tp
s:
//k
ar
aw
an
gk
ab
.b
ps
.go
.id
ht
tp
s:
//k
ar
aw
an
gk
ab
.b
ps
. go
.id
Indikator Kesejahteraan Rakyat
Kabupaten Karawang 2019
id
Jumlah Halaman : vi + 51 halaman
o.
.g
ps
NASKAH: .b
ab
gk
PENYUNTING:
a ra
GAMBAR KULIT:
tp
ht
DITERBITKAN OLEH:
BPS Kabupaten Karawang
id
Pengarah : Budi Cahyono, S.Si, M.M
o.
.g
Editor : Asep Surya, SST
ps
.b
ab
Penulis : Triyono, SE.
gk
Pengolah Data/
ra
id
Kependudukan, Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan,
o.
.g
Perumahan, Pengeluaran Rumahtangga dan Sosial Ekonomi.
ps
.b
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
ab
publikasi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
gk
Budi Cahyono,S.Si.,M.M.
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata
i
Pengantar………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………… ii
1. KEPENDUDUKAN…………………………………………………… 1
id
o.
2. KESEHATAN………………………………………………………… 9
.g
ps
3. PENDIDIKAN………………………………………………………… 17
.b
ab
4. TARAF DAN POLA KONSUMSI…………………………………… 24
gk
an
5. PERUMAHAN………………………………………………………… 30
wa
6. PERUMAHAN………………………………………………………… 34
ar
//k
7. SOSIAL LAINNYA…………………………………………………… 40
s:
tp
ht
ii
DAFTAR TABEL
KEPENDUDUKAN
halaman
id
Karakteristik dan Status Perkawinan, 2018…………………….
o.
.g
1.4 Persentase wanita berumur 15-49 tahun berstatus kawin dan 8
ps
menggunakan Alat/Cara Kontrasepsi, 2018……………………
.b
ab
gk
KESEHATAN
an
2.2
ar
Karakteristik………………………………………………………..
tp
ht
iii
PENDIDIKAN
halaman
id
o.
Penduduk berumur 5-18 tahun menurut Karakteristik dan
.g
Kelompok Umur……………………………………………………
ps
3.4 .b
Angka Partisipasi Murni (APM) Formal dan Non Formal 22
ab
Menurut Karakteristik dan Jenjang Pendidikan………………
gk
an
w
KETENAGAKERJAAN
a
ar
4.1
//k
27
menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2018…
iv
TARAF DAN POLA KONSUMSI
Halaman
id
PERUMAHAN
o.
.g
6.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Atap Terluas, 36
ps
2018……………………………………………………………….
.b
ab
6.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Terluas, 36
gk
2018………………………………………………………………..
an
w
2018………………………………………………………………..
//k
s:
v
SOSIAL LAINNYA
Halaman
id
7.3 Persentase Anggota Rumah Tangga Berusia 5 Tahun ke
o.
Atas menurut Karakteristik dan Penggunaan Teknologi
.g
ps
Informasi selama Tiga Bulan Terakhir,
.b
2018………….………………………......................................
43
ab
gk
an
a w
ar
//k
s:
tp
ht
vi
BAB I KEPENDUDUKAN
id
kegiatan perekonomian sektor ekonomi akan makin bergairah. Dampak
o.
.g
langsung dari hal ini adalah meningkatnya daya beli masyarakat dan
ps
meningkatkan permintaan barang dan jasa. Proses ini diharapkan dapat menjadi
.b
ab
mata rantai pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.
gk
an
langsung dari dampak positif maupun dampak negatif dari pembangunan yang
//k
positif yang terasa adalah pembangunan infrastruktur berupa jalan tol yang
ht
sudah dilaksanakan dari DKI sampai ke Bandung. Ditambah kini sedang dibangun
jalan tol layang yang makin mempecepat akses Jakarta dan Jawa Barat. Sehingga
hal ini memberikan dampak yang positif bagi kegiatan ekonomi di Kabupaten
Karawang sebagai kota yang dilalui jalur perlintasan tersebut. Namun selain
dampak positif, dampak negatif yang terasa semakin bertambah orang yang
tergiur dengan gemerlapnya ibukota, maka semakin banyak permasalahan di
Penduduk merupakan pelaku usaha sekaligus pengguna barang dan jasa .
