Anda di halaman 1dari 1

Gejala klinis :

- Nyeri abdomen
- Perasaan tidak enak pada seluruh tubuh, gelisah dan malaise
- Anoreksia, BB menurun, diare (jarang), jaundice.
- Demam
- Nausea
- Vomitus
- Hepatomegali (pphi, 2013. Abses hati, Jakarta. Artikel).
Pemeriksaan fisik :
Inspeksi : melihat apakah ada perubahan warna kulit (pucat,ikterus,kehitaman).
Apakah ada pembengkakan yang disebabkan pembesaran hepar.
palpasi : perabaan massa, dicari ukuran/ besarnya, bentuknya, lokasinya,
konsistensinya, tepinya, permukaannya, fiksasi/ mobilitasnya, nyeri
spontan/tekan, dan warna kulit di atasnya.
auskultasi : untuk mendengar suara peristalltik usus. (tidak terlalu berpengaruh)
perkusi : merasakan batas-batas organ padat, batas hepar apakah ada pembengkakan dan menentukan besar
pembengkakannya.
hasil lab : lekositosis, hipoalbumin, alkali fosfatase meningkat ,gamma GT
meningkat, hiperbilirubinemia.
komplikasi :
Apabila abses menembus diagfragma dan akan timbul efusi pleura, empyema abses
pulmonum atau pneumonia. Fistula bronkopleura, biliopleura dan biliobronkial juga
dapat timbul dari abses amuba.(Adams, E. B., 2006)
prognosis :
untuk menentukan prognosis ada beberapa hal yang mempengaruhi :
- Virulensi, semakin banyak amoeba maka semakin parah
- Status imunitas dan keadaan nutrisi pasien
- Usia pasien, lebih buruk pada usia tua
- letak dan luas abses, semakin besar semakin parah.

Anda mungkin juga menyukai