Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PENGEMBANGAN FORMULA
1.1

Contoh Sediaan yang Beredar di Pasaran


1. Habitrol (Novartis): Nicotine 21 mg/patch, 14 mg/patch dan 7 mg/patch.
2. Nicoderm CQ (SKB)
3. Nicopatch (Fabre)

1.2

Pra Formulasi

3.2.1 Analisis pemilihan zat aktif


Nicotine
Pemerian: Cairan kental tidak berwarna atau kecoklatan, mudah menguap,
higroskopik
Kelarutan: larut dalam air, larut dalam etanol
Wadah & Penyimpanan: disimpan di bawah suhu 25C dengan udara nitogen,
lidungi dari cahaya dan kelembapan
(British Pharmacopoeia, 2009 ; Sweetman, 2009).
3.2.2 Analisis pemilihan eksipien
a.

Polivinil Alkohol (PVA)


Fungsi: basis polimer
Titik leleh: 228C untuk terhidrolisis secara keseluruhan; 180190C untuk
terhidrolisis sebagian.
Kelarutan: larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%), tidak larut dalam
pelarut organik.
Stabilitas: Alkohol polivinil stabil bila disimpan dalam wadah tertutup rapat
di tempat yang sejuk dan kering, PVA stabil saat terkena cahaya.
(Rowe, 2009).

b.

Polivinil Pirolidon (PVP)


Fungsi: basis polimer
Titik leleh: perlahan pada 150C

Kelarutan: mudah larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton,


methanol, dan air; praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan mineral
oil.
Wadah dan penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat di tempat yang sejuk
dan kering.
(Rowe, 2009).
c.

Propilenglikol
Fungsi: plasticizer
Titik didih: 188C
Kelarutan: larut dalam aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin, dan air;
larut 1/6 bagian dalam eter; tidak larut dalam mineral oil, tetapi larut
sebagian dalam minyak essensial.
Wadah dan penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.
(Rowe, 2009).

d.

Natrium Lauril Sulfat


Fungsi: peningkat penetrasi
Titik leleh: 204-207C
Kelarutan: mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam kloroform dan
eter.
Wadah dan penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat di tempat yang sejuk
dan kering.
(Rowe, 2009).

e.

Etanol
Pemerian: cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap, dan mudah
bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala
biru yang tidak berasap.
Fungsi: zat tambahan
Kelarutan: sangat mudah larut dalam air, kloroform dan eter.
Wadah dan penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, di tempat sejuk, jauh dari nyala api.

(Depkes RI, 1979).


f.

Aquadest
Pemerian: cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak memiliki rasa
Fungsi: pelarut
Wadah dan penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat
(Depkes RI, 1979).

1.3

Formulasi, Metode dan Pembuaatan Sediaan

3.3.1 Formulasi
Bentuk zat aktif yang digunakan sebagai sediaan patch adalah nicotine.
Nicotine dibuat dalam bentuk patch, karena pada pemberian oral nicotine
mengalami First Past Effect sehingga bioavaibilitasnya kecil, melalui rute
pemberian secara transdermal dapat meningkatkan bioavaibilitas nicotine. BM
nicotine 162, 23 (Sweetman, 2009), obat yang memiliki BM < 500 lebih mudah
menembus stratum corneum. Koefisien partisi nicotine (log P = 1.09) (Benfenati
et. al., 2003) berada pada rentang log P = 1-3., sehingga dapat diabsorpsi oleh
kulit yang memiliki membrane sel yang berifat bilayer. Formulasi berdasarkan
penelitian Hapsari (2011) untuk patch nicotine adalah :
Bahan
Nicotine
PVA
PVP
Propilenglikol
Natrium Lauril Sulfat
Etanol 95 %
Aquadest

Jumlah per patch


14 mg
140 mg
60 mg
60 mg
40 mg
982 mg
334 mg

3.3.2 Metode dan pembuatan sediaan


Akan dibuat patch nicotine dengan kekuatan sediaan 14 mg. Pembuatan
patch transdermal ini dilakukan dengan teknik pencetakan, dimana digunakan
sebuah cetakan yang dilapisi aluminium foil yang berfungsi sebagai lapisan luar
dari patch. Teknik pencetakan ini merupakan teknik yang paling sederhana,
menghasilkan patch yang rapat.

a. Perhitungan dan penimbangan:


Jumlah sediaan yang akan dibuat sebanyak 100 patch, maka bahan yang
dibutuhkan :
Bahan
Nicotine
PVA
PVP
Propilenglikol
Natrium Lauril Sulfat
Etanol 95 %
Aquadest

Jumlah per patch


14 mg
140 mg
60 mg
60 mg
40 mg
982 mg
334 mg

Jumlah 100 patch


1.4 kg
14 kg
6 kg
6 kg
4 kg
98.2 kg
33.4 kg

b. Prosedur pembuatan:
-

Campuran PVA dan PVP (campuran 1) ditambah sejumlah aquadest


kemudian dipanaskan sampai didapatkan campuran yang jernih dan

homogen menggunakan magnetic stirrer.


