AMIRULLAH
(Ketua DPP IMM Bidang Kader Periode 2016-2018)
Copyright @Amirullah
IMM UNTUK KEMANUSIAAN
Dari Nalar ke Aksi
Penulis
Amirullah
ISBN
976 602 704 7921
Diterbitkan oleh
Diterbitkan
CV. Mediatama Indonesia
masih
menulisbisa menyapadianak-anak
pengantar buku ini, muda Muhammadiyah,
dan sangat apresiatif
terhadap langkah-langkah gerakan IMM untuk perbaikan
bangsa dan kemanusiaan. Ibunda Rahmawati bukan
saja kader biologis Muhammadiyah, tetapi sejak masa
kecilnya, beliau sering mengikuti aktifitas perkaderan
Aisyiyah dan juga Muhammadiyah bersama ibundanya
Fatmawati yang juga aktifis tulen Aisyiyah kala itu.
Presiden Soekarno sendiri merupakan aktifis
Akhirnya, penulis
penu lis sadar bahwa tiada
kesempurnaan selain Sang Maha Sempurna itu sendiri.
untuk itu, penulis sangat merindukan berbagai
sumbangsih kritik dan saran demi progresifitas penulis
dan peningkatan
peningkatan kualitas
kualitas buku
bu ku ini.
PROLOG:
Oleh: Beni Pramula
(Ketua Umum DPP IMM & President of Asian-African
Youth Government)
Assalamu’alaikum.
Assalamu’alaikum. Wr. Wb...
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunianya sehingga Amirullah, Penulis
Buku ini dapat menyelesaikan karya terbaiknya jelang
Muktamar IMM ke XVII 2016 ini. Saya sebagai ketua
Umum DPP IMM 2014-2016 memberikan apresiasi dan
penghargaan yang tinggi kepada Amir. Kader militan
yang penuh semangat dan berfikir optimis. Kami bangga
masih banyak kader IMM yang terus membudayakan
literasi dan membuat karya-karya tulis yang merupakan
ciri khas dari kader yang cendikia. Amirullah adalah
salah satu dari sekian banyak kader IMM yang
membukukan ide dan gagasannya untuk kemajuan
organisasi, umat dan Bangsa. Selamat untuk itu, sukses
dan terus berkarya.
Selanjutnya, Barangkali pernah terlintas dalam
benak fikiran kita, tentang pribadi atau organisasi yang
berkarakter?, bagaimana menjadi seorang atau sebuah
organisasi berkarakter?, siapakah pribadi atau
organisasi tersebut?, bagaimana peranannya dalam
mewujudkan perubahan, mengisi pembangunan, turut
serta mewarnai dinamika kehidupan berbangsa? dan
sebagainya.
10
perannya di tengah-tengah
demikian kopleks dinamika
dewasa ini, kebangsaan
namun juga yang
menawarkan
solusi-solusi segar untuk kemajuan gerakan IMM di
masa depan. Selain mengajak pembaca untuk lebih
memperdalam pengetahuan atau wawasan, terutama
bagi mereka yang saat ini masih berjibaku
sebagai aktivis gerakan Mahasiswa atau kepemudaan.
Buku ini menawarkan banyak metode praksis gerakan
agar setiap anak Bangsa dapat bermanfaat bagi
kepentingan universal.
Sebagaimana tujuan dari berdirinya
Muhammadiyah yang dirumuskan dalam statuen
(Anggaran Dasar). Ditetapkan oleh pemerintah Hindia
Belanda melalui surat Gubernur Jendralnya tertanggal
22 Agustus 1914. Isinya bahwa Muhammadiyah
didirikan untuk menyebarluaskan ajaran Islam dan
memajukan hal ihwal ajaran Islam kepada seluruh umat
Islam.1 Karenanyalah IMM sebagai organisasi otonom
yang dilahirkan dari rahim besar Muhammadiyah
dituntut untuk tidak bergerak eksklusif dan dipacu untuk
terus berinovasi, menyebarluaskan, menduniakan serta
mengembangkan
mengembangk an gerakan dakwah Muhammadiyah.
Muhammadiyah.
Dari anggapan tersebut, kemudian timbul
pertanyaan tentang bagaimana identifikasi kader
1
Haedar Nashir, Ahm
A hm a d D a h l a n S a n g M u j a d i d (b a g i a n
3 : Pemikiran pembaharuan) ,Suara Muhammadiyah. 16-
31 Desember 2009. hlm. 29.
11
2
Ahmad Fuad fanani, 2003, Membangun Tradisi
Intelektualitas Mahasiswa
Mahasiswa,, Artikel Majalah Pelopor edisi 5 tahun I
april 2003 IkatanMahasiswa Muhammadiyah Koordinator
Komisariat Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.h. 15
12
3
Sistem perkaderan Ikatan (SPI), “ Ikatan Mahasiswa
Muhammmadiya” (DPP IMM 2010). H. x
Muhammmadiya”
4
Farid Fathoni, Kelahiran yang di Persoalkan
Persoalkan,, 1990: PT
Bina Ilmu. h.1
13
14
15
PENGANTAR
“ Abdikanlah
Abdikanlah ilmu untuk Kemanusiaan”, kutipan
tulisan Bung Karno tersebut sangat cocok untuk
memaknai
MAHASISWA kiprah perjuanganAHdan
MUHAMMADIYAH
MUHAMMADIY baktinya
(IMM), IKATAN
tidak saja bagi
kemaslahatan rakyat dan bangsa Indonesia tetapi juga
untuk kemajuan umat manusia pada umumnya.
umumnya.
16
Hj.Rachmawati Soekarnoputri, SH
17
DAFTAR ISI
Bagian I :
IMM UNTUK KEMANUSIAAN
o IMM di Tengah Derita Kemanusiaan
Kemanusiaa n |
o Kyai Ahmad
Ah mad Dahlan Sebagai Spirit Gerakan
Kemanusiaan| 32
o
Membaca Tafsir Humanisme IMM |
o Dari Humanisme
Human isme Galau ke Humanisme Sejati |
o Humanisme Islam dan Relevansinya Dengan
Gerakan IMM |
o Kristalisasi IMM Sebagai Gerakan Kemanusiaan
|
Bagian II :
IMM & VISI INTELEKTUAL KEMANUSIAAN
o Ragam Pemikiran Tentang Intelektualisme IMM
| 72
o Membaca Lagi Intelektualisme Barat
Barat dan Islam
| 80
o Intelektual Dalam
D alam Perdebatan: Upaya Mencari
Model Intelektual Sejati. | 90
o Intelektualisme IMM: Intelektual Integratif | 100
- Intelektual Berkiprah | 101
- Intelektual Rabbani
Rabba ni | 102
- Intelektual Integratif | 107
18
Bagian III :
SPIRITUALITAS UNTUK CINTA KEMANUSIAAN
o
Titik Temu AAntara
ntara Religiusitas dan Spiritualitas
| 115
o Merawat Spiritualitas, Menyelamatkan
Kemanusiaan | 125
o Paradigma Spiritualitas IMM Untuk Cinta
Kemanusiaan| 138
- Catatan Kritik Terhadap Spiritualitas yang
Melangit| 138
- Spiritualitas IMM, Spiritualitas Revolusioner
| 144
Bagian IV :
IMM DAN DAKWAH KEMANUSIAAN
o Membaca Zaman | 151
o Melihat Paradigma
Paradigm a Dakwah Muhammadiyah | 154
o Mengenan
Mengenang g dan Merefleksikan IMM Kita | 163
o IMM dari Dakwah Internal Menuju Dakwah
Kemanusiaan| 166
- Tauhid Sebagai Spirit Gerakan | 167
- Ibadah Untuk Kemanusiaan | 171
- Akhlak untuk Kemanusiaan | 173
- Gerakan “Cinta Ilmu” | 176
o Menggalan
Menggalang g kembali dakwah IMM Back to campus
| 184
Bagian V :
MASSIFIKASI IMM SEBAGAI GERAKAN MEDIA DAN
MENULIS
19
- Islam dan ke
Dikotomisasi Politik di Indonesia:
Integrasi | 224 Dari
- Peluang & Tantangan Peran Politik Generasi
Baru Muslim Indonesia | 231
o Rekonstruksi Nalar Politik Muhammadiyah:
Menuju Kesadaran Baru | 235
o IMM dan Politik: Dari Nalar Ke Aksi | 252
- Nalar IlmuIlmu dan Politik
Politik Sebagai Satu
Kesatuan | 252
- Pandangan Alumni Tentang Relasi IMM dan
Politik|255
- Mempertimbangkan
Mempertimbang kan Jalan Tengah,
Membangun Kesadaran
Kesadaran Baru | 263
- Tri Kompetensi Dasar IMM Sebagai Ideologi
Politik| 266
Daftar Pustaka
Tentang Penulis
20
BAGIAN I
21
Sebuah Pengantar
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
5
Negara-negara tersebut yaitu : (1), Belanda, 2001 Belanda
merupakan negara pertama di dunia yang melegalkan pernikahan
sejenis. Sebenarnya sudah dari tahun 2000 legalisasi disetuju.
Namun, penerapan resminya baru disahkan di 2001. (2), (2 ), Belgia,
2003.Langkah Belanda segera di ikuti oleh Belgia. Pada 1 Juni 2003
UU ini resmi disahkan. Lebih mengejutkannya lagi di 2011, Elio de
Rupo terpilih menjadi Perdana Menteri Belgia pertama yang
mengakui dirinya sebagai penyuka sesama jenis. (3), Spanyol,
2005. Negeri Matador mengesahkan pernikahan sesama jenis pada 3
Juli 2005. Isu pengesahan ini di bawa pertama kali oleh Mantan
Perdana Menteri dan pemimpin Partai Sosialis José Luis Rodríguez
Zapatero. (4), Kanada, 2005. Selang 2 pekan dari Spanyol, langkah
yang sama diambil Kanada. Tepatnya 20 Juli 2005 Kanda menjadi
negara ke-4 yang mengesahkan pernikahan sesama jenis. (5), Afsel,
2006Afsel merupakan negara di Benua Afrika pertama yang
mengesahkan pernikaha sejenis. Pengesahan tersebut ditandatangani
oleh Wapres Phumzile-Mlambo Ngcuka pada 30 Juni.
Penandatangan oleh Wapres ini disebabkan Presiden Afsel saat itu
Thabo Mbeki tengah menghadiri KTT Uni Afrika. (6), Norwegia,
2009. Norwegia membuka tahun baru 2009 dengan mengesahkan
UU pernikahan sejenis. Sejak 1 Januari 2009 Norwegia jadi negara
pertama di wilayah Skandinavia yang mengesahkan UU tersebut.
(7), Swedia, 2009. Berselang 5 Bulan, Swedia mengikuti jejak
negara tetangganya, Norwegia. Mereka resmi mengizinkan
pernikahan sejenis pada 1 Mei 2009. (8),(8 ), Portugal, 2010. Pada 5
Juni 2010 Portugal jadi negara ke-8 yang membolehkan pernikahan
sejenis. PM Portugal saat itu pun Jose Socrates menyebut
pengesahan ini merupakan hal sangat men mendasar
dasar bagi konsep
persamaan hak dan keadilan. (9),
(9 ), Islandia, 2010. Sejak 27 Juni
2010, Islandia mengikuti jejak 8 negara dunia lain yang
memperbolehkan pernikahan sejenis dilakukan secara legal. Tidak
hanya itu, setelah UU tersebut legal PM Islandia Jóhanna
Sigurðardóttir dan pasangan sejenis Jónína Leósdóttir langsung
meresmikan pernikahan mereka. Johanna pun menjadi Pemimpin
negara dunia pertama yang berasal dari kaum sejenis. (10),
Argentina, 2010. Argentina adalah negara Amerika Selatan yang
32
33
34
35
7
Selengkapnya lihat
http://www.beritasatu.com
http://www.be ritasatu.com/nasional/288109-komnas
/nasional/288109-komnas-ham-
-ham-
pemerintah-indonesia-harus-mela
pemerin tah-indonesia-harus-melarang-pernikahan
rang-pernikahan sej
sejenis.html
enis.html
36
37
38
8
Ahmad Syafii Ma’arif, Islam
Ma’arif, Islam dalam Bingkai Keindonesiaan
dan Kemanusi
Kemanusiaan,
aan, (Bandung: Mizan, 2009),311.
39
9
Dhenok Kristianti, Kembalikan Wajah Indonesia, dalam
buku anak bangsa menggugat, (Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia,
2003), 107.
10
40
11
Untuk memahamai rangkaian penjajahan, perbudakan, dan
lengkap dengan perampokan sumber kekayaan orang-orang afrika
yang dilakukan bangsa Eropa-Barat yang sangat menyedihkan.
Selengkapnya
Nuansa, 2001).Lihat Rafsanjani, Keadilan
Rafsanjani, Keadilan Sosial,
Sosial, (Bandung: Penerbit
41
42
12
43
13
Lihat Farid Fathoni, Kelahiran Yang Dipersoalkan; Dua
Puluh Tahun
(Surabaya: PTIkatan Mahasisw
Mahasiswa
Bina Ilmu, a Muhammadiyah
1990), 259. (IMM) 1964-1990,
44
Tahun Ikatan
(Surabaya: Mahasiswa
PT Bina Muhammadiyah
Ilmu, 1990), 259. (IMM) 1964-1990,
45
46
47
Sebagai
48
49
15
Abdul Munir Mulkhan, Jejak pembaruan sosial dan
kemanusiaan Kiai Ahmad Dahlan, (Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara, 2010), xviii.
xviii.
16
Teologi al-maun didasarkan pada Al-Qur’an
Al- Qur’an (107:1-7).
(107:1-7).
Materi utama yang diajarkan KH Ahmad Dahlan, pendiri
Muhammadiyah, kepada murid-muridnya pada dekade awal abad
ke-20 adalah pemahaman Surat al-Ma‘un.
al-Ma‘un. Pada intinya, surat ini
mengajarkan bahwa
tidak melakukan ibadah
amal ritual
sosial. itu tidak
Surat ada artinya
ini bahkan jika pelakunya
menyebut mereka
50
http://muhammadiyahstudies.bl
http://muhamm adiyahstudies.blogspot.co.id/2013/04/makn
al-maun-di-dua-generasi.html ogspot.co.id/2013/04/makna-teologi-
a-teologi-
51
52
semangat kemanusiaan.
healing (pelayanan Gerakan
kesehatan), yang berbasis
schooling pada
(pendidikan),
dan feeding (pelayanan sosial) semata-mata merupakan
kesadaran kemanusiaan yang berangkat dari spirit
keagamaan. Orang banyak menganggap Kiai Ahmad
Dahlan adalah sosok yang tidak banyak “berpikir dan
berbicara”, tapi lebih dilihat sebagai sosok pekerja
dengan sebuah ungkapan “sedikit berbicara banyak
(talk less do more). Tapi bagi penulis, sosok
bekerja” (talk
Kiai Ahmad Dahlan adalah bukanlah seperti kuli,
karyawan, atau tekhnisi yang hanya bekerja dan bekerja
pada soal-soal tekhnis-praktis. Kiai Ahmad Dahlan
merupakan sosok pemikir, orator, dan pekerja keras
sekaligus dengan spirit yang benar ya itu “ilmu amaliyah,
amal ilmiah”. Kiai Ahmad Dahlan bukanlah pribadi
dikotomis yang mempertentangkan antara pikiran dan
tindakan, atau antara omongan dan tindakan, tapi
semuanya ditempatkan pada porsi masing-masing
secara tepat-integratif.
kemanusiaan
Nusantara, Kiai112.
2010), Ahmad Dahlan, (Jakarta: PT Kompas Media
112.
53
“......Kebanyakan pemimpin-pemimpin
pemimpin-pemimpin belum
menuju baik dan enaknya segala manusia, baru
memerlukan kaumnya (golongannya) sendiri,
lebih-lebih ada yang hanya memerlukan
badannya sendiri saja, kaumnyapun tiada
diperdulikan....”
“ pengetahuan
pengetahuan tentang kesauan hidup manusia
adalah sebuah pengetahuan yang amat besar
yang meliputi bumi dan meliputi kemanusiaan.
....apabila manusia mengabaikan prinsip
kesatuan tersebut, maka mereka akan menjadi
hancur dan menghancurkan. .....dari waktu
diutusnya para rasul dan sahabatnya dan
pemimpin kemajuan pada zaman dahulu sampai
sampa i
sekarang, sudah cukup lama para pemimpin
bekerja, ....namun di antara mereka belum dapat
bersatu hati. ... saya tidak melihat sebuah
bangsa, namun bangsa-bangsa lain pun tidak
ada yang bersatu hati.” 18
18
Abdul Munir Mulkhan, Jejak pembaruan sosial dan
kemanusiaan
Nusantara, Kiai108.
2010), Ahmad Dahlan, (Jakarta: PT Kompas Media
108.
54
Ahmad Dahlan
bekerjasama justrudokter-dokter
dengan mendirikan berkebangsaan
rumah sakit,
Belanda, dan beragama Nasrani yang bekerja secara
sukarela. Seperti yang dilaporkan Abdul Munir Mulkhan
dalam tulisannya19menyebutkan ternyata dokter-dokter
dari Belanda bersedia bekerja di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta dan Surabaya tanpa
dibayar. Hal ini dipandang sebagai titik temu kesadaran
kemanusiaan yang dibangun Kyai Dahlan dengan para
dokter dari Belanda khususnya diperuntukkan bagi
kaum dhuafa, fakir-miskin atau kaum proletar secara
cuma-cuma.
kemanusiaan
Nusantara, Kiai Ahmad Dahlan, (Jakarta: PT Kompas Media
2010).
55
Etika
dikaitkan welas
dengan asih
etika Kyai Dahlan
protestan ini oleh
atau Hefner Hefner
menyebut
Muhammadiyah sebagai reformasi Islam model
protestan. Tapi oleh Abdul Munir Mulkhan membantah
tesis Hefner yang mencoba menarik welas asih Kyai
Dahlan pada model etika protestan. Menurut Mulkhan,
Kyai Ahmad Dahlan bisa dipastikan tidak pernah
membaca karya Max Weber yang belum pernah
berkunjung ke Indonesia. Jika terdapat kesesuaian
gagasan dan kerja sosial-keagamaan Dahlan dengan
tesis Weber dan juga tradisi Calvinis menurut Mulkhan
hal itu lebih pada “insiden sosiologis” sunnatullah atau
hukum alam.
56
dengan
membukasabar
pintu sebagai konsekuensi
kemajuan dari pembaruan
dan gerakan keberanian
yang melawan maisntream publik. Jika dilihat bahwa
persoalan kemanusiaan tidak bisa hanya diselesaikan
oleh satu orang, satu kelompok, satu gerakan, satu
bangsa atau juga satu agama. Semuanya harus
bergandengan tangan bersama-sama menyelesaikan
persoalan kemanusiaan yang semakin kompleks.
57
58
20
Gerakan Intelektual
Selengkapnya lihat(Yogyaka
Profetik, M. Abdul
(Yogyakarta: Halim
rta: Sam Sani,
Samudera
udera Biru, Manifesto
2011)
59
60
Merebut Momentum,
(Jakarta: CV. MediatamaMeretas
IndonesiaZaman,
Indonesia),
), 6. Menduniakan Gerakan,
Gerakan,
61
harus
yang senantiasa
tidak kalahberorientasi
pentingnyaobjektif,
adalahdanperjuangan
Keempat ,
mewujudkan konsepsi.
Pernyataan pertama yang mendefinisikan
humanitas yang kemudian beralih arti menjadi
kemasyarakatan adalah sebuah interpretasi yang sering
mewarnai corak pemikiran kader IMM. Jika disebut
humanitas, maka yang tergambar adalah gerakan
kemasyarakatan. Tapi hal ini sangat dimaklumi karena
memang disebutkan secara sederhana humanitas itu
adalah kemasyarakatan. Karena penjelasan yang
disuguhkan hanya terbatas pada pendekatan
“kesederhanaan”. Selanjutnya pernyataan kedua yang
menyebut bahwa perubahan tidak bisa kita lakukan
dengan segudang konsep. Menurut penulis, pernyataan
ini sangatlah tergesa-tergesa dan terkesan prematur-
dikotomis. Pernyataan ini cenderung menghardik
horizon intelektual, mengesampingkan teori/konsep dari
62
teman-teman
sering penulis khususnya saudara-saudara Se-ikatan,
mendengar perkataan “terlalu banyak
teori, terlalu banyak konsep, yang dibutuhkan itu
23
Yin dan Yang merangkul satu sama lain dalam keselarasan.
Yin dan
Dalam filsafat Cina Yin dan Yang adalah prinsip-prinsip perubahan
dan simbol bagi seluruh gerakan di alam semesta. Ketika matahari
terbit, rembulanpun tenggelam. Kala musim semi tiba, musim
dinginpun beranjak. Disebutkan, Jika harmoni antara Yin dan Yang
hilang, maka alam semesta akan berhenti mengalir dan tak bakal ada
63
64
mengesampingkannya. Kalauobyektifitas.
bagi kita bicara tentang itu dilakukan, berarti yang
Karena sulit
obyektif dalam bacaan penulis adalah yang terukur,
yang beralasan, dan yang dapat dibuktikan-
dipertanggungjawabkan. Inilah yang disebut bagian dari
konsep itu. Bagaimana mungkin melakukan gerakan
perubahan dengan menghardik teori dan konsep apalagi
mengacuhkannya, menurut penulis, hal ini tidak pernah
24
Elaine B. Johnson, Contextual Teaching & Learning,
(Bandung: MLC, 2006), 49.
(Bandung:
65
66
67
68
Peter
Crisis Levine
of thedalam bukunyasebagaimana
humanities Nietszche andyang
the Modern
dikutip
Masduki, menegaskan bahwa pandangan kaum sofis
tentang manusia menjadi karakteristik humanisme
renaisans. Lebih lanjut perhatian pada humanisme ini
berkembang pada tradisi romawi.
Cicero dan Varro membedakan antara
humanitarianisme yang secara umum berarti cinta
kemanusiaan dan humanitas yang dipahami sebagai
pendidikan atau paideia. Sementara Benda melihat
humanisme pada dua makna yakni humanisme
dipahami sebagai hasrat untuk mengetahui makhluk
manusia sebagaimana yang dicontohkan oleh Kant,
Goethe dan tokoh-tokoh pencerahan lainnya, dan
kemudian humanisme dipahami sebagai penemuan ide-
ide tentang manusia pada masa renaisans dan
69
26
Lihat Masduki, Humanisme Spiritual; Paradigma
Pengembangan
Pengemban gan Masyarakat Islam dalam Filsafat Sosial Hossen
Nasr, (Jakarta: Referensi Gaung
Gaung Persada Press Group, 2014), 27-30.
27 Humane memiliki arti ekspresi rasa simpati, kasihan, dan
70
28
Masduki, Humanisme Spiritual; Paradigm
Paradigma a
Pengembangan
Pengemban gan Masyarakat Islam dalam Filsafat Sosial Hossen
Nasr, (Jakarta: Referensi (Gaung Persada Press Group), 2014), 30.
29
Masduki, Humanisme Spiritual; Paradigm
Paradigma a
Pengembangan
Pengemban gan Masyarakat Islam dalam Filsafat Sosial Hossen
Nasr, (Jakarta: Referensi (Gaung Persada Press Group), 2014), 37.
30
Lamont memposisikan humanisme sebagai aliran filsafat
dan atas dasar ini Lamont menyebutnya dengan humanisme modern.
Sebagai aliran filsafat humanisme modern meyakini beberapa hal:
pertama, semua bentuk supranatural dianggap sebagai mitos, dan
alamlah sebagai totalitas yang ada dan sebagai sistem materi dan
71
72
32
Istilah Renainsans pertama sekali digunakan oleh Jules
Michelet, sejarawan perancis dalam karyanya Histoire de of France
(the History of Frence) dan dikembangkan oleh J. Burckhardt.
33
Salah satu contohnya temuan ilmiah Galilei Galileo (1564-
1642) yang mengatakan matahari adalah pusat jagat raya sehingga
bumi mengelili
mengelilingi ngi mataha
matahari.
ri. sementara pihak gereja mengan
menganggap
ggap
sebaliknya. Makanya abad 16-17 disebut-sebut sebagai masa
munculnya berbagai ide, penemuan, dan kegiatan-kegiatan ilmiah.
Lihat Masduki, Humanisme Spiritual; Paradigma Pengemban
Pengembangangan
Masyarakat Islam dalam Filsafat Sosial Hossen Nasr, (Jakarta:
Masyarakat
Referensi (Gaung Persada Press Group), 2014), 31-32.
73
34
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat; kaitannya dengan
kondisi sosial politik zaman kuno hingga sekarang (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, cetakan III 2007), 645. Lihat juga judul aslinya
History of Western Philosophy and its connection with political and
social Circumstance
Circumstancess from the Earliest Times to the Prese
Present
nt Day.
London. 1946.
1946.
74
75
76
42
Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama : Wisata Pemikiran dan
Kepercayaan Manusia,
Manusia, (Jakarta : PT Grafindo Persada, 2012), 149.
43
Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama : Wisata Pemikiran dan
Kepercayaan Manusia,
Manusia, (Jakarta : PT Grafindo Persada, 2012), 151.
44
Dalam mengomentari gagasan tokoh-tokoh
eksistensialisme di atas Amsal Bakhtiar mengatakan bahwa tuhan
yang dibunuh oleh Nietzsche adalah tuhan “akibat” bukan tuhan
“sebab”. Tuhan yang ditentang Nietzsche adalah tuhan orang Eropa
yang menyengsarakan rakyat, dan menjadikan rakyat penurut dan
77
78
spiritualmemandang
Islam yang bersifat integratif.
bahwa manusiaDalam konteks
adalah ini,
makhluk
yang secara fisik tidak boleh melukai, melemahkan,
merendahkan, serta menghilangkan hak hidup orang
lain. Kemudian secara psikis, Islam melarang manusia
bersifat arogan, melakukan monopoli dan bersifat
45
Masduki, Humanisme Spiritual; Paradigm
Paradigma
a
Pengembangan Masyarakat Islam dalam Filsafat Sosial Hossen
Pengembangan
Nasr, (Jakarta: Referensi (Gaung Persada Press Group), 2014), 56.
79
80
48
Abdul Munir Mulkhan, Kesalehan Multikultural: Ber-
Islam Secara Autentik-Kontekstual di Aras Peradaban Global,
(Jakarta: PSAP Muhammadiyah,
Muhammadiyah, 2005). 48.
49
Abdul Munir Mulkhan, Kesalehan Multikultural: Ber-
Islam Secara Autentik-Kontekstual di Aras Peradaban Global,
(Jakarta: PSAP Muhammadiyah,
Muhammadiyah, 2005). 47.
81
50
Komaruddin Hidayat, Tragedi Raja Midas; Moralitas
Agama dan Krisis Modernisme
Modernisme,, (Jakarta: Paramadina,
Paramadina, 1998), 61.
82
51
Istilah humanisme Islam menurut Masduki yang sering
muncul di dalam bahasa sehari-hari di Indonesia menurutnya
“kurang tepat” k arena arena kata humanisme adalah kata benda yang
hanya membutuhkan kata sifat, misalnya kata islami (islamic
humanism) yang berarti humanisme yang bersifat, berwawasan, dan
berkarakteristik
berkarakteris tik Islam, atau bernuansa Keislaman
Keislaman.. Tapi meski
demikian menurut saya apakah itu humanisme Islami ataukah
humanisme Islam sama-sama dimaksudkan sebagai humanisme yang
berbasiskan padapada Islam seb
sebagai
agai paradi
paradigma
gma atau prinsi
prinsip
p berpikirnya.
52
Masduki ketika mengkaji filsafat sosial Hossen Nasr dalam
disertasinya menggunakan istilah humanisme Islam, masduki
menyebutkan juga bahwa istilah humanisme spiritual dan
humanisme islam keduanya identik dan keduanya diyakini sebagai
pandangan yan yang g tidak pernah mel
melepaskan
epaskan diri dari kesadaran akan
kehadiran tuhan. Lihat Masduki, Humanisme Spiritual; Paradigma
Pengembangan Masyarakat Islam dalam Filsafat Sosial Hossen
Pengembangan
Nasr, (Jakarta: Referensi (Gaung Persada Press Group), 2014), 61.
83
53
Humanisme sekular seperti yang dipahami oleh pemikir-
pemikir sosial abad ke 19, seperti Auguste Comte (1798-1857 M),
Karl Marx (1818-1883 M), Herbert Spencer (1820-1903 M),
Sigmund Freud (1856-1939 M), Emile Durkheim (1858-1917 M),
dan Max Weber.
54
Humanisme religius seperti yang dipahami oleh George B.
Logan (1845-1929 M), Martin Heidegger (1889-1976 M), Pierre
Teilhard de Cardin (1881-1955 M), Emmanual Levinas (1906-1995
M), Mercia Eliade (1907-1986 M), Jagues Derrida (1930-2004 M),
Jurgen Habermas (1906-1995), dan lain-lain.
55
Penggunaan sifat Allah dengan sebutan ar-rahman dan ar-
rahiim dalam al-qur’an
al-qur’an kata ar-rahmaan sebanyak 57 kali dan ar-
rahiim 114 kali dan selanjutnya tercantum sifat-sifat Allah dalam
asmaul husna
husna yang 99 itu. Lihat Tafsir Al-Qur’an
Al- Qur’an Tematik
Kementerian Agama RI, Pembangun
Pembangunan
an Generasi Muda, (Jakarta :
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an,
Al-Qur’an, 2011). 91.
84
85
56
Murad W. Hofmann, Agar Umat Tak Terlindas Zaman,
Dialog Antarperadab
Antarperadaban
an Islam-Kristen, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu
Semesta, 2015), 99.
86
87
88
Disamping
dihadapkan denganitu, saat iniisu-isu
persoalan umat radikalisme
Islam sedang
dan
terorisme yang secara besar-besaran dituduhkan
kepada kelompok-kelompok gerakan Islam. Sehingga
dengan mudah orang menuduh Islam sebagai ideologi
terorisme dan radikalisme yang menghantui perdamaian
dan keamanan dunia. Bahkan sebagian orang yang
tidak tercuci mulut dan nakal lidahnya mengatakan
dengan alasan ini Islam harus menjadi musuh bersama
untuk digusur.
Meskipun kita harus mengakui bahwa kelompok-
Meskipun
kelompok gerakan Islam radikal memang ada, tapi itu
tidaklah merepresentasikan aspirasi Islam, apalagi untuk
mengatakan bahwa gerakan radikalisme oleh kelompok-
kelompok kecil itu bersumber dari ajaran Islam atau
doktrin Al-qur’an. Hal ini merupakan satu bentuk
penyesatan dan sangat melukai kesucian Islam itu
sendiri. Tentu saja tudingan-tudingan miring seperti ini
haruslah dengan tegas untuk ditolak dan segera untuk
diluruskan. Supaya dunia tidak buta atau sengaja
memang membuat dirinya buta dan tuli plus.
Saat ini kelihatannya Islam menjadi sangat
menakutkan, orang yang melaksanakan sunnah dan
syariah secara baik dan tulus kadang-kadang dituduh
macam-macam. Islam dalam posisinya sebagai agama
terbesar kedua di dunia telah disudutkan sedemikian
kuatnya. Apakah ini “ada batu dibalik udang” di tengah
kehidupan perpolitikan dunia internasional kita?. Atau
89
90
kemanusiaan
harus memuatIMM, paling tidak menurut hemat penulis
dua hal;
Pertama, Kader IMM harus secara total tampil
sebagai gerakan mahasiswa Islam yang menampilkan
wajah Islam yang ramah, santun, toleran, peduli, unggul,
dan bisa menjadi contoh (uswatun hasanah) bagi
kehidupan masyarakat sekitarnya. Segala aktifitas
kehidupan kader IMM baik dalam konteks aktifitas
berorganisasi, aktifitas di kampus, kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa, haruslah berangkat
dengan paradigma keramahan, kesantunan, toleransi,
peduli, tolong menolong, dan menjadi teladan (uswatun
hasanah) bagi semua orang tanpa membeda-bedakan
jenis kelamin, kelas sosial, ras, suku dan agama
tertentu. Hal ini tidak saja sekedar menjadi sebuah
paradigma, tapi memang harus betul-betul menjadi
kesadaran kolektif untuk sekuat-kuatnya dilakukan
proses internalisasi, ideologisasi, dan dinamisasi nilai-
nilai ini dalam nafas kehidupan kader IMM. Sebisa
mungkin ini menjadi IMM Culture, IMM Value, IMM
Ideology, and IMM Identity yang harus mendarah daging
dalam setiap pribadi-pribadi kader Ikatan.
Jika dilihat dari simbol-simbol (identitas) IMM,
salah satu di antaranya adalah “anggun dalam
berakhlak” tapi sangat terasa bahwa gaung anggun
dalam berakhlak ini kadang-kadang saat ini suaranya
semakin mengecil bahkan mulai jarang terdengar jika
dibandingkan dengan simbol-simbol yang lainnya, tapi
IMM Untuk Kemanusiaan
91
92
57
Disampaikan pada Pelatihan Instruktur Paripurna DPP
IMM pada tanggal 8 Juli 2015 di STIMIK MJ. Syahril Syah adalah
Mantan Ketua Umum DPP IMM Periode 1995-1997.
IMM Untuk Kemanusiaan
93
Cita-cita kemanusiaan
tidak mungkin yang
diwujudkan ingindengan
hanya segerasemangat
untuk dicapai
satu
atau dua kelompok tertentu. Apalagi ada egoisme dan
rasa bisa yang berlebihan oleh kelompok tertentu dan
kemudian menutup diri bersama-sama dengan yang
lainnya, tentu gerakan ini akan mengecil dan tidak lama-
lama pada akhirnya tenggelam di tengah jalan.
