Anda di halaman 1dari 26

UPAYA PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP (UKL)


DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP (UPL)
Oleh
Mario
Riolan Sagala

Pengertian UKL & UPL


Merupakan pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
( Pasal 1 Permen LH 13/2010)
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup mengatur bahwa:
setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria
wajib amdal, wajib memiliki UKL-UPL. Pasal 34 ayat (1)
usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL,
wajib membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup (SPPL). Pasal 35 ayat (1)

Perbedaan Studi Amdal dengan


UKL-UPL
AMDAL
Berskala besar
Bersifat Kompleks

UKL-UPL
Tidak berdampak
besar dan penting

Berpotensi dampak Dampaknya mudah


besar dan penting
Berlokasi di
wilayah sensitive
lingkungan

dikelola dengan
teknologi yang
tersedia

Proses Penapisan

Tujuan Umum UKL-UPL


Yaitu untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan
sumberdaya alam secara bijaksana.
Tujuan Khusus UKL-UPL
Yaitu untuk Memprediksi dampak yang akan timbul akibat
rencana kegiatan/usaha terhadap lingkungan sekitarnya
sehingga sedini mungkin dampak tersebut dapat dikelolai
dan dipantau.

SECARA PRINSIP
KEGUNAAN UKL & UPL = KEGUNAAN AMDAL
AGAR DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI DOKUMEN YANG

BERDAYAGUNA & BERHASILGUNA, MAKA SYARAT


UTAMANYA ADALAH:
DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT HARUS
DIHASILKAN DARI SUATU PROSES PENYUSUNAN
YANG DAPAT DIPERTANGGUNG-JAWABKAN,
BERKUALITAS, PERUMUSAN KELOLA & PANTAU
YANG JELAS; TEGAS; DAPAT DIOPERASIONALKAN;
DAN LEGAL BINDING.

AMDAL dihasilkan dari proses kajian/telaah mendalam


UKL & UPL setidaknya memerlukan kajian secara sumir

DI MANAKAH UKL & UPL


DIATUR?
Pasal 6 UU No. 23 Tahun 1997 (UUPLH): Setiap orang

WAJIB memelihara fungsi LH serta mencegah &


menanggulangi pencemaran dan kerusakan LH. Setiap
PENGUSAHA juga wajib memberi INFORMASI yang
benar & akurat mengenai pengelolaan LH.

Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


mengatur bahwa: setiap usaha dan/atau kegiatan yang
tidak termasuk dalam kriteria wajib amdal, wajib memiliki
UKL-UPL.

Pasal 18 ayat (3) UUPLH: Dalam IZIN USAHA

dicantumkan persyaratan dan kewajiban untuk melakukan


UPAYA PENGENDALIAN DAMPAK LH.

Pasal 3 ayat (4) PP No. 27 Tahun 1999 (PP AMDAL): Bagi

rencana usaha atau kegiatan yang tidak termasuk wajib


AMDAL (Permen LH No. 11 Tahun 2006), WAJIB
melakukan UKL dan UPL.

Pasal 36 ayat (3) UU No. 32 Th. 2010 ttg PPLH: Ijin

Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib


mencantumkan persyaratan yang dimuat dalam keputusan
kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL
Kepmen LH No. 86 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan UKL & UPL (Sudah dicabut)
PERDA atau Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota

APA SIMPULAN NORMATIFNYA?


SETIAP USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG TIDAK

TERMASUK DALAM KRITERIA WAJIB AMDAL, WAJIB


MEMILIKI UKL-UPL.

SETIAP PENYELENGGARA USAHA/KEGIATAN WAJIB

MEMELIHARA, MENCEGAH, MENANGGULANGI


PENCEMARAN DAN ATAU KERUSAKAN LH.

AMDAL (RKL & RPL) ATAUPUN UKL & UPL WAJIB

DICANTUMKAN DALAM IZIN U/K

RKL & RPL SERTA UKL & UPL ADALAH DOKUMEN K&P

LH SBG PERSYARATAN & KEWAJIBAN YANG HARUS


DITAATI PENYELENGGARA U/K

Mamfaat UKL-UPL Bagi Pemrakarsa


Memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi lingkungan

dimana rencana kegiatan/ usaha tersebut akan dilaksanakan.


