Nonproliferative diabetic
retinopathy (NPDR)
NPDR
adalah
ditandai
oleh
intraretinal,
exudate),
suatu
mikroangiopati
mikroaneurisma,
eksudat
(hard
Intraretinal
yang
perdarahan
exudate,
soft
Microvascular
vena
(venous
beading)
(American
2. NPDR ringan-sedang
Terdapat 1 tanda berupa dilatasi vena
derajat ringan, perdarahan, eksudat
keras, eksudat lemak atau IRMA
(Intraretinal Microvascular Abnormalities)
3. NPDR berat
Terdapat 1 tanda berupa
perdarahan dan mikroaneurisma
pada 4 kuadran retina, dilatasi vena
pada 2 kuadran atau IRMA pada 1
kuadran
2. Perdarahan intraretina
yaitu perdarahan kecil retina yang terjadi
akibat gangguan permeabilitas, atau
karena pecahnya kapiler (Ilyas, 2008).
3. Eksudat hard exudate dan soft exudate
1. Hard Exudate merupakan infiltrasi lipid ke
dalam retina yang disebabkan oleh eksudasi
plasma yang berlangsung lama.
2. Soft Exudate (Cotton wool exudate)
merupakan iskemia retina.
4. Intraretinal Microvascular
Abnormalities (IRMA) merupakan
pembuluh darah yang abnormal
yang disebabkan oleh peningkatan
permeabilitas kapiler (Vander,
2003).
proliferative diabetic
retinopathy (PDR)
PDR adalah suatu mikroangiopati
yang
ditandai
oleh
pembuluh-pembuluh
kehadiran
baru
pada
di
bagian
manapun
(New
Patofisiologi R.D
08/03/15
17
08/03/15
18
Komplikasi Lanjut DM
08/03/15
19
patofisiologi
Sorbitol
meningkat
Akumulasi
poliol
Pembengkak
an sel
osmotik
Kerusakan
sel
Autooksidasi
glukosa
Berpengaruh
thd sel
endotel
pembuluh
darah
Aktivitas PKC di
retina & sel
endotel
meningkat
Berpengaruh thd
permeabilitas
vaskular,
kontraktilitas,
sintesis
membran basalis
& proliferasi sel
vaskular
Peningkatan
glikosilasi
protein
Dihasilkan AGE
Mengaktifkan
enzim yg dpt
merusak sel
endotel retina
Mikroaneurisma
Ruptur mikroaneurisma,
IRMA
Perdarahan intraretinal
Neovaskularisasi pd daerah non
perfusi
Hiperglikemia
persisten
Hipertonik
intraseluler
Edem saraf
Aktivasi Protein
Kinase C (PKC)
Radikal Bebas
Sintesis AGEs
Fungsi Na-K-ATPase
ditekan
Membatasi
kemampuan saraf
Kadar Na
intraseluler
Mioinositol
terhambar masuk ke
sel saraf
Transduksi sinyal
pada saraf
terganggu
Pengurangan
NADPH sbg
kofaktor
Vasodilatasi ,
Aliran darh ke
saraf
Ditambah
monoisotol dlm
sel saraf
NEUROPATI
DIABETIK
diagnosis
Oftalmoskopi (skrining)
Funduskopi
Fundal fluorescein angiografi
klasifikasi
Retinopati diabetik nonproliperatif
Minimal : 1 atau lebih tanda berupa
dilatasi vena, mikroaneurisma,
perdarahan intra retina yang kecil
atau eksudat yg keras
Ringan sampai sedang: 1 atau lebih
tanda berupa dilatasi vena derajat
ringan, perdarahan, eksudat keras,
eksudat lunak
Makulopati diabetik
Memiliki 3 bentuk :
1.Makulopati iskemik
penyumbatan yang luas dari
kapiler di daerah sentral retina
2.Makulopati eksudatif kebocoran
didaerah setempat sehingga
terbentuk eksudat
3.Edema makula kebocoran difuse
Kontrol Metabolisme
Kontrol ketat hipertensi
Terapi Anemi
Menurunkanperlekataan platelet (aspirin
+ Dypiridamol)
Fotokoagulasi
Laser
PENATALAKSANA
AN
Cryo-therapy
Vitrektomi Posterior
Injeksi triamcinolon
intravitreal
Terapi
Komplikasi
Pencegahan
Kontrol glukosa darah
Ablasi kelenjar hipofisis
Diagnosa Banding
Mikroaneurisma dan perdarahan
akibat retinopati hipertensi,
oklusi vena retina
Perdarahan vitreus dan
neovaskularisasi akibat kelainan
vitreo retinoa yang lain
08/03/15
32
INDIKATOR PROGNOSIS
BURUK
KLASIFIKASI
A. Background Retinopati
Diabetika atau Non
Proliferatif Retinopati
Diabetika (NPDR)
TANDA KLINIS
Mikroaneurisma
Perdarahan
Hard Exudate
Edema Retina
B. Makulopati Diabetika
atau Diabetic macular
edema
Ada 5 stadium :
Fokal Makulopati
Difus Makulopati
Iskemia Makulopati
GAMBARAN
KLASIFIKASI
TANDA KLINIS
GAMBARAN
Mixed Makulopati
Gambaranya antara
iskemi dan difuse
CSME
C. Preproliferatif
Retinopati Diabetika
D. Proliferatif Retinopati
Diabetika (PDR)
neovaskularisasi, baik
new vessels at disc
maupun new vessel else
where, kelainan badan
kaca, perdarahan badan
kaca.
KLASIFIKASI
E. Penyakit mata
diabetik lanjut
TANDA KLINIS
Terbentuknya
jaringan
fibrovaskuler
Perdarahan badan
kaca
yg persisten
Glaukoma
neovaskuler
Ablasio retina
traksional
GAMBARAN