Anda di halaman 1dari 36

Hipotiroidisme

Dr. Hj. Putri Mirani, SpOG(K)

Definisi

Hi
potiroidisme klinis: produksi hormon tiroid yang tidak adekuat yang
dikarenakan oleh berbagai sebab. Biasanya diperlukan peningkatan
TSH dan penurunan FT4 (atau FT3)

Hi
potiroidisme subklinis: peningkatan TSH dan normal FT4

Hi
pothyroxinemia: normal TSH dan rendah FT4

TS
H = tirotropin

T4
= tiroksin

T3
= triodotironin

FT
4 = T4 bebas (free T4)

Hipotiroidisme Klinis
Insiden
1% pada populasi umum
0,3% pada wanita hamil
5-8% insiden terjadi pada diabetes melitus tipe I

Tanda dan gejala


apat tertutupi oleh kehamilan hipermetabolik
ejala yang umum: kulit kering, badan lemah, bengkak
pada wajah, penambahan berat badan sedang sampai
berat
ejala yang kurang umum: kelelahan, konstipasi, tidak
tahan dingin, kram otot, insomnia, rambut rontok, goiter,
fase relaksasi memanjang dari reflek tendon dalam,
sindroma
carpal-tunnel,
myxedema,
keterlambatan
intelektual, perubahan suara dan koma (sangat jarang)

Patofisiologi
roid mengatur metabolisme
transkripsi dan translasi.

dalam

sel

dengan

Ti
menstimulasi

Ti

roid dikontrol oleh TSH dari hipofisis depan

T
SH menginduksi pertumbuhan tiroid, diferensiasi dan metabolisme
iodin

M
ayoritas kasus hipotiroidisme disebabkan oleh abnormalitas tiroid
primer

H
ipotiroidisme sekunder disebabkan oleh hipofisis yang teradiasi,
hipofisektomi atau sindroma Sheehan (nekrosis hipofisis postpartum)

H
ipotirodisme tersier jarang terjadi


T
iroiditis Hashimoto adalah penyebab tersering hipotiroid pada
kehamilan

M
erupakan tiroiditis autoimun limfositik, yanf dicirikan dengan
antibodi antitiroid ( antibodi tiroid peroksidase 90%, antibodi
tiroglobulin 20-50%)
B
iasanya ditandai oleh goiter tanpa rasa sakit.

P
enyebab yang kurang sering yaitu: virus tiroiditis sub akut,
defisiensi iodin, penyakit grave, sesudah terapi radioiodin, obat
antitiroid, operasi pada kepala dan leher, terapi radiasi lain pada
kepala, leher dan dada, obat-obatan seperti lithium, iodine,
amiodarone, dan yang sangat jarang, disfungsi hipotalamik
(sindroma sheehan)

Komplikasi

ipotiroidisme klinis yang tidak diterapi atau hanya diterapi


parsial, berhubungan dengan peningkatan risiko: infertilitas,
keguguran, preeklampsia, solusio plasenta, kelahiran preterm,
berat badan lahir rendah dan kematian janin.

oiter pada fetus tidak terjadi pada wanita dengan hipotiroidisme


kecuali sebelumnya sudah hipotiroid, imunoglobulin stimulasi
tiroid > 200%

ayi yang ibunya memiliki kadar FT4 serum dibawah 10 persentil


memiliki insiden yang tinggi dari gangguan fungsi psikomotor

ipotiroid subklinis yang tidak diterapi berhubungan dengan


rendahnya IQ anak

Manajemen
Pencegahan
Penggunaan Selenium menunjukkan penurunan insiden
hipotiroid selama kehamilan dan periode postpartum
Selenoprotein
beraksi
sebagai
antioksidan
dan
menurunkan inflamasi tiroid pada tiroiditis autoimun
dengan mereduksi titer antibodi TPO.
Prekonsepsi
Pada penelitian RCT didapatkan pengaturan dengan
peningkatan dosis levotiroksin pada wanita dengan
hipotiroid pada usia reproduksi menghasilkan kontrol yang
baik pada TSH dan FT4 saat kunjungan pertama prenatal

Skrining/ diagnosis
krining
umum
direkomendasikan

pada

hipotiroidisme

maternal

tidak

anita dengan risiko tinggi hipotiroidisme harus di skrining

ntibodi TPO tidak hanya ada pada 90% wanita dengan tiroiditis
hashimoto tapi juga pada 10% wanita dengan euthyroid

emeriksa TPO atau tiroglobulin sangat penting untuk


mendiagnosa tetapi pemeriksaan serial tidak direkomendasikan.

