Anda di halaman 1dari 18

DIAGNOSIS DAN TERAPI

PEMBEDAHAN TUMOR WILMS


Willy Hardy Marpaung
Pembimbing
Dr. dr. Rochadi, Sp.B, Sp.BA

Pendahuluan
Tumor Wilms tumor anak terbanyak pada

ginjal
Ditemukan oleh Dr. Carl Max Wilhelm (1899)
Insidens : 7,6 dalam 1 juta anak kurang dari 15
tahun, atau 1 dalam 10.000 anak
Berhubungan dengan sindroma seperti Beckwith
Wiedemann Syndrome
Terjadi
gangguan
genetik
delesi
pada
kromosom11 yaitu gen WT1 dan WT2
Kejadian familial 1-2%

Patologi

Klasifikasi
Terdapat 2 klasifikasi dan metoda penanganan
dari tumor Wilms:
National Wilms Tumor Study Group (NWTSG)
Amerika Serikat
Societe Internationale dOncologie Pediatrique
(SIOP) Eropa
NWTSG : pembedahan sebagai terapi awal,
diikuti kemoterapi dan radioterapi
SIOP
: kemoterapi neoadjuvan sebelum
pembedahan

Klasifikasi

PATOLOGI
Keuntungan dari kemoterapi prapembedahan:
Dosis kemoterapi pasca pembedahan berkurang
karena staging tumor telah turun
Risiko tumor ruptur intra operasi berkurang
Kerugian kemoterapi prapembedahan:
Efek toksik dan efek kemoterapi yang belum pasti
karena belum pastinya jenis histopatologi (1,55%)
Terjadinya jaringan fibrotik pada tumor sehingga
menyulitkan pemisahan jaringan tumor saat
operasi

Patologi
1 % penderita tumor unilateral menjadi bilateral

(58 dalam 4669 anak pada penelitian NWTSG)


Tumor bilateral memerlukan penanganan khusus
: selalu diawali kemoterapi prapembedahan,
disarankan untuk melakukan nefrektomi parsial
Tingkat survival selama 4 tahun pada tumor
Wilms bilateral : 81,7%.

Patologi
Kemoterapi praoperasi terbukti menurunkan
volume tumor sebanyak 72 79%. (Oystein
Olsen, 2009)

Diagnosis
Gejala : massa pada abdomen tanpa keluhan,

sering ditemukan pada pemeriksaan rutin,


hematuria , anoreksia, demam, gangguan
koagulopati (Sangram Singh. 2003)
Pemeriksaan fisik : massa intra abdomen,
ballotement (+), massa keras, tidak nyeri tekan,
ukuran bervariasi
Pemeriksaan penunjang : USG abdomen, CTScan abdomen, rontgen thorax, urinalisa

Diagnosis
USG abdomen

gambaran massa heterogen pada ginjal,


gambaran campuran hipo dan anechoic (akibat
adanya darah, kista, dan jaringan nekrotik),
jarang dijumpai kalsifikasi.

Diagnosis
CT Scan abdomen

Dijumpai gambaran tumor heterogen, dapat


berupa jaringan kistik, yang berasal dari jaringan
ginjal, tanpa kalsifikasi, dan dapat mendesak
jaringan sekitar.

Terapi
Pembedahan

Kemoterapi
Radioterapi

Terapi Pembedahan
NWTSG reseksi pembedahan terapi awal

Diperlukan pemeriksaan fungsi ginjal (lab dan

IVP) untuk memastikan kondisi ginjal kontralateral


baik
Insisi transperitoneal, tidak boleh insisi flank!
Identifikasi kondisi intraabdomen, nilai hepar,
limfonodi, ginjal kontralateral, tanda-tanda
metastasis ke organ lain
Dilakukan nefrektomi dengan membuka fascia
gerota disertai kontrol vaskuler (arteri dan vena
renalis) sampai ureter pada buli
Lemak dan hilus renalis diangkat

Terapi pembedahan
Komplikasi operasi :

Komplikasi Pembedahan
Faktor-faktor risiko terjadinya komplikasi:

tumor derajat III ke atas, perlengketan tumor ke


organ, dan pembedahan yang dilakukan oleh
ahli bedah umum
Komplikasi obstruksi usus rata-rata terjadi pada 4
minggu 12 bulan pascaoperasi
Bila reseksi komplit tidak bisa dilakukan biopsi
tumor dan limfonodi

Prognosis
Metastasis

:
paru-paru
(58%),
organ
intraabdomen (29%), tulang, otak, mediastinum
Faktor risiko terjadinya rekurensi : tumor derajat
III ke atas, gambaran histologi unfovorable, ruptur
durante operasi.
Tingkat survival secara umum 85%
90% penderita tumor unilateral memiliki fungsi
ginjal yang baik

Prognosis
Pascaoperasi perlu pemeriksaan imaging secara

teratur :

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai