Anda di halaman 1dari 11

Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Berat Badan Lahir

pada Anak

Verimai Dona Sandora


102011260/D6
dona.sandora@yahoo.com
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Kirda Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6
Kebon Jeruk Jakarta Barat

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan empat faktor yang dicurigai mempunyai pengaruh
terhadap kejadian bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Data dikumpulkan dari
140 orang ibu yang mempunyai anak, dengan 30 orang ibu melahirkan bayi BBLR, dan 110 ibu
melahirkan bayi dengan berat badan normal. Diantara sampel ada grup dimana ibu terbagi dari
usia lima belas tahun hingga empat puluh lima tahun. Ada grup yang terbagi atas ibu merokok
dan tidak merokok. Ada pula grup yang membagi ibu atas tingkat pendidikan yang dijalani ibu
tersebut sampai sebelum hamil, dan terakhir adalah grup dimana ibu tersebut mengalami
hipertensi selama kehamilan namun tidak dimasukkan aspek proteinuria. Ditemukan bahwa ibu
perokok mempunyai resiko melahirkan bayi BBLR dua kali lebih tinggi dibanding ibu yang
tidak merokok. Ibu dengan tingkat pendidikan yang rendah mempunyai resiko 30% lebih tinggi
melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup.
Ibu dengan umur tua dan terlalu muda juga mempunyai resiko 13% lebih tinggi dibanding ibu
yang memang berusia yang tepat untuk mengandung. Tidak terbukti adanya resiko dari ibu yang
hamil dengan hipertensi meningkatkan resiko bayi BBLR, walaupun beberapa kasus
menunjukkan ibu yang mengalami hipertensi selama kehamilan melahirka bayi BBLR.
Peningkatan pengetahuan ibu tentang bahaya merokok, tingkat pengetahuan ibu yang cukup

1 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Berat Badan Lahir pada Anak

mengenai kehamilan, dan umur yang sesuai untuk hamil sangat diperlukan untuk mengurangi
angka insiden BBLR.
Kata kunci : : BBLR, Umur Ibu, Hipertensi, Rokok, Pendidikan Ibu.
Abstract
The purpose of this study is to prove the four suspected factors that affect low birth weight
incidences. The data was collected from 140 mothers consisting of 30 mother with low birth
weight (LBW) and 110 mother with normal birth weight (NBW). Among the sample there are
groups of mother age from fifteen to fourty five. The mothers from various academic level are
also included, which are divided into three different groups. Another grouping is divided between
smoker and non-smoker mother during their pregnancy. And last grouping is divided by case of
hypertension during their pregnancy, without seeing the aspect of proteinuria. It is found that
mother with smoking habit during their pregnancy have risk of delivering a low birth weight
baby two times higher than non-smoker mother. And mothers with low education have risk of
delivering LBW babies 30% higher than mother with adequate education level. Mothers with
very young age and old age during their pregnancy are prone to deliver LBW babies 13%
higher than mothers at appropriate age to pregnant. And mothers with hypertension is not
approved to have an effect on LBW baby, although there are some cases which the mother
deliver LBW baby, while she had hypertension during her pregnancy. Improving the mothers
knowledge with better education level, health promotion to stop smoking, health promotion of
not having babies with age greater than 30, and control of hypertension during pregnancy needs
to be done, to reduce the incident of LBW babies.
Key Words : Low Birth Weight, Maternal Age, Hypertension, Smoking, Education Status.
Pendahuluan
Menurut Manuaba (2002) sejak tahun 1961 WHO mengganti istilah premature dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) karena disadari tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari
2500 gram pada waktu lahir bukan bayi premature, selanjutnya menurut Pantiawati (2009),
BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram sedangkan menurut
Proverawati (2010) BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram
2 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Berat Badan Lahir pada Anak

