai suatu hasil dari penyakit
sebelumnya dan menjadi faktor predisposisi atau rekurensi dari penyakit periodontal. Fase III:
fase terapi pemeliharaan, dilakukan untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada penyakit
periodontal (Evyindriani, 2006).

Pencegahan penyakit periodontal dapat dilakukan antara lain dengan cara, menyikat gigi
setiap habis makan dengan pasta gigi yang mengandung fluoride, membersihkan sela-sela antara
gigi dengan dental floss, dental floss ini gunanya untuk mengangkat sisa makanan yang terdapat
di leher gigi dan di bawah gusi, saat ini sudah banyak di produksi "dental water jet" yang
terbukti lebih efektif menghilangkan perdarahan gusi di bandingkandental floss, makanan bergizi
yang seimbang, mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk dilakukan pemeriksaan rutin dan
cleaning (Evyindriani, 2006).

Materi pdfnya febri lala. Penyakit perioddontal. Medan: FKG USU


Atao OCW USU, 2011 gitu?
Nurul DMK. Peran gingival crevicular fluid dalam bidang kedokteran gigi. Dalam:
Formu Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, ed. Buku Kumpulan
Naskah Ilmiah, 1984.
Evy Indriani V., drg, Sp.BM. 2006. Penyakit Periodontal. Bedah Mulut dan Maxillofacial
(Informasi dan diskusi mengenai penyakit serta kelainan di dalam Mulut dan Rahang, perawatan
serta rekonstruksinya

Maaf ya la, agak telat


Materiku udah tak rapihkan sumbernya la.
Thanks
By: bahida

Anda mungkin juga menyukai