58
Farid Fathoni, Kelahiran Yang Dipersoalkan; Dua Puluh
Tahun Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) 1964-1990,
(Surabaya: PT Bina Ilmu, 1990), 250.
IMM Untuk Kemanusiaan
94
95
Menurut hemat
harus dikonstruksi penulis, kesadaran
sekuat-kuatnya inilah
oleh kader yang
ikatan di
manapun berada. Kesadaran bahwa Allah yang maha
agung dengan segenap kebijaksanaannya itu tidaklah
menciptakan alam raya beserta isinya ini bersifat
tunggal-monolitik. Namun bersifat plural penuh warna-
warni. Begitulah yang berlaku di setiap nafas kehidupan
alam lengkap dengan hukum-hukumnya yang saling
berkait-kelindan antara satu dengan yang lain. Fritjof
Capra seorang fisikawan modern pernah mengatakan;
“di semua lingkup gerak ala m, kita menemukan sistem-
sistem kehidupan yang bertengger pada sistem
kehidupan lain; jaringan-jaringan bergantungan pada
jaringan lain. Batas-batas
Batas-ba tas sistem-sistem kehidupan
bukan merupakan batas pemisah, melainkan hanya
batas-batas identitas saja. Semua sistem-sistem
kehidupan berinteraksi satu sama lain dan saling
berbagi sumber daya melewati batas-batasnya.”59
59
Lihat Jusuf Sutanto, Spiritual Wisdom; Belajar mengatur
kehidupan dari penggembala kuda,
kuda, (Jakarta: PT Mizan Publika), 4.
IMM Untuk Kemanusiaan
96
Islam, khususnya
menampilkan wajah kader Ikatanrahmat
Islam yang adalahbagi
bagaimana
sekalian
manusia dan alam. Wajah Islam yang cantik, Islam yang
anggun, Islam yang indah, Islam yang menyejukan,
Islam yang berkualitas dan unggul, dan Islam yang
dirindukan oleh sekalian alam dan manusia.
Penulis teringat dengan tulisan Buya Syafii
Maarif 60ketika menceritakan kisah khalifah Umar bin
Khattab ketika beliau berkunjung ke Palestina dan pada
saat khalifah Umar meninggalkan Palestina
berbondong-bondong manusia kecil, muda, tua, muslim,
nasrani, dan lain-lainnya menangisi kepergian khalifah
Umar yang kembali ke Madinah. Seolah-olah mereka
berat melepaskan kepergian Umar dan ingin selalu ada
di sisinya. Dalam konteks ini, Umar tidak hanya hadir
sebagai pemimpin yang egaliterian, tapi umar sungguh
menampilkan wajah Islam yang cantik dan menyejukan
97
Muhammadiyah
watak Ke-Islamanke-47yang diseharusnya
Makassar-pun memperkuat
menjadi ciri khas
setiap pribadi-pribadi kader Muhammadiyah. Hal ini bisa
dilihat dari rekomendasi Muktamar ke-47
Muhammadiyah yang mengatakan bahwa:
“Di kalangan umat Islam terdapat kelompok yang
suka menghakimi, menanamkan kebencian, dan
melakukan tindakan kekerasan terhadap kelompok
lain dengan tuduhan sesat, kafir, liberal dan tuduhan
lainnya. Muhammadiyah menegaskan kecenderunga
kecenderungann
takfiri (suka mengkafirkan) bertentangan dengan
watak Islam yang menekankan kasih sayang,
kesantunan, tawasuth, dan toleransi. Analisisnya,
sikap mudah mengkafirkan pihak lain disebabkan oleh
banyak faktor, antara lain cara pandang keagamaan
yang sempit, fanatisme dan keangkuhan dalam
beragama, miskin wawasan, kurangnya interaksi
keagamaan, pendidikan agama yang eksklusif,
politisasi agama, serta pengaruh konflik politik dan
IMM Untuk Kemanusiaan
98
61
Lihat
http://news.detik.com/be
http://news.detik.com/berita/2986443/muhamm
rita/2986443/muhammadiyah-kritik-umat-
adiyah-kritik-umat-
islam-yang-suka-mengkafirkan-dan-tanamkan-kebe
islam-yang-suka-mengkafirkan-dan-tanamkan-kebencian.
ncian. Di upload
pada Tanggal 08 Agustus 2015.
IMM Untuk Kemanusiaan
99
62
Piet H. Khaidir adalah Mantan Ketua Umum Dewan
Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM)
Periode 2000
63 Selengkapnya lihat Piet H. Khaidir, Nalar Kemanusiaan
Nalar Perubahan
Perubahan Sosial, (Jakarta: PT. Mizan Publika, 2006), 324.
IMM Untuk Kemanusiaan
100
101
BAGIAN II
IMM
&
VISI INTELEKTUAL KEMANUSIAAN
IMM Untuk Kemanusiaan
102
Ragam Pemikiran
103
104
105
66
Selengkapnya lihat Miftahul Huda, Sketsa Gerakan
Intelektual IMM,
IMM, dalam buku Peneguhan Jatidiri Kader Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah,
Muhammadiyah, (Jakarta: DPP IMM, 2007), 125.
67
Menurutnya percumbuan antara aspek intelektual dengan
ideologi terletak pada aspek pembelaan pada kepentingan
masyarakat, sementara ketidakbebasan nila terletak pada misi
pemberdayaan
pemberday aan dan penguatan masyamasyarakat.
rakat. Disam
Disamping
ping itu
menurutnya IMM perlu melakukan intitusionalisasi gerakan
intelektual secara massif. Lihat Mukhaer Pakkana, Saatnya Gerakan
Institusionalisasi
Institusionalisasi Intelektual IMM Kemba
Kembali
li Sebagai Ger
Gerakan
akan Ilmiah-
IMM Untuk Kemanusiaan
106
107
69
Pernyataan di atas kelihatannya sangat berarti bagi penulis,
karena dalam hitungan saya paling tidak terdapat tiga tempat
(halaman) pernyataan tersebut diulang. Selengkapnya lihat Beni
Pramula, Setengah Abad IMM; Merebut Momentum, Meretas
Zaman, Menduniakan Gerakan,
Gerakan, (Jakarta: CV. Mediatama
Indonesia), 6 dan 13 dan 21.
IMM Untuk Kemanusiaan
108
70
Farid Fathoni, Kelahiran Yang Dipersoalkan; Dua Puluh
Tahun Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) 1964-1990,
(Surabaya: PT Bina Ilmu, 1990), 243.
IMM Untuk Kemanusiaan
109
71
Beni Pramula, Setengah Abad IMM; Merebut Momentum,
Meretas Zaman, Menduniakan Gerakan,
Gerakan, (Jakarta: CV. Mediatama
Indonesia),
IMM Untuk Kemanusiaan
110
111
ataupun alamnya
satu negeri yangputera-puteri
adalah cantik mole. yang
Kekayaan utama
bercita-cita
tinggi, giat bekerja, yang hidup roh dan akalnya, serta
penuh pengabdian untuk sesama. Merekalah harta
kekayaan utama satu negeri, dan insya Allah,
manusia-manusia pembangunan semacam itulah
yang ingin diciptakan dan disumbangkan oleh ikatan
73
kita kepada bangsa dan negara kita” .
jernih
bahwadari
d ari para tokoh
cita-cita IMM lewat
akademisi Islamsambutan
sambu
yang tan milad di mulia
berakhlak atas,
atas ,
bukanlah tanpa dasar dan alasan kuat. Kesadaran
bahwa ternyata tantangan besar bangsa kita dari zaman
dulu hingga saat ini adalah krisis para cendekiawan,
Krisis sumber daya manusia, dan krisis anak-anak
bangsa yang betul-betul memiliki kemampuan
73
Farid Fathoni, Kelahiran Yang Dipersoalkan; Dua Puluh
Tahun Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) 1964-1990,
(Surabaya: PT Bina Ilmu, 1990), 258.
IMM Untuk Kemanusiaan
112
113
74
Lihat Tafsir Al-Qur’an
Al-Qur’an Tematik, Pendidikan
Pendidikan,,
Pengembangan
Pengemban gan Karakter, dan Pengemba
Pengembangan
ngan Sumber Daya
Manusia, (Jakarta : Balitbang Kementerian Agama RI, 2010), 361.
IMM Untuk Kemanusiaan
114
75
Lihat Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: pusat bahasa
departemen pendidikan nasional,
nasional, 2008), 594
76
Lebih lengkap Lihat, Yudi Latif, Intelegensia Muslim dan
Kuasa: Geneologi Intelegensia Muslim Indonesia Abad Ke-20, Ke-20,
(Jakarta: Democracy Project, 2012) , 20-21.
77
Dalam sejarah modern barat, kemajuan ilmu pengetahuan
dilatarbelakangi justru dengan ketegangan terus menerus antara sains
dan teologi atau agama. Bagi sebagian kalangan barat, kemajuan
ilmu berarti kemunduran spiritual gereja dan kemajuan gereja berarti
kemunduran ilmu. Lebih lanjut lihat Muhammad Ali dalam
artikelnya, Menengok Barat, Mengembangka
Mengembangkan n tradisi Ilmiah di
Indonesia. Yang juga dimuat dalam jurnal Mimbar Agama dan
Budaya Vol.23, No. 1, 1,(Jakarta : UIN Jakarta, 2006), 3.
IMM Untuk Kemanusiaan
115
116
materi dan energi yang berubah terus menerus. Kedua, sesuai dengan
fakta empirik manusia adalah produk evolusi alam. Ketiga, manusia
mampu memecahkan berbagai masalah melalui nalar dan metode
ilmiah. Keempat, manusia bebas memilih dan mampu menentukan
nasibnya sendiri. Kelima, tujuan tertinggi nilai manusia adalah
kebahagiaan, kebebasan, peningkatan ekonomi, budaya, etika,
terlepas dari kepentingan bangsa, ras atau agama. Keenam, antara
kepentingan pribadi dan aktualisasi diri dengan karya nyata dan
berbagai kegiatan sosial harus berimbang
berimbang.. Ketujuh
Ketujuh,, seni harus
dikembangkan, termasuk menghargai keindahan dan kemegahan
alam. Kedelapan, humanisme melibatkan diri dalam demokratisasi,
upaya damai,
humanisme dan peningkatan
meyakini standarsosial
bahwa implikasi hidupdari
global.
nalarKesembilan,
dan metode
ilmiah telah parlementer, serta terwujudnya kebebasan berekspresi
dan kebebasan sipil pada seluruh bidang kehidupan ekonomi, politik,
dan budaya. Kesepuluh, asumsi dan keyakinan dasar tidak pernah
berakhir sehingga humanism
humanismee bukanlah dogma baru tetapi
merupakan filosofi yang selalu berkembang. Baca Masduki,
Humanisme Spiritual;
Spiritual; Paradigma Pengembang
Pengembanganan Masyarakat Islam
dalam Filsafat Sosial Hossen Nasr, (Jakarta: Referensi (Gaung
Persada Press Group), 2014), 33-35.
81
Muhammad Ali dalam artikelnya, Menengok Barat,
Mengembangkan
Mengembangka n tradisi Ilmiah di Indonesia. Yang juga dimuat
dalam jurnal Mimbar Agama dan Budaya Vol.23, No. 1,(Jakarta
1, (Jakarta :
UIN Jakarta, 2006), 3.
IMM Untuk Kemanusiaan
117
118
82
Lihat Tafsir Al-Qur’an
Al-Qur’an Tematik Kementerian Agama RI,
Pembangunan
Pembanguna n Generasi Muda, (Jakarta : Lajnah Pentashihan
Mushaf Al-Qur’an,
Al-Qur’an, 2011), 76.
76.
IMM Untuk Kemanusiaan
119
120
(bagaimana
(bagaimana membaca dalam
belajar), dan jugaarti tekstual),
lebih dalam How
lagi to
How to
learn
understand (bagaimana memahami) hamparan realitas
ciptaan Tuhan baik yang berdimensi empiris maupun
83
Muhammad Amin Suma, Qur’anisasi Sains dan
Saintifikasi Al-qur’an
Al-qur’an : Suatu Modal Dalam Model Integrasi
In tegrasi Ilmu
dan Perilaku, Makalah yang disampaikan pada seminar integrasi
keilmuan di UIN Jakarta Tahun 2014, 10.
84
Muhammad Amin Suma, Qur’anisasi Sains dan
Saintifikasi Al-qur’an
Al-qur’an : Suatu Modal Dalam Model Integrasi Ilmu
dan Perilaku, Makalah yang disampaikan pada seminar integrasi
keilmuan di UIN Jakarta tanggal Tahun 2014, 12.
IMM Untuk Kemanusiaan
121
lamanya. Bahkan
terbelakang, paraketika Barat
ilmuan dalam
Islam keadaan
hadir gelap dan
menghidupkan
kembali tradisi intelektual di Barat yang sempat
tenggelam. Makanya, Sardar menyebut bahwa gerakan
intelektual dikalangan tokoh Islam yang memberikan ciri
khas bahwa peradaban Islam adalah peradaban
intelektual. Seperti beberapa nama disebut Sardar di
85
Muhammad Amin Suma, Qur’anisasi Sains dan
Saintifikasi Al-qur’an
Al-qur’an : Suatu Modal Dalam Model Integrasi Ilmu
dan Perilaku, Makalah yang disampaikan pada seminar integrasi
keilmuan di UIN Jakarta tanggal Tahun 2014, 26.
IMM Untuk Kemanusiaan
122
86 Lihat
Ziauddin Sardar,
Sardar, Kembali
Kembali ke Masa Depan, (Jakarta:
PT Serambi Ilmu Semesta, 2003), 191.
IMM Untuk Kemanusiaan
123
87
Mulyadhi Kartanegara, Reaktualisas
Kartanegara, Reaktualisasii Tradisi Ilmiah Islam,
(Jakarta: Baitul Ihsan, 2006), 88.
88 Mulyadhi Kartanegara, Reaktualisas
Kartanegara, Reaktualisasii Tradisi Ilmiah Islam,
(Jakarta: Baitul Ihsan, 2006), 89.
IMM Untuk Kemanusiaan
124
125
intelektualisme dalam
qur’an dan spirit daridunia Islam merupakan
kenabian itu sendiri, doktrin Al-
sehingga
memberikan corak yang berbeda dengan semangat
intelektualisme sebagaimana yang terjadi di Barat dalam
sejarahnya. Walaupun tradisi intelektualisme di dunia
Islam mengalami pasang surut dan bahkan sempat
tenggelam. Semangat intelektualisme dalam Islam tidak
hanya untuk mencapai kemajuan dan membangun
126
127
92
Antonio Gramsci lahir pada 22 Januari 1891 di Sardinia,
Italia. Pada tahun 1915 ia Menjadi seorang jurnalis untuk Partai
Sosialis Italia. Pada tahun 1921, partai terpecah menjadi Partai
Komunis Italia, Pada tahun 1926, ia ditangkap karena menentang
fasisme. Dia meninggal ketika di tahanan pada tanggal 27 April
1937, di Roma, Italia. Lihat
http://www.biography.com/peopl
http://www.bi ography.com/people/antonio-gramsci-93179
e/antonio-gramsci-9317929
29 di
download pada tanggal 3 Juni 2015.
IMM Untuk Kemanusiaan
128
93
Lihat Arizal Mutahir, Intelektual
Mutahir, Intelektual Kolektif
Kolektif Pierre Bourdieu :
Sebuah Gerakan Untuk Melawan Dominasi, (Bantul : Kreasi
Wacana, 2011), 6. Baca dan bandingkan juga dengan bukunya Yudi
Latif, Intelegensia Muslim dan Kuasa: Geneologi Intelegensia
Muslim Indonesia Abad Ke-20,
Ke-20, (Jakarta:
(Jakarta: Democracy Project, 2012) ,
20-21. Lihat juga tulisan aslinya Antonio Gramsci, 1971. Selection
From Prison Notebook of Antonio Gramsci Gramsci,, disunting dan
diterjemahkan oleh Quintin Hoare dan Geoffrey Nowell Smith,
International
International Publishers, New York, USA, 8-7.
IMM Untuk Kemanusiaan
129
94
P
Pierre
ierre Bourdieu (1930-2002) adalah salah seorang sosiolog
perancis terkenal.
terkenal. Ia lahir di D
Denguin
enguin (Pyrénées-Atlan
(Pyrénées-Atlantiques).
tiques).
95
Arizal Mutahir, Intelektual Kolektif Pierre Bourdieu :
Sebuah Gerakan Untuk Melawan Dominasi, Dominasi, (Bantul : Kreasi
Wacana, 2011), 9.
IMM Untuk Kemanusiaan
130
131
132
101
Lihat Ziauddin Sardar, Kembali ke Masa Depan, (Jakarta:
PT Serambi Ilmu Semesta, 2003), 190.
102 Lihat Ziauddin Sardar, Kembali
Sardar, Kembali ke Masa Depan, (Jakarta:
PT Serambi Ilmu Semesta, 2003), 177.
IMM Untuk Kemanusiaan
133
103
Syed Muhammad Naquib Al-attas, lahir di Bogor pada
Tahun 1931, merupakan seorang ilmuan ulung asal tanah melayu
bertaraf internasi
internasional.
onal. Gagasannya yang paling populer adalah
mengenai islamisasi ilmu disamping tentang pendidikan Islam,
wacana-wacana sosial-Islam dll. Untuk membaca lebih lengkap
mengenai Naquib Al-attas selengkapnya lihat, Wan Mohd Nor Wan
Daud, Filsafat dan Praktek Pendidikan Islam Syed M. Naquib Al-
Attas, (Bandun
(Bandung: g: Mizan, 2003).
104 Lihat Ziauddin Sardar, Kembali ke Masa Depan, (Jakarta:
134
yang
pentingbesar dalam
lagi bagi melakukan
seorang perubahan,
intelektual menurutyang lebih
Bourdieu
adalah seorang intelektual harus istiqomah
mempertahankan otonomi sebagai intelektual. Yakni
merdeka sebagai intelektual dalam berkarya dan
menyuarakan kepentingan kelompok yang terpinggirkan
oleh kuasa ekonomi dan politik. Bourdieu melihat bahwa
kekuasaan ekonomi dan politik telah menghancurkan
105 Lihat
Ziauddin Sardar, Kembali ke Masa Depan, (Jakarta:
PT Serambi Ilmu Semesta, 2003), 189.
IMM Untuk Kemanusiaan
135
106
Lihat Arizal Mutahir, Intelektual
Mutahir, Intelektual Kolektif Pierre Bourdie
Bourdieu
u
: Sebuah Gerakan Untuk Melawan Dominasi, (Bantul : Kreasi
Wacana, 2011), 10.
107
Lihat Arizal Mutahir, Intelektual
Mutahir, Intelektual Kolektif Pierre Bourdie
Bourdieu
u
: Sebuah Gerakan Untuk Melawan Dominasi, Dominasi, (Bantul : Kreasi
Wacana, 2011), 121.
108
Lihat Arizal Mutahir, Intelektual
Mutahir, Intelektual Kolektif Pierre Bourdie
Bourdieu
u
: Sebuah Gerakan Untuk Melawan Dominasi, Dominasi, (Bantul : Kreasi
Wacana, 2011), 122.
IMM Untuk Kemanusiaan
136
digalang
gerakan bersama
gabunganoleh
daripara intelektual
beragam di segala
kualifikasi danbidang,
bakat
IMM Untuk Kemanusiaan
137
109
Lihat Arizal Mutahir, Intelektual
Mutahir, Intelektual Kolektif Pierre Bourdie
Bourdieu
u
: Sebuah Gerakan Untuk Melawan Dominasi, Dominasi, (Bantul : Kreasi
Wacana, 2011),142-143.
110
Lihat Arizal Mutahir, Intelektual
Mutahir, Intelektual Kolektif Pierre Bourdieu
: Sebuah Gerakan Untuk Melawan Dominasi, Dominasi, (Bantul : Kreasi
Wacana, 2011), 144.
111
Arizal Mutahir, Intelektual Kolektif Pierre Bourdieu :
Sebuah Gerakan Untuk Melawan Dominasi, Dominasi , (Bantul : Kreasi
Wacana, 2011), 104.
IMM Untuk Kemanusiaan
138
112
Arizal Mutahir, Intelektual Kolektif Pierre Bourdieu :
Sebuah Gerakan Untuk Melawan Dominasi, Dominasi, (Bantul : Kreasi
Wacana, 2011), 8.
113
Ali Syarati adalah seorang intelektual muslim Iran yang
giat menyuarakan ideologi Islam revolusioner dalam melawan
imperialisme asing dan ketidakberdayaan umat. Berusaha untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi kaum muslimin
berdasarkan prinsip-prinsip Islam. pikiran-pikiran revolusionernya
mendapat daya tarik dari semua kalangan, khususnya kalangan
mahasiswa. Sekitar enam ribu mahasiswa dan beribu-ribu orang
dengan latar belakang yang berbeda-beda telah mengikuti kuliah-
kuliah yang disampaikannya di musim panas di institut Houssen-e
Ershad. Karena pikiran-pikirannya yang revolusioner itu Ali Syarati
dua kali dipenjara, untuk terakhir kalinya karena desakan dan protes
publik akhirnya Ali Syarati pada tanggal 20 Maret 1975 dengan
terpaksa rezim yang berkuasa membebaskannya
membebaskannya namun dirinya tidak
diperbolehkan untuk menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk buku
dan juga tida
t idak
k diperbolehkan menghubungi murid-muridnya. Karena
kondisi-kondisi yang sangat menekan itu Ali Syarati akhirnya
berhasil hijrah meninggal
meninggalkan
kan Iran pergi ke Inggris tetapi ttiga
iga pekan
kemudian, pada Tanggal 19 Juni tahun 1977, ia mati sebagai seorang
syuhada. Lebih lengkap lihat, Ali Syarati, Haji, (Bandung: Pustaka,
2009).
IMM Untuk Kemanusiaan
139
114
Lihat Antony Black, Pemikira
Pemikiran
n Politik Islam Dari Masa
Nabi Hingga Masa Kini,
Kini, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2006 ),
586-590.
IMM Untuk Kemanusiaan
140
141
intelektual
kebenaran, adalah
mereka penggerak perubahan,
yang tidak hanya sibuk pejuang
dengan
kuliah di kelas, yang tidak hanya
ha nya sibuk membuat skripsi
skripsi,,
tesis dan disertasi, mereka yang tidak hanya sibuk
dengan mendalami jurusannya lalu melupakan ilmu-ilmu
lainnya, mereka yang tidak hanya bernostalgia di
perpustakaan, laboratorium, di gedung-gedung kampus,
atau di menara gading kemudian alpa untuk melihat
derita sosial, tapi seorang intelektual adalah mereka
115
Ali Syarati, Haji,
Syarati, Haji, (Bandung: Pustaka, 2009). Xii.
IMM Untuk Kemanusiaan
142
143
1. Intelektual berkiprah
144
145
menjadi Politisi
(eksekutif,
legislatif,
yudikatif,
lembaga2
negara, dll)
pimpinan
perguruan
wiraswasta
tinggi, dosen,
(pengusaha)
guru, peneliti,
dll.
Intelektual
Berkiprah
pengerak di menjadi
LSM, pimpinan
pengiat/lembaga Muhamdyah,
sosial, dll MUI, dll
bergelut di
Media
2. Intelektual Rabbani
146
147
148
116
Muhammad Ali dalam artikelnya, Menengok Bara Barat,
t,
Mengembangkan
Mengembangka n tradisi Ilmiah di Indonesia. Yang juga dimuat
dalam jurnal Mimbar Agama dan Budaya Vol.23, No. 1,(Jakarta
1, (Jakarta :
UIN Jakarta, 2006), 2.
149
membaca dan
aktifitas menulis. perjuangan
gerakan Termasuk juga sosial-
dalam
kemanusiaan.
117
Muhammad Amin Suma, Qur’anisasi Sains dan
Saintifikasi Al-qur’an
Al-qur’an : Suatu Modal Dalam Model Integrasi
Integrasi Ilmu
dan Perilaku, Makalah yang disampaikan pada seminar integrasi
keilmuan di UIN Jakarta tanggal...2014. 16.
118
Lihat Tafsir Al-Qur’an
Al-Qur’an Tematik Kementerian Agama RI,
Pembangunan
Pembanguna n Generasi Muda, (Jakarta : Lajnah Pentashihan
Mushaf Al-Qur
Al-Qur an, 2011), 77.
77.
150
berkemajuan
merupakan di atas kemanusiaan
cita-cita basis intelektualitas
yang
bersumber dari Tuhan. Karena bersumber dari
Tuhan, berarti cita-cita Tuhan juga. Maka tidak
ada alasan bagi intelektual Islam, secara khusus
kader IMM memisahkan antara nilai
intelektualitas dan nilai ke-Tuhanan. Inilah yang
sesungguhnya membedakan antara intelektual
Islam dengan Intelektual sekuler (Barat).
151
kekuasaan dan
merupakan isu-isu keserakahan
pokok yang di ekonomi
angkat
Muhammad saw. Maka, tantangan Muhammad
saw cukuplah besar. Muhammad saw harus
berhadapan dengan gempuran para pemangku
kekuasaan dan para pemilik modal. Sehingga
godaan-rayuan-tawaran berupa jabatan
kekuasaan dan kehidupan mewah (tahta,
kekuasan, dan wanita) menghampiri kehidupan
Muhammad saw. Meski demikian, Muhammad
saw tetap mampu menjaga otonomi
intelektualnya, tetap istiqomah menjaga nalar
intelektualnya yang berbasiskan pada nilai-nilai
rabbani itu.
152
istiqomah memperjuangkan
sedang diperjuangkan.
diperjuangkan. cita-cita agung yang
119
Lebih lanjut lihat Pedoman/s
Pedoman/sistem
istem perkaderan ikatan
ikatan,,
(Jakarta: DPP IMM, 2011), xi.
153
3. Intelektual Integratif
Intelektual integratif dimaksudkan sebagai
sebuah pandangan-sikap komprehensif
mengenai sosok intelektual sejati. Intelektual
yang memiliki pribadi komprehensif non
dikotomik. Tentang menjunjung tinggi
profesionalitas, komprehensifitas keilmuan,
gerakan
sebagai praksis, moralitasyang
satu-kesatuan (Akhlak), dan ideologi
mencirikhaskan
pribadi kader IMM sebagai seorang
intelektual/cendekiawan Islam. Harus dinyatakan
secara tegas bahwa intelektualisme IMM
merupakan intelektual ideologis. Namun di sisi
lain, intelektual IMM juga membuka diri selebar-
lebarnya untuk memahami semua paradigma
keilmuan dari perspektif manapun atau dari
ideologi manapun serta ingklusifitas bergaul
IMM Untuk Kemanusiaan
154
pada ideologi
berbasis pada gerakan
Al-qur’an Muhammadiyah yang
dan hadits dengan
pemaknaan yang segar, moderat dan
berkemajuan. Karena bersandar pada ideologi
Muhammadiyah, IMM tentu saja mengambil jalan
sebagai seorang intelektual Islam yang berjiwa
moderat, mencerahkan, dan berkemajuan.
Intelektual integratif merupakan satu
kesadaran yang harus dihembuskan sekuat-
kuatnya bahwa di satu sisi kader IMM harus
mendalami wacana keilmuan-intelektual di dunia
Islam secara kuat. Sementara di sisi lain juga
ikut mendalami wacana keilmuan-intelektual dari
berbagai sumber dan penjuru. Baik itu
paradigma Barat, Asia, Timur dll. Mampu
memahami, Mendalami, dan menjelaskan juga
isu-isu terkini yang faktual dengan kerangka
berpikir yang argumentatif-empiris. Pada
akhirnya gerakan praksis untuk mewujudkannya
merupakan muthlak dilakukan dengan beragam
bentuk dan strategi. Yang semuanya adalah
dilakukan untuk kepentingan kemanusiaan.
Gambar di bawah ini paling tidak bisa
mengambarkan keinginan dari gagasan di atas:
IMM Untuk Kemanusiaan
155
IMM
Al-qur'an & Hadits
For Humanity (ideologi
Muhammadiyah)
Aksi praksis
praksis (lewat mendalami Wacana
gerakan lapangan, Intelektual di dunia
gerakan media, Islam
gerakan menulis, dll)
mendalami Wacana
mendalami isu-isu Intelektual di dunia
sosial-kemanusia Barat-timur-asia dll.
terkini
156
mengesampingkan spesialisme
harus dicapai dengan baik pula. keilmuan. Hal ini tetap
Adapun pernyataan
pern yataan Sani tersebut:
157
120
Selengkapnya lihat M. Abdul Halim Sani, Manifest
Manifesto
o
Gerakan Intelektual Profetik, (Jakarta: Samudera Biru, 2011),
158
kesadaran
jika batiniyah para pendiri IMM. Sangatlah keliru
ada paradigma yang mencoba memisahkan antara
nalar ilmu dan nalar politik.
159
yang muliawawasan
5. Memiliki m eninggalkan
meninggalkan
dan nilai-nil
nilai-nilai
ai agamawi.
kecakapan memimpin
karena keberadaan kader ikatan baga bagaimanapun
imanapun
merupakan potensi kepemimpinan umat dan
kepemimpinan bangsa.
6. Memiliki wawasan kecendekiawanan,
kecendekiawanan , mengigat
mengiga t
spesialisasi dan profesionalisasi mempersempit
cakrawala berpikir dalam sub-sub bidang
kehidupan yang sempit.
7. Memiliki wawasan dan keterampilan
berkomunikasi, mengigat bahwa masa yang
akan datang industri informasi akan
mendominasi sistem budaya kita. Hal ini juga
inhern dengan watak Islam yang dalam keadaan
apapun juga selalu siap melaksanakan amar
ma’ruf nahi mungkar sebaga essensi dari
komunikasi Islam.121
121
Selengkapnya lihat Farid Fathoni, Kelahiran Yang
Dipersoalkan;
Dipersoalkan; Dua Puluh Tahun IIkatan
katan Mahasiswa Muhamma
Muhammadiyah
diyah
(IMM) 1964-1990, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1990), 307.
160
Intelektual Intelektual
Rabbani Integratif
Intelektual
Berkiprah
161
kebenaran
ustadz, tapi bukan karenaseorang
kita sebagai semata-mata kita kita
intelektual, kyaibicara
dan
tentang sains bukan semata-mata kita seorang ilmuan,
tapi kita sebagai seorang intelekttual. Jikapun suatu saat
kita harus mengangkat senjata dan bertempur di medan
perang, bukan karena kita TNI atau kopassus tapi kita
sebagai seorang intelektual yang melawan setiap bentuk
kolonialisasi dan imperialisme demi memperjuangkan
kebenaran, mengiginkan kedaulatan, keadilan,
kesejahteraan
kesejahteraan dan
d an kemerdekaan
kemerdekaan hakiki.
IMM Untuk Kemanusiaan
162
BAGIAN III
163
122
Dari hasil wawancara Komarudin Hidayat sekitar 80
peserta yang datang dari 20 negara pada kegiatan tersebut, sebagi
sebagian
an
besar
entah dari mereka
mereka
hindu, tidak
yahudi lagi perc
maupun percaya
aya dan
Islam. menaruh
lebih lanjut mi
minat
nat pada
Lihat agama
agama,,
Komarudin
Hidayat, Tragedi Raja Midas, (Jakarta: Paramadina,
Paramadina, 1998). 220.
164
adalah
damai. masyarakat
Secara fisikayang tidak senang
mereka mencerminkan
bentrok,hidup
dan
secara intelektual sering mengesankan kurang toleran.
Karena itu kami kurang tertarik pada agama, tetapi kami
tetap merindukan Tuhan. Kami akan memilih mencari
kedamaian dalam spiritualitas, tetapi bukan agama
ungkap mereka.
123
Danah Zohar, salah seorang tokoh yang cukup berhasil
mensistematiskan dan mempopulerkan SQ bersama suaminya, Ian
Marshall dalam
Intellegence. Lihatbukunya,
Intellegence. Spiritual
tesis, Yayah Intelligence
Khaeriah, the Ultimate
Pendidikan Spiritual
Pada Anak Usia Dini, hlm
Dini, hlm 30.
30.
165
manifestasikan dalambuku
Tentu sudah ratusan kehidupan keberagamaan
dan ribuan kita?.
tulisan mengupas
hal ini, namun demikian, tidaklah salah jika dalam tulisan
ini mengupas kembali beberapa hal penting mengenai
spiritualitas.
124
Lihat Tafsir Al-Qur’an
Al-Qur’an Tematik Kementerian Agama RI,
Spiritualitas dan Akhlak, (Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-
Qur’an,125
2010), 471. Rahasia
471.
Sukidi, Sukses Hidup Bahagia, Kece
Kecerdasan
rdasan
Spiritual, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002), 14.
166
harus
bahasa memperhatikan realitas
Arab menurut Nasr disebutspiritual
futuwwahyang
dan dalam
dalam
bahasa persia jawanmardi dan dalam bahasa Inggris
dapat diterjemahkan mystical youth atau spiritual
chivalry. Menurut Nasr, memiliki futuwwah atau
jawanmardi berarti dihiasi sifat keberanian dan
kedermawanan, yang berhubungan dengan
kekesatriaan yang bergerak menuju jenjang makna yang
paling tinggi dari alam tindakan lahiriah menuju alam
kehidupan spiritual, tanpa menafikan dunia tindakan
lahiriah. 126
126
Selengkapnya
Spiritual,dalam
Spiritual,dalam lihat SeyyedTematis
buku Ensiklopedi Hossen Spiritualitas
Nasr, Kekesatriaa
Kekesatriaan
n
Islam
Manifestasi, (Bandung: Mizan, 2003), 394.
167
127
Lihat Tafsir Al-Qur’an
Al-Qur’an Tematik Kementerian Agama RI,
Spiritualitas dan Akhlak, (Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-
Qur’an, 2010), 471.
471.
128
Amsal
Kepercayaan Bakhtiar,
Manusia, Filsafat
Manusia, (Jakarat
(Jakarat : PT.Agama, Wisata Persada
Raja Grafindo Pemikir
Pemikiran
an dan
2012),
10.
