PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Saat ini data menunjukkan bahwa Angka kesuburan atau Total Fertility Rate
(TFR) mengalami stagnansi selama 10 tahun tidak berubah yaitu 2,6 per wanita
usia 14-49 tahun menurut SDKI 2012, Angka Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
15-19 tahun menurun sedikit dari 51 per 1000 perempuan usia 15-19 tahun
(menurut SDKI 2007) menjadi 48 per 1000 perempuan usia 15-19 tahun (menurut
SDKI 2012). Padahal ditargetkan menjadi 30 per 1000 perempuan usia 15-19
tahun pada tahun 2015, Angka kesuburan di daerah perdesaan sudah mulai
menurun, tapi jumlahnya masih dua kali lipat dibandingkan dengan kelahiran
pada wanita usia subur 15-19 tahun di daerah perkotaan (Departemen Kesehatan,
2013).
B.
Permasalahan
C.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Mengetahui hal-hal yang menyebabkan cakupan peserta Keluarga
Berencana di Puskesmas Rawat Inap Panjang menurun.
2.
Tujuan Khusus
Mengetahui kemungkinan penyebab masalah program Keluarga
Berencana di Puskesmas Rawat Inap yang berkaitan dengan sumber
daya manusia.
Mengetahui kemungkinan penyebab masalah program Keluarga
Berencana di Puskesmas Rawat Inap yang berkaitan dengan sarana
dan prasarana.
Mengetahui kemungkinan penyebab masalah program Keluarga
Berencana di Puskesmas Rawat Inap yang berkaitan dengan metode
promosi kesehatan.
Mengetahui kemungkinan penyebab masalah program Keluarga
Berencana di Puskesmas Rawat Inap yang berkaitan dengan
lingkungan dari peserta KB.
Mengetahui alternatif pemecahan masalah bagi pelaksanaan program
Keluarga Berencana di Puskesmas Rawat Inap Panjang.
D.
Manfaat Penulisan
a.
Bagi penulis (evaluator)
1. Memperdalam ilmu kedokteran komunitas mengenai evaluasi
2.
3.
diaplikasikan di Puskesmas.
Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu
4.
tujuan yang
b.
telah
ditetapkan,
antara
lain
perencanaan,
c.
3.
pendekatan
kebijakan
terpadu
dalam
rangka
mencapai
keluarga
5.
Perbaikan
kesehatan
badan
karena
tercegahnya
Peningkatan
kesehatan
mental
dan
sosial
yang
b)
c)
d)
e)
10
e. Akseptor langsung adalah para istri yang memakai salah satu cara
kontrasepsi dalam waktu 40 hari setelah melahirkan atau abortus.
f. Akseptor dropout adalah akseptor yang menghentikan pemakaian
kontrasepsi lebih dari 3 bulan (BKKBN, 2007).
C.
Pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri yang istrinya berumur 25 - 35
tahun atau pasangan suami istri yang istrinya berumur kurang dari 15 tahun
dan sudah haid atau istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid
(datang bulan) (BKKBN, 2007).
D. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan dan
konsepsi berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau
mencegah terjadi kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sel sperma.
Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari 1897
ketika Beard menduga bahwa korpus luteum dapat menghambat terjadinya
ovulasi. Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya
mengandung preparat estrogen dan progesterone (Wiknjosastro, 2009).
11
12
dosis 0,05; 0,08; atai 0,1 mg per tablet. Progestinnya bervariasi: yang
merupakan androgen, yang menggunakan progesterone, atau mempunyai
pengaruh estrogen intrinsik. Daya guna teoritis hampir 100% (tingkat
kehamilan 0,1/100 tahun-wanita). Daya guna pemakaian ialah 95-98%
efektif (tingkat kehamilan 0,7/100 tahun-wanita).
13
2.
3.
14
15
16
17
18
19
etonogestrel selama periode tiga tahun. Implanon adalah batang tipis yang
dimasukkan di lengan atas bawah anestesi lokal. Perlindungan dari
kehamilan terjadi dalam waktu 24 jam dari penyisipan batang, dan tingkat
kegagalan sebanding dengan sterilisasi bedah (ligations tuba). Salah satu
keuntungan dari batang Implanon adalah kesuburan yang cepat kembali
setelah pengangkatan batang.
Sebuah implan dua batang yang mengandung progestin levonorgestrel
(Jadelle) telah disetujui oleh FDA untuk 5 tahun penggunaan, meskipun
belum dipasarkan di Amerika Serikat. Demikian pula, Sino-Implan II
implan kontrasepsi mirip dengan Jadelle, tetapi dirancang untuk tetap di
tempat selama 4 tahun.
Studi awal produk menunjukkan bahwa secara umum ditoleransi dengan
baik dan efektif dalam mencegah kehamilan. Namun, penelitian ini
menunjukkan bahwa perdarahan yang tidak teratur adalah efek samping
dari produk. Seperti semua metode hormonal lain dari kontrol kelahiran,
Implanon tidak akan melindungi wanita terhadap infeksi menular seksual.
20
Kontrasepsi
- Kontrasepsi oral
- Kontrasepsi suntikan
- Kontrasepsi patch
- Kontrasepsi IUD
- Kontrasepsi implant
- Kontrasepsi
transvaginal
Keikutsertaan
pasangan usia
subur dalam
program KB
21