AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Exit
Exit
Next
Next
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
DIABETES MELITUS
JANTUNG
SISTEM PERNAPASAN
SISTEM PENCERNAAN
SISTEM HEMATOLOGI
SISTEM PERKEMIHAN
KEHAMILAN DENGAN
PENYAKIT INFEKSI
DIABETES MELITUS
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
MENU
MENUUTAMA
UTAMA
KLASIFIKASI
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
DIABETES MELITUS
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Klasifikasi dibuat menurut umur, waktu penyakit timbul, lamanya sakit, berat
penyakit dan komplikasi :
1. Kelas A : Diabetes Kimiawi atau Laten (Subklinis atau Diabetes Hamil), tes
toleransi glukosa tidak normal, tidak perlu insulin, cukup dengan diet saja,
Pragnosis bagi ibu dan janin baik.
2. Kelas B : Diabetes dewasa diketahui setelah umur 19 tahun dan
berlangsung kurang dari 10 tahun, tidak disertai kelainan pembuluh darah.
3. Kelas C : Diabetes yang diderita antara 10 19 tahun, atau timbul pada
umur 10 19 tahun, tanpa kelainan pembuluh darah.
4. Kelas D : Diabetes telah diderita lama 20 tahun atau lebih, diderita sebelum
umur 10 tahun, disertai kelainan pembuluh darah seperti arteriosklerosis
pada retina, tungkai dan renitis.
5. Kelas E : Diabetes yang disertai pengkapuran pada pembuluh-pembuluh
darah panggul, termasuk arteria uterina.
6. Kelas F : Diabetes dengan nefropatia, termasuk glumerulonefritis dan
pielonefritis.
DIABETES MELITUS
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PENGARUH DIABETES
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PENANGANAN OBSTETRIK
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PENGARUH DIABETES
PADA BAYI
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PROGNOSIS
PENANGANAN OBSTETRIK
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PENYAKIT JANTUNG
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
MENU
MENUUTAMA
UTAMA
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PENYAKIT JANTUNG
Dalam kehamilan
Denyut jantung dan nadi meningkat
Pukulan jantung meningkat
Volume darah meningkat
Tekanan darah menurun sedikit
PENYAKIT JANTUNG
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PENGARUH KEHAMILAN
TERHADAP PENYAKIT JANTUNG
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Kelas I
Tanpa pembatasan kegiatan fisik
Tanpa gejala pada kegiatan biasa
Kelas II
Sedikit dibatasi kegiatan fisiknya
Waktu istirahat tidak ada keluhan
Waktu istirahat dapat timbul keluhan insufisiensi jantung, apalagi kerja fisik
yang tidak berat
DIAGNOSIS
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
1. Anamnesis
Pernah sakit jantung dan berobat pada dokter untuk penyakitnya
Pernah demam rematik
2. Pemeriksaan : Auskultasi/Palpasi
Empat kriteria (Burwel dan Met Calfe)
Adanya bising diastolik, presistolik, atau bising terus menerus
Pembesaran jantung yang jelas
Adanya bising jantung yang nyaring disertai thrill
Aritmia yang berat
3. Pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram)
Keluhan dan gejala ; mudah lelah, dispnea, palpitasi kordis, nadi tidak teratur,
edema/pulmonal, sianosis.
PENANGANAN
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PENANGANAN
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
TUBERKULOSIS PARU-PARU
ASMA BRONKIAL
SISTEM PERNAPASAN
PNEUMONIA DAN KEHAMILAN
BRONKITIS, INFLUENZA,
DAN KEHAMILAN
MENU
MENUUTAMA
UTAMA
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
TUBERKULOSIS PARU-PARU
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
DIAGNOSIS TBC PARU-PARU
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PENANGANAN TBC PARU-PARU
ASMA BRONKIAL
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Asma bronkial sering dijumpai dalam kehamilan dan persalinan. Pengaruh penyakit ini
terhadap kehamilan, persalinan, dan nifas serta sebaliknya adalah bervariasi. Asma
bronkial sering merupakan penyakit keturunan. Diagnosis biasanya mudah didapat,
karena wanita telah sering berobat kepada dokter atau pengobatan non-medis.
