BIC 110011
BIC 110004
BAGIAN I
PENDAHULUAN
Ii
BAGIAN II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
IiI
BAGIAN III
RENCANA
PEKERJAAN
IV
BAGIAN IV
SUVEY PELAKSANAAN
BAGIAN V
DATA HASIL SURVEY
VI
BAGIAN VI
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
PELAKSANAAN
LATAR BELAKANG
1. Mahasiswa Teknik Sipil yang telah menekuni ilmu pengetahuan
teoritis di Perguruan Tinggi, semestinya mengenal pula bagaimana
aplikasi ilmu tersebut di dunia kerja yang lebih nyata. Untuk itu
seorang mahasiswa diberikan kesempatan untuk terjun langsung,
melihat, dan mengamati bagaoimana suatu pekerjaan baik
perencanaan struktur dan konstruksi serta hubungan profesional
yang terjadi di lapangan dengan baik dan terencana.
2. Mata Kuliah Kerja Praktek merupakan salah satu syarat dalam
melengkapi kurikulum untuk menempuh Tugas Akhir pada jenjang
Strata 1 (S-1) di jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Universitas
Subang.
3. Kota Subang merupakan Ibu Kota Kabupaten Subang, dimana semua
pusat aktivitas dilakukan di Kota ini dengan dikelilingi oleh hinterland
daerah-daerah yang menunjang pertumbuhan Kota Subang.
4. Proyeksi pergerakan kendaraan dilihat dari bangkitan dan tarikan
(trip generation) Kota Subang ini cupup tinggi dan harus didukung
oleh sarana dan prasarana dengan tingkan pelayanan baik dilihat
secara kondisi maupun ruang dapat melayani proyeksi kendaraan
dengan maksimal.
5. Fokus proyeksi pergerakan dari wilayah selatan Kota Subang yang
cukup tinggi mendorong untuk tersedianya ruang prasarana jalan
LINGKUP
PRAKTEK
KEGIATAN
KERJA
1. survey pendahuluan, ini dimaksudkan untuk mengetahui titiktitik lokasi dengan mengatahui posisi serta langkah-langkah
awal baik dalam pelaksanaan survey pelaksaan dengan alat
ukur maupun dengan pelaksanaan pekerjaan lainnya. Yang
berfungsi untuk mengetahui kordinat titik titik di lokasi.
2. Survey alat ukur, bertujuan untuk mengetahui kondisi jalan
ekisting dari ruas jalan Ahmad Yani.
3. Survei Tata Guna Lahan, dilakukan untuk mengetahui tata guna
lahan sepanjakang ruas jalan Ahmad yani dimana hasil dari
survei ini akan memberikan informasi berupa klasifikasi tata
guna lahan sepanjang ruas jalan sedemikian rupa sehingga akan
mempermudah dalam perhitungan analisa luasan lahan.
GEOGRAFIS
WILAYAH
DAN
ADMINISTRATIF
Kabupaten Subang adalah wilayah
yang berada di Provinsi Jawa Barat
yang
memiliki
luas
wilayah
205.176,95 Ha. Wilayah tersebut
merupakan 6,34 % dari luas
wilayah Provinsi Jawa Barat secara
makro. Adapun letak geografis
Kabupaten Subang
diantara
107o31- 107o54 Bujur Timur dan
6o11 - 6o49 Lintang Selatan.
Berikut
batasan
wilayah
administratif Kabupaten Subang :
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan
:
Kab.
Indramayu dan
Kab.
Sumedang
Sebelah Barat : Kab. Bandung dan
Kab.
Sumedang
DEMOGRAFI
(Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan)
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Laju Pertumbuhan
Penduduk (LPP)
(1)
1.
(2)
Sagalaherang
2011
(3)
29.183
2012
(4)
29.313
2011
(5)
0,72
2012
(6)
0,45
2.
Serang Panjang
24.535
24.692
1,03
0,64
3.
Jalanjagak
42.912
43.458
2,12
0,27
4.
Ciater
28.032
28.270
1,35
0,85
5.
Cisalak
39.112
39.402
1,22
0,74
6.
Kasomalang
40.400
40.765
1,48
0,90
7.
Tanjungsiang
43.155
43.399
0,92
0,57
8.
Cijambe
38.963
39.375
0,55
0,06
9.
Cibogo
41.577
41.970
2,62
0,95
10.