168
Menurut Amsal
dengan dain Bakhtiar,
yang berartidari huruf-huruf
utang ini bisa
dan dengan dibaca
din yang
mengandung arti agama dan hari kiamat.130
129
Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, Wisata Pemikir
Pemikiran
an dan
Kepercayaan Manusia, (Jakarat
Manusia, (Jakarat : PT. Raja Grafindo Persada 2012),
11.
130
Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, Wisata Pemikir
Pemikiran
an dan
Kepercayaan Manusia, (Jakarat
Manusia, (Jakarat : PT. Raja Grafindo Persada 2012),
10.
131
Selengkapnya
Qur’an, Tafsir lihat M. Dawam
Sosial berdasarkan Rahardjo,
Rahardjo, Ensiklopedia
Konsep -Konsep Ensiklopedia
Konsep-Konsep Al-:
Al-
Kunci, (Jakarta
Kunci, (Jakarta
Penerbitt Paramadi
Penerbi Paramadina),
na), 130.
169
132
Moralitas Agama
Lihat Komaruddin Hidayat, Tragedi
dan Krisis Modernisme, (JakartaRaja
Modernisme, Midas :
: Paramadina
1998), 61.
170
dinamis.
Untuk tidak berlarut dalam perdebatan tentang
agama seperti perdebatan-perdebatan para pemikir
Barat di atas, menarik untuk diutarakan penjabaran Ibnu
Djarir tentang religiusitas, setidaknya bisa
mengambarkan dengan baik tentang apa yang
dimaksud dengan religiusutas itu. Menurut Ibnu Djarir,
istilah religiusitas berasal dari kata religiusity. Untuk
memahami maknanya, bisa diurutkan: religion (agama),
religios (beragama), dan religiosity (keberagamaan).
Menurutnya, keberagamaan (religiosity ) mencakup lima
dimensi : keyakinan agama, praktik agama (ritual),
pengetahuan agama, pengalaman agama, dan
konsekuensi agama (amalan agama, termasuk
moral).134
133
Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, Wisata Pemikir
Pemikiran
an dan
Kepercayaan Manusia, (Jakarat
Manusia, (Jakarat : PT. Raja Grafindo Persada 2012),
12.
134
171
135
172
Aspek
Kognitif
Aspek Aspek
Psikomorik
Spiritualitas Afektif
Aspek
Konatif
173
174
Menarik pandangan
Menarik p andangan Muhammad Fethullah Gulen
yang memberikan makna tentang spiritualitas dalam
hubungannya dengan religiusitas. Bagi Gulen,
spiritualitas tidak hanya dimaknai dan diukur dari
simbolitas-simbolitas semata. Gerakan spiritualitas Islam
menurut Gulen harus bergerak dari yang “kulit” menuju
“esensi”, dan dari yang “tampak” menuju “inti” dalam
segala hal. Bagi Muhammad Fethullah Gulen, sholat
bukanlah sekadar rangkaian gerak duduk dan berdiri,
136
Lihat Ary Ginandzar Agustian, Rahasia Sukses
Membangun Kecerda
Kecerdasan
san Emosi dan Spiritual,
Spiritual, (Jakarta : Arga
Publising 2007), Lihat juga vidio ceramah ESQ Ary Ginandzar CD
2. 137
Komaruddin Hidayat, Tragedi Raja Midas : Moralitas
Agama dan Krisis Modernisme,
Modernisme, (Jakarta
(Jakarta : Paramadina 1998), 230.
175
138
Lihat Muhammad Fethullah Gulen, Bangkitnya
Spiritualitas Islam, (Jakarta:
Islam, (Jakarta: Republika, 2012), 30.
176
177
Merawat Spiritualitas
Menyelamatkan Kemanusiaan
178
179
139
Selengkapnya lihat H.J Witteveen, Tasawuf In Action;
Spiritualisasi Diri di Dunia yang tak lagi ramah, (Jakarta: PT.
Serambi Ilmu Semesta, 2004), 34.
140
Lihat Sri Mulyati, Mengenal dan Memahami Tareka
Tarekat-
t-
Tarekat Muktabarah di Indonesia, (Jakarta: Prenada Media, 2004),
3.
180
141
Selengkapnya lihat Seyyed Hossein Nasr: Ensiklope
Ensiklopedi
di
181
143
Lihat H.J Witteveen, Tasawuf In Action; Spiritualisasi
Diri di Dunia yang tak lagi ramah, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu
Semesta, 2004), 34.
144
Sukidi, Kecerdasan Spiritual , (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2002), 2.
145
Selengkapnya lihat Fritjof Capra, Titik Balik Peradaban:
Sains, Masyarakat dan Kebangkitan Kebudayaan, ter. M. Thoyibi
(Yogyakarta:
Taufik, Yayasan
Taufik, Dialektika
Dialektika Bentang
Islam Budaya, 1997),
dan Humanisme
Humanisme; 3. LihatAli
; Pembacaan juga Zulfan
Shari ati,
(Jakarta: Onglam Books, 2015), 3.
182
183
147
http://sp.beritasatu.com/home/mendagri-sudah-298-kepal
http://sp.beritasatu.com/hom e/mendagri-sudah-298-kepala-a-
daerah-dipenjara-karena-korupsi
daerah-dipenj ara-karena-korupsi/37939
/37939 lihat juga
http://www.kemendagri.go.i
http://www.kem endagri.go.id/news/2013/06/02
d/news/2013/06/02/kemdagri-tren-
/kemdagri-tren-
kepala-daerah-tersandung-korupsi-terus-meningkat di download 23
februari 2016
148
http://bisniskeuangan.kom
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2
pas.com/read/2015/09/15/19025
015/09/15/19025
1226/Kemiskinan.Maret.2015.Le
1226/Kemi skinan.Maret.2015.Lebih.Parah
bih.Parah.Ketimbang.Tiga
.Ketimbang.Tiga.Tahun.L
.Tahun.L
alu di download
149 23 februari 2016
http://bangka.tribunnews.com
http://bangka .tribunnews.com/2015/05/31/54-juta-bali
/2015/05/31/54-juta-balita-
ta-
di-indonesia-alami-gizi-buruk di download 23 februari 2016
184
185
152
http://news.detik.com/berita/1304065/selingkuh-peny
http://news.detik.com/berita/1304065/selingkuh-penyebab-
ebab-
10-ribu-kasus-perceraian-poli
10-ribu-kasus-perceraian-poligami-hanya-937-kasus
gami-hanya-937-kasus
153
http://health.kompas.com/rea
http://health.kompas.com/read/2015/06/30/151500123/K
d/2015/06/30/151500123/Kas
as
us.Perceraian.Meningkat.70.Persen.Diajukan.Istri
us.Perceraian.Meningkat.70.Persen.Diajukan.Istri didownload pada
hari Rabu 24 Februari 2016
186
154
http://news.okezone.com/rea
http://news.okezone.com/read/2015/10/30/337/12
d/2015/10/30/337/1240755/lu
40755/lu
as kebakaran
155 hutan di indonesi
indonesiaa setara empa
empatt kali pulau bali
Lihat Ali Hosein Hakeem, Membela
Hakeem, Membela Perempuan,
Perempuan, Menakar
Feminisme dengan Nalar Agama
Agama,, (Jakarta: Al-Huda, 2005), 116.
187
188
157
Psikologi terkemuka Carl Gustav Jung, misalnya
menyebut krisis spiritual sebagai penyakit eksistensial (existential
( existential
illnes),
illnes), di mana eksistensi diri kita mengalami penyakit alienasi
(keterasingan diri) baik dari diri sendiri, lingkungan sosial, maupun
teralienasi dari tuhan. atau “jiwa yang menderita” (a( a suffering soul )
yang belum menemukan makna. Lihat Sukidi, Rahasia
Sukidi, Rahasia Sukses
Sukses Hidup
Bahagia, Kecerd
Kecerdasan
asan Spiritual, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2002), 8.
189
158
Sukidi, Kecerdasan Spiritual , (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka159
Utama, 2002), 9.
Komaruddin Hidayat, Tragedi Raja Midas : Moralitas
Agama dan Krisis Modernisme
Modernisme,, (Jakarta: Paramadina 1998), 247.
190
160
Lihat Zulfan Taufik, Dialektika Islam dan Humanisme
Humanisme;;
Pembacaan
161 Ali Shari
Shari ati, (Jakarta: Onglam Books, 2015), 90.
Zulfan Taufik, Dialektika Islam dan Humanisme
Humanisme;;
Pembacaan Ali Shari’ati,
Shari’ati, (Jakarta: Onglam Books, 2015), 91.
191
192
162
Lihat Ajid Thohir, Gerakan Politik Kaum Tarekat; Telaah
Historis Gerakan Politik Antikolonialisme Tarekat Qadaqiyah-
Nagsabandiyah di Pulau Jawa, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2002),
Nagsabandiyah
9.
193
194
195
196
rohaniah
bermakna. yang membuat
Akibatnya, derita dan kehidupan tidak lagi
tragedi kemanusiaan
yang amat dahsyat menimpa kehidupan manusia yang
diklaim maju dan berperadaban saat ini. Namun
sejujurnya, peradaban di abad ini adalah peradaban
yang tuna moral dan tuna kemanusiaan. Bahkan
peradaban yang terancam punah. Penyebabnya,
dimensi religiusitas-spiritualitas tidak ikut merawat,
membina, dan membangun peradaban. Bahkan yang
terjadi,
dilecehkandimensi religiusitas-spiritualitas
serendah-rendahnya. ini telah
Dimensi religiusitas-
spiritualitas telah dianggap sebagai penghambat
kemajuan, penghambat jalannya peradaban, sehingga
masih kuat anggapan bahwa hidupnya religiusitas-
spiritualitas sama dengan matinya peradaban. Dengan
kata lain, dimensi ini merupakan musuh bagi peradaban.
Apakah iya peradaban
perada ban manusia bisa bertahan tanpa
dimensi religiusitas-spiritualitas?
Penulis sengaja menyingung sekilas tentang
khazanah spiritualitas dalam Islam yang diwakili oleh
197
164
Biasanya tradisi tasawuf dan para sufi sulit mendapat
tempat di hati penguasa. seperti yang dikatakan Ahmad Amin, ketika
terjadi pertentangan
pertentangan antara kaum sufi dan kaum syari’ah maka
pemerintah
pemerin tah biasannya berpihak pada kaum syari’ah dengan alasan;
(1), Apabila sikap zuhud mempengaruhi masyarakat maka
masyarakat akan malas bekerja dan ini akan merugikan negara. (2),
Sikap zuhud kaum sufi sebagai pertanda sikap tunduk hanya kepada
tuhan; ini berarti kepada selain tuhan mereka tidak mau tunduk.
198
199
165
Lihat Tafsir Al-Qur’an
Al-Qur’an Tematik Kementerian Agama RI,
Spiritualitas dan Akhlak, (Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-
Qur’an, 2010). 455-456.
455-456.
200
166
Lihat Tafsir Al-Qur’an
Al-Qur’an Tematik Kementerian Agama RI,
Spiritualitas dan Akhlak, (Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-
Qur’an, 2010). 457
457
167
Trimingham memberikan gambaran dan menyebutkan
ciri-ciri tentang tarekat. Pertama, penghormatan
penghormatan kepada syekh, atau
mursyid dari murid secara menyeluruh, karena mursyid adalah
pewaris barakah yang diterma dari mursyid sebelumny
sebelumnya.
a. Kedua,
prinsip pentahbisan (pembai
(pembaitan)
tan) dengan pemberian sanad esoterik
dan otoritas dalam pelaksanaan amaliah tertentu.
Ketiga,Penghormatan
Ketiga, Penghormatan yang berkaitan dengan makam orang-orang
suci seperti para wali yang mempunyai karamah dan barakah. Lihat
Tafsir Al-Qur’an
Al-Qur’an Tematik Kementerian Agama RI, Spiritualitas dan
Akhlak, (Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an,
Al- Qur’an, 2010).
462. 168
Lihat Nasaruddin Umar, Egoisme Spiritual, tulisannya di
republika.co.id,
republika.co.id, Rabu, 03 Februari 2016 , 08:23:00 wib
201
202
169
Muhammad Isa Waley dalam Ensiklopedi Tematis
Spiritualitas
170 Islam Manifestasi, (Bandung: Mizan, 2003), 159.
Safa Khulusi, Sastra Arab, dalam Ensiklopedi Tematis
Spiritualitas Islam Manifestasi, (Bandung: Mizan, 2003), 419.
203
204
172
Selengkapnya lihat Omar Muhammad Al-Toumy Al-
Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,
Cetakan Pertama, 1979), 130.
173
Dalam beberapa ayat Al-Qur’an
Al-Qur’an mengatakan: “Dan“Dan carilah
pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan
(kebahagiaan))
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
kerusakan ”. (Al-Qashash:
(Al-Qashash: 77).
Ayat lain: “Katakan
“Katakanlah
lah siapa yang mengharamkan persiapan Allah
yang dikeluarkan-Nya dan rezeki-rezeki
rezeki- rezeki yang baik? ” ( Al- A’raf: 32).
32).
“Makan dan minumlah kamu tapi jangan berlebihan, sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang
orang-orang yang berlebihan.” (Al-
(Al-A’raf: 31).
Sementara hadits-hadits nabi juga banyak berbicara tentang itu
diantaranya adalah beliau mengatakan “sesungguhnya tuhanmu
punya hak atas kamu, dirimu punya hak atas kamu, keluargam keluargamu u
punya hak atas dirimu maka berikanlah yang berhak aka
akann haknya”
haknya”..
Hadits lain juga mengatak an:
an: “Badanmu punya hak tertentu
atasmu”.
atasmu”.
205
Secaradan
pengalaman khusus disebut spiritualitas
pengetahuan Islam adalah
akan keesaan dan
realisasinya dalam pemikiran, perkataan, sikap, dan
perbuatan, serta berangkat dari kemauan, jiwa, dan
kecerdasan. Puncak dari spiritualitas Islam adalah
menjalani hidup dan melakukan perbuatan yang
senantiasa sejalan dengan kehendak Ilahi, mencintai-
Nya dengan segenap wujud, dan akhirnya mengenal-
Nya melalui pengetahuan integratif dan iluminatif, yang
realisasinya tidak akan pernah dapat terpisahkan dari
cinta, dan tidak akan mungkin tanpa kehadiran
perbuatan yang benar. Kemudian pada akhirnya
berimplikasi pada kemajuan kehidupan sosial-
kemanusiaan. Religiusitas-spiritualitas sejatinya dapat
mempengaruhi
mempengaru hi konstruksi kehidupan yang lebih baik
dan kehidupan
kehidupan yang cinta kemanusiaan.
kemanusiaan.
174
Revolusioner dalam bahasa Indonesia memiliki makna
yaitu cenderung menghendaki perubahan secara menyeluruh dan
mendasar. Selanjutnya Lihat KBBI.
206
175
Hazrat Inayat Khan lahir di Baroda pada 5 Juli 1882,
dengan nama panggilan kecil Chotamiya. Ia dilahirkan dari keluarga
ke luarga
terpandang. Ayahnya adalah Masyaik Rakhmat Khan, seorang
musisi besar dari sinklot (punjab) yang sangat terpengaruh oleh
gerakan wahabiyah. Ibunya adalah Khatijabi, yakni anak
a nak perempuan
dari Maulana Bakhsh yang juga seorang musisi.
176
Tasawuf universal adalah pesan tentang cinta, harmoni,
dan keindahan. Cinta dan harmoni dalam kehidupan duniawi
membawa kita pada kesatuan Ilahi. Kesadaran akan cinta dalam
kalbu memungkinkan kita untuk melepaskan sesama dari lingkaran
pikiran dan kepentingan kita yang terbatas. Cinta memmembawa
bawa kita
untuk merasakan kesatuan Ilahi. Cinta adalah sumber kebajikan, dan
karenanya sumber modal sosial. Cinta merupakan sumber moral
universal. selanjutnya lihat H.J Witteveen, Tasawuf In Action;
Spiritualisasi Diri di Dunia yang tak lagi ramah, (Jakarta: PT.
Serambi Ilmu Semesta, 2004).
207
177
Lihat H.J Witteveen, Tasawuf In Action; Spiritualisasi
Diri di Dunia yang tak lagi ramah, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu
Semesta, 2004), 121.
178
Menurut Hazrat Inayat Khan, manusia memerlukan
sebuah kendaraan untuk melakukan perjalanan. Kendaraan itu
menurut Khan adalah dua roda yang harus saling menjaga
keseimbangan. Sama dengan manusia yang harus menjaga
keseimbangan antara pikiran dan hati, keseimbangan antara
kekuatan dan kebijaksanaan, keseimbangan antara aktifitas dan
istirahat. Keseimbangan inilah menurut Khan yang bisa
memungkinkan manusia untuk menghadapi tekanan dari
perjalanannya dan memungki
perjalanannya memungkinkan
nkan dia untuk maju dan memulus
memuluskan
kan
jalannya..
jalannya
208
179
H.J Witteveen, Tasawuf In Action; Spiritualisasi Diri di
Dunia yang tak lagi ramah, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta,
2004), 161.