a. Asma bronkial dapat berkurang atau bertambah dalam kehamilan.
b. Menghindari kemungkinan infeksi pernapasan dan tekanan emosionil, karena ini akan
memperberat penyakit primer.
c. Kehamilan, persalinan, dan nifas akan berlangsung seperti biasa, tanpa gangguan, kecuali
datang serangan asma yang berat (status asmatikus). Dalam hal ini diberikan obat-obatan
dan oksigen. Kala II diperpendek dengan tindakan ekstraksi vakum atau forseps.
d. Apabila ada indikasi obstetrik untuk seksio sesarea, bekerja sama dengan ahli anestesi
untuk memilih narkosa yang paling aman, biasanya anestesi lumbal atau kaudal.
e. Obat-obatan : sama saja dengan obat-obat asma pada masa tidak hamil aminofilin, efidrin,
epinefrin, dan kortikosteroid. Pemberian kortikosteroid hati-hati pada kasus pre-eklamsi,
karena obat ini dapat menyebabkan retensi cairan dan kenaikan tekanan darah. Juga harus
tersedia tabung oksigen untuk menghadapi status asmatikus.
f.
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Pneumonia atau radang paru-paru dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas,
terutama pada kasus-kasus obstetrik berat, seperti eklamsi, partus lama dan terlantar,
dan sesudah operasi. Asidosis dan hipoksia akan membahayakan jiwa ibu, hasil
konsepsi, dan menyulitkan persalinan. Karena itu mengenal dan mengobati
pneumonia sedini mungkin merupakan tindakan yang tepat.
a. Kala II harus segera diperpendek dengan ekstraksi vakum atau forseps bila janin
masih hidup; dengan embriotomi bila janin sudah mati.
b. Gejala-gejala : demam tinggi, dispnea, sianosis, takikardia, serta pada paru-paru
terdengar ronki basah dan kering
c. Penanganan :
1. Pembersihan jalan pernapasan dan bila perlu dipasang selang lambung dan
tabung endotrakeal
2. Memberikan oksigen
3. Obat-obatan : kortison dosis tinggi (1000 mg), aminofilin, antibiotika yang adekuat
BRONKITIS, INFLUENZA,
DAN KEHAMILAN
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
SISTEM PENCERNAAN
MENU
MENUUTAMA
UTAMA
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
HIPERSALIVASI (ptialismus)
MULUT
KARIES GIGI
HIPERSALIVASI (ptialismus)
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Pada saat meludah, air liur keluar lebih banyak dari biasa.
Sering disertai mual dan muntah. Setelah trimester I biasanya
akan hilang dengan sendirinya. Tidak membahayakan
kehamilan.
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
KARIES GIGI
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PIROSIS (heartburn)
ESOFAGITIS EROSIF
VARISES ESOFAGUS
HERNIA HIATUS
ULKUS PEPTIKUM
GASTRITIS
PIROSIS (heartburn)
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
ESOFAGITIS EROSIF
VARISES ESOFAGUS
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
HERNIA HIATUS
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
ULKUS PEPTIKUM
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
GASTRITIS
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
ILEUS
VULVULUS USUS
HERNIA
KOLITIS ULSEROSA
HEMOROID (wasir)
ILEUS
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Ileus bisa dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, terutama pada
partus lama dan terlantar; setelah bedah kebidanan dan sebagainya. Ileus
paralitikus lebih sering dijumpai dibandingkan ileus obstruktif.