Subang
123. 208
124.370
1,52
0,94
11.
Kalijati
61.070
61.649
1,48
0,95
12.
Dawuan
38.595
38.835
0,99
0,62
13.
Cipeundeuy
45.719
46.335
1,67
0,35
14.
Pabuaran
60.646
60.846
0,54
0,33
15.
Patokbeusi
78.337
78.780
0,89
0,57
16.
Purwadadi
59.050
59.812
1,70
0,29
17.
Cikaum
46.841
47.098
0,90
0,55
18.
Pagaden
59.910
60.275
0,98
0,61
19.
Pagaden Barat
34.221
34.245
0,09
0,07
20.
Cipunagara
60.177
60.388
0,56
0,35
21.
Compreng
44.382
44.505
0,43
0,28
22.
Binong
43.459
43.567
0,37
0,25
23.
Tambakdahan
40.915
41.009
0,36
0,23
24.
Ciasem
103. 630
104. 160
0,83
0,51
25.
Pamanukan
56.052
56.337
0,83
0,51
26.
Sukasari
40.151
40.304
0,63
0,38
27.
Pusakanagara
38.768
38.897
0,50
0,33
28.
Pusakajaya
45.241
45.366
0,44
0,28
29.
Legonkulon
22.024
22.064
0,32
0,18
30.
Blanakan
61.879
62.164
0,74
0,46
1.492.144
1.501.647
Jumlah
dan
DEMOGRAFI
(Laju Pertumbuhan Penduduk)
Berdasarkan data statistik Kabupaten Daerah Tingkat II Subang Dalam
Angka Tahun 2012, jumlah penduduk Kota Subang tahun 2012 adalah
sebesar 1.501.647 jiwa yang terdiri atas:
- Penduduk laki-laki sebanyak 759.408 orang (50,57%); dan
- Penduduk Perempuan sebanyak 742.239 orang (49,43%)
Adapun untuk tingkat Kecamatan, Kecamatan Subang merupakan
daerah dengan tingkat kepadatan tertinggi yaitu 2.812 jiwa per km2,
sedangkan Kecamatan Legonkulon merupakan daerah yang paling
rendah tingkat kepadatannya, yaitu 305 jiwa per km2.
KONDISI PEREKONOMIAN
(Pertumbuhan PDRB)
Laju Pertumbuhan PDRB atau yang dikenal dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
digunakan sebagai dasar analisis untuk mengukur kinerja ekonomi suatu daerah pada suatu
periode tertentu (kenaikan produksi barang dan jasa). Pertumbuhan PDRB Kabupaten Subang
selama tahun 2007 sampai 2010 menunjukkan adanya fluktuasi menaik, dimana pada tahun
2008 telah mencapai 4,33%, kemudian pada tahun 2009, 2010 dan 2011 berturut-turut naik
lagi menjadi 4,62%, 4,34%, dan 4,45%. Dengan jumlah DPRB tahun 2007 sebesar Rp.
12.121.308,- (harga berlaku) dan Rp. 8.472.144,- (harga konstan tahun 2007).
Pertumbuhan tersebut diatas diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2012. Trend
kenaikan PDRB ini tidak terlepas dari adanya disbibusi pada semua sektor usaha. Distribusi
PDRB (atas dasar harga konstan) Kabupaten Subang yang dirinci menurut lapangan usaha
dapat dilihat pada tabel berikut :
SURVEY LAPANGAN
(Penggunaan Alat Ukur TS)
Pasirkereumbi Subang.
Penggunaan alat TS ini juga
bertujuan untuk mengetahui
alternatif pelebaran jalan
dengan mempertimbangkan
opsi aligement horizontal
dan aligement vertikal.
SURVEY LAPANGAN
(Manual Tata Guna Lahan)
Pasirkareumbi Subang
SURVEY LAPANGAN
(Penggunaan GPS)
Trecking
GPS
dilakukan
pelaksanaan
lapangan.
