DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VIII
MEILINDA ANJAR SARI
SITI NURHALIMAH
SUNDARI
PRODI
: PGMI
SEMESTER : I (SATU)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi anugerah yang tak
ternilai harganya berupa kesehatan dan kekuatan, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun sebagai bahan presentasi dari mata kuliah Ilmu
Pendidikan. Makalah ini membahas tentang Sistem Pendidikan Nasional yang ada
di Indonesia. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mempermudah
mahasiswa dalam memahami dan mempelajari tentang sistem pendidikan tersebut.
Kami
menyadari
sepenuhnya,
masih
banyak
kekurangan
dalam
penyusunan makalah ini. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun, kami
nantikan demi kesempurnaan makalah di kemudian hari.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB
I. PENDAHULUAN................................................................................
Pengertian Sistem.........................................................................
B.
C.
D.
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
A. PENGERTIAN SISTEM
Istilah system berasal dari bahasa Yunani systema, yang berartii
sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan suatu keseluruhan.
Zahara Idris (1987) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan
yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur
sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak
sekedar acak, yang saling membantu untuk men capai suatu hasil (produk).
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1984/1985) setiap
sistem mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tujuan
Setiap sistem harus mempunyai tujuan yang jelas. Misalnya tujuan
lembaga pendidikan adalah memberi pelayanan pendidikan kepada yang
membutuhkan. Tujuan pengajaran adalah agar siswa belajar perilaku
tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
b. Fungsi-fungsi
Adanya tujuan yang harus dicapai oleh suatu sistem menuntut
terlaksananya berbagai fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha
mencapai tujuan tersebut. Misalnya
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Sebagai suatu sistem, pendidikan nasional mempunyai tujuan yang jelas,
seperti yang tercantum dalam undang-undang pendidikan bahwa Pendidikan
Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki keterampilan, sehat jasmani
dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Berdasarkan pendidikan nasional itulah dilaksanakan proses pendidikan di
Indonesia. Setiap lima tahun sekali biasanya ditetapkan tujuan pendidikan
nasional itu dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dijelaskan
dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Zahar Idris (1987) mengenukakan bahwa Pendidikan nasional sebagai
suatu sistem adalah karya manusia yang terdiri dari komponen-komponen yang
mempunyai hubungan fungsional dalam rangka membantu terjadinya proses
transformasi atau perubahan tingkah laku seseorang sesuai dengan tujuan nasional
seperti tercantum dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional tersebut, pendidikan merupakan
salah satu sistem, disamping sistem-sistem lainnya seperti ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Dalam melaksanakan tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk
manusia seutuhnya meliputi potensi kepribadian sikap dasar dan lima wawasan
dasar seperti berikut :
a. Potensi kepribadian manusia Indonesia seutuhnya secara integral meliputi
pancaindra yang sehat; pikir dan daya penalaran; perasaan yang halus; etis
dan estetis; karsa yang kuat dan tulus; daya cipta yang kaya sebagai
potensi kreativitas; karya, darma bakti dan amal dalam kehidupan; dan
budi nurani yang luhur sebagai perwujudan martabat kepribadian manusia.
b. Sikap dasar utama dalam penbinaan manusia Indonesia seutuhnya,
meliputi sikap hidup sehat; sikap hidup hemat; sikap hidup cermat
(telaten); sikap hidup rajin; sikap hidup berani dan berilmu; dan menurut
hati nurani secara sadar serta penuh tanggung jawab menuju kehidupan
mandiri.
c. Lima wawasan dasar meliputi :
1) Wawasan yang seimbang antara potensi, kebutuhan dan nilai
jasmani dengan rohani dalam kepribadian manusia.
2) Wawasan yang seimbang antara kehidupan individualitas dan
kemasyarakatan (pribadi dan sosial) berdasarkan tata nilai sosial
budaya dan kenegaraan.
3) Wawasan yang seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat
dengan tata nilai religius yang diyakini masing-masing.
4) Wawasan kesejahteraan; sadar bahwa manusia masa kini adalah
pewaris citi-cita pendahulunya dan pembina masa depan demi
generasi penerus.
5) Wawasan yang seimbang antara subjek manusia dan alam
lingkungan hidup; antara subjek warga negara dan tanah air.
C. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Maksud sistem pendidikan nasional di sini adalah satu keseluruhan yang
berpadu dari semua satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan
yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasioana. Dalam
hal ini, sistem pendidikan nasional tersebut merupakan suatu suprasistem, yaitu
suatu sistem yang besar dan kompleks, yang didalamnya tercakup beberapa
bagian yang juga merupakan sistem-sistem.
Tujuan sistem pendidikan nasional berfungsi memberikan arah pada semua
kegiatan pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan
nasional tersebut merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh semua satuan
pendidikannya.
Dalam sisitem pendidikan nasional, peserta didiknya adalah semua warga
negara. Artinya, semua satuan pendidikan yang ada harus memberikan
kesempatan menjadi peserta didiknya kepada semua warga negara yang
memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan kekhususannya, tanpa membedakan
status sosial, ekonomi, agama, suku bangsa, dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan
UUD 1945 pasal 31 ayat (1) berbunyi : Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran.
Di dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 5 disebutkan ayat (1) setiap warga
negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu;
dan ayat (5) setiap warga negara berhak mendapatkan kesempatan meningkatkan
pendidikan sepanjang hayat.
Dengan ketentuan dan sampai batas umur tertentu, dalam setiap sistem
pendidikan nasional biasanya ada kewajiban belajar.
D. DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL
Dasar dan tujuan
Pancasila menjadi dasar
beberapa
1. pendidikan
umum,
mengutamakan
perluasan
pengetahuan
dan