Anda di halaman 1dari 89

AKBID

AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Exit
Exit

Next
Next

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
DIABETES MELITUS

JANTUNG

SISTEM PERNAPASAN

SISTEM PENCERNAAN

SISTEM HEMATOLOGI

SISTEM PERKEMIHAN
KEHAMILAN DENGAN
PENYAKIT INFEKSI

DIABETES MELITUS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Komplikasi ibu dan bayi pada penderita diabetes akan


meningkat karena perubahan metabolik. Diabetes patut
dicurigai pada kasus yang mempunyai ciri gemuk,
riwayat keluarga diabetes, riwayat melahirkan bayi
lebih dari 4 kg, riwayat lahir mati dan abortus berulang

MENU
MENUUTAMA
UTAMA

KLASIFIKASI

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Tak Tergantung Insulin (TTI) Non Insulin Dependent


Diabetes Mellitus (NIDDM) yaitu kasus yang tidak
memerlukan insulin dalam pengendalian kadar gula
darah.

Tergantung Insulin (TI) Insulin Dependent Diabetes


Mellitus yaitu kasus yang memerlukan insulin dalam
pengendalian kadar gula darah.

DIABETES MELITUS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Klasifikasi dibuat menurut umur, waktu penyakit timbul, lamanya sakit, berat
penyakit dan komplikasi :
1. Kelas A : Diabetes Kimiawi atau Laten (Subklinis atau Diabetes Hamil), tes
toleransi glukosa tidak normal, tidak perlu insulin, cukup dengan diet saja,
Pragnosis bagi ibu dan janin baik.
2. Kelas B : Diabetes dewasa diketahui setelah umur 19 tahun dan
berlangsung kurang dari 10 tahun, tidak disertai kelainan pembuluh darah.
3. Kelas C : Diabetes yang diderita antara 10 19 tahun, atau timbul pada
umur 10 19 tahun, tanpa kelainan pembuluh darah.
4. Kelas D : Diabetes telah diderita lama 20 tahun atau lebih, diderita sebelum
umur 10 tahun, disertai kelainan pembuluh darah seperti arteriosklerosis
pada retina, tungkai dan renitis.
5. Kelas E : Diabetes yang disertai pengkapuran pada pembuluh-pembuluh
darah panggul, termasuk arteria uterina.
6. Kelas F : Diabetes dengan nefropatia, termasuk glumerulonefritis dan
pielonefritis.

DIABETES MELITUS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Diabetes anak remaja (Juvenilis) merupakan diabetes


yang diderita sejak anak-anak atau remaja karena
sedikit atau tidak ada insulin endogen, cemderung
timbul ketoasidosis.
Pre diabetes adalah penderita yang tidak
menunjukkan gejala-gejala penyakit walaupun sejak
semula sudah mempunyai kelainan anatomik dan
metabolik, yang tidak menjadi jelas. Gejala penyakit
baru timbul bila terjadi sesuatu yang memberatkan
seperti kehamilan, infeksi, kegemukan, gangguan gizi,
emosi, pengobatan dan lain-lain.

PENGARUH DIABETES

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Diabetes mempengaruhi timbulnya komplikasi dalam


kehamilan sebagai berikut :
Pengaruh Dalam Kehamilan
Pengaruh Dalam Persalinan
Pengaruh Dalam Nifas
Pengaruh Diabetes Pada Bayi
Masalah Pada Bayi
PROGNOSIS

PENANGANAN OBSTETRIK

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

PENGARUH DALAM KEHAMILAN

Abortus dan Partus Prematurus


Pre - Eklamsia
Hidramnion
Kelainan letak janin
Insufisiensi Plasenta

PENGARUH DALAM PERSALINAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Penyakit yang sering dijumpai dalam persalinan


Inersia Uteri dan Atonia Uteri
Distosia bahu karena anak besar
Kelahiran mati
Lebih sering pengakhiran partus dengan tindakan
termasuk seksio sesarea
Lebih mudah terjadi infeksi
Angka kematian maternal lebih tinggi

PENGARUH DALAM NIFAS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Pendarahan dan infeksi puerperal lebih tinggi dan


menghambat penyembuhan luka jalan lahir

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

PENGARUH DIABETES
PADA BAYI

Kematian hasil konsepsi dalam kehamilan muda


mengakibatkan abortus
Cacat bawaan terutama pada kelas D ke atas
Dismaturitas
Janin besar (Makrosomia)
Kematian dalam kandungan
Kematian neonatal
Kelainan neorologik dan psikologik di kemudian hari

MASALAH PADA BAYI

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Masalah yang ditakuti pada janin dan bayi adalah :


kelainan bawaan, makrosomia, sindrom gawat napas,
hipoglikemia, hipokalsemia dan kematian perinatal

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

PROGNOSIS

Mengingat resiko sindrom gawat napas relatif kecil pada


kehamilan aterm maka diusahakan persalinan pada 40
minggu kecuali terdapat gawat janin, misalnya
pertumbuhan janin terlambat.
Penanganan medik
Diet
Pemberian insulin

PENANGANAN OBSTETRIK

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Pada penderita penyakit tidak berat dengan pengobatan atau diet

dapat mengontrol penyakit dengan baik, diharapkan persalinan biasa


Bila diabetes agak berat dan memerlukan insulin; induksi persalinan
lebih dini
Diabetes agak berat, beberapa institut melakukan seksio sesarea
dalam minggu ke 37 kehamilan
Diabetes berat dengan komplikasi : induksi persalinan atau seksio
sesarea lebih dini
Dalam pengawasan persalinan, monitor janin dengan baik
Untuk menghentikan kesuburan, tubektomi dianjurkan

PENYAKIT JANTUNG

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Pada kehamilan dengan jantung normal, wanita dapat


menyesuaikan kerjanya terhadap perubahan-perubahan
secara fisiologis.
Perubahan-perubahan tersebut disebabkan oleh :
Hipervolemia : dimulai sejak kehamilan 2 minggu dan
mencapai puncaknya pada 28 32 minggu lalu menetap
Jantung dan diafragma terdorong ke atas oleh karena
pembesaran rahim

MENU
MENUUTAMA
UTAMA

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

PENYAKIT JANTUNG

Dalam kehamilan
Denyut jantung dan nadi meningkat
Pukulan jantung meningkat
Volume darah meningkat
Tekanan darah menurun sedikit

PENYAKIT JANTUNG

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Maka dapat dipahami bahwa kehamilan dapat


memperbesar penyakit jantung bahkan dapat
menyebabkan payah jantung (dekompensasi kordis)

PENGARUH KEHAMILAN
TERHADAP PENYAKIT JANTUNG

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Saat-saat berbahaya bagi penderita adalah :


Pada kehamilan 32 36 minggu dimana volume darah
mencapai puncaknya (hipervolumia)
Pada kala II, dimana wanita mengerahkan tenaga untuk
mengedan dan memerlukan kerja jantung yang berat
Pada pasca persalinan, dimana ruang intervilus plasenta
yang sudah lahir, sekarang masuk ke sirkulasi darah ibu
Pada masa nifas, karena ada kemungkinan infeksi

PENGARUH PENYAKIT JANTUNG


TERHADAP KEHAMILAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Dapat terjadi abortus


Prematuritas
Dismaturitas
Lahir dengan apgar rendah
Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR)

KLASIFIKASI PENYAKIT JANTUNG


DALAM KEHAMILAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Kelas I
Tanpa pembatasan kegiatan fisik
Tanpa gejala pada kegiatan biasa

Kelas II
Sedikit dibatasi kegiatan fisiknya
Waktu istirahat tidak ada keluhan

Kegiatan fisik biasa menimbulkan gejala insufisiensi jantung


Gejalanya adalah lelah, palpitasi, sesak napas, dan nyeri dada (angina
pektoris)
Kelas III
Kegiatan fisik sangat dibatasi
Waktu istirahat tidak adak keluhan
Kelas IV

Sedikit kegiatan fisik menimbulkan keluhan insufisiensi jantung

Waktu istirahat dapat timbul keluhan insufisiensi jantung, apalagi kerja fisik
yang tidak berat

DIAGNOSIS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

1. Anamnesis
Pernah sakit jantung dan berobat pada dokter untuk penyakitnya
Pernah demam rematik
2. Pemeriksaan : Auskultasi/Palpasi
Empat kriteria (Burwel dan Met Calfe)
Adanya bising diastolik, presistolik, atau bising terus menerus
Pembesaran jantung yang jelas
Adanya bising jantung yang nyaring disertai thrill
Aritmia yang berat
3. Pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram)
Keluhan dan gejala ; mudah lelah, dispnea, palpitasi kordis, nadi tidak teratur,
edema/pulmonal, sianosis.

PENANGANAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan


antenatal yang teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan (misalnya, sekali
seminggu) merupakan hal yang penting.
Kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog.
Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan.
Jika terdapat anemia harus diobati.
Timbulnya hipertensi atau hipotensi akan memberatkan kerja jantung, hal ini
harus diobati
Bila terjadi keluhan yang agak berat, seperti sesak napas, infeksi saluran
pernapasan, dan sianosis, penderita harus dirawat di rumah sakit
Skema kunjungan antenatal : setiap 2 minggu menjelang kehamilan 28
minggu dan sekali seminggu setelahnya.
Wanita hamil dengan penyakit jantung harus cukup istirahat, cukup tidur, diet
rendah garam, dan pembatasan jumlah cairan.
Sebaiknya penderita dirawat 1 2 minggu sebelum taksiran persalinan

PENANGANAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit


a. Kelas I : Tidak memerlukan pengobatan tambahan
b. Kelas II : Biasanya tidak memerlukan terapi tambahan,
mengurangi kerja fisik terutama antara kehamilan 28
36 minggu
c. Kelas III : Memerlukan digitalisasi atau obat lainnya.
Sebaiknya dirawat di rumah sakit sejak kehamilan 28
30 minggu.
d. Kelas IV : Harus dirawat dirumah sakit dan diberikan
pengobatan, bekerja sama dengan kardiolog.

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
TUBERKULOSIS PARU-PARU

ASMA BRONKIAL
SISTEM PERNAPASAN
PNEUMONIA DAN KEHAMILAN

BRONKITIS, INFLUENZA,
DAN KEHAMILAN

MENU
MENUUTAMA
UTAMA

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
TUBERKULOSIS PARU-PARU

Penyakit kronis ini masih banyak terdapat di negara-negara


berkembang, termasuk Indonesia. Penyakit ini dapat
dijumpai dalam keadaan aktif dan keadaan tenang.
Penyakit paru-paru, yang dalam keadaan aktif, akan
menimbulkan masalah bagi ibu, bayi, dan orang-orang
sekelilingnya, jadi, sebenarnya adalah masalah sosial.
Pengaruh TBC paru-paru terhadap kehamilan dan
sebaliknya sedikit banyak ada.

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
DIAGNOSIS TBC PARU-PARU

Diagnosis kadang-kadang tidak mudah, karena ibu hamil tampak sehat,


terutama dalam proses penyakit tenang.

a. Dalam anamnesis, ibu mengatakan pernah berobat atau sedang


berobat penyakit paru-paru
b. Keluhan dan gejala : batuk menahun, hemaptoe (batuk darah), dan
kurus-kering.
c. Pemeriksaan fisik-diagnostik pada paru-paru dijumpai adanya
kelainan bunyi pernapasan.
d. Foto rontgen paru-paru.
e. Uji Mantoux.

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PENANGANAN TBC PARU-PARU

a. Ibu hamil dengan proses aktif, hendaknya jangan dicampurkan


dengan wanita hamil lainnya pada pemeriksaan antenatal.
b. Untuk diagnosis pasti dan pengobatan selalu bekerjasama dengan
ahli paru-paru.
c. Penderita dengan proses aktif, apalagi dengan batuk darah,
sebaiknya dirawat di rumah sakit; dalam kamar isolasi. Gunanya
untuk mencegah penularan, untuk menjamin istirahat dan makanan
yang cukup, serta pengobatan yang intensif dan teratur.
d. Obat-obatan : INH, PAS, rifadin, dan streptomisin.
e. TBC paru-paru tidak merupakan indikasi untuk abortus buatan dan
terminasi kehamilan.

ASMA BRONKIAL

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Asma bronkial sering dijumpai dalam kehamilan dan persalinan. Pengaruh penyakit ini
terhadap kehamilan, persalinan, dan nifas serta sebaliknya adalah bervariasi. Asma
bronkial sering merupakan penyakit keturunan. Diagnosis biasanya mudah didapat,
karena wanita telah sering berobat kepada dokter atau pengobatan non-medis.
a. Asma bronkial dapat berkurang atau bertambah dalam kehamilan.
b. Menghindari kemungkinan infeksi pernapasan dan tekanan emosionil, karena ini akan
memperberat penyakit primer.
c. Kehamilan, persalinan, dan nifas akan berlangsung seperti biasa, tanpa gangguan, kecuali
datang serangan asma yang berat (status asmatikus). Dalam hal ini diberikan obat-obatan
dan oksigen. Kala II diperpendek dengan tindakan ekstraksi vakum atau forseps.
d. Apabila ada indikasi obstetrik untuk seksio sesarea, bekerja sama dengan ahli anestesi
untuk memilih narkosa yang paling aman, biasanya anestesi lumbal atau kaudal.
e. Obat-obatan : sama saja dengan obat-obat asma pada masa tidak hamil aminofilin, efidrin,
epinefrin, dan kortikosteroid. Pemberian kortikosteroid hati-hati pada kasus pre-eklamsi,
karena obat ini dapat menyebabkan retensi cairan dan kenaikan tekanan darah. Juga harus
tersedia tabung oksigen untuk menghadapi status asmatikus.
f.

Untuk menjarangkan kelahiran, pemakaian kontrasepsi atau tubektomi dianjurkan pada


keadaan dimana menjadi lebih berat pada setiap kehamilan dan persalinan.

PNEUMONIA DAN KEHAMILAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Pneumonia atau radang paru-paru dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas,
terutama pada kasus-kasus obstetrik berat, seperti eklamsi, partus lama dan terlantar,
dan sesudah operasi. Asidosis dan hipoksia akan membahayakan jiwa ibu, hasil
konsepsi, dan menyulitkan persalinan. Karena itu mengenal dan mengobati
pneumonia sedini mungkin merupakan tindakan yang tepat.
a. Kala II harus segera diperpendek dengan ekstraksi vakum atau forseps bila janin
masih hidup; dengan embriotomi bila janin sudah mati.
b. Gejala-gejala : demam tinggi, dispnea, sianosis, takikardia, serta pada paru-paru
terdengar ronki basah dan kering
c. Penanganan :
1. Pembersihan jalan pernapasan dan bila perlu dipasang selang lambung dan
tabung endotrakeal
2. Memberikan oksigen

3. Obat-obatan : kortison dosis tinggi (1000 mg), aminofilin, antibiotika yang adekuat

BRONKITIS, INFLUENZA,
DAN KEHAMILAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Dengan pengobatan yang tepat dan adekuat, penyakit di atas


tidak akan membahayakan kehamilan, persalinan, dan nifas.
Istirahat yang cukup juga diperlukan. Bronkitis dan influenza
yang tidak diobati dapat menjadi lebih berat menyebabkan
pneumonia .

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

SISTEM PENCERNAAN

Kehamilan, sedikit atau banyak, berpengaruh terhadap fungsi saluran pencernaan.


Telah diterangkan gejala-gejala hamil muda, dimana keluhan ibu lebih banyak
melibatkan saluran makanan. Banyak dokter menyangka ibu hamil muda menderita
sakit lambung; yang sebenarnya adalah gejala dan tanda hamil muda.
MULUT

ESOFAGUS DAN LAMBUNG

MENU
MENUUTAMA
UTAMA

PENYAKIT USUS HALUS DAN


USUS BESAR

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

HIPERSALIVASI (ptialismus)

MULUT

GINGIVITAS DAN EPULIS

KARIES GIGI

HIPERSALIVASI (ptialismus)

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Pada saat meludah, air liur keluar lebih banyak dari biasa.
Sering disertai mual dan muntah. Setelah trimester I biasanya
akan hilang dengan sendirinya. Tidak membahayakan
kehamilan.

GINGIVITAS DAN EPULIS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Gusi lunak, membengkak, dan hiperemis, karena gusi itu


mudah berdarah, terutama sewaktu menggosok gigi. Bila
kebersihan mulut tidak dijaga, dapat terjadi peradangan
mulut. Pencegahannya dengan memelihara kebersihan mulut
dan menggunakan obat kumur-kumur.

KARIES GIGI

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Gigi yang rusak pada waktu hamil akan memburuk karena


nafsu makan berkurang, mual, dan muntah, sehingga kalsium
menjadi berkurang. Hal ini segera dikonsultasikan ke dokter
gigi.

ESOFAGUS DAN LAMBUNG

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
PIROSIS (heartburn)

ESOFAGITIS EROSIF

VARISES ESOFAGUS

HERNIA HIATUS

ULKUS PEPTIKUM

GASTRITIS

PIROSIS (heartburn)

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Wanita mengeluh sakit dan pedih di ulu hati atau nyeri


dada. Hal ini disebabkan regurgitasi isi lambung yang
asam ke bagian bawah esofagus. Keluhan ini akan
hilang secara berangsur-angsur dengan kehamilan yang
bertambah tua. Penanganan dilakukan dengan tidak
makan sekaligus banyak, dalam porsi kecil tetapi lebih
sering. Tidur dengan posisi setengah duduk. Penderita
diberi obat-obat antasida.

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
ESOFAGITIS EROSIF

Wanita hamil sering mual dan muntah sehingga terjadi


erosi pada lambung. Gejalanya pedih dan nyeri sewaktu
menelan (disfagia), pirosis, dan kadang-kadang dengan
hematemesis. Terapi yang dilakukan sama dengan
pirosis. Bila ada hematemesis, penanganan dengan diet
bubur dan minum es.

VARISES ESOFAGUS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Varises esofagus dijumpai pada sirosis hepatis dan pada


kehamilan menjadi lebih berat, bahkan bisa pecah dan
terjadi perdarahan karena hipervolemia dan hipertensi
portal.

HERNIA HIATUS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Rahim yang membesar menyebabkan tekanan intra-abdominal


bertambah sehingga bagian atas lambung dapat masuk ke dalam
hiatus esofagus disebut hernia hiatus. Menurut Siegel dan kawankawan, frekuensi hernia hiatus kira-kira 17% dari seluruh kehamilan.
Multipara usia lanjut sering dari primipara. Gejalanya pirosis, mual,
muntah, dan bisa hematemesis. Diagnosis denan menggunakan
foto rontgen. Pengobatan yang dilakukan bersifat simtomatik.
Tindakan operatif hanya bila terjadi strangulasi.

ULKUS PEPTIKUM

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Ulkus peptikum jarang dijumpai dalam kehamilan. Bila


ada muntah-muntah akan mempersulit penderita dalam
kehamilan.

GASTRITIS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Keluhan hamil muda sering disangka gastritis karena


memang gejalanya hampir sama yaitu ulu hati, mual,
muntah, anoreksia, dan menjadi kurus.

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

PENYAKIT USUS HALUS


DAN USUS BESAR

ILEUS
VULVULUS USUS

HERNIA

APENDISITIS (radang usus buntu)

KOLITIS ULSEROSA

HEMOROID (wasir)

PENYAKIT PENYAKIT LAIN

ILEUS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Ileus bisa dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, terutama pada
partus lama dan terlantar; setelah bedah kebidanan dan sebagainya. Ileus
paralitikus lebih sering dijumpai dibandingkan ileus obstruktif.
Gejala : muntah, perut gembung (meteorismus), obstipasi, dan bising usus
diam (paralitis) dan bising usus bunyi logam (obstruktif). Diagnosis lebih
jelas dilakukan dengan foto rontgen. Konsultasi dengan ahli bedah sangat
dianjurkan
Penanganan :
a. Ileus obstruktif : segera tindakan operatif.
b. Ileus paralitis : terapi konservatif dengan pemberian cairan dan elektrolit
yang cukup. Pasang pipa hidung-lambung dan pipa rektum. Diberikan
pula obat-obat dekompresi untuk perut yang gembung

VULVULUS USUS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Usus terputar pada pangkalnya sehingga terjadi


strangulasi. Hal ini dapat dijumpai pada kehamilan dan
setelah persalinan. Keadaan ini sangat gawat (abdomen
akut) sehingga memerlukan tindakan operatif segera dan
harus bekerja sama dengan ahli bedah.

HERNIA

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Bermacam-macam hernia yang dapat timbul bersamaan


dengan kehamilan: hernia inguinalis, umbilikalis,
femoralis, dan sikatrika. Pada kala II persalinan,
pembesaran rahim biasanya tidak memperberat hernia.
Apabila tidak terjadi inkarserasi, penanganan dilakukan
secara konservatif. Bila terjadi hernia segera dilakukan
tindakan operatif.

APENDISITIS (radang usus buntu)

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Walaupun apendisitis akut dapat jarang terjadi dalam


kehamilan dan gejalanya dapat membingungkan dengan
gejala abdomen akut obstetrik (KET, solutio plasentae,
dan lain-lain). Dalam kehamilan, diagnosis lebih sulit
karena usus-usus terdorong ke atas oleh rahim yang
membesar. Penanganan apendisitis kronik dalam
kehamilan diobati dengan cara konservatif dengan obatobat yang cukup. Apabila terjadi apendisitis akut, segera
dioperasi. Umumnya prognosis ibu dan janin baik.

KOLITIS ULSEROSA

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Kolitis ulserosa adalah peradangan dan luka-luka kecil


pada usus besar, sifatnya kronis. Gejala : mencret (diare)
sering waktu pagi, bercampur darah, kolik/nyeri,demam,
anoreksia, dan menjadi kurus. Pengaruh kehamilan
terhadap penyakit ini bervariasi yaitu tetap, menjadi lebih
buruk, dan bisa pula menjadi baik. Pengaruh penyakit
secara langsung terhadap kehamilan tidak ada, begitu
pula terhadap persalinan.

HEMOROID (wasir)

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Pemekaran pembuluh-pembuluh darah di rektrum


disebut hemoroid. Wasir yang sudah ada dapat menjadi
lebih besar karena kehamilan. Pada waktu defekasi
terasa nyeri dan luka serta mengeluarkan darah.
Keadaan akan lebih berat bila ada komplikasi infeksi
atau trombosis. Prolaps hemoroid terjadi pada waktu
defeksi dan pada kala II persalinan (mengedan).
Penanganan dengan memberikan obat-obat anti wasir
berupa anusol atau salep. Wasir tidak mengganggu
kehamilan dan persalinan.

PENYAKIT PENYAKIT LAIN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Penyakit-penyakit lain yang jarang dijumpai dalam


kehamilan adalah :
1. Tumor ganas usus besar
2. Megakolon
3. Pruritus ani
4. Fisura ani

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

ANEMIA DALAM KEHAMILAN

SISTEM HEMATOLOGI

LEUKEMIA DAN KEHAMILAN

MENU
MENUUTAMA
UTAMA

ANEMIA DALAM KEHAMILAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Baik di negara maju maupun di negara berkembang, seseorang disebut


menderita anemia bila kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 10 gr%, disebut
anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr%, disebut anemia gravis.
Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin 12-15 gr% dan
hematokrit 35-54%. Angka-angka tersebut juga berlaku untuk wanita hamil,
terutama wanita yang mendapat pengawasan selama hamil. Oleh karena
itu, pemeriksaan hematokrit dan hemoglobin harus menjadi pemeriksaan
darah rutin selama pengawasan antenatal. Sebaiknya pemeriksaan
dilakukan setiap 3 bulan atau paling sedikit 1 kali pada pemeriksaan
pertama atau pada triwulan 1 dan sekali lagi pada triwulan akhir.

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

PENYEBAB ANEMIA

PENGARUH ANEMIA TERHADAP


KEHAMILAN, PERSALINAN,
DAN NIFAS
PENGARUH ANEMIA TERHADAP
HASIL KONSEPSI

KLASIFIKASI ANEMIA
DALAM KEHAMILAN

PENYEBAB ANEMIA

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

1. Kurang gizi (malnutrisi)


2. Kurang zat besi dalam diet
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah yang banyak : persalinan yang lalu, haid, dan lain-lain
5. Penyakit-penyakit kronik : tbc, paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain.
Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah (hiperemia/hipervolumia) karena
itu terjadi pengenceran darah karena sel-sel darah tidak sebanding
pertambahannya dengan plasma darah. Perbandingan pertambahan
tersebut adalah :
a. Plasma darah bertambah : 30%
b. Sel-sel darah bertambah : 18%
c. Hemoglobin bertambah : 19%
Secara fisiologis, pengenceran darah ini adalah untuk membantu
meringankan kerja jantung

PENGARUH ANEMIA TERHADAP


KEHAMILAN, PERSALINAN,
DAN NIFAS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

a. Keguguran
b. Partus prematurus
c. Inersi uteri dan partus lama, ibu lemah
d. Atonia uteri dan menyebabkan pendarahan
e. Syok
f. Afibrinogenemia dan hipofibrinogenemia
g. Infeksi intrapartum dan dalam nifas
h. Bila terjadi anemia gravis (Hb di bawah 4 gr%) terjadi payah
jantung, yang bukan saja menyulitkan kehamilan dan
persalinan, bahkan bisa fatal

PENGARUH ANEMIA TERHADAP


HASIL KONSEPSI

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Hasil konsepsi (janin, plasenta, darah) membutuhkan zat besi dalam jumlah
besar untuk pembuatan butir-butir darah merah dan pertumbuhannya, yaitu
sebanyak berat besi. Jumlah ini merupakan 1/10 dari seluruh besi dalam
tubuh. Terjadinya anemia dalam kehamilan bergantung dari jumlah
persediaan besi dalam hati, limpa, dan sumsum tulang.
Selama masih mempunyai cukup persediaan besi, Hb tidak akan turun dan
bila persediaan ini habis, Hb akan turun. Ini terjadi pada bulan ke 5-6
kehamilan, pada waktu janin membutuhkan banyak zat besi. Bila terjadi
anemia, pengaruhnya terhadap hasil konsepsi adalah :
1. Kematian mudigah (keguguran),
2. Kematian janin dalam kandungan,
3. Kematian janin waktu lahir (stillbirth),
4. Kematian perinatal tinggi,
5. Prematuritas
6. Dapat terjadi cacat bawaan,
7. Cadangan besi kurang.

KLASIFIKASI ANEMIA
DALAM KEHAMILAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

1. Anemia defisiensi besi (62,3%)

Penjelasan dan pengobatannya

2. Anemia megaloblastik (29,0%)

Penjelasan dan pengobatannya

3. Anemia hipoplastik (8,0%)

Penjelasan dan pengobatannya

4. Anemia hemolitik (sel Sickle) (0,7%)

Penjelasan dan pengobatannya

ANEMIA DEFISIENSI BESI

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Anemia jenis ini biasanya berbentuk normostik dan hipokromik serta paling
banyak dijumpai. Penyebabnya telah dibicarakan di atas sebagai penyebab
anemia umumnya.
Pengobatan :
Keperluan zat besi untuk wanita non-hamil, hamil, dan dalam laktasi yang
dianjurkan adalah :
a. FNB Amerika Serikat (1958) : 12 mg 15 mg 15
b. LIPI Indonesia (1968) : 12 mg 17 mg 17 mg.
Kemasan zat besi dapat diberikan per oral atau parenteral.
Per oral : sulfas ferosus atau glukonas ferosus dengan dosis 3-5 x 0,20 mg.
Parenteral : diberikan bila ibu hamil tidak tahan pemberian per oral atau
absorbsi di saluran pencernaan kurang baik, kemasan diberikan secara
intramuskuler atau intravena. Kemasan ini antara lain : imferon, jectofer,
dan ferrigen. Hasilnya lebih cepat dibandingkan per oral.

ANEMIA MEGALOBLASTIK

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Anemia megaloblastik biasanya berbentuk makrositik atau pernisiosa.


Penyebabnya adalah karena kekurangan asam folik, jarang sekali akibat
karena kekurangan vitamin B12. Biasanya karena malnutrisi dan infeksi
yang kronik
Pengobatan :
Asam folik 15-30 mg per hari
Vitamin B12 3 x 1 tablet per hari
Sulfas ferosus 3 x 1 tablet per hari
Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga
dapat diberikan transfusi darah

ANEMIA HIPOPLASTIK

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Anemia hipoplastik disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk


sel-sel darah merah baru. Untuk diagnosis diperlukan pemeriksaanpemeriksaan :
darah tepi lengkap,
pemeriksaan fungsi sternal,
pemeriksaan retikulosit, dan lain-lain.
Gambaran darah tepi : normositik dan normokromik. Sumsum tulang
memberikan gambaran normoblastik dan hipoplasia eritropoiesis.
Penyebabnya belum diketahui, kecuali yang disebabkan oleh infeksi berat
(sepsis), keracunan, dan sinar rontgen atau sinar radiasi. Terapi dengan
obat-obatan tidak memuaskan; mungkin pengobatan yang paling baik yaitu
transfusi darah, yang perlu sering diulang.

ANEMIA HEMOLITIK

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah


yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini disebabkan oleh :
a. Faktor intrakorpuskuler : dijumpai pada anemia hemolitik heriditer;
talasemia; anemia sel sickle (sabit); hemoglobinopati C, D, G, H, I; dan
paraksismal noktural hemoglobinuria.
b. Faktor ekstrakorpuskuler : disebabkan malaria, sepsis, keracunan zat
logam, dan dapat beserta obat-obatan; leukemia, penyakit Hodgkin, dan
lain-lain
Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah,
kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organorgan vital.
Pengobatan bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila
disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat
penambah darah. Namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak
memberi hasil. Maka transfusi darah yang berulang dapat membantu penderita
ini

LEUKEMIA DAN KEHAMILAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Leukemia dan kehamilan tidak begitu saling mempengaruhi, namun pada


wanita leukemia, bila hamil, harus memeriksakan diri secara lebih teratur dan
lebih sering, karena ancaman terhadap kehamilan dan jiwanya tetapa ada.
Terhadap hasil konsepsi dapat terjadi abortus dan prematuritas. Bahaya
perdarahan pasca persalinan cukup besar, karena pada leukemia terjadi
gangguan pembekuan darah. Prognosis untuk ibu dan janin tidak begitu baik.
Sampai saat ini belum ada obat-obat yang memuaskan terhadap leukemia.
Cara pengobatan adalah :
1. Radiasi : ini sangat membahayakan janin dalam kandungan, karena akan
menimbulkan kelainan teratogenik atau kematian janin dalam kandungan.
Bila akan diberikan terapi radiasi dan kemoterapi, sebaiknya terlebih dulu
hasil konsepsi dikeluarkan (abortus terapeutik).
2. Transfusi darah
3. Kemoterapi dan sitostatika
4. Anti metabolik
5. Kortikosteroid

PENCEGAHAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Wanita leukemia, apabila yang kronik, sebaiknya


jangan hamil.
Dianjurkan memakai kontrasepsi atau dilakukan
tubektomi.

ANEMIA DALAM KEHAMILAN


SISTEM PERKEMIHAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Sebegitu jauh telah diketahui bahwa kehamilan dapat


mempengaruhi aliran darah dan aliran plasma efektif ke
ginjal dan saluran kencing. Kecepatan filtrasi glomeruler
dan fungsi tubuler meningkat 30-50%. Dalam batasbatas normal dijumpai proteinuria ortostatik, glukosuria
dan laktosuria yang setelah partus hilang sendiri. Kirakira 0,2% wanita hamil dan 5% wanita hamil dengan
toksemia gravidarium dijumpai sebagai menderita
penyakit ginjal kronik.

MENU
MENUUTAMA
UTAMA

SISTEM PERKEMIHAN

BAKTERIURIA DALAM
KEHAMILAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

SINDROMA NEFROTIK
(NEFROSIS)

SISTITIS

PIELONEFRITIS AKUT

PIELONEFRITIS KRONIKA

GAGAL GINJAL AKUT


(ACUTE RENAL FAILURE)
NEFROLITIASIS
(BATU GINJAL)
TUBERKULOSIS GINJAL

GLOMERULONEFRITIS AKUT

GLOMERULONEFRITIS KRONIKA

Penyakit-penyakit Lain
Yang Jarang Dijumpai

BAKTERIURIA DALAM
KEHAMILAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Air kencing normal yang diambil dari aliran tengah (midstream), bersih dan segar
akan mengandung kurang dari 10.000 bakteri per cc. Bakteriuria dibagi atas 2
jenis :
1. Bakteriuria tanpa gejala : yaitu keadaan dimana bakteri berkembang biak
dalam saluran kencing, namun tanpa gejala-gejala infeksi. Jumlah bakteri
kurang dari 100.000 per cc.
2. Bakteriuria dengan gejala : yaitu bakteri berkembang biak aktif dalam saluran
kencing dan disertai gejala-gejala infeksi : demam, sakit dan nyeri kencing.
Jumlah bakteri di atas 100.000 per cc.
Frekuensi :
Amerika Serikat 2-10%, terutama pada wanita kulit hitam
Di beberapa rumah sakit pendidikan di Indonesia berkisar antara 15-25%

BAKTERIURIA DAN KEHAMILAN


SERTA PENANGANANNYA

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

a) Dalam kehamilan, bakteriuria kira-kira 25-40% akan menyebabkan pielonefritis


akut.
b) Dalam beberapa kejadian bakteriuria dapat menyebabkan abortus, partus
prematurus, kematian janin dalam kandungan.
Penanganan :
1. Hati-hati melakukan kateterisasi, karena bukan saja menyebabkan
infeksi akan meluas, tetapi juga akan menambah masuknya kumankuman baru
2. Pengobatan : kemasan sulfonamid ; negram, baktrim, furadantin, septrin
dan lain-lain

SISTITIS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Sistitis adalah peradangan kandung kemih (vesika urinaria) disebabkan oleh


bakteri atau kuman-kuman lain. Paling sering oleh E.coli atau kuman lain sewaktu
memasukkan kateter yang kurang suci hama. Gejala : disuria, polakisuria dan
sebentar-sebentar mau kencing. Pada pemeriksaan urin ditemui proteinuria,
lekosit dan eritrosit. Pada perabaan di atas simfisis terasa nyeri. Bila luka-luka
pada kandung kemih bisa disertai hematuria. Pengaruh terhadap kehamilan
serupa dengan bakteriuria.
Pengobatan :
Sama seperti bakteriuria ditambah bikarbonas natrikus untuk menetralisir kencing
menjadi biasa.

PIELONEFRITIS AKUT

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Frekuensi :
a. Dijumpai pada 2% dari seluruh kehamilan dan nifas. Banyak dijumpai pada
kehamilan triwulan III.
b. 3% wanita dengan urin steril dan 30% wanita dengan bakteriuria
menimbulkan pielitis dalam kehamilan.
Penyebab :
a. Escherichis coli;
b. Stafilokokus aureus;
c. Basilus proteus dan Pseudomonas auroginosa.
d. Cara penjalaran bisa melalui :
1. dari kandung kemih naik ke atas (asendens);
2. pembuluh darah dan pembuluh limpa.

PIELONEFRITIS AKUT

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Gejala :
Demam tinggi, menggigil, sakit pinggang hebat, mual, muntah, nafsu makan
kurang, oliguria dan anuria.
Periksa urin dijumpai lekosit yang banyak bergumpal.
Pengaruh penyakit terhadap kehamilan :
a. Bisa berpengaruh terhadap hasil konsepsi seperti abortus, partus prematurus
dan kematian janin.
b. Bila cepat diobati kehamilan berjalan sampai cukup bulan dan persalinan akan
normal. Pengakhiran kehamilan biasanya tidak perlu; kecuali penyakit tidak
mempunyai respons terhadap terapi.
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit :

Pielitis dan sistitis lebih mudah terjadi dalam kehamilan. Penyakit yang telah
ada menjadi lebih berat karena kehamilan.

PIELONEFRITIS AKUT

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Penanganan :
1) Sebaiknya hati-hati pemakaian kateter biasa dan kateter menetap; kalau
dapat dihindari;
2) Kalau harus dipakai, berikan obat anti bakterial;
3) Wanita harus istirahat berbaring miring ke sisi yang tidak sakit.
4) Sebelum memberikan obat lakukan uji-kepekaan obat barulah diberikan obat
antibakterial yang tepat, biasanya selama 10-12 hari.
5) Awasi penderita untuk kemungkinan adanya residif

PIELONEFRITIS KRONIKA

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Penyakit ini menahun mungkin sebelumnya telah menderita


sistitis atau pielonefritis akut. Gejala utama adalah
hipertensi dan adanya proteinuria yang tidak menetap. Bila
tidak diobati lama kelamaan akan menimbulkan insufisiensi
ginjal. Pengaruh terhadap kehamilan dan sebaliknya hampir
sama dengan pielitefritis akuta. Pengobatan agak sukar
karena sudah kronis. Wanita dengan pielonefritis kronika
apalagi disertai insufisiensi ginjal yang luas; dianjurkan
untuk tidak hamil. Dapat memilih tubektomi bila anak sudah
ada, atau memakai kontrasepsi efektif lainnya.

GLOMERULONEFRITIS AKUT

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Walaupun jarang dijumpai, namun penyakit ini dapat saja timbul selama
kehamilan. Kuman penyebab adalah Streptokokus beta-hemolitikus A.
Sebagai predisposisi : tonsilitis, karies dan infeksi gigi dan infeksi streptokokus
di tempat lain
Gejala klinik
Trias hematuria, edema dan hipertensi.
Sindroma
Oliguria, anuria, sakit kepala, kelainan visus kejang-kejang dan koma. Dalam
kehamilan sulit membedakan dengan eklamsi murni.
Dapat pula disertai edema paru dan uremia. Pengaruh terhadap kehamilan
adalah terjadinya abortus, partus prematurus dan kematian janin.
Pengobatan
Istirahat berbaring, diet rendah garam, antihipertensif, keseimbangan cairan
dan elektrolit dan antibiotika: penisilin dan kemasan sejenisnya.

GLOMERULONEFRITIS KRONIKA

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Penyakit ini adalah menahun, karena itu wanita sebelum hamil telah
menderitanya. Pada periksa hamil muda pertama kali telah dijumpai pada urin :
proteinuria, sedimen mengandung banyak lekosit. Pada pemeriksaan dijumpai
pula hipertensi. Bila disertai edema keadaan ini disebut pre-eklamsi tidak murni
(superimposed pre-eclampsia). Bila penyakit telah lama dan pengobatan tidak
adekuat akhirnya fungsi ginjal bertambah buruk dan pada tingkat paling akhir
terjadi ginjal kisut.
Penampilan penyakit ini ada 4 macam :
a. Proteinuria menetap; tanpa kelainan sedimen;
b. Sindroma nefrotik : hipertensi, edema, hemturia;
c. Glomerulonefritis akut;
d. Insufisiensi ginjal, atau gagal ginjal

GLOMERULONEFRITIS KRONIKA

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan :


a. Terhadap kehamilan dapat terjadi abortus, partus prematurus dan kematian
janin dalam kandungan.
b. Dalam persalinan; seperti menghadapi pre-eklamsi. Kala II diperpendek
dengan bantuan ekstraksi vakum atau forseps bila anak hidup dan
embriotomi bila mati

SINDROMA NEFROTIK
(NEFROSIS)

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Adalah kumpulan gejala-gejala; - proteinuria (di atas 5 gr per hari); edema;


hipoalbuminurinemia: - hiperkholesterolemia. Keadaan dapat dijumpai dalam
kehamilan.
Penyebabnya bermacam-macam :
a. Penyakit-penyakit : glomerulonefritis kronika; diabetes mellitus, lupus
eritematosus, amiloidosis, sifilis, dan trombosis vena renal.
b. Keracunan : oleh logam, obat dan racun lainnya.
Pengobatan :
1) Cari penyebabnya dan obati sesuai dengan penyebab.
2) Berikan diet tinggi protein
3) Antibiotika untuk mencegah infeksi
4) Berikan heparin untuk mencegah terjadinya trombo-embolisme; terutama dalam nifas
5) Kortikosteroid dosis tinggi.
Pengaruh terhadap kehamilan bergantung pada faktor penyebab dan berat ringannya
penyakit