Sebagai

dasar rencana pengelolaan yang lebih baik dan

merupakan bagian dari pengelolaan proyek secara keseluruhan


Menghindari terjadinya konflik terutama bila timbul masalah

lingkungan di daerah tersebut


Sebagai

instrument

pengikat

dalam

pengelolaan

dan

syarat

untuk

memperoleh

ijin

pemantauan lingkungan
Sebagai

salah

usaha/kegiatan

satu

Mamfaat UKL-UPL Bagi Pemerintah


Memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi lingkungan

dimana rencana kegiatan/ usaha tersebut akan dilaksanakan.


Sebagai

dasar rencana pengelolaan yang lebih baik dan

merupakan bagian dari pengelolaan proyek secara keseluruhan


Menghindari terjadinya konflik terutama bila timbul masalah

lingkungan di daerah tersebut


Sebagai

instrument

pengikat

dalam

pengelolaan

dan

syarat

untuk

memperoleh

ijin

pemantauan lingkungan
Sebagai

salah

usaha/kegiatan

satu

Mamfaat UKL-UPL Bagi Masyarakat


Sebagai jaminan Pengelolaan dampak yang akan

ditimbulkan oleh suatu rencana kegiatan usaha


sehingga masyarakat dapat merasa aman, nyaman
dan tentram.

MEKANISME PENYUSUNAN UKL & UPL


1.
2.

3.

4.
5.
6.

7.

Pemrakarsa menyusun Dokumen UKL & UPL


Pemrakarsa mengajukan draft Dokumen UKL & UPL
yang telah selesai disusun kepada INSTANSI LH (yang
ditugasi dalam pengendalian dampak LH)
Draft Dokumen UKL & UPL diperiksa oleh INSTANSI LH
dan berkoordinasi dengan instansi yang membidangi
usaha/kegiatan
Penyempurnaan dokumen oleh pemrakarsa
INSTANSI LH mengeluarkan REKOMENDASI
Pemrakarsa mengajukan rekomendasi sebagai
kelengkapan permohonan izin U/K kepada instansi yang
berwenang
Izin diterbitkan dengan mencantumkan UKL & UPL dan
tembusan izin disampaikan ke instansi LH

PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT


DALAM MEKANISME PENYUSUNAN UKL & UPL
TERLIBAT LANGSUNG:
PEMRAKARSA
INSTANSI LINGKUNGAN
INSTANSI PERIZINAN USAHA/KEGIATAN
TERLIBAT TIDAK LANGSUNG:
PAKAR LINGKUNGAN & PAKAR TEKNIS
KONSULTAN
MASYARAKAT YANG BERKEPENTINGAN
LEMBAGA PELATIHAN

PENYUSUNAN DOKUMEN UKL & UPL


Penyusunan dengan mengacu pada PEDOMAN yang

berlaku dan menyesuaikan dengan STANDAR TEKNIS


yang biasa berlaku pada bidang usaha/kegiatan yang
bersangkutan

Langsung mengemukakan INFORMASI SETIAP JENIS

USAHA/KEGIATAN YANG BERSIFAT SPESIFIK untuk


masing-masing proyek yang dapat menimbulkan
dampak potensial terhadap LH

Mengemukakan INFORMASI TENTANG KONDISI

LINGKUNGAN sekarang dan DAMPAK POTENSIAL dari


setiap jenis kegiatan TERHADAP KOMPONEN
LINGKUNGAN HIDUP

Bentuk Upaya PENGELOLAAN dan PEMANTAUAN

yang harus dilakukan untuk menangani dampak


potensial yang timbul sesuai dengan tahapan kegiatan;
Penentuan Batas Wilayah:

Penentuan batas wilayah UKL & UPL diperlukan untuk


membatasi pelaksanaan UKL-UPL agar sesuai dengan
sasarannya.
Penentuan Dampak Potensial:

Dampak yang timbul akibat dari suatu rencana usaha


atau kegiatan HARUS DITENTUKAN DENGAN
MELAKUKAN PELINGKUPAN terlebih dahulu, dengan
mengacu pada metode dan kaedah ilmiah yang
berlaku;

