Anda di halaman 1dari 15

Eddy Elminsyah Jaya

NIM. 107150100011012

PROGRAM DOKTOR
KAJIAN LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

LATAR BELAKANG
Potensi MCGI
Letak 1 km dari pusat Kota Balikpapan ~ Potensial
pelindung garis pantai ~ Panorama ideal untuk ekowisata
~ Perairan budidaya, dll

Awal tahun 2000-an :


MCGI tereduksi hampir 40% dari luas hutan 200-an ha karena
pengembangan perumahan
Pertengahan 2001 :
Perumahan GI rusak berat akibat banjir &puting beliung

Bagaimana kerapatan tajuk


sebaran mangrove di MCGI Kota
Balikpapan?

RUMUSAN
MASALAH

Bagaimana status keberlanjutan


pengelolaan mangrove di MCGI
Kota Balikpapan?

Bagaimana skenario keberlanjutan


pengelolaan mangrove di MCGI
Kota Balikpapan?

Mengetahui dan menganalisis


kerapatan tajuk sebaran
mangrove di MCGI

TUJUAN
PENELITIAN

Mengkaji dan menganalisis


status keberlanjutan pengelolaan
mangrove di MCGI

Pembangunan skenario
keberlanjutan dalam pengelolaan
mangrove di MCGI

Kerangka
Konsep
Keberlanjutan
MCGI

HIPOTESIS PENELITIAN
Hutan mangrove di
MCGI memiliki
kerapatan tajuk
tergolong padat
Pengelolaan
mangrove di MCGI
belum
berkelanjutan
Pengelolaan
mangrove di MCGI
memerlukan
skenario
pengelolaan
berkelanjutan.

METODOLOGI PENELITIAN
LOKASI
DAN
WAKTU
PENELITIA
N

Lokasi :
Mangrove Center Graha Indah
(MCGI) Kota Balikpapan
Waktu :

PENDEKATAN
PENELITIAN

Pengumpulan
Data

Deskriptif
Analitik

Observasi
Wawancara
Studi Dokumenter
Studi kepustakaan

, 000000

482000

, 000000

,000000

482500

, 000000

483000

483500

483000,000000

483500, 000000

Skala
1: 25.0 00
0,50 Km

9867300, 00 0000
482000, 000000

482500, 000000

Peta Pe tu nju kLo kasi


4 78509

490 509

4 78509

490 509

98 8020 7

466 509

9865900,0 0000 0

9866600, 00000 0
Ma ngrove Leb at 0,
( 43 ND VI 1, 00 )

98 6820 7

Sungai

Sumbe r: G oog le Earth Ima ge Lan dsat2 015


5 025 09
98 8020 7

481500, 000000

PETAKAWASAN

Ket e ran gan:

98 6820 7

481000, 000000

MANGROVECENTER GRA HA IND AH


KOTA BALIKPAPAN

Ma ngrove Sed ang ( 0,3 3 ND VI 0, 42)


Ma ngrove J arang ( - 1,0 0 ND VI 0, 32)
466 509

9 8562 07

9865900

,0 0000 0

9866600

, 00000 0

9867300

, 00 0000

98 68000

98 68000,0 0000 0

0,2 5

,0 0000 0

9868700, 00000 0

, 000000

481500

9868700

, 00000 0

, 000000

481000

Tingkat
Kerapatan
Sebaran

Nilai NDVI

0,43 NDVI 1,00

Kerapatan
tajuk lebat

0,33 NDVI 0,42

Kerapatan
tajuk sedang

-1,00 NDVI 0,32

Kerapatan
tajuk jarang

Luas (m2) Luas (%)

1.546.900

48,41%

573.400

17,94%

1.075.200

33,65%

DOMINASI SEBARAN
JARANG
bagian tengah delta
SEDANG
pinggir area percabangan delta
LEBAT
Area percabangan dan tepi aliran sungai

Indeks MDS = 59,23


[ Cukup Berkelanjutan ]

Indeks Monte Carlo (95%) = 57,14

Nilai selisih kedua analisis <5% (2,09% < 5%)


Rap-MangroveMCGI memadai sebagai Penduga Keberlanjutan
Pengelolaan
R2 = 95,4% [ mendekati 1 ]
Stress = 12,7% < 25% [goodnes of fit]

ANALISIS MDS

Pendekatan Rap-MangroveMCGI

ANALISIS LAVERAGE

Pendekatan Rap-MangroveMCGI

Atribut Sensitif Dimensi Ekologi


Restorasi/rehabilitasi (13,03)
Kualitas air (12,1)
Kualitas tanah (11,8)
Konversi peruntukan lain (10,8)
Degradasi (10,7)
Pencemaran air (10,18)