Keberhasilan kebijakan dalam kependudukan sangat menentukan kondisi
perekonomian dan kesejahteraan penduduk.
id
Sensus Penduduk 2010. Diharapkan data ini dapat dijadikan pertibangan untuk
o.
.g
menyusun langkah strategis ke depan.
ps
.b
ab
1.1 Laju Pertumbuhan Penduduk
gk
an
Salah satu masalah klasik kependudukan yang terjadi di Jawa Barat dan
w
ra
Kabupaten Karawang sebagai bagian dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2017
s:
Sensus Penduduk 2010. Dalam lingkup wilayah Provinsi Jawa Barat Kabupaten
Karawang menduduki peringkat ke-8 Kabupaten dengan jumlah penduduk
terbanyak dari 27 Kabupaten Kota.
Tabel 1.1. Jumlah, laju pertumbuhan penduduk dan rasio jenis kelamin,
2015-2018
id
2016 2.29 0.98 105,260
o.
2017 2.31 0.90 105,141
.g
2018 2,34 0,84 105,036
ps
.b
ab
Dilihat dari wilayah kabupaten/kota, pada periode 2015-2018 laju
gk
an
id
o.
paling banyak berada di Kecamatan Karawang Barat sebesar 170.654 Jiwa atau
.g
ps
sebesar 7,31 persen, Kecamatan Klari 170,553 atau sebesar 7,31 persen,
.b
Kecamatan Telukjambe Timur sebesar 138.982 jiwa atau sekitar 5,95 persen,
ab
Kecamatan Kotabaru sebesar 131.427 jiwa atau sebesar 5,63 persen,
gk
an
Kecamatan Karawang Timur sebesar 129.537 jiwa atau sebesar 5,55 persen,
w
Kecamatan Cikampek sebesar 117.495 jiwa atau sebesar 5,03 persen, dan
ra
a
id
km2, Kecamatan Pangkalan sebanyak 406 jiwa per km2, dan Kecamatan
o.
.g
Tegalwaru sebanyak 430 jiwa per km2.
ps
.b
ab
1.3 Angka Beban Ketergantungan
gk
id
0-14 630.788 39.48
15-64
o.
1.597.522 0
65+ 107.699 6.74
.g
ps
1.4 Rata-rata Usia Perkawinan Pertama
.b
ab
Salah satu persoalan penduduk yang dapat memicu tingginya
gk
Banyaknya kelahiran yang terjadi pada seorang wanita dapat dipengaruhi oleh
ra
masa reproduksinya.
Status Perkawinan
Karakteristik Cerai
Belum Kawin Kawin Cerai Hidup
Mati
(1) (2) (3) (4) (5)
id
o.
belum kawin. Sedangkan menurut publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat
.g
ps
Kabupaten Karawang Tahun 2018 persentase Penduduk Wanita Usia 20-24
.b
tahun yang sudah melangsungkan pernikahan pertama pada usia <18 tahun
ab
sebanyak 26,65 persen.
gk
an
Tabel 1.4. Persentase wanita berumur 15-49 tahun berstatus kawin dan
menggunakan Alat/Cara Kontrasepsi, 2018
Alat/ Cara KB
Karakteristik Modern Tradisional Jumlah
id
MKJP Non MKJP
o.
(1) (2) (3) (4) (5)
.g
ps
Perempuan 10,21 88,78 1,01 100
.b
Keterangan: MJKP adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
ab
Metode MKJP adalah metode kontrasepsi dengan melakukan tubektomi,
gk
vasektomi, IUD, dan implan. Metode Non MKJP metode kontrasepsi dengan
an
suntik, pil, maupun kondom, dan cara tradisional termasuk perhitungan masa
w
ra
yang digunakan, metode non MKJP paling banyak digunakan sebagai metode
ht
id
sudah melakukan berbagai program kesehatan untuk meningkatkan derajat
o.
.g
kesehatan masyarakat khususnya memberikan kemudahan akses pelayanan
ps
publik bidang kesehatan seperti puskesmas yang sasaran utamanya menurunkan
.b
ab
tingkat angka kesakitan masyarakat, menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi,
gk
menurunkan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang dan meningkatkan Angka
an
Harapan Hidup.
w
ra
dapat diukur dengan beberapa indikator kesehatan antara lain Angka Harapan
Hidup, Angka Kematian Bayi, Angka Kesakitan, Prevalensi Balita Kurang Gizi,
dan lain-lain.
id
tenaga medis, persentase penduduk yang berobat jalan ke rumah sakit,
o.
.g
dokter/klinik, puskesmas, dan lainnya, serta rasio tenaga kesehatan per
ps
penduduk.
.b
ab
2.1. Derajat dan status kesehatan
gk
an
besarnya usia harapan hidup penduduknya. Sumber data analisis untuk harapan
ra
a
Karawang telah diiringi dengan peningkatan Angka harapan hidup, tercatat dari
tp
sejak tahun 2010 sampai dengan 2018 Angka harapan hidup selalu meningkat.
ht
72
71,5
71
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017
id
2018
o.
.g
ps
Angka harapan hidup saat lahir di Kabupaten Karawang mengalami
.b
ab
peningkatan dari 71,38 pada tahun 2011 menjadi 71,41 pada tahun 2012, 71,44
gk
pada tahun 2013, 71,45 pada tahun 2014, 71,55 pada tahun 2015, 71,60 pada
an
w
tahun 2016, 71,64 pada tahun 2017, dan 71,81 pada tahun 2018.
ra
a
Merujuk pada konsep yang diterapkan oleh BPS dalam Susenas, maka
//k
id
Perempuan 12,35 5,07
o.
Karawang 12,29 5,19
.g
ps
.b
Pada tahun 2018 rata-rata lama sakit penduduk kabupaten Karawang
ab
adalah 5,19 hari. Angka tersebut apabila dijabarkan berdasarkan jenis kelamin
gk
maka rata-rata laki-laki yang sakit 5,30 hari nilainya lebih dari lamanya
an
w
perempuan sakit yaitu 5,07 hari. Sedangkan Angka Kesakitan Karawang tahun
ra
2018 adalah 12,29 artinya setiap 100 orang ada 12 orang mengalami keluhan
a
//k
rata-rata lamanya sakit angka kesakitan perempuan justru lebih tinggi daripada
ht
laki-laki. Angka kesakitan perempuan pada tahun 2018 12,35 sedangka laki-laki
12,23.
id
setelah bayi berusia 6 bulan keatas dilanjutkan bersama dengan makanan
o.
tambahan dan ASI tetap diberikan hingga usia 2 tahun.
.g
ps
Tabel 2.2. Persentase Penduduk Umur 0-59 Bulan
yang Pernah Diberi ASI dan Rata-rata Lama .b
ab
Pemberian ASI Menurut Karakteristik
gk
an
Rata-rata Lamanya
w
Karakteristik Persentase
Pemberian ASI (Bulan)
a ra
Pada tahun 2018 sebanyak 87.93 persen anak usia 0 sampai dengan 59
bulan pernah diberi ASI. Apabila dirinci berdasarkan jenis kelamin maka
persentase balita perempuan yang pernah diberi ASI 93,58 persen dari
keseluruhan balita perempuan dan balita laki-laki yang pernah diberi ASI
sebanyak 83,36 persen dari keseluruhan balita laki-laki. Sedangkan rata-rata
lamanya pemberian ASI 11,21 bulan Angka ini menunjukkan kesadaran
masyarakat cukup tinggi bahwa ASI merupakan kebutuhan penting bayi.
Dianjurkan seorang ibu dapat menyusui bayinya selama 2 tahun, karena semakin
id
melalui suntik atau tetes. Kementerian Kesehatan menganjurkan agar semua
o.