tanpa memandang masa kehamilan, sejalan dengan pendapat Prawiroharjo (2011) BBLR adalah
bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 (sampai dengan 2499 gram).
Faktor penyakit ibu yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya toksemia
gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis. Penyakit lainnya adalah nefritis
akut, diabetes melitus, infeksi atau tindakan operatif yang dapat menyebabkan faktor etiologi
prematuritas, anemia berat, gizi jelek, penyakit jantung, hepatitis, ginjal, dan sebagainya. Faktor
usia angka kejadian BBLR tertinggi adalah pada usia dibawah 20 tahun dan pada multigrafida
yang jarang antara kelahirannya terlalu dekat. Kejadian terendahnya ialah pada usia Ibu antara
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun pada persalinan pertama. Keadaan sosio ekonomi
keadaan ini sangat berperan terhadap timbulnya BBLR. Kejadian tertinggi terdapat pada
golongan sosio ekonomi yang rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik
dan pengawasan antenatal yang kurang. Faktor lainnya ialah kemiskinan, pendek, perokok,
peminum / pemabuk ( alkohol dan kokain ) dan pemakai narkotik atau obat terlarang.
Berat Badan lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram.
Menurut WHO (2003), BBLR dibagi menjadi tiga group yaitu prematuritas, intra uterine growth
restriction (IUGR) dan karena keduanya. BBLR sering digunakan sebagai indikator dari IUGR di
negara berkembang karena tidak tersedianya penilaian usia kehamilan yang valid. BBLR ini
berbeda dengan prematur karena BBLR diukur dari berat atau massa, sedangkan prematur diukur
dari umur bayi dalam kandungan. BBLR belum tentu prematur,, sementara prematur juga belum
tentu BBLR kalau berat lahirnya diatas 2500 gram. Namun di banyak kasus kedua kondisi ini
muncul bersamaan karena penyebabnya saling berhubungan. Berdasarkan ACC/SCN (2000)
prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Kebanyakan bayi
prematur memiliki berat kurang dari 2500 gram. Sedangkan pengertian IUGR atau pertumbuhan
janin terhambat, merupakan bagian dari BBLR yang sangat penting bagi negara-negara
berkembang. IUGR atau pertumbuhan janin terhambat, merupakan suatu kondisi dimana
pertumbuhan janin telah dibatasi. Lingkungan gizi yang tidak memadai dalam rahim dapat
menjadi salah satu penyebab terbatasnya pertumbuhan janin. IUGR biasanya dinilai secara klinis
ketika janin lahir dengan mengkaitkan ukuran bayi yang baru lahir ke durasi kehamilan
menggunakan persentil 10th dari acuan populasi. Ukuran kecil untuk usia kehamilan atau
ketidakmampuan janin untuk mencapai potensi pertumbuhannya menunjukkan IUGR. Bayi
dengan IUGR didiagnosis mungkin BBLR usia kehamilan aterm (> 37 minggu kehamilan dan
3 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Berat Badan Lahir pada Anak

<2500 gr); prematur (<37 minggu kehamilan dan berat kurang dari persentil 10th) , atau IUGR
pada usia kehamila >37 minggu dan berat kurang dari persentil 10th dengan berat lahir >2500 gr.
Berat badan lahir merupakan indikator penting kesehatan bayi, faktor determinan kelangsungan
hidup dan faktor untuk pertumbuhan fisik dan mental bayi di masa yang akan dating. Menurut
UNICEF and WHO (2004), penurunan kejadian BBLR merupakan salah satu kontribusi penting
dalam Millennium Development Goal (MDGs) untuk menurunkan kematian anak. Pencapaian
tujuan dari MDGs dicapai dengan memastikan kesehatan anak pada awal kehidupannya dan
BBLR merupakan salah satu indikator untuk menilai kemajuan dari tujuan MDGs ini. Namun,
berat badan lahir masih merupakan masalah kesehatan di negara-negara berkembang, dengan
perkiraan masih terdapat lebih dari 95% BBLR terjadi di negara berkembang. Menurut data
WHO, berdasarkan total kelahiran di dunia, terdapat 15,5% kelahiran dengan BBLR. Kelahiran
dengan BBLR dua kali lebih banyak di negara berkembang dibandingkan dengan negara maju,
dengan sebanyak 72% terjadi di Asia. Sementara di Asia Selatan diperkirakan setiap tahunnya
terjadi BBLR pada 15-30 juta bayi (lebih dari 20 %).
Penyebab dan dampak BBLR sangat kompleks. Nutrisi yang jelek dimulai dari pertumbuhan
janin dalam rahim akan mempengaruhi seluruh siklus kehidupan. Hal ini memperkuat risiko
terhadap kesehatan individu dan meningkatkan kemungkinan kerusakan untuk generasi masa
depan. Gizi buruk, yang terlihat dengan rendahnya tinggi badan ibu (stunting), dan berat badan
di bawah normal sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil merupakan salah satu
dari prediktor terkuat persalinan dengan BBLR. Secara ilmiah intervensi nutrisi seperti suplemen
makanan selama kehamilan pada remaja, wanita usia subur dan selama hamil terbukti efektif
dalam mencegah BBLR (ACC/SCN, 2000). Menurut WHO (2006), perkembangan janin yang
tidak optimal dapat disebabkan oleh beberapa faktor potensial yang terbagi dalam beberapa
kategori yaitu faktor genetik meliputi ras/etnik, haemoglobinopathies, gangguan kelainan genetik
lainnya dan thrifty genes hypothesis. Karakteristik ibu terdiri dari tinggi badan, umur, paritas,
jarak, ukuran uterus dan partner baru. Paritas ibu ~ 5 akan meningkatkan risiko untuk terjadinya
BBLR dan IUGR sebesar 5,88 kali dan 4,88 kali. Jarak kelahiran yang terlalu dekat kurang dari
18 bulan dan lebih dari 59 bulan mempunyai hubungan yang signifikan dalam meningkatkan
risiko yang merugikan terhadap luaran. Sementara faktor nutrisi yang berpengaruh, terdiri dari
keseimbangan energi, komposisi tubuh, kenaikan berat badan, anemia, antioksidan, pola dan
pemberian asam amino, diet lipids, dan hypertropi plasenta.
4 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Berat Badan Lahir pada Anak

Menurut Rao et al. (2007), rendahnya asupan kalori pada trimester III dan berat badan ibu sangat
erat kaitannya dengan berat bayi lahir. Kenaikan berat badan ibu selama hamil pada status gizi
normal dan kurang akan meningkatkan risiko berat bayi lahir ~ 4000 gram apabila kenaikan
berat badan berada di atas yang direkomendasikan. Terbalik apabila kenaikan berat badan berada
di bawah yang direkomendasikan maka akan meningkatkan risiko untuk berat bayi lahir di
bawah 3000 gram.
Bahan dan Cara Kerja
Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi berat bayi lahir. Populasi yang diperlukan adalah semua ibu yang baru
melahirkan baik dengan berat bayi lahir rendah maupun normal. Penelitian kali ini melakukan
pengambilan sampel secara simple random sampling, yaitu ibu yang melahirkan di Rumah Sakit
Bersalin (RSB) Kecamatan Cakung baik dengan berat bayi lahir rendah maupun normal dengan
kriteria inklusi dan eksklusi dalam satu kali pengumpulan data. Kriteria inklusi yaitu semua ibu
yang melahirkan anak cukup bulan, bayi lahir hidup, ada tidaknya riwayat merokok, ada
tidaknya riwayat hipertensi, dan tingkat pendidikan yang ditempuh serta pengumpulan data
dilakukan pada tanggal 1 April 2014 yang setuju untuk ikut dalam penelitian. Sedangkan, kriteria
eksklusi yaitu kehamilan kembar, bayi prematur, dan faktor lain yang mempengaruhi berat bayi
lahir selain hipertensi, rokok, dan pendidikan serta ibu yang tidak bersedia ikut serta dalam
penelitian.
Data yang perlu dicatat adalah meliputi umur ibu, riwayat merokok, riwayat hipertensi, riwayat
pendidikan, serta berat bayi lahir. Umur ibu selain dijadikan data numerik, juga diubah menjadi
data kategorik tipe nominal, yaitu <25 tahun dan >=25 tahun. Berat bayi lahir juga selain
digunakan dalam bentuk numerik, juga diubah menjadi data kategorik tipe nominal, yaitu <2500
gram dan >=2500 gram. Kriteria rokok dan hipertensi masing-masing dibuat menjadi data
kategorik nominal, yaitu ya dan tidak. Sedangkan untuk data pendidikan dibuat menjadi data
kategorik ordinal, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
umur ibu, rokok, hipertensi, dan juga pendidikan ibu. Sedangkan, variabel terikatnya adalah
berat badan lahir bayi. Hipotesis yang digunakan adalah tidak ada hubungan antara berat badan
5 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Berat Badan Lahir pada Anak

