6 th
Anggia Lestari
102010170
Anamnesis
1. Keluhan utama: batuk sejak 3 bulan yang
lalu
2. Riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Riwayat sosial-ekonomi
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Palapasi
Perkusi
auskultasi
Inspeksi
Pernapasan cepat & sukar, batuk
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan sputum
Pemeriksaan darah: analisis darah( normal,
hipoksemia, hiperkapnia), meningkat SGOT &
LDH, leukosit 15.000/mm (infeksi)
Pemeriksaan radiologi (hiperinflasi, radiolusen
yg bertambah, rongga intercostalis melebar,
diafragma menurun).
pemeriksaan tes kulit ( faktor alergi)
Elektrokardiografi, scanning paru, spirometri.
Asma Bronkial
Asma merupakan gangguan inflamasi
Anatomi paru
Gambaran makroskopik:
adanya mucus
penyumbat dalam
bronki dan inflasi paru
yang berlebihan tetapi
bukan emfisema yang
nyata dan kadangkadang trdapat daerah
bronkiekstasis
Jalan udara seringkali
tersumbat oleh mucus
yang terdiri dari sel
yang mengalami
deskuamasi.
eksudat supuratif
terdapat dalam lumen,
maka superinfeksi dan
bronchitis harus
diwaspadai.
Epidemiologi
Prevalensi 10-15 %, semakin meningkat di
masyarakat barat
Insiden mengi tertingi di anak-anak
Faktor penyebab:
Faktor predisposisi
Genetik
Faktor prespitasi
Alergen
Perubahan cuaca
Stress
Lingkungan kerja
Olahraga / aktivitas jasmani yg berat
sedang, berat)
Gejala kardiovaskuler ( tekanan nadi
lemah, hipotensi, akral dingin).
Manifestasi klinis
Patologi Asma
Patologi Asma
Pada suatu serangan asma, otot polos dari
Diagnosis banding
Bronkitis
Emfisema paru
Manifestari klinis
PP dan PF
Pd pemeriksaan
dgn menggunakan
stetoskop akan
terdengar bunyi
ronki.
Pada PF ditemukan
dada spt tong,
gerak nafas
terbatas,
hipersonor, pekak
asma.
Mencegah kekambuhan.
Mengupayakan fungsi paru senormal
mungkin serta mempertahankannya.
Mengupayakan aktivitas harian pada
tingkat normal termasuk melakukan
exercise.
Menghindari efek samping obat asma.
Mencegah obstruksi jalan napas yang
ireversibel.
Bronkodilator.
Agonis 2 (Terbutalin, salbutamol, dan
feneterol memiliki lama kerja 4-6 jam,
sedangkan 2 long-acting bekerja lebih dari 12
jam, seperti salmeterol, formoterol, bambuterol)
Metilxantin
Teofilin termasuk golongan ini. Efek
bronkodilatornya berkaitan dengan
konsentrasinya di dalam serum.
Antikolinergik.
Golongan ini menurunkan tonus vagus intrinsic
dari saluran napas.
Antiinflamasi
Antiinflamasi menghambat inflamasi jalan
napas dan mempunyai efek supresi dan
profilaksis.
Kortikosteroid.
Natrium kromolin (sodium cromoglycate)
merupakan antiinflamasi nonsteroid.
Penatalaksanaan
Derajat
Asma
Obat Pelega
Asma Persisten
Tidak perlu
Bronkodilator
aksi
singkat,
Intensitas pengobatan
tergantung berat eksaserbasi.
Inhalasi
kromolin
dipakai
atau
sebelum
agonis
Inhalasi agonis 2
aksi singkat bila perlu
dan tidak melebihi 3-4
kali sehari.
Bronkodilator
aksi
lama,
berupa
Komplikasi
Status asmatikus
Atelektasis
Hipoksemia
Pneumotoraks
Emfisema
Prognosis
Prognosis baik bila dilakukan penanganan
Pencegahan
Penyuluhan
pasien
penting
untuk
keberhasilan penatalaksanaan, khususnya
penjelasan mengenai pemicu, penggunaan
dan peran obat-obatan dan bagaimana
mendeteksi
dan
bereaksi
terhadap
perburukan.
Menghindari
pemicu lingkungan atau
alergen penting, terutama menghindari
asap rokok.
Kesimpulan
Anak laki-laki usia 6 tahun tersebut
menderita asma