Gejala : muntah, perut gembung (meteorismus), obstipasi, dan bising usus
diam (paralitis) dan bising usus bunyi logam (obstruktif). Diagnosis lebih
jelas dilakukan dengan foto rontgen. Konsultasi dengan ahli bedah sangat
dianjurkan
Penanganan :
a. Ileus obstruktif : segera tindakan operatif.
b. Ileus paralitis : terapi konservatif dengan pemberian cairan dan elektrolit
yang cukup. Pasang pipa hidung-lambung dan pipa rektum. Diberikan
pula obat-obat dekompresi untuk perut yang gembung
VULVULUS USUS
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
HERNIA
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
KOLITIS ULSEROSA
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
HEMOROID (wasir)
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
SISTEM HEMATOLOGI
MENU
MENUUTAMA
UTAMA
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PENYEBAB ANEMIA
KLASIFIKASI ANEMIA
DALAM KEHAMILAN
PENYEBAB ANEMIA
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
a. Keguguran
b. Partus prematurus
c. Inersi uteri dan partus lama, ibu lemah
d. Atonia uteri dan menyebabkan pendarahan
e. Syok
f. Afibrinogenemia dan hipofibrinogenemia
g. Infeksi intrapartum dan dalam nifas
h. Bila terjadi anemia gravis (Hb di bawah 4 gr%) terjadi payah
jantung, yang bukan saja menyulitkan kehamilan dan
persalinan, bahkan bisa fatal
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Hasil konsepsi (janin, plasenta, darah) membutuhkan zat besi dalam jumlah
besar untuk pembuatan butir-butir darah merah dan pertumbuhannya, yaitu
sebanyak berat besi. Jumlah ini merupakan 1/10 dari seluruh besi dalam
tubuh. Terjadinya anemia dalam kehamilan bergantung dari jumlah
persediaan besi dalam hati, limpa, dan sumsum tulang.
Selama masih mempunyai cukup persediaan besi, Hb tidak akan turun dan
bila persediaan ini habis, Hb akan turun. Ini terjadi pada bulan ke 5-6
kehamilan, pada waktu janin membutuhkan banyak zat besi. Bila terjadi
anemia, pengaruhnya terhadap hasil konsepsi adalah :
1. Kematian mudigah (keguguran),
2. Kematian janin dalam kandungan,
3. Kematian janin waktu lahir (stillbirth),
4. Kematian perinatal tinggi,
5. Prematuritas
6. Dapat terjadi cacat bawaan,
7. Cadangan besi kurang.
KLASIFIKASI ANEMIA
DALAM KEHAMILAN
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Anemia jenis ini biasanya berbentuk normostik dan hipokromik serta paling
banyak dijumpai. Penyebabnya telah dibicarakan di atas sebagai penyebab
anemia umumnya.
Pengobatan :
Keperluan zat besi untuk wanita non-hamil, hamil, dan dalam laktasi yang
dianjurkan adalah :
a. FNB Amerika Serikat (1958) : 12 mg 15 mg 15
b. LIPI Indonesia (1968) : 12 mg 17 mg 17 mg.
Kemasan zat besi dapat diberikan per oral atau parenteral.
Per oral : sulfas ferosus atau glukonas ferosus dengan dosis 3-5 x 0,20 mg.
Parenteral : diberikan bila ibu hamil tidak tahan pemberian per oral atau
absorbsi di saluran pencernaan kurang baik, kemasan diberikan secara
intramuskuler atau intravena. Kemasan ini antara lain : imferon, jectofer,
dan ferrigen. Hasilnya lebih cepat dibandingkan per oral.
ANEMIA MEGALOBLASTIK
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
ANEMIA HIPOPLASTIK
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
ANEMIA HEMOLITIK
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PENCEGAHAN
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
MENU
MENUUTAMA
UTAMA
SISTEM PERKEMIHAN
BAKTERIURIA DALAM
KEHAMILAN
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
SINDROMA NEFROTIK
(NEFROSIS)
SISTITIS
PIELONEFRITIS AKUT
PIELONEFRITIS KRONIKA
GLOMERULONEFRITIS AKUT
GLOMERULONEFRITIS KRONIKA
Penyakit-penyakit Lain
Yang Jarang Dijumpai
BAKTERIURIA DALAM
KEHAMILAN
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Air kencing normal yang diambil dari aliran tengah (midstream), bersih dan segar
akan mengandung kurang dari 10.000 bakteri per cc. Bakteriuria dibagi atas 2
jenis :
1. Bakteriuria tanpa gejala : yaitu keadaan dimana bakteri berkembang biak
dalam saluran kencing, namun tanpa gejala-gejala infeksi. Jumlah bakteri
kurang dari 100.000 per cc.
