Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Setiap tahun rata-rata terjadi 549.000 kasus campak dan 495 kasus meninggal
sebelum ditemukannya vaksin campak pada tahun 1963.1 Hampir setiap
masyarakat Amerika serikat terinfeksi campak pada satu waktu dalam hidupnya.
Hal ini mengindikasikan 3-4 juta kasus campak terjadi setiap tahun di Amerika
serikat.2
Kasus campak berkurang secara signifikan setelah dilakukan vaksinasi dosis
pertama pada masyarakat tersebut. Pada tahun 1989-1991 wabah penyakit campak
kembali menyebar. Hal ini terjadi akibat terhentinya vaksinasi campak terhadap
anak usia sekolah. Selain itu wabah juga terjangkit pada anak usia sekolah yang
telah mendapatkan vaksin campak dosis pertama.1 Oleh karena itu ACIP
(Advisory Committee on Immunization Practices) dan AAP (American Academy
of Pediatrics) menyarankan untuk dilakukan program vaksin campak dosis
kedua.3 Pada tahun 2000 Amerika serikat menyatakan telah bebas campak.1
Ternyata 911 kasus terjadi pada tahun 2001-2011. 4 Insiden tertinggi terjadi
pada tahun 2008 dan 2011. Telah dilakukan penelitian dan didapati penyebab
timbulnya kasus campak tersebut akibat warga yang tidak mendapatkan vaksinasi
dan kasus impor. Kebanyakan kasus impor akibat warga Amerika yang bepergian
ke daerah endemic campak seperti eropa barat dan India.1Pada tahun 2009-2010
wabah campak terjadi di eropa, afrika dan asia. Pada Negara yang telah
menyatakan bebas campak kasus impor merupakan salah satu sumber infeksi.1
Penulis mengutip hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS 2007) Prevalensi
campak klinis 12 bulan terakhir di Indonesia adalah 1,2%, tertinggi di Provinsi
Gorontalo (3,2%) dan terendah di Provinsi Lampung dan Bali (0,4%). Prevalensi
campak tertinggi pada anak balita (3,4%) dan masih cukup tinggi ditemukan pada
usia di bawah 15 tahun. Prevalensi relatif sama pada laki-laki dan perempuan
demikian pula di perdesaan dibandingkan dengan di perkotaan. Prevalensi campak
lebih tinggi pada kelompok pendidikan rendah dibandingkan dengan pendidikan
tinggi, dan relatif sama menurut tingkat pengeluaran RT per kapita.5

Aceh memiliki angka prevalensi kejadian campak sebesar 1,78%.5 berdasarkan


RISKESDAS 2010 persentase imunisasi menurut jenisnya yang tertinggi sampai
terendah adalah untuk BCG (77,9%), campak (74,4%), polio4 (66,7%), dan
terendah DPT-HB3 (61,9%).6 Dengan didapatnya vaksin campak tidak berarti
manusia telah menang dalam membasmi penyakit tersebut. Persiapan menghadapi
wabah dan respon cepat merupakan salah satu dari 5 inti strategi WHO pada tahun
2012-2020 dalam menghadapi campak (measles) dan rubella.7

Anda mungkin juga menyukai