Survey
ini
bertujuan
mengetahui
titik-titik
koordinat pada titik bantu
sesuai dengan alat TS dan
Mistarnya serta koordinat
juga
dalam
survey
OUTPUT GAMBAR
(Peta Jalan Eksisting)
Segmen 1 :
Lebar ruang jalan sekitar 11 meter dari P0
P2
Lebar ruang jalan menyempit dari mulai
P3 hingga P7
Detail Segmen 1
OUTPUT GAMBAR
(Potongan Melintang Jalan Eksisting Berdasarkan
Patok Pengukuran Segmen 1)
P-1
P-0
P-2
Sumber : Hasil
OUTPUT GAMBAR
(Potongan Melintang Jalan Eksisting Berdasarkan
Patok Pengukuran Segmen 1)
P-3
P-4
P-5
P-6
Sumber : Hasil
OUTPUT GAMBAR
(Peta Jalan Eksisting)
Detail Segmen 2
Segmen 2 :
Lebar ruang jalan
sekitar 9 meter pada
segmen ini.
OUTPUT GAMBAR
(Potongan Melintang Jalan Eksisting Berdasarkan
Patok Pengukuran)
P-7
P-8
P-9
P-10
Sumber : Hasil
OUTPUT GAMBAR
(Peta Jalan Eksisting)
Detail Segmen 3
Segmen 3 :
Lebar ruang jalan
sekitar 9 meter pada
segmen ini.
OUTPUT GAMBAR
(Potongan Melintang Jalan Eksisting Berdasarkan
Patok Pengukuran)
P-11
P-12
P-13
P-14
Sumber : Hasil
OUTPUT GAMBAR
(Potongan Melintang Jalan Eksisting Berdasarkan
Patok Pengukuran)
P-15
P-16
P-17
P-18
Sumber : Hasil
OUTPUT GAMBAR
(Peta Jalan Eksisting)
Detail Segmen 4(a)
Segmen 2 :
Lebar ruang jalan
sekitar 9 meter pada
segmen ini.
OUTPUT GAMBAR
(Peta Jalan Eksisting)
Detail Segmen
4(b)
Segmen 2 :
Lebar ruang
jalan
melebarhingga
sekitar 12
meter mulai
dari P20
sampai akhir
simpang wisma
Sumber : Hasil Pengukuran
OUTPUT GAMBAR
(Potongan Melintang Jalan Eksisting Berdasarkan
Patok Pengukuran)
P-20
P-19
P-21
Sumber : Hasil
OUTPUT GAMBAR
(Potongan Melintang Jalan Eksisting Berdasarkan
Patok Pengukuran)
P-22
Sumber : Hasil
OUTPUT GAMBAR
(Peta Pengukuran Polygon)
OUTPUT GAMBAR
(Peta Jalan Rencana Terhadap Tata Guna Lahan)
OUTPUT GAMBAR
(Peta Jalan Rencana)
PROYEKSI
BANGKITAN
DAN TARIKAN
(Data Proyeksi
Pergerakan
Hinterland)
ESTIMASI BIAYA
PEMBEBASAN
(Perkiraan Biaya Pembebasan
Lahan Sesuai Dengan
ESTIMASI LUASAN LAHAN
Klasifikasi Lahan)
(Klasifikasi Lahan)
Sumber : Hasil
Analisa 2014
Segmen 1
Segmen 2
Segmen 3
Segmen
4(a)
Segmen
4(b)
ESTIMASI BIAYA
(Kisaran Pembebasan Lahan)
Jenis Perkiraan
Harga
Lahan Bangunan
Lahan Usaha
Harga NJOP
500.000,-
750.000,00
1.000.000
Harga Pasar
1.800.000,-
2.289.000
3.500.000
Jenis
Lahan
Perkiraan Biaya
Pembebesan
Berdasarkan Harga
Pasar (Rp)
Lahan
Kosong
1.377,61
668.805.000,-
2.479.698.000,-
Lahan
Bangunan
4.910,23
3.682.672.500,-
11.283.708.000,-
Lahan
Usaha
2.018,71
2.018.710.000,-
KESIMPULAN
Terjadi penyempitan jalan pada ruas jalan eksisting, ini dapat dilihat dari hasil
pengukuran alat dimana pada PO P2 lebar ruang jalan sekitar 11 m mulai P3
P20 menyempit menjadi 9 meter.
Pada umumnya tata guna lahan di ruas jalan Ranggawulung Pasirkareumbi
adalah bangunan/ rumah, kemudian dari bangunan tersebut sebagian kecilnya
adalah yang peruntukannya untuk lahan usaha.
Jika melihat dari pola pergerakan baik bangkitan (trip generation) maupun
tarikan serta trip distribution di wilayah Kota Subang kemudian diproyeksikan
sesuai pertumbuhan di Kabupaten Subang maka untuk ruang jalan Ranggawulung
Pasirkareumbi eksisting seharusnya memang dilakukan pelebaran sebagai
langkah antisipasi pergerakan barang/ kendaraan/ orang yang semakin hari
semakin bertambah.