.g
anak-anak dapat memperoleh imunisasi secara lengkap. Anak yang mendapat
ps
imunisasi dasar lengkap akan terlindungi dari beberapa penyakit berbahaya dan
.b
ab
akan mencegah penularan kepada orang disekitarnya. Jenis imunisasi yang wajib
gk
diberikan pada balita adalah BCG, DPT, Polio, Campak/Morbili dan Hepatitis B.
an
w
Mendapatkan imunisasi
Memiliki Kartu
ht
Karakteristik lengkap
Imunisasi
1331 13313
(1) (2) (3) (4)
id
Karawang 75,65 38,00 88,94 69,79 78,67
o.
.g
ps
Pada tahun 2018 persentase balita yang pernah mendapatkan imunisasi BCG
.b
ab
sebanyak 75.65 persen, DPT 38.00 persen, polio 88.94 persen, campak 69.79
gk
dan bayinya. Penolong persalinan yang ideal adalah tenaga medis karena mereka
telah menerapkan proses persalinan yang memenuhi standar kesehatan. Oleh
sebab itu, pemerintah selalu berupaya untuk memperluas akses, sarana
pelayanan serta tenaga kesehatan dengan cara meningkatkan jumlah maupun
kualitasnya. Seperti meningkatkan pelayanan kebidanan dengan menempatkan
bidan di desa-desa.
Bukan Sarana
Karakteristik Sarana Kesehatan
Kesehatan
id
Karawang 85,40 14,60
o.
.g
ps
Tabel 2.6. Persentase Perempuan Berumur
.b
15-49 Tahun yang Pernah Melahirkan menurut
ab
Karakteristik dan Penolong Persalinan, 2018
gk
an
Bukan Tenaga
w
Pada tahun 2018 penduduk usia 15 sampai dengan 49 tahun yang pernah
kawin dan melahirkan sebagian besar melahirkan di sarana kesehatan dan
sebagian besar ditolong oleh tenaga medis.
id
manusia. Selanjutnya dalam Pasal 31 ayat 2) dinyatakan bahwa setiap warga
o.
negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
.g
ps
Pendidikan dasar sebagai bagian dari hak asasi manusia dan hak setiap
.b
ab
warga negara, maka dalam usaha pemenuhannya harus direncanakan dan
gk
pendidikan dasar yang layak dan bermutu merupakan ukuran keadilan dan
w
ra
pemerataan atas hasil pembangunan. Hal tersebut juga menjadi investasi sumber
a
//k
pembangunan bangsa.
tp
ht
Dalam Pasal 31 ayat 2) dinyatakan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
id
yang mengatur pendidikan nasional yang mampu menjamin tiap-tiap
o.
warganegara memperoleh pemerataan kesempatan dan mutu pendidikan.
.g
ps
.b
UU No 20 tahun 2003 tersebut juga menjelaskan posisi pemerintah dalam dunia
ab
pendidikan. Pemerintah berkewajiban “mencerdaskan kehidupan bangsa”.
gk
an
w
pemerintah pusat dan daerah harus memfasilitasi hak pendidikan bagi tiap
//k
s:
warganya. Melalui sekolah yang terjangkau dari sisi pembiayaan, bermutu dari
tp
id
Angka Harapan Lama Sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke
o.
.g
atas. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem
ps
pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya
.b
ab
pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.
gk
lama sekolah itu sendiri mempunyai pengertian jumlah tahun belajar penduduk
tp
usia 15 tahun ke atas yang telah diselesaikan dalam pendidikan formal (tidak
ht
termasuk tahun yang mengulang). Indikator rata- rata lama sekolah sangat
penting karena digunakan sebagai salah satu ukuran untuk menghitung Indeks
Pembangunan Untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam
sektor pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menempuh
berbagai upaya dengan meningkatkan waktu rata-rata lama sekolah penduduk
usia 15 tahun ke atas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperkecil angka
putus sekolah dan meningkatkan jumlah angka yang melanjutkan antarjenjang
pendidikan.
id
o.
Angka harapan lama sekolah di kabupaten Karawang pada tahun 2018
.g
mengalami kenaikan dari 11,96 tahun di tahun 2017 menjadi 12,07 tahun pada
ps
.b
tahun 2018. Artinya pada tahun 2018 lamanya sekolah yang diharapkan oleh
ab
penduduk usia 7 tahun ke atas adalah 12,07 tahun atau hampir setara dengan
gk
bersekolah sampai tamat SMA. Sama halnya dengan Angka Harapan Lama
an
w
sekolah Rata-rata Lama Sekolah pada periode yang sama pun mengalami
ra
peningkatan. Rata-rata lama sekolah pada tahun 2017 7,34 tahun menjadi 7,35
a
//k
Kabupaten Karawang pada tahun 2018 rata-rata bersekolah selama 7,35 tahun
ht
atau hampir setara dengan kelas 2 SMP. Peningkatan Angka Harapan Lama
Sekolah dan Angka rata-rata lama sekolah menunjukkan kondisi pembangunan
sistem pendidikan di kabupaten karawang semakin lama semakin menuju ke
arah yang lebih baik.
id
menurut Karakteristik dan Status Pendidikan, 2018
o.
.g
Masih Bersekolah
ps
Tidak/ Tidak
Karakteristik
Belum SD SMP .bSMA Berse-
Total
ab
Pernah Sede- Sede- Sede- kolah
gk
Usia (Tahun)
Karakteristik
5 s.d 6 7 s.d 12 13 s.d 15 16 s.d 18
id
(1) (3) (5)
(2) (4)
o.
.g
Laki-laki 11,02 99,75 93,49 59,68
ps
Perempuan 25,44 100 97,33 63,84
Karawang 18,20 99,87 .b 95,36 61,38
ab
gk
an
usia 7-12 tahun. Pada rentang usia ini hampir seluruh anak bersekolah. Disusul
a ra
kelompok usia 13-15 tahun pada rentang umur ini jumlahnya masih cukup tinggi
//k
meskipun lebih kecil dibanding kelompok usia 7-12 tahun. Jika dilihat dari jenis
s:
tp
kelamin pada semua kelompok usia angka partisipasi sekolah perempuan lebih
ht
id
jenjang pendidikan menyebabkan semakin meningkat biaya, faktor lainnya adalah
o.
.g
pandangan masyarakat yang merasa cukup mengenyam pendidikan pada level
ps
tertentu saja, dan faktor usia ideal pernikahan di suatu wilayah.
.b
ab
gk
an
w
ra
a
//k
s:
tp
ht
id
o.
pengangguran, rendahnya perluasan kesempatan kerja yang terbuka, rendahnya
.g
ps
kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, serta masalah pekerja anak
.b
merupakan sebagian kecil dari berbagai masalah yang dihadapi pemerintah.
ab
gk
program ketenagakerjaan yang baik dan benar sangat ditentukan oleh kondisi
s:
ketersediaan data dan informasi ketenagakerjaan. Selain itu, data dan informasi
tp
ht
id
o.
Terbuka (TPT) merupakan indikator ketenagakerjaan yang penting yang
.g
ps
digunakan untuk menganalisa dan mengukur capaian hasil pembangunan. TPAK
.b
digunakan untuk mengukur besarnya jumlah angkatan kerja, indikator ini
ab
merupakan rasio antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia
gk
an
kerja (usia produktif 15 tahun ke atas). Selain TPAK, dalam analisis angkatan
w
kerja juga dikenal indikator yang biasa digunakan untuk mengukur pengangguran
ra
a
sebagai orang yang sedang mencari pekerjaan atau yang sedang mempersiapkan
tp
usaha atau juga yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin lagi
ht
mendapatkan pekerjaan, termasuk juga mereka yang baru mendapat kerja tetapi
belum mulai bekerja. Pengangguran terbuka tidak termasuk orang yang masih
sekolah atau mengurus rumah tangga, sehingga hanya orang yang termasuk
angkatan kerja saja yang merupakan pengangguran terbuka. TPT dapat
mencerminkan besarnya jumlah penduduk dalam kategori usia kerja yang
termasuk dalam pengangguran.
Angkatan Kerja
758.742 369.982 1.128.724
Bekerja
692.651 333.935 1.026.586
Pengangguran Terbuka
id
66.091 36.047 102.138
o.
.g
Jumlah/Total
758.742 369.982 1.128724
ps
Tingkat Partisipasi Angkatan
85,02 43,51 64,77
Kerja
.b
ab
gk
yang lalu sebanyak 1.128.724 orang. Dari seluruh angkatan kerja 90,95 persen
w
ra
diantaranya bekerja dan 9,05 persen tidak bekerja. Penduduk yang bekerja
a
//k
Laki-laki 9,77
Perempuan 5,99
id
o.
Perkotaan 11,41
.g
ps
Perdesaan 4,35
Karawang 9,05 .b
ab
gk
an
Perdagangan 290.834
id
149.176 141.658
o.
Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan perorangan 63.668 92.898 156.563
.g
Lainnya 150.754 7.459 158.213
ps
Jumlah/Total .b
692.691 333.935 1.026.586
ab
gk
an
Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan
//k
Jenis Kelamin
Status Pekerjaan Utama Jumlah
ht
Laki-laki Perempuan
id
industri cukup berdampak pada perekonomian di Kabupaten Karawang.
o.
.g
ps
.b
ab
gk
an
w
ara
//k
s:
tp
ht
id
tangga dapat memberikan gambaran kesejahteraan rumah tangga tersebut.
o.
.g
Rumah tangga dengan proporsi pengeluaran yang lebih besar untuk konsumsi
ps
makanan mengindikasikan rumah tangga tersebut berpenghasilan rendah.
.b
ab
Makin tinggi penghasilan rumah tangga, maka makin kecil proporsi pengeluaran
gk
untuk makanan terhadap seluruh pengeluaran rumah tangga. Dengan kata lain
an
Rumah tangga dengan proporsi pengeluaran yang lebih besar untuk konsumsi
makanan mengindikasikan rumah tangga tersebut berpenghasilan rendah.
id
Uraian 2014 2015 2016 2017 2018
o.
(1) (2) (3) (4) (5)
.g
Total Konsumsi
ps
Pemerintah
a. ADHB (Miliar Rp) .b
ab
57.339,32 62.491,61 69.192,86 75.341,63 82.321,19
b. ADHK 2010 (Miliar
gk
( % - ADHB)
ra
Konsumsi Pemerintah
a
a. Total konsumsi
ht
Berdasarkan tabel 5.1 Konsumsi rumah tangga baik atas dasar harga
konstan maupun atas dasar harga berlaku di Kabupaten Karawang sejak tahun
2014 sampai dengan 2018 selalu mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan
id
o.
kehidupan rumah tangga di suatu wilayah. Jika konsumsi sebagian besar
.g
didominasi kebutuhan non makanan hal ini mencerminkan bahwa penghasilan
ps
.b
masyarakat sudah cukup tinggi, artinya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi
ab
kebutuhan makanan sudah tercukupi dan mereka dapat mengalokasikan
gk
Kelompok
2014 2015 2016 2017 2018
Konsumsi/Consumption group
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
a Makanan, Minuman, dan Rokok/
Food, beverages, and tobacco 44,53 45,44 47,30 47,39 48,02
b Pakaian dan Alas Kaki/ Clothing and
id
footwear 3,39 3,49 3,37 3,37 3,42
o.
c Perumahan, Perkakas, Perlengkapan
.g
dan Penyelenggaraan Rumah
Tangga/ Housing, household
ps
equipment and routine household
maintenance 12,17
.b12,07 11,91 12,05 11,92
ab
d Kesehatan & Pendidikan/ Health and
education
gk
consumption
ht
id
rumah juga mempunyai fungsi strategis sebagai pusat pendidikan keluarga,
o.
persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi yang akan datang. Dengan
.g
ps
meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat melalui
.b
pemenuhan kebutuhan papan maka akan terwujud kesejahteraan rakyat.
ab
gk
hidup bagi manusia. Dalam fungsinya sebagai pengamanan diri bukan berarti
w
ara
//k
Rumah selain sebagai tempat tinggal, juga dapat menunjukkan status sosial
s:
seseorang.
tp
id
dapat menunjukkan status sosial seseorang. Status sosial seseorang
o.
berhubungan positif dengan kualitas/kondisi rumah. Semakin tinggi status sosial
.g
ps
seseorang semakin besar peluang untuk memenuhi kebutuhan akan tempat
tinggal dengan kualitas yang lebih baik. .b
ab
gk
kesejahteraan rumah tangga adalah kualitas material seperti jenis atap, dinding
w
ra
dan lantai terluas yang digunakan, termasuk juga fasilitas penunjang lain yang
a
//k
meliputi luas lantai hunian, sumber air minum, fasilitas tempat buang air besar,
s:
dan sumber penerangan. Kualitas perumahan yang baik dan penggunaan fasilitas
tp
ht
Rumah tinggal yang dapat dikategorikan ke dalam rumah yang layak huni
sebagai tempat tinggal harus memenuhi beberapa kriteria kualitas rumah tempat
tinggal. Beberapa diantaranya yaitu rumah yang memiliki dinding terluas yang
terbuat dari tembok atau kayu, dengan beratapkan beton, genteng, sirap, seng
maupun asbes, dan memiliki lantai terluas bukan tanah.
id
beton, dan asbes. Dari data atap terluas perumahan di Karawang sudah
o.
.g
dikategorikan baik karena dominasi atap genteng tanah liat mencerminkan
ps
rumah yang layak huni.
.b
ab
Tabel 6.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Terluas, 2018
gk
an
id
Karawang 74,67 8,32 7,74 9,27 100
o.
.g
ps
Berdasarkan lantai terluas maka perumahan di Kabupaten karawang
.b
didominasi lantai keramik yaitu sebesar 74.67 persen. Jumlah perumahan yang
ab
berlantai tanah masih cukup besar yaitu 9.27 persen. Syarat rumah sehat dan
gk
an
layak huni salah satunya adalah rumah yang lantainya bukan tanah.
w
ra
tersebut adalah tersedianya air bersih, sanitasi yang layak, serta penerangan
yang baik. Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumah
tangga dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup
terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari program
penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah.
id
o.
Tempat Pembuangan Akhir Tinja
.g
Kolam/
ps
Karakteristik Tangki Lubang
Sawah/ Pantai Lainnya
Septik
Sungai/
Tanah
.b
ab
Jumlah
gk
Berdasarkan fasilitas tempat buang air besar maka sebagian besar atau
a
//k
88,61 persen sudah menggunakan tangki, 7,17 persen di kolam, sawah, sungai
s:
tp
danau, dan sebagian kecil IPAL, lubang tanah, kebun, dan lainnya.
ht
Tabel 6.6 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Utama, 2018
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
an
w
ara
//k
s:
tp
ht
id
berwisata. Tujuan melakukan perjalanan wisata biasanya untuk relaksasi,
o.
menikmati hari libur, menikmati pemandangan alam dan lain- lain.
.g
ps
Aspek sosial lain seperti akses pada teknologi informasi dan komunikasi
.b
ab
juga dapat menjadi indikator yang dapat mengukur kesejahteraan masyarakat.
gk
pintar dan komputer. Jenis akses dan media informasi yang beragam tentunya
a
//k
menjadi pilihan bagi masyarakat dalam mengikuti tren gaya hidup modern.
s:
wilayah jangkauan frekuensi yang digunakan untuk mengirim dan menerima data
internet semakin mempermudah masyarakat dalam mengakses segala informasi
yang mereka inginkan.
id
dari gangguan dan ancaman kejahatan diperlukan oleh masyarakat agar dapat
o.
.g
beraktivitas dan bekerja. Semakin rendah tingkat kejahatan di suatu wilayah
ps
menjadi salah satu indikator peningkatan kesejahteraan sosial di wilayah
.b
ab
tersebut.
gk
sukarela kurang dari 6 bulan dan bukan untuk tujuan memperoleh upah/gaji di
tp
tempat yang dikunjungi atau sekolah serta bersifat perjalanan bukan rutin.
ht
id
Bepergian
o.
(1) (2) (3) (4)
.g
Berlibur/rekreasi 40,96 48,96 44,85
ps
profesi/bisnis 3,39 0,65 2,06
.b
ab
Misi/Pertemuan/Kongres/Se
0,55 0,17 0,36
minar
gk
Mengunjungi
s:
id
telepon semakin ditinggalkan masyakat karena dianggap kurang efisien dalam
o.
.g
mendukung mobilitas penggunanya.
ps
.b
Tabel 7.3 Persentase Anggota Rumah Tangga Berusia 5 Tahun ke Atas menurut
ab
Karakteristik dan Penggunaan Teknologi Informasi selama Tiga Bulan Terakhir,
gk
2018
an
Mengakses
w
Memiliki Internet
ra
Menggunakan
HP/ Menggunakan termasuk
a
HP/ Telepon
//k
Air Minum Bersih Air yang bersumber dari ledeng, air kemasan,
serta pompa, sumur terlindung dan mata air
terlindung yang jarak ke tempat pembuangan
limbah (septic tank) > 10 meter.
id
tahun dan 65 tahun ke atas) dengan penduduk
o.
.g
usia produktif (antara 15 sampai 64 tahun)
ps
dikalikan 100.
.b
ab
Angka Harapan Hidup Perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan
asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas
gk
menurut umur.
an
w
kelahiran hidup).
s:
tp
Menurut Umur (ASFR) golongan umur 15-49 tahun yang terjadi pada
waktu tertentu.
id
Sekolah tertentu terhadap jumlah penduduk pada
o.
.g
kelompok umur yang sama.
ps
Angka Putus Sekolah Proporsi anak usia sekolah yang sudah tidak
.b
ab
bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan
suatu jenjang pendidikan tertentu.
gk
an
Angkatan Kerja
tp
Jumlah Jam Kerja Jumlah jam kerja yang digunakan untuk bekerja
Seluruhnya (tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam
kerja yang digunakan untuk hal-hal diluar
pekerjaan).
id
dimana seseorang bekerja. Kegiatan in mengacu
o.
.g
pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
ps
Indoonesia (KBLI) dalam satu digit.
.b
ab
Masih Bersekolah Sedang mengikuti pendidikan di pendidikan
dasar, menengah atau tinggi ‘ Penduduk Usia
gk
Pengangguran Terbuka
tp
adalah :
ht
id
tertentu dalam hal kepadatan penduduk,
o.
.g
lapangan kegiatan ekonomi utama, fasilitas-
ps
fasilitas perkotaan (jalan raya, sarana
pendidikan formal, sarana kesehatan umum, dan
.b
ab
sebagainya). Secara operasional penentuan
daerah perkotaan dibuat dengan sistim skoring
gk
Berencana (Akseptor)
tp
ht
Status Gizi Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat dari berat
badan menurut umur. Kategori status gizi ini
dibuat berdasarkan Standar WHO/NCHS.
id
o.
.g
Tingkat Pertumbuhan Angka yang menunjukkan tingkat pertambahan
ps
Penduduk penduduk per tahun dalam jangka waktu
tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai
.b
ab
persentase.
gk
an
w
ra
a
//k
s:
tp
ht
id
SP menggunakan dua tahap pencacahan; yaitu,
o.
.g
pencacahan lengkap dan pencacahan secara
ps
sampel. Pencacahan lengkap meliputi semua
orang yang berada di wilayah geografis
.b
ab
Indonesia, baik Warga Negara Indonesia maupun
Warga Negara Asing (kecuali anggota Korps
gk
id
dalam modul (keterangan yang dikumpulkan tiga
o.
.g
tahun sekali) ditarik ke dalam kor (kelompok
ps
keterangan yang dikumpulkan tiap tahun). Pada
tahun 1993 ukuran sampelnya menjadi sekitar 205
.b
ab
ribu rumah tangga. Seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk, jumlah sampel rumah tangga
gk
id
2011 - 2014 kembali dilakukan triwulanan yaitu
o.
.g
pada bulan Februari, Mei, Agustus dan
ps
November.
.b
ab
gk
an
w
ra
a
//k
s:
tp
ht