aat ini pemeriksaan rutin TPO selama kehamilan tidak


direkomendasiakn

Pengobatan
Tujuan
Kadar serum TSH maternal 0,5-2,0 mU/mL dan FT4 pada
normal range
Pengganti tiroksin
Levotiroksin bisa dimulai pada dosis 0,1-0,15mg/hari dan
diatur dengan memonitor kadar TSH
Wanita hamil harus memberi jarak pemberian levotiroksin
dan vitamin prenatal paling tidak 2-3 jam
Armour tiroid 30mg/hari sebagai dosis inisial dan ditingkatkan
15mg setiap 2-3 minggu sampai dosis maintenan 60120mg/hari adalah alternatif bila levotiroksin tidak tersedia
Dosis harian iodine 250 mg direkomendasikan selama
oeriode kehamilan dan menyusui

Manajemen antepartum
SH dan FT4 tingkat harus diperiksa prakonsepsi, pada
kunjungan prenatal pertama pada trimester pertama, 4
minggu setelah perubahan dosis, (oleh karena itu, setiap 4
minggu sampai TSH normal, terutama pada 20 minggu
pertama), dan setidaknya setiap trimester kehamilan.
enyut jantung janin harus dinilai pada setiap kunjungan
untuk menyingkirkan bradikardia janin <120.
engujian antepartum ini tidak dianjurkan jika eutiroid
enting untuk menginformasikan dokter anak pada saat
persalinan.

Neonatus

nsiden hipotiroidisme kongenital kekurangan yodium adalah


1/4000 kelahiran, 5% diidentifikasi saat lahir dengan gejala
klinis, lainnya dengan skrining baru lahir.

ika ditemukan dan dirawat di beberapa minggu pertama


kehidupan, pertumbuhan mendekati normal dan kecerdasan
diharapkan.

ayoritas kasus adalah karena agenesis / disgenesis tiroid janin,


dyshormonogenesis, atau kekurangan yodium.

asalah neonatal termasuk kelainan neuropsikologi, tuli,


kesulitan pernapasan, kegagalan pertumbuhan, lesu, dan tonia
hipo dan myxedema dari laring dan epiglotis.

Post Partum
egera setelah lahir, dosis levothyroxine harus dikurangi
dengan dosis sebelum hamil, dan tingkat TSH harus
diukur enam sampai delapan minggu setelah melahirkan,
dengan tindak lanjut dengan dokter medis / endokrinologi.

hipertiroidisme

Definisi

H
ipertiroidisme:
Hiperfungsi
kelenjar
tiroid
mengakibatkan
tirotoksikosis yang ditunjukkan dengan TSH yang rendah dan tinggi
T4.

P
enyakit
Graves:
penyakit
autoimun
yang
menyebabkan
hipertiroidisme. Ditandai oleh produksi thyroid stimulating
immunoglobulins (TSIs) atau thyroid stimulating hormon binding
inhibitory immunoglobulin (TBIIs).

T
irotoksikosis: keadaan klinis dan biokimia yang diakibatkan dari
produksi berlebih atau ekposur hormon tiroid dari berbagai
penyebab.

T
irotoksikosis kehamilan: konsistennya uji biokimia dengan
hipertiroidisme pada kehamilan, tapi bukan suatu peenyakit

iroid Storm: tanda dan gejala eksaserbasi hipertiroidisme


yang berat, akut dan mengancam jiwa.
ipetiroidisme subklinis: kadar TSH terus menerus < 0,1
mU/L dengan normal FT4 dan FT3. dengan tidak adanya
penyakit nontiroid.

Tanda dan gejala


ejala mungkin mirip dengan kondisi kehamilan
hipermetabolik.
ugup, tremor, sering BAB, keringat berlebih, tidak tahan
panas, insomnia, palpitasi, tidak nafsu makan, gatal,
mudah lelah saat berolah raga, nafas pendek, gejala pada
maa seprti sering keluar air mata, penglihatan gandadan
nyeri retro orbita

Pemeriksaan fisik
ipertensi, goiter, takikardia, tekanan pulsasi yang luas,
kehilangan berat badan, pemeriksaan mata (lid lag, lid
retraksi), dermopati (mixedema pretibial).

Insiden
,1% sampai 0,4% dari kehamilan

Etiologi
enyakit Grave terdapat pada 95% wanita dengan
hipertiroidisme
ipertiroidisme nongraves terjadi pada 5% wanita dengan
hipertiroidisme, biasanya berhubungan dengan GTN,
toksik nodular, dan goiter multinodular, hiperfungsi tiroid
adenoma, tiroiditis subakut, sumber hormon tiroid ekstra
tiroid, hipertiroid terinduksi iodine, aktivasi tirotropin
reseptor, virus tiroiditis.

