Anda di halaman 1dari 5

KAPASITAS PANAS SPESIFIK ZAT PADAT

OLEH :
Mugni Bustari
1201425

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015

Kapasitas Panas Spesifik Zat Padat

Teori klasik dari kapasitas panas spesifik zat padat mengasumsikan bahwa
molekul-molekulnya, ketika dipindahkan dari posisi keseimbangan mereka, karena
adanya gaya pemulih linear menyebabkan molekul berosilasi pada posisi ini dengan
gerak harmonik sederhana. Dengan meningkatnya suhu amplitudo, mengakibatkan
energi dari gerak osilasi meningkat. Kapasitas panas spesifik pada volume konstan
adalah ukuran energi yang harus diberikan untuk meningkatkan energi dari getaran
molekul. Kedua energy yaitu energi kinetik dan energi potensial dari osilator harmonik
adalah fungsi kuadrat dari koordinat masing-masingnya, sehingga prinsip ekuipartisi
1
berlaku dan total energi rata-rata adalah kT ( 2 kT untuk energi kinetik,

1
2 kT

energi potensial). Tapi karena molekul zat padat bebas untuk berosilasi dalam tiga
dimensi dan tidak dibatasi untuk bergerak pada garis lurus, berarti terdapat 3kT energi,
yang diberikan pada masing-masingnya sebesar Kt untuk arah x, y, dan z. Total energi U
dari sekumpulan N molekul dalam kesetimbangan termal pada suhu T yaitu :
U=3 NkT =3 nRT

(1)

Energi dalam per mol adalah:


u=

U
=3 RT
n

(2)

( T u ) =3 R

(3)

Sehingga
cv=

Gambar 4-3 menunjukkan nilai-nilai eksperimental cp dan cv untuk tembaga


turun ke 0 K fraksi terakhir dari gelar, tentu saja, yang ekstrapolasi. Pada suhu tinggi c p
sangat hampir sama dengan nilai klasik yaitu 3R, tetapi saat menurun hingga nol pada 0
K kurva ini umum untuk semua subtansi, meskipun rentang suhu selama penurunan
dari 3R berlangsung sangat bervariasi dari satu subtansi dengan yang lain.

Sebagai sebuah aplikasi terakhir dari teorema ekuipartisi energi, kita akan
mendiskusikan kalor jenis zat padat pada temperatur yang tinggi sehingga deskripsi
klasikal lebih valid. Anggap suatu jenis zat padat terdiri dari N atom, contoh zat padat
antara lain tembaga, emas, aluminium dan intan. Gaya antar atom yang begitu baik,
situasi kesetimbangan mekanik yang stabil dari zat padat adalah dimana atom
atomnya berada pada posisi tetap di kisi sebuah kristal. Setiap atom bagaimanapun
juga, bebas untuk bergerak dengan jumlah yang kecil dari posisi ketetimbangannya.
Gaya ( yang bekerja pada atom lainnya) mempunyai kemampuan untuk mengembalikan
atom ke posisi kesetimbangan.Karena perpindahan atom dari posisi kesetimbangannya
sungguh kecil, gaya pemulih harus, pada penaksiran yang pertama, menjadi sederhana
sebanding dengan perpindahan atom.Penaksirani ini, yang mana biasanya sungguh
baik,sehingga dinyatakan bahwa secara tidak lansung atom menunjukan gerak harmonik
sederhana pada posisi ketetimbangannya dalam tiga dimensi.
Dengan pilihan yang sesuai dari orientasi dari sumbu koordinat x, y, z, gerak dari
sebuah atom sepanjang setiap sumbu sumbu ini, katakanlah salah satunya sepanjang arah x,
maka kemudian gerak harmonik sederhana dengan energi assosiasi

, sapat dijelaskan

dengan persamaan (59), contoh

1
P2
2m x

+ 1
2

E=

1
P2
2m x

(59)

+ 1
2

kx 2

1
1 2
E= m 2+ Kx
2
2
Disini Px menunjukan momentum atom dalam arah x, dimana x adalah perpindahan
atom dalam arah x dari posisi kesetimbangannya. Dalam penulisannya(59) , kita harus
menganggap bahwa atom mempunyai massa m dan adalah subjek untuk sebuah gaya pemulih
pada konstanta pegas a, yang selalu berhubungan frekuensi angular osilasi dari atom sepanjang
sumbu x yaitu

Persamaan yang sama untuk energi

(60)

y dan z berhubungan dengan gerak atom dalam

arah y arah z, energi total yang dimili atom dalam bentuk

t = + +
x

(61)

Jika zat padat berada pada keadaan setimbangnya pada temperatur mutlak T yang cukup tinggi,
maka penaksiran mekanika statistik klasik sah, teorema ekuipartisi energi segera dapat
diaplikasikan pada setiap syarat kuadratik dari (59). Nilai rata rata dari

z , sehingga

sederhana

1
1
Ex= KT + KT=KT
2
2
Dengan caara yang sama

y + z =KT

. Oeh (61), energi rata rata sebuah atom adalah

=3 KT

Energi rata rata dari satu mol zar padat, terdiri dari bilangan Avogadro Na dari atom atom,
demikian sederhananya

E=3 N a KT =3 RT
Dimana R = NaK adalah konstanta gas. Dengan accordance pada (5.23), kalor jenis molar C V
pada volume konstan pada zat padat adalah
Cv =

( ET )

Cv = 3R
(64)
Menggunakan nilai angka (5.4) dari R, ini menjadi

Cv 25 Joule mole-1 deg -1 (65)

Perhatikan keadaan umum ekstrim dari hasil (64) . itu sepenuhnya bergantung
pada massa atom atau besar konstanta pegas . Jika zat padat terdiri dari atom yang
memiliki massa yang berbeda atau mempunyai konstanta pegas yang berbeda, hasil
dari (64) masih valid. Jika zat padat bukanlah isotropik, gaya pemulih pada atom akan
mempunyai nilai besar yang berbeda sepanjang arah dan konstanta untuk x, y, dan z
juga akan berbeda. Tetapi nilai dari energi rata rata setiap atom akan masih 3KT dan
masih valid.
Tentu saja analisis yang sungguh tepat dari vibrasi simultan semua atom pada
zat padat menunjukan bahwa deskripsi bentuk gerakan individual sebuah atom tidak
hanya cukup, karena gerak harmonik sederhana benar benar ditunjukan oleh atom
atom bergerak bersama dalam kelompok dengan ukuran yang berbeda. Tetapi karena
tidak bergantung pada massa dan konstanta pegas , itu masih valid. Satu satunya
batasan pada (64) adalah temperatur yang tinggi maka mekanika klasik adalah valid.
Berdasarkan ( 64) ditunjukan
Pada temperature tinggi, semuanya zat padat memiliki temperature bebas
kalor jenis Cv yang setara dengan 3R

Daftar Pustaka
Francis.W.Sears L Salinger.1947.Thermodynamic,Kinetics Theory
Thermodynamic .Addison-Weasley.Publishing Company.Inc
Reiff F.1982.Statistical Physics.Barkeley.University of California

and

Statistical

Anda mungkin juga menyukai