lahir dengan umur ibu, rokok, hipertensi, dan juga tingkat pendidikan (Ho). Penganalisaan data
menggunakan program SPSS versi 16, dan penolakan atau penerimaan hipotesis dengan melihat
signifikansinya. Hubungan berat badan lahir yang di kategorikan dihubungkan dengan umur ibu,
rokok, hipertensi, dan pendidikan dilakukan analisis dengan menggunakan Chi Square atau
Fisher tergantung kriteria metode yang terpenuhi atau tidak.
Hasil Penelitian
Tabel 1. Statistik dasar tabel umur dan BBL.
Statistics
UMUR
N

Valid
Missing

BBL

140

140

Mean

23.3571 3.1215E3

Median

22.5000 3.0900E3

Mode
Std. Deviation

22.00

2.50E3a

5.55039

6.51517E
2

a. Multiple modes exist. The smallest


value is shown
Tabel 2. Jumlah dari sampel perokok.
ROKOK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid TIDA
K
YA
Total

87

62.1

62.1

62.1

53

37.9

37.9

100.0

140

100.0

100.0

6 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Berat Badan Lahir pada Anak

Tabel 3. Jumlah sampel yang menderita hipertensi.


HIPERTENSI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid TIDA
K
YA
Total

131

93.6

93.6

93.6

6.4

6.4

100.0

140

100.0

100.0

Tabel 4. Jumlah pendidikan dari sampel pendidikan.


PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid SEDANG
RENDA
H
Total

82

58.6

58.6

58.6

58

41.4

41.4

100.0

140

100.0

100.0

Tabel 5. Tabel frekuensi dari BBLR.


BBL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid >=2500

110

78.6

78.6

78.6

<2500

30

21.4

21.4

100.0

Total

140

100.0

100.0

7 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Berat Badan Lahir pada Anak

Pembahasan
Tabel 6. Hasil analisis bivariat uji Chi antara umur ibu dengan berat badan lahir
Variabel
Umur Ibu : <25 Tahun
>= 25 Tahun
Total

Berat Lahir Bayi


<2500 gram
>= 2500 gram
24
66
(19.3)
(70.7)
6
44
(10.7)
(39.3)
30
110
(30.0)
(110.0)

Total
90
(90.0)
50
(50.0)

OR = p = 0.07

140
(140.0)

Tabel 6 menjelaskan hubungan antara umur ibu dan berat lahir bayi yang dianalisa dengan
menggunakan Chi Square dengan alfa 5% dan didapatkan signifikansi p=0.070, maka hipotesis
0 kita diterima, sehingga tidak ada hubungan antara umur ibu dan berat lahir bayi.

Tabel 7. Hasil analisis bivariat uji Chi antara rokok dengan berat badan lahir
Variabel
Tidak Merokok
Merokok
Total

Berat Lahir Bayi


<2500 gram
>= 2500 gram
13
74
(18.6)
(68.4)
17
36
(11.4)
(41.6)
30
110
(30.0)
(110.0)

Total
87
(87.0)
53
(54.0)

OR = 2.68
p = 0.03
140
(140.0)

Tabel 7 menjelaskan hubungan antara rokok dan berat lahir bayi yang juga dianalisa dengan Chi
Square dengan alfa 5% dan didapatkan signifikansi OR=2.68; p=0.03, maka hipotesis 0 kita
ditolak, sehingga ada hubungan antara ibu yang merokok dan berat lahir bayinya.

