Prilaku lisan sang pembicara selalu berhubungan dengan responsi yang nyata atau yang
diharapkan, dan sang penyimak dan sebaliknya. Jadi hubungan itu bersifat timbal balik
antara dua arah.
6. Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini. Hanya dengan bantuan berkas grafik
material, bahasan dapat luput dan kekirian kesegaran bahwa pita atau berkas itu telah
mungkin berbuat demikian, tentu saja merupakan salah satu kenyataan keunggulan
budaya manusia.
7. Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang dengan suara atau bunyi bahasa dan
pendengar. Walaupun kegiatan-kegiatan dalam pita audio atau lingual dapat melepaskan
gerak visual dan gerak material namun sebaliknya tidak akan terjadi terkecuali pantornim
atau gambar, takan ada pada gerakan dan grafik itu yang tidak berdasar dan dan
bergantung pada audio lingual dapat berbicara terus menerus dengan orang-orang yang
tidak kita lihat, dirumah, ditempat bekerja dan dengan telpon percakapan percakapan
seperti ini merupakan pembicaraan yang khas dalam bentuknya yang paling asli.
8. Secara tidak pandang bulu mengharap serta memperlakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima sebagai dalil. Keseluruhan lingkungan yang dapat dilambangkan oleh
pembicaraan mencangkup bukan hanya dunia nyata yang mengelilingi para pembicara
tetapi juga secara tidak terbatas dunia gagasan yang lebih luas, yang harus mereka masuki
karena mereka dan manusia berbicara sebagai titik pertemuan kedua wilayah ini tetap
memerlukan penelaahan serta uraian yang lebih lanjut dan mendalam.
III Prosedur Kegiatan Berbicara
a. Memilih pokok pembicaraan yang menarik hati.
b. Membatasi pokok pembicaraan.
c. Mengumpulkan bahan-bahan.
d. Menyusun bahan (pendahuluan, isi, kemampuan)
PENGERTIAN DAN HAKIKAT BERBICARA
A. Kompetensi Dasar :
Setelah Anda mempelajari pembelajaran kedua, Anda diharapkan mampu mengenal,
memahami, dan mengetahui pengertian berbicara.
B. Indikator
Setelah membaca isi pembelajaran kedua ini, Anda diharapkan dapat memahami
pembicaraan mengenai hakikat berbicara:
6.
7.
interaksi
: searah, dua arah, atau multi arah,
pemahaman
: ada saling pengertian.
Pengirim pesan itu akan berlangsung baik apabila ada pemahaman, artinya
penerima pesan akan menangkap pesan yang disampaikan oleh pembicara melalui bahasa
lisan.
1.
2.
3.
pertama, pembicara yang mempunyai sesuatu hal untuk disampaikan; kedua, pembicara
yang harus menyampaikan sesuatu kepada pendengarnya.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
seseorang ingin :
(1) menjelaskan sesuatu proses;
(2) menguraikan, menafsirkan, atau menginterpretasikan sesuatu hal;
(3) memberi, menyebarkan, atau menanamkan pengetahuan;
(4) menjelaskan kaitan, hubungan, relasi antara benda, hal, atau peristiwa.
2. Jenis-jenis Berbicara
Bila diperhatikan mengenai bahasa pengajaran akan kita dapatkan berbagai jenis
berbicara. Antara lain : diskusi, percakapan, pidato menjelaskan, pidato menghibur,
ceramah, dan sebagainya.
Berdasarkan pengamatan minimal ada lima landasan yang digunakan dalam
mengklasifikasi berbicara. Kelima landasan tersebut adalah :
(1) situasi,
(2) tujuan,
(3) metode penyampaian,
(4) jumlah penyimak, dan
(5) peristiwa khusus.
Mari kita perbincangkan setiap landasan tersebut,
1)
Situasi
Aktivitas berbicara terjadi dalam suasana, situasi, dan lingkungan tertentu. Situasi
dan lingkungan itu dapat bersifat formal atau resmi, mungkin pula bersifat informal atau
tak resmi. Dalam situasi formal pembicara dituntut berbicara secara formal, sebaliknya
dalam situasi tak formal, pembicara harus berbicara secara tak formal pula. Kegiatan
berbicara yang bersifat informal banyak dilakukan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Jenis-jenis kegiatan berbicara informal meliputi :
(1) tukar pengalaman,
(2) percakapan,
(3) menyampaikan berita,
(4) menyampaikan pengumuman,
(5) bertelepon, dan
(6) memberi petunjuk (Logan, dkk., 1972 : 108).
Sedangkan kegiatan berbicara yang bersifat formal meliputi :
(1) ceramah,
(2) perencanaan dan penilaian,
(3) interview,
(4) prosedur parlementer, dan
(5) bercerita (Logan, dkk., 1972 : 116).
2)
Tujuan
Akhir pembicaraan, pembicara menginginkan respons dari pendengar. Pada
3)
Metode Penyampaian
Ada
empat
cara
yang
bisa
digunakan
orang
dalam
menyampaikan
4)
Jumlah Penyimak
Komunikasi lisan melibatkan dua pihak, pendengar dan pembicara. Jumlah
peserta yang berfungsi sebagai penyimak dalam komunikasi lisan dapat bervariasi
misalnya satu orang, beberapa orang (kelompok kecil), dan banyak orang (kelompok
besar).
5)
Peristiwa Khusus
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering menghadapi berbagai kegiatan.
Sebagian dari kegiatan itu dikategorikan sebagai peristiwa khusus, istimewa, atau
spesifik. Contoh kegiatan khusus itu adalah ulang tahun, perpisahan, perkenalan,
pemberian hadiah. Berdasarkan peristiwa khusus itu berbicara atau berpidato dapat
digolongkan atas enam jenis,
(1) pidato presentasi,
(2) pidato penyambutan,
(3) pidato perpisahan,
(4) pidato jamuan (makan malam),
(5) pidato perkenalan, dan
(6) pidato nominasi (mengunggulkan). (Logan dkk., 1972 : 127).