REKOMENDASI
1.
Karena di pekerjaan ini hasil masih berupa dokumen draft acuan, maka pada
saat kegiatan lanjutan berupa Perencanaan direkomendasikan untuk di
lakukan pengukuran ulang secara lebih spesifik baik dari sisi identifikasi
ruang, alinyemen vertikal dan horizontal, lebar ruang jalan hingga hal-hal
yang sifatnya final. Selain itu, harus juga melihat titik-titik kemacetan
dimana pada jalur ini benyak PKL yang berjualan sehingga menggangu arus
lalu lintas yang ada sehingga jika pelebaran ini terealisasikan akan berfungsi
secara maksimal.
2.
3.
Pada titik awal pertigaan taman leuit, direkomendasikan agar sebagian kecil
taman disesuaikan dengan jalur yang ada mengingat pertimbangan
alinyemen horizontal yang kaitannya dengan manuver kendaraan baik dari
arak Bandung ke Kota Subang maupun sebaliknya dengan pertimbangan
variasi manuver dari berbagai jenis kendaraan. Tetapi untuk finalisasi
semua keputusan dilakukan pada tahapan selanjutnya.
4.
REKOMENDASI
(Peta Jalan Rencana)
REKOMENDASI
PELEBARAN RUANG
JALAN
Lebar Ruang Jalan direkomendasikan sebesar 20
meter dengan tersedianya ruang pemisah jalur/
median. Kemudian ruang disini mengikuti
alinyemen eksisting sedemikian rupa sehingga
pelebaran ruang jalan diberlakukan di kedua sisi
jalan. Kemudian berkaitan dengan posisi titik
median jalan, diperhatikan mengenai posisi/ titik
yang memang diperuntukan untuk manuver
belok arah.
REKOMENDASI
(Peta Jalan Rencana)
SEGMEN
Hal yang
paling
1
mencolok dari
jalan rencana di
segmen 1 adalah
taman leuiy yang
sebagian terkena
pembebasan
terkait
dengan
ruang jalan.
Hal ini dilakukan
jika
mempertimbangk
an
mempertahankan
keutuha
luasan
taman,
maka
resiko
untuk
mundur
dalam
mempertimbangk
an
alinyemen
horizontal
akan
lebih besar.
REKOMENDASI
(Peta Jalan Rencana)
SEGMEN
Pada segmen
2 ini
2
tidak ada hal yang
mencolok,
pembebasan lahan
untuk
kebutuhan
ruang jalan berada
di kedua sisinya.
Pada segmen ini
tidak
direkomendasikan
adanya
ruang
median
untuk
melakukan
pergerakan
balik
arah
REKOMENDASI
(Peta Jalan Rencana)
SEGMEN
Pada segmen
3 ini
3
tidak ada hal yang
mencolok,
pembebasan lahan
untuk
kebutuhan
ruang jalan berada
di kedua sisinya.
Pada segmen ini
tidak
direkomendasikan
adanya
ruang
median
untuk
melakukan
pergerakan
balik
arah
REKOMENDASI
(Peta Jalan Rencana)
SEGMEN
Pada segmen
4(a)
4(a)
ini tidak ada hal
yang
mencolok,
pembebasan lahan
untuk
kebutuhan
ruang jalan berada
di kedua sisinya.
Hanya
pada
segmen
ini
terdapat jembatan
sedemikian
sehingga jembatan
ini harus dilakukan
pelebaran
agar
dapat
menyesuaikan
dengan ruang jalan
rencana.
Pada segmen bisa
dibuat
median
untuk
opsi
kendaraan
melakukan
REKOMENDASI
(Peta Jalan Rencana)
SEGMEN
Pada segmen
4(b) ini
4(b)
tidak ada hal yang
mencolok,
pembebasan
lahan
untuk
kebutuhan
ruang jalan berada di
kedua sisinya.
Hanya pada segmen
ini
untuk
median
direkomendasikan
pada posisi sejajar
dengan
papan
reklame
aga
pergerakan lalu lintas
tidak terganggu.
Pada segmen ini tidak
direkomendasikan
adanya ruang median
untuk
melakukan
pergerakan balik arah