GAGAL GINJAL AKUT


(ACUTE RENAL FAILURE)

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Ada 2 jenis :
1. Nekrosis tubuler akut;
2. Nekrosis kortikal
Keadaan dan penyakit yang dapat menyebabkan adalah :
1. Abortus septik terutama disebabkan Clostridium welchii, toksemi hamil,
solusio plasenta, sepsis puerperalis;
2. Hemolisis karena kesalahan transfusi darah;
3. Setiap syok yang hebat dan irrevisibel.
Gambaran klinik
Oliguria anuria, azotemia, dan uremia

GAGAL GINJAL AKUT


(ACUTE RENAL FAILURE)

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Penanganan
Konsultasi dengan ahli nefrologi/ahli penyakit dalam adalah tindakan yang
bijaksana.
Pencegahan dalam kebidanan :
a. Penyebab dari sudut kebidanan ditangani dengan sebaik-baiknya, kalau perlu
dihindarkan;
b. Perdarahan dan syok segera ditanggulangi;
c. Pemberian transfusi darah lege artis

NEFROLITIASIS
(BATU GINJAL)

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Batu saluran kencing dapat dijumpai mulai dari ginjal,


ureter, dan kandung kencing. Gangguan yang utama
adalah kolik, hematuria. Kalau batu cukup besar dan
operasi perlu dikerjakan; biasanya tidak mempengaruhi
kehamilan. Yang penting adalah kerjasama
multidisiplin.

TUBERKULOSIS GINJAL

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Apabila tidak diobati secara adekuat, kehamilan dapat


memperburuk tbc-ginjal. Pengobatan dalam kehamilan
sama saja dengan terapi di luar kehamilan.

PENYAKIT-PENYAKIT LAIN
YANG JARANG DIJUMPAI

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

1. Ginjal poliksitik (kelainan bawaan);


2. Ginjal tunggal;
3. Kehamilan setelah transplatasi ginjal, yang masih
belum dilakukan di Indonesia.

ANEMIA DALAM KEHAMILAN

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
RUBELLA
(GERMAN MEASLES)

KEHAMILAN DENGAN
PENYAKIT INFEKSI

HEPATITIS

MENU
MENUUTAMA
UTAMA

RUBELLA
(GERMAN MEASLES)

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Di luar kehamilan, rubella tidak berbahaya. Namun, dalam kehamilan, penyakit


ini menyebabkan kelainan bawaan janin.
Wanita hamil dengan rubella mempunyai distribusi angka cacat bawaan pada
janin bergantung pada tuanya kehamilan :
Triwulan I ke bawah

: 30-50%

Triwulan II

: 6,8%

Triwulan III

: 5,3%

RUBELLA
(GERMAN MEASLES)

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Alat tubuh janin yang cacat adalah :


1. Mata : katarak, glaukoma, dan mikroftalmia
2. Jantung : duktus arteriosus persisten, stenosis pulmonalis, dan septum
terbuka
3. Telinga tuli
4. Susunan syaraf pusat : meningoensefalitis dan kebodohan
Kelainan lainnya : retardasi pertumbuhan intrauterin, trombositopenia,
anemia, hepatosplenomegali, ikterus, dan kelainan kromosom.
Bayi dengan rubella bawaan akan menjadi sumber infeksi bagi anakanak dan orang dewasa lain selama beberapa bulan.

RUBELLA
(GERMAN MEASLES)

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Penanganan :
1. Wanita yang baru menderita atau menderita rubella dalam kehamilan
triwulan I dapat dipertimbangkan untuk dilakukan abortus buatan.
2. Terapi : tidak ada obat-obat pencegah rubella, hanya diberikan terapi
simtomatis. Penanganan : gama globulin dan vaksin rubella.

HEPATITIS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

LIHAT TABEL
Penilaian klinik
1. Demam tinggi yang menetap hingga 2 minggu yang kemudian diikuti
dengan ikterus
2. Disertai pula dengan mual dan muntah, pusing, nafsu makan menurun,
kelemahan umum, defisit cairan, diare.
3. Pada pemeriksaan fisik ditemui nyeri epigastrik dan hepatomegali.
4. Hasil laboratorium menunjukkan reaksi imunologik terhadap antigen virus
hepatitis
5. Transmisi ke janin dapat melalui transplasental, ASI, dan kontak langsung

HEPATITIS

AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO

Penanganan khusus
a) Rawat inap dan tirah baring
b) Isolasi pasien, lakukan pemeriksaan serologik.
c) Diet rendah lemak, tinggi karbohidrat dan protein.
d) Rehidrasi apabila terjadi defisit cairan akibat muntah yang berlebihan dan
demam.
e) Berikan vitamin K, glukosa dan kurkuma rhizoma.
f) Evaluasi profil biofisik atau kondisi janin.
g) Penatalaksanaan neonatal.
h) Upayakan partus pervaginam (lakukan evaluasi sistem pembekuan darah)

ANEMIA DALAM KEHAMILAN


AKBID
AKBIDWIRABUANA
WIRABUANAMETRO
METRO
Tabel Hepatitis dan Risiko pada Ibu dan Neonatus

JENIS
VIRUS

RISIKO POTENSIAL
IBU

Hepatitis B Hepatitis kronis

NEONATUS

Antigenemia persistens dan


nekrosis hepatitis
Sirosis hepatis
Neoplasma hepatoselulare
Hepatitis A Hepatitis berat
primer
Hepatitis C Perlemakan hati (fatty lever) Hepatitis neonatorium
Subklinikal hepatitis

AKBID WIRABUANA METRO

Exit
Exit

Anda mungkin juga menyukai