ANALISIS MDS

Pendekatan Rap-MangroveMCGI

ANALISIS LAVERAGE

Pendekatan Rap-MangroveMCGI

Atribut Sensitif Dimensi Ekonomi


Penyerapan tenaga kerja (3,87)
Kontribusi sektor pertanian
(2,76)
Kontribusi terhadap
pembangunan wilayah (1,13)
Peningkatan pendapatan
masyarakat (1,08)
Kontribusi sektor kehutanan
(0,96)

ANALISIS MDS

Pendekatan Rap-MangroveMCGI

ANALISIS LAVERAGE

Pendekatan Rap-MangroveMCGI

Atribut Sensitif Dimensi Sosial Budaya

ANALISIS MDS

Pendekatan Rap-MangroveMCGI

Status kepemilikan lahan (2,04)


Peran swasta (1,54)
Konflik sosial (1,25)
Ketersediaan tenaga kerja (1,08)
Peran tokoh masyarakat/tokoh adat (0,62)
Peran pemerintah (0,62)

ANALISIS LAVERAGE

Pendekatan Rap-MangroveMCGI

Atribut Sensitif Dimensi Teknologi Informasi


Teknologi budidaya perikanan (5,19)
Teknologi restorasi (5,07)
Sarana air bersih (4,47)
Teknologi ecoport (3,20)
Ketersediaan wahana edukasi (2,40)

ANALISIS MDS

Pendekatan Rap-MangroveMCGI

ANALISIS LAVERAGE

Pendekatan Rap-MangroveMCGI

Atribut Sensitif Dimensi Hukum-Kelembagaan


Kebijakan pengelolaan terpadu (4,53)
Intensitas pelanggaran hukum (3,48)
Sarana air bersih (4,47)
Peraturan Pusat/Daerah (3,29)
Keberadaan lembaga penelitian dan
pengembangan (1,57)

Keberlanjutan Pengelolaan Mangrove


Dimensi
Keberlanjutan

Keberlanjutan
Indeks

Status

Ekologi

51,42

Cukup Berkelanjutan

Ekonomi

56,96

Sosial Budaya

R2

Parameter
Stress

Keputusan

92,7%

13,8%

goodnes of fit

Cukup Berkelanjutan

95%

14,2%

goodnes of fit

55,67

Cukup Berkelanjutan

94,8%

14,8%

goodnes of fit

Teknologi-Informasi

54,52

Cukup Berkelanjutan

95%

13,8%

goodnes of fit

Hukum-Kelembagaan

61,83

Cukup Berkelanjutan

95%

13,6%

goodnes of fit

cukup baik
sebagai alat

evaluasi
Seluruh atribut
keberlanjutan
cukup baik untuk
dalam
menerangkan
pengelolaan
MULTIDIMENSI dan SETIAP DIMENSI

Nilai Stress baik setiap dimensi maupun multidimensi lebih kecil dari ketentuan
(< 25%) dan nilai Koefisien Determinasi (R2) cukup tinggi (mendekati 1)

Strategi pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap


Danau Oxbow Barito Mati

STRATEGI

Kuisioner

10 Responden
Kompeten

Pembobotan
dan Rating

SWOT

(1) Disertivikasi usaha untuk meningkatkan perekonomian


masyarakat;
(2) Konservasi danau;
(3) Penjalinan kemitraan terkait permodalan, pemanfaatan
teknologi, dan pendampingan manajemen;
(4) Penyediaan sarana dan prasarana;
(5) Pemanfaatan teknologi tepat guna;
(6) Pencanangan program danau wisata;
(7) Pengendalian penangkapan dengan selektifitas alat
tangkap dan penetapan zona penangkapan;
(8) Penerbitan Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan
sumberdaya danau;
(9) Restorasi danau; dan
(10) Implementasi program kesadaran masyarakat terhadap arti
penting kelestarian biota perairan.

REKOMENDASI
Optimalisasi dalam pengelolaan sumberdaya
perikanan tangkap Danau Oxbow Barito Mati
berkelanjutan yang dipimpin oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Barito Selatan dengan
melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif dan
komprehensif.
Penerbitan peraturan-peraturan daerah (Perda)
sebagai payung hukum dalam pengelolaan
sumberdaya perikanan tangkap Danau Oxbow
Barito Mati berkelanjutan.

KESIMPULAN

SARAN
Bagi Pemerintah Kabupaten Barito
Selatan
Menerbitkan peraturan-peraturan
daerah (Perda) yang diarahkan pada
pengelolaan sumberdaya perikanan
tangkap Danau Oxbow Barito Mati
berkelanjutan.
Meningkatkan status keberlanjutan
dengan memperbaiki atribut-atribut
pembangunan berkelanjutan.
Bagi masyarakat
Meningkatkan kesadaran untuk
menjaga ekosistem danau

Anda mungkin juga menyukai