Anda di halaman 1dari 32

Blok 10

Urogenitalis

romanus tubo ola


10-2008-108

makroskopik

Ginjal
o Letak :
- retro peritoneal
- sebelah kiri / kanan columna vertebralis
ki. : iga 11/ L 2-3
ka.: iga 12/ L 3-4
o Jarak kutub atas kedua ginjal: 7 cm
o Jarak kutub bawah kedua ginjal: 11 cm
o Jarak kutub bawah ke crista iliaca: 3-5 cm

makro

Pembungkus Ginjal
1. Capsula fibrosa
o melekat pada ginjal,hanya menyelubungi ginjal (gl.
supra renalis tidak)
o mudah dikupas
2. Capsula adiposa
o mengandung banyak lemak
o membungkus ginjal dan gl.supra renalis
o depan : tipis
o belakang : tebal

Pembungkus ginjal...
3. Fascia renalis :
o letak : di luar capsula fibrosa
o terdiri 2 lembar :

- depan : f. prerenalis
- belakang : f. retro renalis
o di facies renalis, di proximal dia tertutup, namun di
distal dia terbuka
o oleh karena itu sering terjadi: ascending infection

Pembungkus ginjal...
Ginjal dipertahankan pada tempatnya oleh fascia
adiposa, pada keadaan tertentu capsula adiposa sangat
tipis, sehingga jaringan ikat yang menghubungkan
capsula fibrosa dan capsula renalis kendor, sehingga
ginjal turun disebut nephroptosis.
Nephrophtosis sering terjadi pada ibu yang sering
melahirkan ( grande multipara )
capsula adiposa
akan menipis atau melemah.

Bagian-bagian ginjal

Cortex renis
Cortex: dari bagian luar sampai basis pyramid
Cortex terdiri dari glomerolus dan pembuluh darah
Di glomerulus darah disaring, dan disalurkan ke
medulla, lalu saluran- saluran tersebut akan bermuara
pada papilla renalis sehingga tampak garis- garis
pada medulla: processus medullaris ( FERHEINI )

Medulla
Mulai dari bangunan yang berbentuk pyramid;
Pyramid renis, dengan bangunannya yaitu papilla
renalis dan basis renalis.
Masuk ke dalam ductus papilaris, lalu bentuk
columna renalis, lalu masuk ke calix minor, kemudian
beberapa calix minor bergabung menjadi calix major,
dan beberapa calix major bergabung menjadi pelvis
renis, kemudian menjadi ureter.

Pendarahan Ginjal
A. renalis (Ao abdominalis setinggi vert. L I-II)
A. Interlobaris
A. arcuata
A.
interlobularis
Pembuluh Balik Ginjal
Dari V. interlobularis V. arcuataV.
V. renalis V. cava inferior

interlobaris

Ureter
Dua bagian :
- pars abdominalis
- pars pelvina
Panjang : 25 30 cm
Merupakan lanjutan pelvis renis, menuju distal & bermuara pada vesica
urinaria
Pria: ductus deferens di depan dan lateral ductus deferens, silang arah
medial, masuk ke VU.
Wanita: para metrium, masuk pelvis mayor, jalan lateral parametrium,
silang a.uterina di depannya, masuk VU.

ureter

Vesika Urinaria
o Fungsi : sebagai reservoir urine (200 - 400 cc)
o Dinding : lapisan otot yang kuat
o Bentuk :
- penuh : ~ telur ( ovoid )
- kosong : ~ limas
o Bagian-bagian :
- Apex
- Corpus
- Fundus
Orificum ureteris: lubang tempat masuk ureter
Orificium urethra interna: lubang ke arah distal
Trigonum VU dari Liutaudi

Vesika Urinaria

Vaskularisasi vesica urinaria

a) Aa. vesicales superior


Cabang dari A. umbilicalis bagian proximal
Memperdarahi fundus dan beranastomosis dengan A.
epigastrica inferior
b) Aa.vesicales inferior
Untuk bagian caudal dan lateral permukaan depan vesica
urinaria
Juga memperdarahi glandula prostata
c) A. vesiculodeferentialis
Cabang dari A. iliaca interna
Memperdarahi 1/3 permukaan posterior vesica urinaria
Juga memperdarahi glandula vesiculosa, ductus deferentialis
Pada wanita, memperdarahi ovarium dan vagina

Urethra
1) Pars intramularis: panjang, 0,5 1,5
2) Pars prostatica
Panjang: 3cm
Letak : Mulai dari collum v. urinaria sedikit ventral apex gl prostata.
Pertemuan saluran urin dan reproduksi.
3) Pars membranasea
Panjang : 1-2 cm ( bg plg smpit)
Dikelilingi m. sphincter urethrae
Sering rusak pada saat kateterisasi, tempat yang sempit dan lemah.
4) Pars spongiosa
dikelilingi corpus spongiosum/ cavernosum
Dari bulbus uretr ujung gland penis
Panjang : 15 cm
Berakhir sebagai orificium externum uretra
Pada glands penis, terdapat bagian yang melebar: Fossa naviculare urethrae.

Urethra
Urethra masculina
panjang 18 22 cm, fungsi: menyalurkan urin dari VU sampai dunia
luar dan tempat lewat sperma.
Urethra feminina
lebih pendek dari pada laki-laki, panjang 4 cm.
jaringan elastis, sehingga mudah memasukkan kateter.
lebih mudah terkena infeksi urethra

mikroskopis
Ginjal
1). Tub Kontortus Proksimal
di korteks
epitel kuboid rendah, inti bulat
bersifat asidofil sehingga berwarna merah
inti sel dgn jarak berjauhan, inti sedikit
lumen tdk jelas krn tdp brush border
2). Ansa Henle
di berkas medula & medula
Tub rektus proksimal/STD
serupa tub.kont.proks
Segmen tipis
mirip kapiler, ttp tidak tdp darah di lumennya
Tub rektus distal/STA
serupa tub.kont.distal

3). Tub. Kontortus Distalis


di korteks
epitel selapis kuboid rendah
bersifat basofil
inti sel dgn jarak berdekatan
lumen jelas, tidak tdp brush border
Lumen lebih lebar drpd T.K.P
Fungsi: reabsorpsi, sekresi/eskresi
4). Duktus Koligens
di berkas medula dan medula.
Diameter 40 um: ep kuboid/torak, mjd lebih torak pada
tubulus pengumpul distal (sampai diameter 200 um)
Sitoplasma pucat
Batas selnya jelas

Ureter
Ep transisional dgn sel2 membulat pada kantung yang
menyusut, sel-sel gepeng pada kantung yang melebar
Lamina propria, jar ikat dan pembuluh2
Otot polos: longitudinal (dalam), sirkular (tengah),
longitudinal (luar)
Pada epitel transisional, terdapat sel payung

Ureter

Vesika urinaria
1. T.mukosa
2. T. muskular
3. T. adventitia

ep.transisional
lamina propria
long-sirk-long
jar ikat fibroelastis

VU penuh
ep.trans lebih gepeng
VU kosong
sel payung tampak jelas
Kontraksi otot polos di VU, penting untuk mendorong urin
keluar

Urethra
Urethra Pria
Regions: prostate,
urogenital diaphragm, penis
P: ~20 cm
Mukosa
- Ep. Transitional sampai
berlapis gepeng
Muskularis
- Otot polos
Adventitia

Urethra Wanita
Tabung yang pendek dari V.
urinaria sampai orificium
external
P: ~3-4 cm

Fungsi Ginjal
1. Filtrasi Glomerulus
. Filtrasi, plasma darah yang bisa lewat, benda ukuran > 8 nm
. Tekanan filtrasi dipengaruhi oleh Gaya Straling;
a) Tekanan hidrostatik glomerulus
- tekanan darah sistemik
- aliran darah ginjal
- diameter arteriola aferen (konstriksi, dilatasi)
b) Tekanan hidrostatik kapsula Bowman
- tekanan hidrostataik kapsula Bowman naik, filtrasi turun
c) Tekanan onkotik (protein plasma)
- tekanan osmotik (menarik air) naik, filtrasi turun
Laju filtrasi glomerulus berkaitan dengan tekanan filtrasi. Laju filtrasi adalah
hitungan jumlah yang difiltrasi selama 1 menit. Perubahan GFR disebabkan
oleh perubahan tekanan kapiler glomerulus.

2. Reabsorpsi tubulus
- Semua bahan direabsorpsi, terutama di tubulus proximal.
- Air 99%, Na+ 99,5%, K+ 100%, glukosa dan asam amino 100%, urea 50%,
phenol (sampah)
- Tubulus proximal: obligat
tetap mereabsorpsi sebanyak 65%
- Tubulus distal: fakultatif
proses penting di sini adalah reabsorpsi natrium dan air yang
dikendalikan oleh aldosteron. Aldosteron meningkatkan reabsorpsi
natrium di tubulus distal. Clour dan air juga ikut direabsorpsi.