8 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Berat Badan Lahir pada Anak

Tabel 8. Hasil analisis bivariat uji Fisher antara hipertensi dengan berat badan lahir
Variabel
Tidak Hipertensi
Hipertensi
Total

Berat Lahir Bayi


<2500 gram
>= 2500 gram
26
105
(28.1)
(102.9)
4
5
(1.9)
(7.1)
30
110
(30.0)
(110.0)

Total
131
(131.0)
9
(9.0)

OR = p = 0.09
140
(140.0)

Tabel 8 menjelaskan hubungan antara hipertensi dan berat lahir bayi yang juga dianalisa dengan
Fishers Exact Test dengan alfa 5% dan didapatkan signifikansi p=0.099, maka hipotesis 0 kita
diterima, sehingga tidak ada hubungan antara ibu yang hipertensi dan berat lahir bayinya.

Tabel 9. Hasil analisis bivariat uji Chi antara pendidikan dengan berat badan lahir
Variabel
Sedang
Rendah
Total

Berat Lahir Bayi


<2500 gram
>= 2500 gram
23
59
(17.6)
(64.4)
7
51
(12.4)
(45.6)
30
110
(30.0)
(110.0)

Total
82
(82.0)
58
(58.0)

OR = 0.35
p = 0.039
140
(140.0)

Tabel 9 menjelaskan hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan berat lahir bayi yang juga
dianalisa dengan Chi Square dengan alfa 5% dan didapatkan signifikansi OR=0.35; p=0.039,
maka hipotesis 0 kita ditolak, sehingga ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan berat
lahir bayinya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur dengan berat badan lahir rendah,
dengan jumlah bayi lahir dengan berat badan rendah lebih sering pada ibu diatas 30 tahun dan
dibawah 20 tahun. Hal ini dikarenakan ibu dengan usia kurang dari 18 tahun, cenderung untuk
memiliki masalah fisik dan emosional yang berkontribusi pada naiknya insiden berat badan bayi
lahir rendah. Pada ibu dengan usia diatas 35 tahun, rentan untuk mengalami komplikasi prenatal
dan kurangnya asupan nutrisi akan berkontribusi pada insidensi berat badan bayi lahir rendah.
9 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Berat Badan Lahir pada Anak

Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa ibu dengan usia terlalu tua atau terlalu
muda mempunyai resiko 13% lebih tinggi untuk melahirkan bayi BBLR. Kemudian didapatkan
juga bahwa faktor rokok memiliki hubungan dengan berat badan bayi lahir rendah. Pada
penelitian ini didapatkan bahwa ibu yang merokok selama masa kehamilan atau terpapar rokok
mempunyai resiko 2 kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi BBLR dibanding ibu yang tidak
merokok selama kehamilan. Dari penelitian terdahulu didapatkan bahwa ibu dengan riwayat
merokok selama masa kehamilan memiliki bayi yang lebih kecil dibanding ibu hamil yang tidak
merokok sebesar 10%, nikotin dari asap rokok merupakan racun neurotoksin.1 Pendidikan ibu
juga memiliki hubungan dengan insidensi berat badan lahir rendah, hal ini dikarenakan dengan
meningkatkan pendidikan ibu, maka semakin disadari bahwa masa kehamilan adalah masa yang
rentan, sehingga perlu asupan gizi yang cukup, namun sebaliknya terjadi, dengan pendidikan ibu
yang rendah, maka menurunkan angka asupan nutrisi yang harusny dipenuhi setiap hari. Pada
penelitian ini didapatkan bahwa ibu dari tingkat pendidikan yang rendah memiliki resiko 30%
melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang memiliki pendidikan tinggi. Dari hasil
penelitian yang terdahulu, didapatkan bahwa defisiensi energi pada ibu hamil, yang mungkin
disebabkan oleh intake lemak yang rendah, merupakan salah satu penyebab utama dari etiology
BBLR.1,2
Hasil dari studi ini adalah faktor maternal memiliki hubungan secara signifikan terhadap bayi
dengan BBLR, termasuk pada usia ibu dan kebiasaan ibu, tingkat pendidikan. Wanita dengan
riwayat melahirkan bayi dengan BBLR, akan cenderung mempunyai riwayat kehamilan yang
lebih sedikit, riwayat melahirkan bayi sebelumnya juga dengan BBLR, dan riwayat penambahan
berat badan lahir yang rendah. Nutrisi yang tidak adekuat saat kehamilan dapat pula
menyebabkan BBLR, sedangkan jika kelebihan gizi, maka dapat berakibat pada obesitas
abdominal dan resistensi insulin pada anak, di masa dewasa.3
Salah satu faktor kesehatan yang mayor dan mempengaruhi kehamilan adalah adanya proteinuria
dengan kombinasi dengan hipertensi. Kondisi ini merupakan salah satu kondisi mayor yang
menyebabkan penyakit pada ibu dan bayi yang akan lahir. Prognosis dari hipertensi yang
berjalan sendiri adalah baik, namun apabila hipertensi tersebut dibarengi dengan proteinuria,
maka akan menyebabkan pre-eclampsia. Pre-eclampsia dihubungkan dengan stillbirth , yakni