Nicotine ditambahkan ke dalam campuran 1, diaduk menggunakan magnetic

stirrer hingga homogen (campuran 2).


Ditambahkan propilenglikol dan natrium lauril sulfat ke dalam campuran 2.
Ditambahkan etanol 95 % : air (60 : 40) dan diaduk menggunakan magnetic

stirrer sampai terbentuk campuran yang homogen.


Campuran tersebut dituangkan ke dalam cetakan yang sudah dilapisi dengan

aluminium foil dan dibiarkan mengering selama 4 hari.


Patch yang telah kering dikeluarkan dari cetakan, dipotong menjadi 100

potongan patch.
Patch yang dihasilkan dilakukan evaluasi dalam interval waktu tertentu.
Setelah lulus evaluasi, sediaan patch dikemas dalam kemasan yang sesuai
dan diberi etiket

1.4

In Process Control (IPC) dan Pengawasan Mutu Obat Jadi

3.4.1 In Process Control (IPC)


a. Homogenitas Campuran
Tujuan: memastikan bahwa zat aktif terdistribusi merata dalam campuran.
Prinsip: menetapkan kadar zat aktif dengan cara sampling pada beberapa titik
minimal 3 titik (atas, tengah, dan bawah) dari wadah pencampuran

Penafsiran Hasil: campuran dinyatakan homogen jika kadar zat aktif pada
beberapa titik sama.
b. Organoleptis
Tujuan: menjamin bentuk, warna, dan bau produk ruahan baik
Prinsip: mengamati bentuk, warna, dan bau patch produk ruahan
3.4.2 Pengawasan Mutu Obat Jadi
a. Uji Keseragaman Berat Patch
Tujuan: Menjamin keseragaman kandungan zat aktif
Prinsip: Diambil beberapa patch secara acak lalu ditimbang satu per satu dan
dihitung bobot rata-ratanya.
Penafsiran Hasil: Berat masing-masing patch tidak boleh menyimpang
terlalu jauh dari berat rata-rata yang tertera pada etiket dengan simpangan
baku relatif 6%.
b. Uji Keseragaman Tebal Patch
Tujuan: Menjamin penampilan patch yang baik.
Prinsip: beberapa patch diukur ketebalannya dengan menggunakan
mikrometer pada 5 daerah yang berbeda pada tiap patch dan dan dihitung
bobot rata-ratanya.
Penafsiran Hasil: tebal masing-masing patch tidak boleh menyimpang
dengan simpangan baku relatif 6%.
c. Keseragaman Kandungan Patch
Tujuan : Menjamin keseragaman kandungan zat aktif.
Prinsip : Menetapkan kadar beberapa patch satu per satu sesuai penetapan
kadar.
Penafsiran Hasil: kandungan masing-masing patch tidak boleh menyimpang
dengan simpangan baku relatif 6%.
d. Moisture loss
Tujuan: Menjamin patch tidak kehilangan kelembapan
Prinsip: Menetapkan persentase berat pacth setelah disimpan didalam
desikator yang mengandung kalsium klorida anhidrat selama 3 hari.
e. Moisture absorption
Tujuan: Menjamin patch tidak menyerap uap air disekitarnya sehingga tidak
mempengaruhi kadar zat aktif.
Prinsip: Menetapkan berat 6 patch yang disimpan dalam desikator yang
berisi 100 mL larutan jenuh alumunium klorida setelah 3hari penyimpanan.
f. Tensile strength

Tujuan: Menjamin ketahanan patch terhadap tarikan


Prinsip: tarikan maksimum yang dapat dicapai sampai patch dapat tetap
bertahan sebelum putus
g. Uji permeasi kulit menggunakan hewan
Tujuan: Mengetahui laju permeasi nicotine
Prinsip: Menguji permeasi nicotine dari patch menggunakan suatu sel difusi
dengan cara mengukur konsentrasi nicotine dalam cairan penerima pada
selang waktu tertentu.
h. Uji difusi obat dari patch in vitro
Tujuan: Mengetahui laju difusi nicotine
Prinsip: Menguji difusi nicotine dari patch menggunakan membrane kulit
ular dengan cara mengukur konsentrasi bahan aktif dalam cairan penerima
pada selang waktu tertentu.
i. Uji iritasi kulit
Tujuan: Menjamin patch tidak akan merusak kulit
Prinsip: Mengamati perubahan yang terjadi pada kulit yang ditempel patch
selama kurang lebih 7 hari.
Penafsiran Hasil: Tidak ada kulit yang mengalami eritema atau edema.
1.5
3.5.1

Pengemasan dan Penyimpanan Sediaan Akhir


Pengemasan
Sediaan akhir dikemas menggunakan PVC (Polyvinyl chloride) yang

merupakan merupakan bahan kemas yang tahan terhadap udara dan bersifat
menghalangi uap air (Leonard, 1996).
Desain kemasan sekunder :

3.5.2

Penyimpanan Sediaan Akhir


Untuk menjaga stabilitas, sediaan patch nicotine sebaiknya disimpan

dibawah suhu 25C, terlidung dari cahaya dan kelembapan

Anda mungkin juga menyukai