2. Bakteriuria dengan gejala : yaitu bakteri berkembang biak aktif dalam saluran
kencing dan disertai gejala-gejala infeksi : demam, sakit dan nyeri kencing.
Jumlah bakteri di atas 100.000 per cc.
Frekuensi :
Amerika Serikat 2-10%, terutama pada wanita kulit hitam
Di beberapa rumah sakit pendidikan di Indonesia berkisar antara 15-25%
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
SISTITIS
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PIELONEFRITIS AKUT
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Frekuensi :
a. Dijumpai pada 2% dari seluruh kehamilan dan nifas. Banyak dijumpai pada
kehamilan triwulan III.
b. 3% wanita dengan urin steril dan 30% wanita dengan bakteriuria
menimbulkan pielitis dalam kehamilan.
Penyebab :
a. Escherichis coli;
b. Stafilokokus aureus;
c. Basilus proteus dan Pseudomonas auroginosa.
d. Cara penjalaran bisa melalui :
1. dari kandung kemih naik ke atas (asendens);
2. pembuluh darah dan pembuluh limpa.
PIELONEFRITIS AKUT
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Gejala :
Demam tinggi, menggigil, sakit pinggang hebat, mual, muntah, nafsu makan
kurang, oliguria dan anuria.
Periksa urin dijumpai lekosit yang banyak bergumpal.
Pengaruh penyakit terhadap kehamilan :
a. Bisa berpengaruh terhadap hasil konsepsi seperti abortus, partus prematurus
dan kematian janin.
b. Bila cepat diobati kehamilan berjalan sampai cukup bulan dan persalinan akan
normal. Pengakhiran kehamilan biasanya tidak perlu; kecuali penyakit tidak
mempunyai respons terhadap terapi.
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit :
Pielitis dan sistitis lebih mudah terjadi dalam kehamilan. Penyakit yang telah
ada menjadi lebih berat karena kehamilan.
PIELONEFRITIS AKUT
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Penanganan :
1) Sebaiknya hati-hati pemakaian kateter biasa dan kateter menetap; kalau
dapat dihindari;
2) Kalau harus dipakai, berikan obat anti bakterial;
3) Wanita harus istirahat berbaring miring ke sisi yang tidak sakit.
4) Sebelum memberikan obat lakukan uji-kepekaan obat barulah diberikan obat
antibakterial yang tepat, biasanya selama 10-12 hari.
5) Awasi penderita untuk kemungkinan adanya residif
PIELONEFRITIS KRONIKA
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
GLOMERULONEFRITIS AKUT
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Walaupun jarang dijumpai, namun penyakit ini dapat saja timbul selama
kehamilan. Kuman penyebab adalah Streptokokus beta-hemolitikus A.
Sebagai predisposisi : tonsilitis, karies dan infeksi gigi dan infeksi streptokokus
di tempat lain
Gejala klinik
Trias hematuria, edema dan hipertensi.
Sindroma
Oliguria, anuria, sakit kepala, kelainan visus kejang-kejang dan koma. Dalam
kehamilan sulit membedakan dengan eklamsi murni.
Dapat pula disertai edema paru dan uremia. Pengaruh terhadap kehamilan
adalah terjadinya abortus, partus prematurus dan kematian janin.
Pengobatan
Istirahat berbaring, diet rendah garam, antihipertensif, keseimbangan cairan
dan elektrolit dan antibiotika: penisilin dan kemasan sejenisnya.
