dapat
dikembangkan
secara
tersendiri,
terpisah
dari
dan
berbicara.
3. JENIS-JENIS MENYIMAK
Pengklarifikasian menyimak berdasarkan:
1. Sumber suara
Berdasarkan sumber suara yang disimak, penyimak dibagi menjadi dua bagian
yaitu:
a. Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi
b. Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi
2. Cara penyimak bahan yang disimak
Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak, dapat diklarifikasikan
sebagai berikut:
a. Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak memerlukan perhatian,
ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis
besarnya saja. Menyimak ekstensif meliputi :
1) Menyimak sosial
Menyimak sosial dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial, seperti di
pasar, terminal, stasiun, kantor pos, dan sebagainya. Kegiatan menyimak ini lebih
menekankan pada faktor status sosial, unsur sopan santun. dan tingkatan dalam
masyarakat. Misalnya: Seorang anak jawa menyimak nasihat neneknya dengan
sikap dan bahasa yang santun. Dalam hal ini, nenek memiliki peran yang lebih
utama, sedang anak merupakan peran sasaran.
2) Menyimak sekunder
Menyimak sekunder terjadi secara kebetulan. Misalnya, jika seorang pembelajar
sedang membaca di kamar, ia juga dapat mendengarkan percakapan orng lain,
suara siaran radio, suara televisi, dan sebagainya. Suara tersebut sempat terdengar
oleh pembelajar tersebut, namun ia tidak terganggu oleh suara tersebut.
3) Menyimak estetik
Menyimak estetika sering disebut menyimak apresiatif. Menyimak estetika ialah
kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati sesuatu. Misalnya,
menyimak pembacaan puisi, rekaman drama, cerita, syair lagu, dan sebagainya.
Kegiatan menyimak itu lebih menekankan aspek emosional penyimak seperti
dalam menghayati dan memahami sebuah pembacaan puisi. Dalam hal ini, emosi
penyimak akan tergugah, sehingga timbul rasa senang terhadap puisi tersebut.
Demikian pula pembacaan cerita pendek. Hal ini pernah dilakukan oleh seorang
pengarang terkenal Gunawan Mohammad yang sering membacakan cerpencerpennya melalui radio. Banyak remaja mendengarkan pembacaan tersebut. Para
remaja tampaknya dapat menikmati dan menghayati cerpen yang dibacakan
tersebut.
4) Menyimak Pasif
Menyimak pasif ialah menyimak suatu bahasan yang dilakukan tanpa upaya sadar.
Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang mendengarkan bahasa daerah,
setelah itu dalam masa dua atau tiga tahun ia sudah mahir memahami pesan dalam
bahasa daerah tersebut. Kemudian, dia mahir pula menggunakan bahasa daerah
tersebut. Kemahiran menggunakan bahasa daerah tersebut dilakukan sebagai hasil
menyimak pasif. Namun, pada akhirnya, orang itu dapat menggunakan bahasa
daerah dengan baik. Kegiatan menyimak pasif banyak dilakukan oleh masyarakat
awam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pendidikan di sekolah tidak dikenal
istilah menyimak pasif. Pada umumnya, menyimak pasif terjadi karena kebetulan
dan ketidaksengajaan.
b. Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan
dan
ketelitian
sehingga
penyimak
memahami
secara
mendalam.
penyajian dalam bahan menyimak, dan (f) mencari gagasan utama dari bahan
yang telah disimak (Kamidjan,2001:23).
6) Menyimak selektif
Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif dan
terfokus untuk mengenal, bunyi-bunyi asing, nada dan suara, bunyi-bunyi
homogen, kata-kata, frase-frase, kalimat-kalimat, dan bentuk-bentuk, bahasa yang
sedang dipelajarinya. Menyimak selektif memiliki ciri tertentu sebagai pembeda
dengan kegiatan menyimak yang lain. Adapun ciri menyimak selektif ialah: (a)
menyimak dengan saksama untuk menentukan pilihan pada bagian tertentu yang
diinginkan, (b) menyimak dengan memperhatikan topik-topik tertentu, (c)
menyimak dengan memusatkan pada tema-tema tertentu.
Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta
gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Dengan demikian tujuan
menyimak dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Menyimak memperoleh fakta atau mendapatkan fakta
2. Untuk menganalisis fakta
3. Untuk mengevaluasi fakta
4. Untuk mendapatkan inspirasi
5. Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri
4. JENIS-JENIS MEMBACA
Dari Aspek kegiatannya
1. Membaca Keras
Membaca keras merupakan kegiatan membaca yang menekankan pada
ketepatan bunyi, irama, kelancaran, perhatian terhadap tanda baca.
Kegiatan membaca seperti ini disebut juga sebagai kegiatan membaca
teknis.
2. Membaca dalam Hati
4. Membaca Rekreatif
Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk membina minat dan
kecintaan membaca; biasanya bahan bacaab diambil dari cerpen dan novel.
Tujuan membaca :
Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for
details or facts). Membaca tersebut bertujuan untuk menemukan atau mengetahui
penemuan-penemuan telah dilakukan oleh sang tokoh, untuk memecahkan
masalah-masalah yang dibuat oleh sang tokoh.
b. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas). Membaca
untuk mengetahui topik atau masalah dalam bacaan. Untuk menemukan ide pokok
bacaan dengan membaca halamn demi halaman.
c. Membaca untuk mengetahui ukuran atau susunan, organisasi cerita (reading for
sequenceor organization). Membaca tersebut bertujuan untuk mengetahui bagianbagian cerita dan hubungan antar bagian-bagian cerita.
tertentu.
Membaca
jenis
ini
memerlukan
ketelitian
dengan