209
210
211
212
213
BAGIAN IV
214
Membaca Zaman
Arus perubahan sosial yang begitu cepat seolah
tidak terbendungkan. Wajah kehidupan sosial dewasa
ini tentu menghendaki kita untuk “Re-thinking
“Re-thinking ” akan
langkah-langkah strategis dakwah Islam. Meski
diskursus mengenai konsep dakwah dominan muncul
mengenai metode, tekhnik, dan strategi dakwah sebagai
respon perubahan zaman yang ti
tidak
dak terelakan.
Gagasan tentang dakwah kontemporer atau
paradigma baru
Buya tentang
Hamka dakwah.
menulis tentang ““Da’watul
Da’watul Islam”
Islam ”
dalam majalah Gema Islam dan beberapa cendekiawan
Islam seperti Brigjen Sudirman M. Sarbini dan Sucipto
Yudodiharjo (dikalanga
(dikalangann tokoh militer), dan A. Marwan
dari kalangan pengusaha kemudian membentuk
Perguruan Tinggi Dakwah Islam (PTDI) juga melahirkan
paradigma baru tentang Dakwah. Bagi mereka, definisi
dakwah adalah kegiatan “membawa masyarakat dari
IMM Untuk Kemanusiaan
215
182
Dawam Rahardjo, Intelektual Intelegensia dan Perilak
Perilaku
u
Politik 183
Bangsa, (Bandung: Mizan 1999), 153.
Bangsa,
Dawam Rahardjo, Intelektual Intelegensia dan Perilak
Perilaku
u
Politik Bangsa,
Bangsa, (Bandung: Mizan 1999), 153.
216
217
218
justru mengalami
mengalam i kevakuman berpikir dan kelesuan
intelektual, apalagi terjadi kematian berpikir ditubuh
kader IMM. Jika hal ini terjadi, maka kader IMM akan
menjadi penonton dalam pertarungan pemikiran yang
merupakan ciri khas dari masyarakat tekhnologi
informasi dewasa ini.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kader
IMM untuk mengupayakan reinterpretasi , rethinking dan
dan
reaktualisasi dalam meramu model dakwah
kontekstualnya dan merakit konsep yang menyentuh
lapangan dakwah baru, termasuk diantaranya
mempersiapkan kader yang punya paradigma dakwah
universal dan kontekstual.
IMM Untuk Kemanusiaan
219
Melihat Paradigma
Dakwah Muhammadiyah
Konsep gerakan amar ma’ruf nahi mungkar
secara implisit merupakan doktrin gerakan kemanusiaan
Islam. Namun, secara eksplisit konsep amar ma’ruf nahi
mungkar sangat dekat sekali dengan Muhammadiyah
bahkan menjadi simbol dan doktrin gerakan
Muhammadiyah dan Ortom.
Dalam ensiklopedi Muhammadiyah, secara
etimologi definisi “amar
“amar ” berarti perintah, “ma’ruf
“ma’ruf ” berarti
sesuatu yang dianggap baik atau perbuatan yang
dianggap baik; “nahi
“nahi ” berasal dari kata “nahyu
“nahyu”” yang
artinya larangan, “mungkar
“mungkar ” berarti suatu perbuatan,
ucapan atau sikap yang dianggap buruk atau salah.
Kemudian “amar ma’ruf” berarti menyuruh atau
mendorong manusia untuk berbuat baik, sementara
“nahi mungkar ” artinya melarang manusia baik individu
220
185
Lihat Ensiklopedi Muhammadiyah, (Jakarta : PT Raja
Grafindo
Grafindo Persada, 2005), 20.
186
Lihat Anggaran Dasar Muhammadiyah. Bandingkan juga
dengan buku Studi Kemuhammadiyahan : Kajian Historis, Ideologi
Organisasi, (Surakarta
Organisasi, (Surakarta : LPID, 2012), 67.
187
Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada
Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan
kita dari pada-Nya.
221
untuk manusia,
mencegah menyuruh
dari yang munkar,kepada yangkepada
dan beriman ma'ruf,Allah.
dan
sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
(QS. Ali Imran : 110)
125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan
Tuhan-mu-mu dengan
hikmah188 dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
188
Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat
membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
222
189
Syamsul Hidayat, Mahasri Shohabiya dan Sudarno
Shobron, Studi Kemuhammadiyahan : Kajian Historis, Ideologi
(Surakarta : LPID, 2012), 67.
Organisasi, (Surakarta
Organisasi,
190 DawamRahardjo, Ensiklopedi Al-
Al-Qur’an
Qur’an : Tafsir Sosial
Berdasarkan Konsep-Konse
Berdasarkan Konsep-Konsep
p Kunci, (Jakarta: Paramadina, 2002),
619.
223
224
dan
sertajuga control ekonomi
dominasi terhadap dari
persoalan
kaum penegakan hukum
kapital yang bisa
menyengsarakan masyarakat lemah, menurut penulis
juga mereka adalah pendakwah profetik yang tidak
hanya bereforia dengan suasana ceramah
ceramah di masjid tapi
secara langsung berhadapan dengan realitas sosial
yang menghimpi
me nghimpitt kehidupan masyarakat lemah.
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
197
Penulis
Penulis sengaja menggunakan kata “Universal” dalam
dimensi tauhid, ibadah dan akhlak. Bagi penulis watak keislaman
yang harus dibangun oleh kader IMM adalah watak keislaman dari
bangunan tauhid yang kuat, ibadah yang benar dan ak
akhlak
hlak kenabian
kenabian..
Nilai-nilai itu tidak hanya untuk men
mendapat
dapat kepuasan dirinya tapi
nilai itu harus hidup dalam dirinya sebagai nilai yang fungsional-
universal, yang menggerakan perubahan dan menentang segala
tindakan dan kehidupan yang kontradiktif dengannya yang pada
akhirnya didedikasikan untuk kemasl
kemaslahatan
ahatan kemanusiaan-Jagad raya
beserta isinya.
isinya.
239
198
Paham deisme mengatakan bahwa tuhan pencipta alam
dan sesudah alam diciptakan-Nya, ia tidak memerhatikan dan
memelihara alam lagi. Paham deisme memandang alam tidak butuh
tuhan lagi begitu juga wahyu dan do’a dalam deisme tidak
diperlukan. Panteisme berpendapat bahwa seluruh alam ini adalah
tuhan dan tuhan adalah seluruh alam. Sementara panenteisme
berpandangan
berpandan gan bahwa semua dalam tuhan. Bagi panenteisme tuhan
adalah pengatur dari materi yang sudah ada, bekerja sama dengan
alam, dan tergantung pada alam. Lebih lanjut lihat Amsal Bakhtiar,
Filsafat Agama: Wisata Pemikiran dan Kepercayaan Manusia,Manusia,
(Jakarta : PT. Rajagrafindo, 2012), 88-99.
88- 99.
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
manusia.
251
252
253
254
255
256
mengatakan “jika ilmu
didukung dengan gerakan atau aktivisme
pengetahuan tanpa
maka tujuannya
tidak jelas. Jadi, ilmu pengetahuan itulah yang
menjelaskan mau kemana arah gerakan dan aktivisme
itu”.
205
Lihat Suara Muhammadiyah edisi No. 15 TH Ke-100 1-15
Agustus 2015. Hal 54-55.
257
258
mengatakan “ Muhammadiyah
Muhammadiyah Membangun masyarakat
pelopornya ”.207 Artinya dalam konteks
ilmu. Ya.. IMMlah pelopornya”.
hubungan rekomendasi ini dengan eksistensi IMM
sebagai anak intelektual Muhammadiyah, maka barang
tentu harapan besar dalam memelopori gerakan ilmu
akan banyak diarahkan kepada anak-anak muda
Muhammadiyah lebih khusus lagi diarahkan kepada
kader-kader IMM yang merupakan anak intelektual
Muhammadiyah karena berbasis pada perguruan tinggi
dan tradisi-tradisi intelektual yang merupakan ciri khas
dari gerakan IMM.
Dengan kata lain, kader IMM diharapkan menjadi
bagian penting dalam menghidupkan atmosfir intelektual
dan dinamisasi tajdid di Muhammadiyah bahkan IMM
menjadi penentu masa depan Muhammadiyah. Jika
tidak, maka kehadiran IMM sebagai anak intelektual
Muhammadiyah akan semakin marak dipertanyakan
atau bahkan mungkin dianggap anak yang gagal dan
mengecewakan. Sementara begitu banyak yang
menaruh harapan terhadap dinamisasi intelektual (ilmu
dan tekhnologi) berbasis dan berkembang kuat di
perguruan tinggi-perguruan tinggi Muhammadiyah.
Harapan ini pernah juga disampaikan Buya Syafi’i
Ma’arif dengan mengatakan “dengan
“dengan adanya 176
perguruan tinggi menjadi peluang untuk
mengembangkan ilmu dalam Muhammadiyah. dari
pusat-pusat ilmu itulah diharapkan nanti akan
melahirkan tokoh-tokoh bangsa dengan wawasan
207 Disampaikan
pada saat silaturrahim DPP IMM dengan PP
Muhammadiyah pada Tanggal 08 Oktober 2015 di Gedung PP
Muhammadiyah
Muhammadiyah Jakarta.
259
208
Lihat Suara Muhammadiyah edisi No. 15 TH Ke-100 1-15
Agustus 2015. Hal 54-55.
209 Disampaikan pada saat silaturrahim DPP IMM dengan PP
260
210
Lihat Mujamil Qomar, Fajar Baru Islam Indonesia
Indonesia,,
(Bandung: PT Mizan Pustaka, 2012), 65.
261
262
263
264
265
266
267
212
Dalam pandangan Abdul Rahman (sekjend DPP IMM)
dalam pengantarnya di RAKORNAS bahwa masa depan IMM
kedepan akan banyak ditentukan oleh eksistensi IMM di PTN. Dia
menyebut bahwa mahasiswa-mahasiswa PTN memiliki keunggulan
tersendiri dibandingkan dengan mahasiswa PTM dan PTS. Maka
IMM harus secara serius dan massif mempersiapkan strategi gerakan
ekspansi IMM di PTN. Disampaikan di asrama haji banjarmasin
pada sabtu 21 februari
februari 2015.
268
269
270
271
272
273
274
213
Dawam Rahardjo, Ensiklopedi Al-
Al-Qur’an
Qur’an : Tafsir Sosial
Berdasarkan
Berdasarkan Konsep-Konse
Konsep-Konsep
p Kunci, (Jakarta: Paramadina, 2002),
642.
275
276
277
BAGIAN V
278
214
Agus Mulyanto, e-dakwah sebagai alternatif media
dakwah,, kaunia, vol. ii, no. 1, april 2006, 2.
dakwah
215
Demokrasi sebagai suatu sistem telah dijadikan alternatif
dalam berbagai tatanan aktivitas bermasyarakat dan bernegara di
beberapa negara termasuk memberikan ruang bagi media massa
yang bebas untuk menjalankan fungsi persnya. Salah satu konsep
dari sistem negara yang demokrasi menurut Huntington (2008),
sebagaimana dikutip Jamhur Poti adalah adanya peran media massa
yang bebas.
279
280
218
Jamhur Poti, demokratisasi media massa, Dalam prinsip
kebebasan, Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan, Vol. 1, No.
1, 2011, 18.
219
Vivi Ariyanti, Kebebasan Pers Dalam Perspek
Perspektif
tif
Peradilan Pidana
Pidana,, Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Vol.4 no.1
Januari-Juni
Januari-Juni 2010 pp,1-13.
281
282
283
221
Jamhur Poti, demokratisasi media massa, Dalam prinsip
kebebasan, Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan, Vol. 1, No.
1, 2011.
284
222
Joko Tri Yanto, Analisis Teks Berita, Majalah Ilmiah
Populer Volume V No. 10 Juli Desember 2014, 4.
285
223
Suomen Toivo, social media - the new po
power
wer of politica
politicall
influence,, version 1.o ari-matti auvinen, 4-5.
influence
286
bint005
http://kominfo.go.id/index.ph
http://kominfo.go.id/index.php/content/detail
p/content/detail/3415/Kominfo+%3A+ |
/3415/Kominfo+%3A+
Pengguna+Internet+di+Ind
Pengguna +Internet+di+Indonesia+63+J
onesia+63+Juta+Orang/0/beri
uta+Orang/0/berita_satker#.
ta_satker#.
VJrtIsAU. Diupload
VJrtIsAU. Diupload tanggal 24 Desember 2014.
287
225
Lihat, Berita Kementerian
KementerianKamis,
Kamis, 07 November 2013
11:03 am | bint005 |
http://kominfo.go.id/index.ph
http://komi nfo.go.id/index.php/content/detail
p/content/detail/3415/Kominf
/3415/Kominfo+%3A+
o+%3A+
Pengguna+Internet+di+Ind
Pengguna +Internet+di+Indonesia+63+J
onesia+63+Juta+Orang/0/beri
uta+Orang/0/berita_satker#.
ta_satker#.
VJrtIsAU. Diupload tanggal 24 Desember 2014.
VJrtIsAU. Diupload
226
Lebih lanjut Lihat, Berita Kementerian
KementerianKamis,
Kamis, 07
Novembe
November r nfo.go.id/index.php/content/detail
2013 11:03
http://kominfo.go.id/index.ph
http://komi am /3415/Kominfo+%3A+
| bint005
p/content/detail/3415/Kominfo+%3A+ |
Pengguna+Internet+di+Ind
Pengguna +Internet+di+Indonesia+63+J
onesia+63+Juta+Orang/0/beri
uta+Orang/0/berita_satker#.
ta_satker#.
VJrtIsAU. Diupload
VJrtIsAU. Diupload tanggal 24 Desember 2014.
288
289
290
291
292
Agus Mulyanto,
dakwah,kaunia,vol.
dakwah,kaunia,vol. e-dakwah
II, no. 1, april sebagai
2006. 6. alternatif
Lihat juga media
Fathul Wahid,
e-Dakwah: Dakwah Melalui Internet, (Yogyakarta: Gaya Media,
2004).
293
294
295
296
lebih
lanjut menganak
lihat Farid emaskan
em askan AF,
Fathoni organisasi IslamYang
Kelahiran lainnya (HMI).”
Dipersoalkan:Lebih
Dipersoalkan: Dua
Puluh Tahun Ikatan Mahasisw
Mahasiswa a Muhammadiyah (IMM) 1964-1990,
1964-1990,
(Surabaya: PT Bina Ilmu, 1990), 95.
297
298
299
229
Muhammad Ali dalam tulisannya mengenai istilah “ Karya
Ilmiah”” dia mengomentari bahwa Istilah karya ilmiah telah
Ilmiah
ditafsirkan secara berbeda. Menurutnya sebuah karya disebut ilmiah
(atau scientific) di barat umumnya karena karya ilmiah itu rasional,
induktif empiris, dapat diukur dan dapat diterapka
diterapkan
n secara u
universal
niversal..
di pihak lain, kalangan Islam memahami konsep ilmu secara agak
berbeda. Misalnya dalam al- al-qur’an
qur’an al-rasyikhuna fi al-ilm
al-ilm
berkonotasi tidak sebatas mereka yan
yang
g memiliki ilmu pengetahuan
yang mendalam tetapi juga mereka yang percaya terhadap dimensi
300
301
302
303
304
230
Disampaikan pada saat RAKORNAS di Asrama Haji
Banjarmasin pada Sabtu 21 Februari 2015.
305
306
BAGIAN VI
307
ISLAM POLITIK
DAN KE-INDONESIAAN
231
Ayi Sofyan, Etika
Sofyan, Etika Politik Islam, (Bandung: Pustaka Setia,
Setia,
2012), 34.
308
mengenai
negara lain.pemerintahan suatu negara
Kedua, tipu muslihat atau terhadap
atau kelicikan. Ketiga,
dipakai nama sebuah disiplin pengetahuan, yaitu Ilmu
Politik.232 Pada dasarnya politik adalah usaha mengapai
kehidupan yang baik. Dalam istilah Plato dan Aristoteles
dinamakan sebagai en dam onia atau the good life.
Plato dan Aristoteles menganggap politics sebagai suatu
usaha untuk mencapai masyarakat politik yang terbaik.