PELINGKUPAN
MERUPAKAN SUATU PROSES AWAL (DINI)
UNTUK MENENTUKAN LINGKUP PERMASALAHAN
DAN MENGIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL TERKAIT
DENGAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

MANFAAT

1.Langsung mengarah pada hal-hal yang menjadi


pokok bahasan secara mendalam;
2.Menghindari konflik & tertundanya proyek;
3.EFISIENSI terhadap BIAYA, TENAGA, WAKTU;
4.Penyusunan UKL_UPL dapat lebih terarah
berkat adanya kejelasan:
* lingkup studi/kajian;
* kedalaman studi;
* strategi pelaksanaan studi.

SISTEMATIKA dokumen UKL & UPL:


Setidaknya meliputi 5 BAB yaitu: (I) Pendahuluan;
(II) Rencana Usaha atau Kegiatan; (III) Komponen
Lingkungan; (IV) Dampak Potensial Kegiatan
Terhadap Komponen Lingkungan; (V) Upaya
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup;

Memuat PERNYATAAN PEMRAKARSA untuk


melaksanakan upaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan dan ditandatangani oleh pemrakarsa di
atas meterai yang cukup serta dibubuhi cap usaha
atau kegiatan yang bersangkutan.

FORMULIR ISIAN
PEDOMAN PELAKSANAAN UKL DAN UPL
(Permen LH No 13 Tahun 2010)
(1)

I. DENTITAS PEMRAKARSA
1. Nama Perusahaan
: .....................
2. Nama Pemrakarsa : .....................
3. Alamat Kantor : .....................

II.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

1. Nama Rencana Usaha


dan/atau Kegiatan
2. Lokasi Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan

: ..
:

III. Skala Usaha dan/atau Kegiatan

IV. Garis Besar Komponen Rencana Usaha


dan/atau Kegiatan
Tuliskan komponen-komponen rencana usaha
dan/atau kegiatan yang diyakini akan menimbulkan
dampak terhadap lingkungan hidup.
Teknik penulisan dapat menggunakan uraian
kegiatan pada setiap tahap pelaksanaan proyek,
yakni tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi dan
pasca operasi atau dengan menguraikan komponen
kegiatan
berdasarkan
proses
mulai
dari
penanganan bahan baku, proses produksi, sampai
dengan penanganan pasca produksi.

Contoh: Kegiatan Peternakan

Tahap Prakonstruksi :
a. Pembebasan lahan (jelaskan secara singkat luasan lahan yang dibebaskan
dan
status tanah).
b. dan lain lain
Tahap Konstruksi:
a. Pembukaan lahan (jelaskan secara singkat luasan lahan, dan tehnik
pembukaan lahan).
b. Pembangunan kandang, kantor dan mess karyawan (jelaskan luasan
bangunan).
c. dan lain-lain........
Tahap Operasi:
b. Pemasukan ternak (tuliskan jumlah ternak yang akan dimasukkan).
c. Pemeliharaan ternak (jelaskan tahap-tahap pemeliharaan ternak yang
menimbulkan limbah, atau dampak terhadap lingkungan hidup).
d. dan lain-lain.........
(Catatan: Khusus untuk usaha dan/atau kegiatan yang berskala besar,
seperti antara lain: industri kertas, tekstil dan sebagainya, lampirkan
pula diagram alir proses yang disertai dengan keterangan keseimbangan
bahan dan air (mass balance dan water balance)

V. Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi

VI. Program Pengelolaan Dan


Pemantauan Lingkungan
Uraikan secara jelas:
1. Langkah-langkah untuk mencegah dan pengelola
termasuk upaya menangani dan menanggulangi
keadaan darurat.
2. Kegiatan
pemantauan
yang
dilakukan
untuk
mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan
ketaatan terhadap peraturan dibidang lingungan
hidup.
3. Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur
efektivitas pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan
terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup.

VII. Tanda Tangan Dan Cap

Setelah UKL dan UPL disusun dengan


lengkap, pemrakarsa wajib
menandatangani dan membubuhkan
cap usaha dan/atayu kegiatan yang
bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai