LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama (Inisial)
: RS
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 18 tahun
Alamat
Pendidikan Terakhir
: SMK
Agama
: Islam
Suku
: Melayu
Pekerjaan
: Pelajar
Status
: Belum Menikah
Tanggal Masuk
: 05 Juni 2015
Anamnesis
Keluhan Utama
: Sesak Nafas
Telaah
: Hal ini dialami pasien +/- 1 jam sebelum masuk rumah sakit.
Sebelumnya mengalami luka tusuk di bagian dada sebelah kanan belakang
dan perut kanan bawah lima(5) jam yang lalu. Pasien ditusuk oleh orang
yang dikenalnya yang memiliki tinggi yang sama dengan pasien, tusuk
dari arah depan dan belakang dengan pisau dapur. Kemudian pasien
dikejar ke RS terdekat untuk mendapatkan pengobatan dan penjahitan luka
dan pasien diperbolehkan pulang. Namun pasien merasakan sesak makin
bertambah dan memutuskan datang ke RS HAM. Riwayat pingsan (-).
:-
Riwayat Pengobatan
:-
Riwayat Alergi
:-
Riwayat Operasi
: -
Primary Survey
Airway (A)
: Clear
: Simetris
Mata : Konjungtiva palpebra anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), reflex pupil
(+/+), pupil isokor 3 mm kiri dan kanan
T/H/M : dalam batas normal
Leher : Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-) Pembesaran Tiroid (-)
Thorax :
-
Look : Asimetris, Ketinggalan nafas pada dada kanan, luka tusuk pada dinding
dada kanan belakang
Feel : Palpasi : SF kanan < kiri
Perkusi : hipersonor pada seluruh lapangan paru kanan
Listen : SP : vesikuler dan menghilang di lapangan paru kanan, ST: (-)
Abdomen :
-
Look : Simetris, tampak luka panjang +/- 10cm terjahit di kuadran kanan bawah.
Feel : Palpasi : Soepel, Hati/Limpa tidak teraba, Nyeri tekan di daerah luka.
: Perkusi : timpani
Listen : normoperistaltik (+)
Genitalia
Diagnosa Kerja
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
Inj. Ranitidine 50mg/12 jam
Inj. Ketorolac 30mg/8 jam
Laboratorium
-
Hb
Leukosit
Trombosit
Ht
PT
INR
APTT
TT
Albumin
KGD
Ureum
Kreatinin
Natrium
Kalium
Klorida
: 8,90 g%
: 22,44 /mm3
: 223.000/mm3
: 25,40%
: Pasien (15,2) Kontrol (13,5)
: 1,13
: Pasien (26,4) Kontrol (33,2)
: Pasien (18,2) Kontrol (17,2)
: 3,2 gr/dL
: 235,60 mg/dL
: 20,20 mg/dL
: 1,17 mg/dL
: 134 mEq/L
: 4,1 mEq/L
: 106 mEq/L
Tindakan
Dilakukan pemasangan thoracic tube + WSD emergensi (05 Juni 2015 - 23.30WIB)
Dengan pemasangan thoracic tube didapati :
Sesak berkurang (-), initial bubble (+), cairan hemoragik (+) +/- 50cc, Undulasi (+). Dilakukan
pemantauan selama 3 jam.
Foto Thorax Post Chest Tube Insertion : PA Erect (06 Juni 2015 0040 WIB)
Tanggal/
Waktu
Sabtu/
Sesak (+)
Sens : CM
Hematopneumothorak
IVFD RL 20 gtt/i
06 Juni 2015
berkurang,
TD : 110/80mmHg
s d/t penetrating
Inj. Ceftriaxone
0100WIB
HR : 94x/i
thorocoabdominal
daerah luka
RR : 25x/i
tusuk, Nyeri
T : 36,6C
Perut (+)
(H1)
daerah luka
Undulasi (+)
tusuk.
Bubble (-)
Sabtu/
Sesak (-),
Sens : CM
Hematopneumothorak
IVFD RL 20 gtt/i
06 Juni 2015
TD : 120/80mmHg
s d/t penetrating
Inj. Ceftriaxone
0200WIB
daerah luka
HR : 74x/i
thorocoabdominal
tusuk, Nyeri
RR : 22x/i
Perut (+)
T : 36.2C
daerah luka
(H1)
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
Inj. Ranitidin
50mg/12jam
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
Inj. Ranitidin
tusuk.
Undulasi (+)
50mg/12jam
Bubble (-)
Sabtu/
Sesak (-),
Sens : CM
Hematopneumothorak
IVFD RL 20 gtt/i
06 Juni 2015
TD : 120/80mmHg
s d/t penetrating
Inj. Ceftriaxone
0300WIB
daerah luka
HR : 74x/i
thorocoabdominal
tusuk, Nyeri
RR : 22x/i
Perut (+)
T : 36.2C
daerah luka
(H1)
tusuk.
Undulasi (+)
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
Inj. Ranitidin
50mg/12jam
Bubble (-)
Follow Up di Ruangan
Hari/ Tanggal
S
Sabtu/
Sesak (-),
O
Sens : CM
A
Hematopneumothoraks
P
IVFD RL 20 gtt/i
06 Juni 2015
TD : 120/80mmHg
d/t penetrating
Inj. Ceftriaxone
(0700)
daerah luka
HR : 84x/i
thorocoabdominal stab
tusuk, Nyeri
RR : 20x/i
Perut (+)
T : 36,8C
daerah luka
tusuk.
70cc/6jam. undulasi
(+), bubble (-).
Pemeriksaan Fisik :
Thoraks :
I : Simetris,
Ketinggalan
pernafasan (-),
P : SF Kanan = Kiri
P : sonor pada kedua
lapangan paru.
A : SP: Vesikular (+/
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
Inj. Ranitidin
50mg/12jam
Transfusi PCR
2bag.
R/ Pemeriksaan
Darah Lengkap
Post Transfusi.
+)
Abdoman:
I : Simetris
P : Soepel, H/L/G
tidak teraba. Nyeri
tekan (+) pada luka
tusuk.
P : Timpani
A: Peristaltik (+) N
Minggu/
Sesak (-),
Sens : CM
Hematopneumothoraks
IVFD RL 20 gtt/i
07 Juni 2015
TD : 110/80mmHg
d/t penetrating
Inj. Ceftriaxone
daerah luka
HR : 74x/i
thorocoabdominal stab
tusuk, Nyeri
RR : 20x/i
Perut (+)
T : 36,6C
daerah luka
tusuk.
20cc/24jam,
undulasi (+), bubble
(-).
Pemeriksaan Fisik :
Thoraks :
I : Simetris,
Ketinggalan
pernafasan (-),
P : SF Kanan = Kiri
P : sonor pada kedua
lapangan paru.
A : SP: Vesikular (+/
+)
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
Inj. Ranitidin
50mg/12jam
Chest Fisioterapi
Abdoman:
I : Simetris
P : Soepel, H/L/G
tidak teraba. Nyeri
tekan (+) pada luka
tusuk.
P : Timpani
A: Peristaltik (+) N
Senin/
Sesak (-),
TD : 110/80mmHg
Hematopneumothoraks
IVFD RL 20 gtt/i
08 Juni 2015
HR : 79x/i
d/t penetrating
Inj. Ceftriaxone
daerah luka
RR : 20x/i
thorocoabdominal stab
tusuk, Nyeri
T : 36,8C
Perut (+)
daerah luka
10cc/24jam,
tusuk.
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
Inj. Ranitidin
50mg/12jam
Chest Fisioterapi
P : Soepel, H/L/G
tidak teraba. Nyeri
tekan (+) pada luka
tusuk.
P : Timpani
A: Peristaltik (+) N
Selasa/
Sesak (-),
TD : 120/80mmHg
Hematopneumothoraks
IVFD RL 20 gtt/i
09 Juni 2015
HR : 88x/i
d/t penetrating
Inj. Ceftriaxone
daerah luka
RR : 19x/i
thorocoabdominal stab
tusuk, Nyeri
T : 37.3C
Perut (+)
daerah luka
0cc/24jam, undulasi
tusuk
berkurang.
Pemeriksaan Fisik :
Thoraks :
I : Simetris,
Ketinggalan
pernafasan (-),
P : SF Kanan = Kiri
P : sonor pada kedua
lapangan paru.
A : SP: Vesikular (+/
+)
Abdoman:
I : Simetris
P : Soepel, H/L/G
tidak teraba. Nyeri
tekan (+) pada luka
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
Inj. Ranitidin
50mg/12jam
Chest Fisioterapi
Rencana
Cabut Chest tube pada
tanggal 10 Juni 2015
jika tidak dijumpai
cairan hemoragik.
tusuk.
P : Timpani
A: Peristaltik (+) N
BAB 4
KESIMPULAN
Pasien laki-laki usia 18 tahun dating dengan keluhan utatam sesak nafas. Hal ini dialami
pasien +/- 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien terlibat perkelahian sehingga
mengalami luka tusuk di dada kanan belakang dan perut. Kemudian pasien langsung dibawa
bewrobat di RS Grand Medistra dan dilakukan penjahitan pada luka tusuknya. Pasien memutus
ke RSHAM karena sesak napas makin memberat.
Dari pemeriksaan fisik thorax didapati inspeksi dijumpai asimetris fusiformis,
ketinggalan pernafasan pada dada kanan, palpasi, nyeri tekan dijumpai pada lapangan paru kanan
dengan Stem Fremitus kanan melemah dibanding kiri, perkusi hipersonor pada lapangan dada
kanan, auskultasi suara pernafasan menhilang pada lapangan paru kanan.
Dari pemeriksaan laboratorium didapati kesan Anemis. Dari hasil foto toraks erect PA
didapati kesan Pneumotoraks.
Tatalaksana Awal di IGD :
-
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
Inj. Ranitidine 50mg/12 jam
Inj. Ketorolac 30mg/8 jam
Foto Thorax PA erect
Cek DL, HST, KGD, Albumin, Elektrolit, RFT.
Pemasangan Chest Tube Insertion
Kemudian dilakukan tindakan insersi chest tube. Setelah pemasangan WSD dilakukan
foto thoraks ulang untuk mengontrol posisi WSD. Hasil drainase didapatkan gelombung udara
(+) dan perdarahan (+) volume +/- 50cc.