Dengan ini manusia menurutnya akan hidup bahagia
karena memiliki peluang untuk mengembangkan bakat,
bergaul dengan rasa kemasyarakatan yang akrab, dan
hidup dalam suasana morali tas yang tinggi.233
m oralitas
309
dengan syara.”
batasan Ibn Abid
terkait dengan al-Diinmenurutnya:
siyasah, mencoba memberi
siyasah
adalah kemaslahatan untuk manusia dengan
menunjukkannya kepada jalan yang menyelamatkan,
baik di dunia maupun di akhirat. Siyasah berasal
daripada Nabi, baik secara khusus maupun secara
umum, baik secara lahir maupun secara batin. Segi lahir
siyasah berasal dari para pemegang kekuasaan (para
sultan dan raja) bukan dari ulama; sedangkan secara
batin berasal dari ulama pewaris nabi bukan dari
pemegang kekuasaan.236
310
pelaksanaan,
kepentingan
kepenti dan237 penegakan
ngan umum. keputusan untuk
311
berat karena
organik. memiliki
Tidak keterkaitan
hanya dengan kepemimpinan
persoalan agama secara
(khilafah), tapi juga merambat pada persoalan budaya,
ekonomi, dan sosial. 240 Begitu juga dalam tulisannya
Harun Nasution menyebut bahwa persoalan yang
pertama-tama dalam Islam bukanlah persoalan tentang
keyakinan malahan persoalan politik. 241
Muhammad SAW di satu sisi merupakan
rasulullah (nabi utusan Allah) juga di sisi lain dilihat
sebagai seorang
kategorisasi pemimpin.
bahwa MuhammadBahkan
sawada yang membuat
merupakan tokoh
yang berpengaruh sepanjang sejarah manusia. 242 jika
240
Lihat Adonis, Arkeologi Sejarah-Pemik
Sejarah-Pemikiran
iran Arab-Islam
Arab-Islam,,
(Yogyakarta: PT. Lkis Pelangi Aksara, 2007), 133-135.
241
Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspek Jilid
II , (Jakarta: UI Press, Cetakan 2013), 88.
242
Michael H. Hart dalam bukunya yang berjudul seratus
tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah, menjatuhkan
pilihannya kepada nama Muhammad saw sebagai
se bagai to
tokoh
koh nomor satu
di antara seratus tokoh yang paling berpengaruh di dunia. Bagi
Michael H. Hart Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam
sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik
312
dilihat lebih
lebih jauh lagi bahwa era Nabi Muhammad SA
SAW
W
mencerminkan era persatuan, usaha, pendirian, dan
bangunan
kehidupan umat
politik.serta menampilkan ruh yang mewarnai
Bangunan masyarakat yang dilakukan
Rasulullah menurut Dhiauddin Rais bisa dilihat dari
beberapa faktor di antaranya: pertama, sifat sistem
sosial yang didirikan oleh Rasulullah SAW. kedua,
pengakuan akan prinsip kebebasan berpikir untuk
segenap individu. Ketiga, penyerahan wewenang
kepada umat untuk merinci detail sistem ini, seperti
tentang metode manajerialnya, dan penentuan
beberapa segi formatnya.243 Sebagai sebuah kenyataan
yang tidak bisa disangkal bahwa piagam madinah
merupakan satu corak gaya politik nabi yang akomodatif
dan berorientasi kepada kedamaian, kesejahteraan dan
kebaikan umum.244
Setelah nabi wafat, persoalan politik ( khilafah)
terus berevolusi sesuai dengan zaman dan generasi.
Dari fase kenabian, kemudian fase al-khulafa al-
dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi. Muhammad saw
merupakan seorang nabi dan pada saat yang bersamaan tampil
sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga
belas abad sesudah wafatnya, pengaruhny
pengaruhnyaa masih tetap kuat dan
mendalam serta berakar. Tulis Michael H. Hart. Selengkapnya lihat
Michael H. Hart, seratus tokoh yang paling berpengar
berpengaruh
uh dalam
sejarah, (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 1982).
243
Lihat M. Dhiauddin Rais, Teori Politik Islam, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2011), 4.
244
Poin-poin piagam madinah itu antara lain: penghormatan
kepada pemeluk agama yang berbeda, hidup bertetangga secara
damai, kerjasama dalam keamanan, dan perlindungan terhadap
pihak-pihak yang teraniaya. Lihat Ayi Sofyan, Etika Politik Islam,
(Bandung:: Pustaka Setia, 2012), 16.
(Bandung
313
bahkan
berbeda..dengan
berbeda corak dan
Dari model modeldinasti,
khilafah, kepemimpinan yang
hingga sistim
politik yang beragam. Perbedaan-perbedaan pandangan
dikalangan umat Islam ini (termasuk beragam model
sistem politik) terjadi bukanlah sesuatu bencana dan
terkutuk, tapi justru merupakan sesuatu yang lumrah
terjadi. Seperti yang disebutkan oleh Bakhtiar Effendy
merupakan sebuah kenyataan bahwa watak Islam
adalah sebuah agama yang multiinterpretatif, membuka
kemungkinan kepada banyak penafsiran mengenainya
(a polyinterpretable religion).246
245
Paling tidak ada empat fase dalam sejarah perjalanan
politik Islam yaitu fase: Pertama, fase kenabian SAW. fase ini
terhitung ketika nabi SAW berhijrah dan membentuk negara
madinah (622-632). Dimana nabi berperan sebagai pemimpin agama
sekaligus juga sebagai kepala negara. Kedua, fase al-khulafa al-
Rasyidun (632-661 M). Fase ini berlangsung pada masa
kepemimpinan
kepemimpi nan Abu Bakar (632-
(632-634
634 M), Umar bin Khattab (634-644
M), Usman bin Affan (644-656 M), dan Ali bin Abi Thalib (656-
661). Ketiga, fase abad klasik, abad pertengahan, dan abad moder.
Ini berlangsung mulai dari dinasti Umayah (661-750 M), Abbasiyah
(750-1258 M), sampai pada periode turki Usmani (1281-1924).
Keempat, fase kontemporer. Ini dimulai dengan penghapusan
kekhalifahan turki (1924 M). Pada fase ini tidak adanya lagi
kekhalifahan dalam sistem politik Islam, dan fase ini bisa dilihat
menjadi nyata ketika pasca perang dunia II yang diikuti dengan
diproklamirkannya negara-negara muslim dengan sistem politik
yang beragam. lihat Ismail Marzuki, Ideologi & Politik Hukum
Islam; Kajian Partai
Partai Politik PKS,
PKS, (Jakarta:
(Jakarta: PUSTIKOM, 2012), 8.
246
Menurut Bakhtiar Effendi Politik Islam tidak bisa
dilepaskan dari sejarah Islam yang multiinterpertatif semacam ini.
sehingga tidak ada pandangan yang tunggal mengenai bagaimana
seharusnya Islam dan politik dikaitkan secara pas, muncul pendapat
yang berbeda beberapa bahkan saling bertentangan mengenai
314
Munawir
kalangan Sjadzali
umat Islam paling
dalamtidak terdapat
melihat Islamtiga aliran
dan di
politik
(ketatanegaraan); Aliran pertama, berpendirian bahwa
Islam bukan semata-mata agama dalam pengertian
Barat, yakni hanya menyangkut hubungan antara
manusia dan Tuhan, sebaliknya Islam adalah satu
agama yang sempurna dan lengkap dengan pengaturan
bagi segala aspek kehidupan manusia termasuk
kehidupan bernegara. Aliran Kedua, berpendirian bahwa
Islam adalah agama dalam pengertian Barat, yang tidak
ada hubungannya dengan urusan kenegaraan. Aliran
Ketiga, menolak pendapat bahwa Islam adalah suatu
agama yang serba lengkap dan bahwa dalam Islam
terdapat sistem kenegaraan. Aliran ini juga menolak
315
dan
dalammaha
Islampenciptanya.
tidak terdapatAliran
sisteminiketatanegaraan,
berpendirian bahwa
tetapi
terdapat seperangkat tata nilai etika bagi kehidupan
bernegara.
Bagi kelompok yang percaya akan sifat Islam
yang sempurna dan menyeluruh yang secara totalitas
menawarkan pemecahan terhadap semua masalah
kehidupan. Mereka memandang paling tidak, Islam
meliputi tiga hal: “D” yang terkenal itu (dîn( dîn, agama;
dunyâ, dunia; dan dawlah, negara). Maka dengan itulah
menurut mereka Islam adalah sebuah totalitas yang
padu yang menawarkan pemecahan terhadap semua
masalah kehidupan. Islam harus diterima dalam
keseluruhannya, dan harus diterapkan dalam keluarga,
ekonomi dan politik. Bagi pandangan ini, realisasi
sebuah masyarakat Islam dibayangkan dalam
penciptaan sebuah negara Islam, yakni sebuah “negara
ideologis” yang didasarkan kepada ajaran -ajaran Islam
yang lengkap.248 Pandangan bahwa Islam din wa
dawlah (Islam adalah agama dan negara), sebagai
contoh, prinsip ini dianut oleh al-ikhwanul al-muslimun
yang kemudian menjadi prinsip organisasinya. Seperti
dikatakan oleh Hasan Al-Banna salah seorang tokoh al-
al-muslimun: “Islam itu adalah tata aturan yang
ikhwanul al-muslimun:
lengkap, meliputi semua segi kehidupan. Islam adalah
negara dan bangsa atau pemerintahan dan masyarakat,
248
Bakhtiar Effendi, Islam dan Negara; Transformas
Transformasii
Gagasan dan Praktik Politik Islam di Indonesia, (Jakarta:
Demokrasi Project, 2011), 3.8
316
317
251
Bakhtiar Effendi, Islam dan Negara; Transformas
Transformasii
Gagasan dan Praktik Politik Islam di Indonesia, (Jakarta:
Demokrasi Project, 2011), 15.
318
disetarakan
dikhawatirkan dengan Daulah
mengagungkan negara (negara), karena
sebagaimana
mengagungkan Din. Sebagaimana Hegel yang
memandang negara sebagai makhluk seperti Tuhan ( a
god-like creature).252 Syafii Ma’arif mencoba
mengajukan tesis bahwa teori politik Islam yang harus
dibangun pada masa modern adalah teori politik yang
mengacu kepada prinsip egaliter dalam bentuk syura
(saling berkonsultasi). Menurutnya, apakah teori ini akan
melahirkan
Syafii tidak sebuah demokrasi
lagi menjadi krusialkhas Islam,
karena sejakbagi Buya
awal Al-
qur’an sudah memproklamasikan egaliterianisme
sebagai implementasi tauhid dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.253
Berangkat dari pandangan-pandangan di atas,
sudah menjadi kenyataan bahwa perbedaan perspektif
tentang relasi Islam dan politik terjadi karena perbedaan
umat Islam dalam mendekati Al-qur’an dan termasuk
perbedaan melihat sejarah kehidupan nabi. Artinya,
perbedaan-perbedaan itu muncul lebih kepada dinamika
252
Meski menolak pandangan yang mengatakan Islam
sebagai Din dan sekaligus Daulah, Syafii Ma’arif memandang
keberadaan negara menjadi penting sebagai “pedang penolong”
karena menurutnya tanpa ini Islam dengan semua ajarannya yang
sempurna dan komprehensif tidak mungkin ditancapkan pada
realitas sosial. Jadi, Syafii Ma’arif melihat negara
ne gara sebagai alat tentu
tidak bisa disamakan dengan Din.
dengan Din. LihatAhmad Syafii Ma’arif, Teori
Belah Bambu Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965), (Jakarta:
Gema Insani
253 Press, 1996), 183.
Ahmad Syafii Ma’arif, Teori Belah Bambu Masa
Demokrasi Terpimpin (1959-1965), (Jakarta: Gema Insani Press,
1996), 194.
319
merupakan
pandangan itubarang
terus lama, hinggasehingga
berdinamika saat ini tidak
perbedaan
jarang
melahirkan benturan. Di Indonesia saja sampai dengan
saat ini, aliran-aliran pemikiran politik Islam terus
berdinamika meskipun sumbunya sangat kecil, Karena
umat Islam Indonesia sendiri lebih bercorak Islam
Wasatiyah (Islam moderat/Islam jalan tengah). Berbeda
dengan dinamika relasi Islam dan politik di Timur
Tengah yang cenderung “dekonstruktif ”. Tarik menarik
kepentingan syiah dan sunni di arena perebutan kuasa
tidak sedikit menelan korban jiwa, tidak hanya itu,
negara-negara arab hingga saat ini hidup dalam
ketertatihan bahkan diambang kepunahan.
IMM Untuk Kemanusiaan
320
254
Mengomentari antara kelompok Islam dan kelompok
nasionalis sebagaimana kategorisasi kelompok santri (muslim yang
taat) dan kelompok abangan (muslim yang tidak taat) menurut
Bakhtiar Effendy, kategorisasi di atas menurutnya tidaklah terletak
pada tingkat ketaatan religius (atau keimanan
keimanan)) mereka, melaink
melainkan
an
pada cara me
mereka
reka menafsi
menafsirkan
rkan dan memah
memahami
ami ajaran- ajaran Islam.
Karena itu, meskipun harus menolak gagasan negara Islam, orang
orang seperti Soekarno dan Hatta tidaklah kurang Islam
dibandingkan rekan-rekan mereka sesama Muslim yang berusaha
keras untuk mendirikan negara Islam. Syafii Maarif juga
menyebutkan bahwa Hatta adalah seorang muslim yang taat. Lihat
Ahmad Syafii Maarif, Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan dan
Kemanusiaan,
Kemanusiaan, (Bandung: Mizan, 2009), 24.
321
yang
antaradikatakan Bachtiar
Islam dan negaraEffendy bahwa hubungan
di Indonesia politik
pada sebagian
besar babakan sejarahnya adalah kisah antagonisme
dan kecurigaan satu sama lain. 255
Muhammad Natsir memperkenalkan gagasan
kebangsaan Islam. Natsir mengkhawatirkan bergulirnya
gagasan nasionalisme Soekarno menjadi suatu bentuk
‘ashabiyah baru. Gagasan itu, dalam pandangannya,
dapat mengandung fanatisme yang kemudian
memutuskan
kaum tali dari
Muslimin berbagaiyang
ukhuwwah mengikat
bangsa.” Bagi seluruh
Natsir,
gagasan nasionalisme harus mempunyai sejenis
landasan teologis. Natsir juga percaya bahwa
nasionalisme Indonesia harus berwatak Islami. Dalam
konteks ini Natsir menulis: “Perger akan
akan Islamlah (yakni
SI) yang lebih dulu membuka jalan medan politik
kemerdekaan di tanah ini, yang mula-mula
322
mula-mula
sama senasibmenanam
di luar persaudaraan dengan
batas Indonesia kaum
dengan taliyang
ke-
Islaman.”256 Dalam kesempatan lain, ia bahkan
menegaskan bahwa, “tanpa Islam, maka nasionalisme
Indonesia itu tidak akan ada; karena Islam pertama-
tama telah menanamkan benih-benih persatuan
Indonesia, dan telah menghapuskan sekat-sekat
isolasionis
isolasi b eragam".257 Disamping itu,
onis pulau pulau yang beragam".
Natsir berpendapat bahwa kemerdekaan bukanlah
256
Bakhtiar Effendy, Islam dan Negara; Transformas
Transformasii
Gagasan dan Praktik Politik Islam di Indonesia, (Jakarta:
Demokrasi Project, 2011), 81-82.
81- 82.
257 Bakhtiar Effendy, Islam dan Negara; Transformas
Transformasii
Gagasan dan Praktik Politik Islam di Indonesia, (Jakarta:
Demokrasi Project, 2011), 83.
258
Cita-cita politik Muhammad Natsir diantaranya adalah :
Pertama, membebaskan manusia dari segala bentuk supertisi,
memerdekakannya dari segala rasa takut kecuali kepada Allah Sang
Maha pencipta serta memegang perintah-perintah-Nya agar
kebebasan rohani manusia dapat dimenangkan. Kedua, segala
macam tirani harus dilenyapkan, eksploitasi manusia diakhiri, dan
kemiskinan diberantas untuk mencapai maksud-maksud tersebut.
Menurut Natsir Tirani dan eksploitasi manusia dilenyepkan
bilamana penderitaan dan penyakit masya
masyarakat
rakat dapat dihilan
dihilangkan,
gkan,
yang kesemuaannya bersumber pada kemusyrikan dan kekufuran.
Ketiga, chauvinismeyang merupakan akar intoleransi dan
permusuhan
permusuh an di antara man
manusia
usia wajib diperangi. Keempat, cita-cita
323
“hidup dalam
Soekarno roh.”
menyatakan:
“Tidakkah lebih baik, tidakkah lebih laki-laki
(jantan), kalau kita berkata: “Baik kita terima
negara dipisah dari agama, tetapi kita akan
kobarkan seluruh rakyat dengan apinya Islam,
sehingga semua utusan di dalam badan
perwakilan itu, adalah utusan Islam, dan semua
putusan putusan badan perwakilan itu
bersemangat dan berjiwa Islam!”260
Tidak berhenti disitu saja, perseteruan ideologis
antara yang mengklaim kelompok Islam dan kelompok
324
masalah-masalah agama.
dengan dijebloskannya Perseteruan
beberapa ini berakhir
pimpinan masyumi ke
penjara seperti Muhammad Natsir dan Syafruddin
Prawiranegara oleh Soekarno karena dianggap
melawan negara dan kemudian berakhir dengan
dibekukanya Partai Masyumi oleh Soekarno pada Tahun
1960263
Kekalahan menjadikan Islam sebagai ideologi
dan agama negara oleh aktivis-aktivis Islam disebut oleh
261
Paling tidak ada tiga argumen yang paling mendasar
mengenai gagasan mendirikan negara Islam; Pertama, watak holistik
Islam. Kedua, keunggulan Islam atas semua ideologi dunia lain, dan
Ketiga, kenyataan bahwa Islam dipeluk oleh mayoritas warga negara
Indonesia.