Sekresi di tubulus proximal

Sekresi tubulus: unsur-unsur tertentu saja di sekresi.


Sekresi H+, berkaitan dengan keasaman.
Jika H naik, maka tambah asam. Jika H naik, maka sekresi bertambah.
Jika H turun (tambah alkalis), maka sekresi berkurang.
Kalau H naik, berarti pH turun.
Kalium: mempengaruhi potensial membran istirahat. Kalo kalium kurang,
otot mudah kejang.
Ion organik

Transport glukosa

pada transport glukosa, transport aktif berlansung dengan bantuan molekul


pembawa (carier). Selain gula, molekul pembawa ini membawa juga
natrium dengan arah yang sama: simport.
Ambang Ginjal: menunjukkan kadar glukosa darah ketika pertama kali
glukosa ditemukan di dalam urin, yaitu 180%, dengan standar pemeriksaan
darah vena. Darah arteri setara 200%.
Selama kadar glukosa normal, urin tidak ada glukosa.
Reabsorpsi glukosa hanya terjadi di tubulus proximal. Bila terdapat
gangguan dalam reabsorpsi maka glukosa yang harusnya masuk ke darah,
akan masuk ke urin. Urin jadi banyak glukosa: Glukosuria. Glukosa akan
keluar bersama urin.
Tubular maximum: kemampuan tubulus maximum untuk bisa mengangkut
glukosa dalam proses reabsorpsi yaitu sebanyak 375 ml/menit.

Sistem Counter Current

Hanya terjadi di: Nephron Juxtamedullaris.


Syarat: ada 2 pembuluh sejajar berdekatan, dengan arah arus berlawanan.
Ansa henle pars desenden
- permeabel terhadap air
- Na tidak bisa keluar, osmolaritas makin tinggi: Hiperosmotik
Ansa henle pars ascenden
- impermeabel terhadap air, air tidak bisa keluar.
- Na dan Cl keluar, osmolaritas menurun: Hipoosmotik
Counter current yang berlangsung di ansa henle, terjadi pemekatan.
Osmolaritas filtrat yang mulai dengan hiperosmotik (sekitar 300 ml),
sampai di bagian bawah/lengkung ansa henle, kita mendapat osmolaritas
sebesar 1200 ml, terjadi peningkatan 4 kali lipat. Ini disebut: Counter
current multiplier.
Counter current exchanger: untuk menukar kelebihan kalium. Terjadi di
vasa recta.

Fungsi nefron

Urin

Produksi urin: 1-1,5 ml/mnt, jadi 1 jam 60 cc.


Jika terjadi penumpukan di VU, VU mengembang (dinding VU, tdd otot)

Jika VU mengembang, maka reseptor regang di dinding VU akan teransang,


dan akan membawa impuls ke medulla spinalis, lalu terjadi refleks spinal.

Otot dinding VU akan berkontraksi, volume isi VU turun.

Urin keluar

Terjadi MIKSI..

Komposisi urin
Komposisi urin normal
Urea
Kreatinin dan Kreatin
Amoniak dan garam
Ammonium
Asam urat
Asam amino
Allantoin
Klorida
Sulfat
Fosfat
Oksalat
Mineral
Vitamin, Hormon, Enzim

Komposisi urin abnormal


Protein
Glukosa
Gula lain (fruktosa,
galaktosa dan laktosuria)
Keton bodies
Bilirubin
Darah dan G Hemoglobin
Porfirin

Komposisi urin abnormal


Glukosa
- normal < 1 gram/24 jam
- bila > 1 gram/24 jam: glukosuria
- Terdapatnya glukosa di dalam urine disebabkan karena tubulus
proksimal tidak mampu mereabsorpsi selurus glukosa karena sudah
melewati batas tubulus maksimum glukosa yaitu 375 mg / menit.
- Ambang ginjal: pertama kali glukosa ditemukan dalam urin.
Benda keton
- normal 3-15 mg/jam
- ketonuria menunjukkan adanya benda keton dalam urin
- gangguan metabolisme KH, kehamilan, DM tidak terkontrol
- cara periksa benda keton dalam urin: test urea. Test +: tedapat
kompleks warna ungu.

Anda mungkin juga menyukai