Patofisiologi
5% terjadi karena TSIs menstimulasi produksi berlebih
hormon tiroid dari kelenjar tiroid
gG antibodi, berikatan dan mengaktivasi reseptor g
protein ganda tirotropin, yang menstimulasi hipertropi
folikel dan hiperplasia, sebagaimana peningkatan produksi
hormon tiroid.

Komplikasi
ipertiroidisme prekonsepsi atau pada kehamilan yang
tidak diobati berubungan dengan peningkatan risiko dari:
lahir spontan mati, kelahiran preterm, preeklampsia,
solusio, janin mati, PJT, berat badan lahir rendah, gagal
jantung kongestif ibu dan tiroid storm

Skrining/diagnosis
anita dengan tanda/ gejala yang konsisten hipertiroidisme,
harus di skrining dengan pemeriksaan serum TSH dan FT4
linikal hipertoroidisme didiagnosis dengan supresi TSH
dan elevasi kadar serum FT4
levasi pada kadar serum FT3 mengindikasikan T3
tirotoksikosis

pengobatan
ntuk mengontrol gejala dari hipertiroidisme tanpa
menyebabkan hipotiroidisme janin, menjaga FT4 dalam
normal range
kan sangat membantu untuk memeriksa TSH dan FT4
setiap 4 minggu

Thionamides
PTU

Bisa
dimulai dari 100mg /8 jam dan dosisnyadinilai dari nilai labor dan
gejalanya. Dan akan mencapai efek adekuat dalam 6-8 minggu, dengan
respon klinis inisial dalam 2-3 minggu, dengan dosis 50-150 mg setip 8
jam

Karen
a efek teratogenik sangat langka, dan mekanisme dual aksi PTU, PTU
telah direkomendasikan sebagai thionamide pilihan pada kehamilan
Methi
mazole

Dimul
ai pada 20mg dalam satu hari dan diubah sesuai kebutuhan nilai
laboratorium dan gejala

Methi
mazole adalah alternatif yang sangat wajar, dan juga dapat digunakan
juga bila ada reaksi alergi terhadap PTU.

Cara Kerja
Kedua mengkompetisi untuk peroksidase, memblokir
organifikasi iodida, dan penurunan sintesis hormon tiroid.
PTU juga menghambat konveris T4 ke T3 perifer, dan
karena itu bekerja lebih cepat dari methimazole.

Efek samping
Maternal
Agranalulositosis, merupakan efek paling serius. Faktor
risikonya adalah hamil pada usia tua dan penggunaan dosis
tinggi.
Ditunjukkan dengan gejala demam, sakit tenggorokan,
rasa tidak enak, radang gusi.
Fetal
Dapat menyebabkan hipotiroidisme bayi.

Radioiodine
Sering digunakan di amerika sebagai lini pertama atau
kedua sesudah terapi thionamide.
Menginduksi hipotiroidisme untuk mencegah rekurensi
penyakit grave
Beta Bloker
Propanolol 20-40mg per oral setap -12 jam, atau atenolol
50-100mg peroral/hari
Berguna untuk mengontrol gejala adrenergik dari
thyrotoksikosis, sampai thionamide berefek
Terapi ini tidak mengganggu sekresi hormon tiroid
Tujuannya mengontrol denyut jantung ibu pada 80-90
detak/menit tanpa palpitasi

Operasi
iroidektomi bisa diindikasikan untuk wanita:
idak bisa mentoleransi thionamide
utuh secara persisten obat anti thyroid dosis tinggi
idak komplian dengan obat anti thyroid
emiliki indikasi lain yang sama pada wanita tidak hamil.
rimester kedua adala saat yang optima untuk operasi

Pemeriksaan antepartum
es fungsi tiroid dilakukan setiap trimester
ST perminggu dimlai pada minggu ke 32-34 minggu
khususnya pada yang hipertiroidisme tak terkontrol
SG, jika secara klinis hipertiroid USG tiap 4 minggu untuk
memantau pertumbuhan
enting untuk emberitahu dokter anak pada saat
melahirkan

Postpartum
TU dan Methamizol aman untuk menyusui
SH harus diperiksa 3dan 6 bulan post partum
emeriksaan TSH setiap tahun harus dilakukan pada wanita
dengan riwayat thyroiditis post partum

Tiroid Storm
eadaan hipermetabolik yang jarang, yang terjadi pada 1%
dari wanita hipertiroid.
aktor pemicunya adalah kelahiran, infeksi, preeklampsia,
operasi.
ejalanya : demam, takikardi, perubahan status mental,
muntah, diare, dehidrasi, aritmia jantung dan gagal jantung
kongestif
iagnosa ditegakkan secara klinis dengan kombinasi tanda
dan gejala, dikonfirmasi dengan laboratorium termasuk
peningkatan FT4 dan TSh yang rendah

erima Kasih

Anda mungkin juga menyukai