GLOMERULONEFRITIS KRONIKA
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Penyakit ini adalah menahun, karena itu wanita sebelum hamil telah
menderitanya. Pada periksa hamil muda pertama kali telah dijumpai pada urin :
proteinuria, sedimen mengandung banyak lekosit. Pada pemeriksaan dijumpai
pula hipertensi. Bila disertai edema keadaan ini disebut pre-eklamsi tidak murni
(superimposed pre-eclampsia). Bila penyakit telah lama dan pengobatan tidak
adekuat akhirnya fungsi ginjal bertambah buruk dan pada tingkat paling akhir
terjadi ginjal kisut.
Penampilan penyakit ini ada 4 macam :
a. Proteinuria menetap; tanpa kelainan sedimen;
b. Sindroma nefrotik : hipertensi, edema, hemturia;
c. Glomerulonefritis akut;
d. Insufisiensi ginjal, atau gagal ginjal
GLOMERULONEFRITIS KRONIKA
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
SINDROMA NEFROTIK
(NEFROSIS)
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Ada 2 jenis :
1. Nekrosis tubuler akut;
2. Nekrosis kortikal
Keadaan dan penyakit yang dapat menyebabkan adalah :
1. Abortus septik terutama disebabkan Clostridium welchii, toksemi hamil,
solusio plasenta, sepsis puerperalis;
2. Hemolisis karena kesalahan transfusi darah;
3. Setiap syok yang hebat dan irrevisibel.
Gambaran klinik
Oliguria anuria, azotemia, dan uremia
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Penanganan
Konsultasi dengan ahli nefrologi/ahli penyakit dalam adalah tindakan yang
bijaksana.
Pencegahan dalam kebidanan :
a. Penyebab dari sudut kebidanan ditangani dengan sebaik-baiknya, kalau perlu
dihindarkan;
b. Perdarahan dan syok segera ditanggulangi;
c. Pemberian transfusi darah lege artis
NEFROLITIASIS
(BATU GINJAL)
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
TUBERKULOSIS GINJAL
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PENYAKIT-PENYAKIT LAIN
YANG JARANG DIJUMPAI
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
RUBELLA
(GERMAN MEASLES)
KEHAMILAN DENGAN
PENYAKIT INFEKSI
HEPATITIS
MENU
MENUUTAMA
UTAMA
RUBELLA
(GERMAN MEASLES)
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
: 30-50%
Triwulan II
: 6,8%
Triwulan III
: 5,3%
RUBELLA
(GERMAN MEASLES)
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
RUBELLA
(GERMAN MEASLES)
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Penanganan :
1. Wanita yang baru menderita atau menderita rubella dalam kehamilan
triwulan I dapat dipertimbangkan untuk dilakukan abortus buatan.
2. Terapi : tidak ada obat-obat pencegah rubella, hanya diberikan terapi
simtomatis. Penanganan : gama globulin dan vaksin rubella.
HEPATITIS
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
LIHAT TABEL
Penilaian klinik
1. Demam tinggi yang menetap hingga 2 minggu yang kemudian diikuti
dengan ikterus
2. Disertai pula dengan mual dan muntah, pusing, nafsu makan menurun,
kelemahan umum, defisit cairan, diare.
3. Pada pemeriksaan fisik ditemui nyeri epigastrik dan hepatomegali.
4. Hasil laboratorium menunjukkan reaksi imunologik terhadap antigen virus
hepatitis
5. Transmisi ke janin dapat melalui transplasental, ASI, dan kontak langsung
HEPATITIS
AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Penanganan khusus
a) Rawat inap dan tirah baring
b) Isolasi pasien, lakukan pemeriksaan serologik.
c) Diet rendah lemak, tinggi karbohidrat dan protein.
d) Rehidrasi apabila terjadi defisit cairan akibat muntah yang berlebihan dan
demam.
e) Berikan vitamin K, glukosa dan kurkuma rhizoma.
f) Evaluasi profil biofisik atau kondisi janin.
g) Penatalaksanaan neonatal.
h) Upayakan partus pervaginam (lakukan evaluasi sistem pembekuan darah)
JENIS
VIRUS
RISIKO POTENSIAL
IBU
NEONATUS
Exit
Exit