10 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Berat Badan Lahir pada Anak

sebuah resiko dimana kehamilan yang lama menjadi salah satu bagiannya. Studi terdahulu
mengatakan bahwa riwayat abortus dapat diasosiasikan dengan kejadian BBLR.4,5
Kesimpulan dan Saran
Dari hasil pembahasan ini kita dapat mengetahui bahwa banyak sebab yang dapat mempengaruhi
kejadian pada BBLR, hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil penelitian di atas dengan di
temukan adanya hubungan antara beberapa factor di antaranya adalah hubungan dengan umur
ibu, rokok, dan tingkat pendidikan ibu tersebut Namun dari hasil penelitian di temukan bahwa
hipertensi pada saat kehamilan tidak memiliki hubungan dengan angka kejadian pada BBLR
tersebut. Karna adanya factor yang terkait antara BBLR dengan ibu yang suka merokok, kita
dapat memberikan pengertian serta seran untuk dapat menghindari sehingga mengurangi angka
kejadian BBLR tersebut, kita dapat memberikan pengertian bahwa merokok dapat merugikan
baik si janin dan ibu itu sendiri. Bukan hanya soal paru-paru si ibu yang akan terkontaminasi dan
menyebabkan penyakit. Namun dengan merokok dapat menggangu perkembangan janin yang
seaang dikandung oleh ibu tersebut, dan hal itu sangat riskan. Selain itu, resiko si ibu
smelahirkan normal juga akan meninggi. Sehingga di sarankan untuk tidak merokok untuk
kepentngan bersama.
Daftar Pustaka
1. Kramer MS. Determinants of low birth weight: methodology assessment and metaanalysis. Bull World Health Organ. 1987; 65: h.663737.
2. Lichtenstein AH, Kennedy E, Barrier P, Danford D, Ernst ND, Grundy SM, Leveille GA,
Van Horn L, Williams CL, Booth SL. Dietary fat consumption and health. Nutr Rev,
1998; 56: S3-S19; discussion S19-S28.
3. Song WW, Zhang SM, Liu HB. Impact of abnormal nutrition during pregnancy on the
offspring hormone resistance. J Endocrinol Invest, 2008; 31: h.685688.
4. Bozhinova S, Poroshanova V, Sampat D. Delivery and perinatal aspects of pregnant
Women with preeclampsia-eclampsia. Akush Ginekol (Sofiia), 2004; 43: 39
5. Pasupathy D, Smith GC. The analysis of factors predicting antepartum stillbirth. Minerva

Ginecol, 2005; 57: 397410.

11 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Berat Badan Lahir pada Anak

Anda mungkin juga menyukai