262
Bakhtiar Effendy, Islam dan Negara; Transformas
Transformasii
Gagasan dan Praktik Politik Islam di Indonesia, (Jakarta:
Demokrasi Project, 2011), 99-100.
99- 100.
263
Bakhtiar Effendy, Islam dan Negara; Transformas
Transformasii
Gagasan dan Praktik Politik Islam di Indonesia, (Jakarta:
Demokrasi Project, 2011), 147. Untuk paparan lebih lengkap
mengenai perdebatan para aktivis Islam dan nasionalis, lihat Robert
W. Hefner, Civil Islam; Islam dan Demokratisasi di Indonesia,
(Yogyakarta:
(Yogyakarta: ISAI, 2001).
325
partaidibandingkan
jika Islam tidak mendapat dukungan secara
dengan partai-partai signifikan
yang umumnya
mengusung simbol-simbol nasionalis-demokratis.
Berangkat dari kenyataan sejarah di atas,
intelektualisme Islam Era Orde Baru atau dalam istilah
Bachtiar Effendy disebut “generasi intelektual Islam
264
Berdasarkan hasil keputusan KPU
411/KPTS/KPU/2014 tentang Penetapan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) secara umum dalam
pemilihan umum 2014. Berikut hasil perolehan suara setiap partai.
Partai Nasdem 8.402.812 (6,72 persen), Partai Kebangkitan Bangsa
11.298.957 (9,04 persen), Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79
persen), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 23.681.471 (18,95
persen), Partai Golkar 18.432.312 (14,75 persen), Partai Gerindra
14.760.371 (11,81 persen), Partai Demokrat 12.728.913 (10,19
persen), Partai Amana
Amanatt Nasional 9.481.621 (7,59 persen), Partai
Persatuan Pembangunan 8.157.488 (6,53 persen), Partai Hanura
6.579.498 (5,26 persen), Partai Bulan Bintang 1.825.750 (1,46
persen), Partai Keadil
Keadilan
an dan Persatuan Indonesia 1.143.094 (0,91
persen). Lihat
http://nasional.kompas.com/rea
http://nasional.kompas.com/read/2014/05/09/23570
d/2014/05/09/2357075/Disahkan
75/Disahkan.KP
.KP
U.Ini.Perolehan.Suara.Pemilu.Legislatif.2014. dan media-media
U.Ini.Perolehan.Suara.Pemilu.Legislatif.2014.
lainnya. di download pada tanggal 4 Juni 2015
326
efektif.
membentuk Bagi mereka,
negara Islamsikap
hanyamemaksakan diri untuk
akan terus merintangi
pembaruan Islam dan politik Islam tingkat tinggi. 266
Mereka menilai bahwa pancasila dan UUD 45 tidaklah
bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam bahkan
pancasila merupakan butiran-butiran yang bersumber
dari Islam itu sendiri
Semangat untuk melakukan pendefinisian
kembali aspirasi-aspirasi sosial-politik Islam yang baru,
disemangati oleh adanya keinginan untuk membangun
tatanan-tatanan politik yang egalitarian dan demokratis
serta politik yang berbasiskan pada penciptaan proses-
proses ke arah pemerataan ekonomi dan kesejahteraan
sosial. Tema-tema inilah yang menjadi pokok gagasan
politik oleh Intelektualisme Islam baru. Dengan
mengusung corak pemikiran politik Islam yang
265
Bakhtiar Effendy, Islam dan Negara; Transformas
Transformasii
Gagasan dan Praktik Politik Islam di Indonesia, (Jakarta:
Demokrasi Project, 2011), 149.
266
Robert W. Hefner, Civil Islam; Islam dan Demokratisasi
di Indonesia, (Yogyaka
(Yogyakarta:
rta: ISAI, 2001), 224.
327
mengakui adanya
saja bukan salahsatu
negara agamaIndonesia
sekuler. resmi, danadalah
tentu
267
Di antara nama-nama
nama- nama tokoh yang dimasukkan M. Syafi’i
Anwar dalam tipologi pemikiran tersebut yaitu; tokoh yang
pemikirannyaa bercorak formali
pemikiranny formalistik
stik ini diantaranya adalah
Muhammad Natsir, Amien Rais, A.M Saefuddin, dan Jalaluddin
Rakhmat. Yang bersifat substantivistik seperti Abdurrahman Wahid,
Nurcholish Madjid, Harun Nasution, Munawar Sjadzali dll,
pemikiran yang bercorak transformatik
transformatik seperti Dawam Rahardjo, M.
Amin Aziz, dll. Corak pemi
pemikiran
kiran idealis
idealistik
tik tterliha
erlihatt seperti pemikiran
A. Syafii Maarif. Dan Corak Pemikiran realistik seperti pemikiran
Taufik Abdullah. Selengkapnya lihat M. Syafi’i Anwar, Pemikiran
dan Aksi Islam Indonesia; Sebuah Kajian Politik tentang
cendekiawan muslim orde baru, (Jakarta: Paramadina, 1995),143-
184. Tapi meskipun tipologi yang dibuat oleh M. Syafi’i Anwar di
atas mengenai corak pemikiran para cendekiawan muslim mengenai
politik Islam menurut saya tidaklah selalu sama. Di antara mereka
tentu memiliki kekhasan, identitas berpiki
berpikir,
r, kecenderungan dan lain-
lainnya dalam pemikirannya tentang hubungan Islam dan politik dan
hubungan Islam dan negara. Sebagai contoh Amien Rais tidaklah
muthlak seperti Muhammad Natsir yang menolak pancasila dan
UUD 1945. Sebagaimana yang dikatandikat an M. Syafi’i Anwar. Lebih
lanjut lihat M. Syafi’i Anwar, Pemikiran dan Aksi Islam IIndonesia;
ndonesia;
Sebuah Kajian Politik tentang cendekiawan muslim orde baru,
(Jakarta: Paramadina, 1995),143-184.
328
268
Nasaruddin Umar, Antara Negara dan Agama Negara
Negara,,
lihat di
di www.depag.co.i
www.depag.co.id, d, 4.
4.
269
Dalam catatan Bachtiar Effendy bahwa sejak awal
perkembanganya
perkemban ganya intelektuali
intelektualisme
sme Islam baru pada 1970-an, para
pemikir dan aktivis Muslim yang baru tumbuh seperti Nurcholish
Madjid, Djohan Effendi, Ahmad Wahib, Utomo Dananjaya, Usep
Fathuddin (yang kepedulian utamanya adalah pembaruan
teologis/religius), Mintaredja, Sulastomo, Bintoro Tjokroamidjojo,
Sa’dillah Mursid, Ridwan Saidi, Akbar Tanjung (para pendukung
reformasi politik/birokrasi), dan Sudjoko Prasodjo, M. Dawam
Rahardjo, Tawang Alun, Adi Sasono dan Ekky Syachruddin (para
penganjurr transformasi sosial). Dan pada 1980-an, bersam
penganju bersama-sama
a-sama
dengan mitra-mitra mereka yang lebih muda (meski tidak harus
dalam pengertian umur) termasuk Munawir Syadzali, Abdurrahman
Wahid, Amien Rais, Kuntowijoyo, Watik Pratiknya, Yahya
Muhaimin, Halide, Jalaluddin Rakhmat, dan Fuad Amsyari. mereka
mengorganisir berbagai forum diskusi dan pertemuan yang relevan
bagi pengemban
pengembangan
gan lebih jauh gagasan tentang penguatan tatanan
politik yan
yang
g lebih egalitarian serta peme
pemerataan
rataan ekonomi yang lebi
lebih
h
adil. Lihat Bakhtiar Effendy, Islam dan Negara; Transformas
Transformasii
Gagasan dan Praktik Politik Islam di Indonesia, (Jakarta:
Demokrasi Project, 2011), 238.
329
330
dengan
merupakanhadirnya Islam
simbol kultural,sudah
nasional berbagai gedungtempat
menjadi yang
aktivitas Islam, berbagai universitas menjadi pusat
kegiatan dakwah anak muda, bahkan praktis kantor-
kantor mempunyai tempat shalat. Hal ini menurutnya
boleh dianggap sebagai peralihan dari “Islam nasional
yang politik” menjadi “Islam nasional yang kultural”. 273
Hingga saat ini, kebangkitan
kebang kitan Islam di ranah publik
sangat signifikan. Mulai dari tayangan-tayangan televisi
yang banyak menyuguhkan acara-acara islami, semakin
meluasnya trend memakai busana muslim/muslimah
dikalangan umat Islam (dikalangan artis, birokrasi,
271
Jajang Jahroni, Ketika Nasionalisme Membusuk, Journal
Studi Islamika Indonesia, Volume 12, Number 3, 2005, 581.
272
Dimensi politik dari Islam kultural berkaitan dengan cara
mensubtansiasikan nilai-nilai dan etik keislaman secara inklusif
dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang pluralistik yang tidak
semata-mata terbatas pada pergumulan politik maupun kekuasaan,
tetapi memberikan makna islami kepada medan budaya dalam arti
luas. 273
M. Syafi’i Anwar, Pemikira
Pemikiran
n dan Aksi Islam Indonesi
Indonesia;
a;
Sebuah Kajian Politik tentang cendekiawan muslim orde baru,
(Jakarta: Paramadina, 1995),133.
331
332
politik untuk
untuk mengurus negara.
Pada sisi lain, tantangan yang dihadapi kaum
muda Islam sekarang dan ke depan setidaknya bisa
dilihat dari realitas politik yang sangat buruk dan
dekonstruktif saat ini. Generasi tahun 80-an atau juga
90-an hingga generasi yang dilahirkan reformasi tidak
sedikit mencoreng cita-cita politik yang mereka bangun
sendiri. Tidak sedikit dari mereka terjebak pada istana
kerakusan yang membelenggu cita-cita politik yang
mereka bangun
dulu. Mereka dalamdalam
terjebak perjuangan-perjuangan mereka
lingkaran setan kekuasaan.
Mereka ikut merampok uang rakyat dan memperkaya
diri sendiri dan kelompoknya dengan perilaku korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN). Pada akhirnya, tidak sedikit
mereka harus bersahabat dengan jeruji besi di penjara
kedurhakaan.
Realitas politik yang buruk ini setidaknya bisa
dilihat dari kasus-kasus korupsi yang menimpa sejumlah
tokoh
bergerakpolitik
dalamyang mengatasnamakan
klaim kesuciannya ternyata Tuhan dan
juga terlibat
dalam skandal korupsi yang sangat memalukan
sekaligus merugikan nama baik umat Islam. Mereka
telah menyendera dan memerkosa nama baik Tuhan.
Sebagai contoh, tertangkap tangannya Presiden Partai
Keadilan Sosial (PKS), partai yang dianggap Islamis
dalam kasus suap sapi impor pada tahun 2013, presiden
PKS akhirnya terdakwa dalam kasus ini. Kemudian
tertangkapnya Ketua Umum Partai Demokrat, Anas
Urbaningrum yang merupakan simbol intelektual Islam
yang juga merupakan mantan Ketua Umum PB HMI
333
1985-1988.
tokoh lainnyaMasih banyak lagi
yang dianggap kasus
sebagai korupsi Muslim
intelektual tokoh-
yang dulu mengusung cita-cita politik yang agung. Kini
mereka sedang menikmati kehidupan spiritualnya di
dalam jeruji besi kedurhakaan. Inilah yang saya katakan
sebagai sebuah realita politik yang memalukan dan
menyakitkan, dan sekaligus menjadi tantangan dan
ancaman bagi generasi Islam baru saat ini dan ke
depannya.
banyak Digenerasi-generasi
era demokrasi yang begitu
emas terbuka saat
organisasi ini,
gerakan
mahasiswa Islam yang dulu mereka cukup gemilang,
namun demikian mereka sukses masuk di jantung
kekuasaan lalu terjebak di dalam praktek-praktek
penyimpangan kekuasaan, entahkah itu perilaku KKN
maupun yang lainnya. Apa yang salah dengan semua
ini? apakah integritas mereka yang tidak kuat
menghadapi godaan kekuasaan dan kemewahan? Atau
sistem demokrasi kita yang koruptif, sehingga mereka
terbawa dalam jebakannya?. Sebab tanpa uang, tanpa
korupsi (dalam bahasa yang populer dipakai “ngolah”)
334
dan nepotisme,
nepotisme, kita tidak bisa masuk mengurus negara,
dengan kata lain, negara ini dibawa kuasa kapitalisme.
Islam, khususnya
Muhammadiyah (IMM). kader Ikatan Mahasiswa
Secara tidak langsung dampak dari realitas
politik seperti yang disebutkan di atas melahirkan sikap
krisis kepercayaan rakyat Indonesia terhadap aktifis
organisasi Islam. Bukan hal yang aneh, saat ini publik
meragukan integritas jebolan para aktifis gerakan
mahasiswa khususnya organisasi gerakan mahasiswa
Islam. Sepertinya publik trauma dengan fakta-fakta yang
mengejutkan
para mantan tentang perilaku
aktifis Islam. korupsi
Namun yang kita
demikan, menimpa
tidak
boleh mengambil sikap yang pesimistik, ujian dan
tantangan semacam ini harus disikapi secara optimistik.
Jika dulu tantangan umat Islam dalam relasinya dengan
negara bersifat antagonis, karena pandangan politik
yang berhadap-hadapan dengan negara sehingga tidak
jarang umat Islam disudutkan. Sekarang justru
tantangannya adalah bahwa ternyata di tangan umat
Islam khususnya aktifis-aktifis Islam lah bangsa ini
dititipkan. Karena sejak tahuan 80-an atau 90-an dan
lebih khusus lagi pasca reformasi mereka berbondong-
335
di tangan orang-orang
sederhana, bertanggung yang
jawab,cerdas, amanah,
egaliter, jujur,
kuat, berani
dan memiliki jiwa nasionalisme yang tulus, maka
Indonesia akan mencapai kejayaannya.
IMM Untuk Kemanusiaan
336
337
338
339
274
Lihathttp://nasional.kompas.com/read
Lihathttp://nasional.kompas.com/read/2014/05/22/1548450
/2014/05/22/1548450
/Sikap.Politik.Muhammadiyah
340
pun menjelang
menjelang Pemilu
Pemilu Presiden 9 Juli
Juli 204 mendatang".
Setiap kali momentum politik baik nasional
maupun lokal, wacana Muhammadiyah dan politik
memang relatif banyak diangkat, tentu saja hal ini
muncul karena ada kelompok atau kader yang ingin
mendapatkan dukungan kuat dari Muhammadiyah
sehingga wacana pentingnya peran politik
Muhammadiyah yang riil tidak saja teoritis seringkali
menguat,
mengua t, tapi juga di sisi lain ada kelompok kader yang
mengklaim dirinya loyal-ideologis bersikap defensif
tampil sebagai benteng pertahanan untuk mensterilkan
Muhammadiyah dari kepentingan politik. Dengan
sebuah spirit bahwa Muhammadiyah bukan organisasi
politik dan tidak memiliki hubungan khusus dengan
partai politik apalagi sebagai partai politik. Pandangan
ini memunculkan sikap kehati-hatian Muhammadiyah
dalam menyikapi isu politik sehingga tidak jarang kader
Muhammadiyah yang konsen di politik praktis alias
politisi banyak dicurigai gerak-geriknya.
gerak -geriknya. Sehingga pada
titik ini, kader-kader politik ini tidak jarang merasa
“terdiskriminasi” dan kurang mendapat apresiasi peran
kebangsaannya. Namun lain hal ketika mereka sudah
sukses dan menjadi pejabat strategis bangsa hubungan
itu kemudian akan menjadi mesra, romantis, harmonis-
ideologis karena cepat-cepat mereka disebut sebagai
kader Muhammadiyah.
341
mendukung.
Apapun perdebatan di atas, ada satu hal yang
harus memang disepakati secara bulat kolektif-kolegial
oleh semua kader Muhammadiyah, yaitu
Muhammadiyah bukan organisasi politik dan tidak akan
pernah bermetamorfosis menjadi partai politik.
Konsistensi historis Muhammadiyah dalam konteks ini
perlu dirawat, dijaga, dan dipahami secara arif oleh
semua kader Muhammadiyah dari latar belakang
apapun.
342
275
Lihat Abdul Halim dalam http://www.voa-
islam.com/read/indonesiana/20
islam.com/rea d/indonesiana/2015/08/12/38548/m
15/08/12/38548/muhammadiyah-dan-
uhammadiyah-dan-
politik-praktis/#sthash.nxGvui
politik-praktis/#sthash.nxGvuipJ.dpuf
pJ.dpuf
343
344
276
Maklumat tersebut ditanda tangani oleh KH. M. Farid
Ma’ruf dan M. Djindar Tamimy selaku wakil ketua dan sekretaris
PP Muhammadiyah. lebih lanjut lihat Farid Fathoni, Kelahiran
Fathoni, Kelahiran Yang
Dipersoalkan;
Dipersoalkan; Dua Puluh Tahun Ikatan Mahasiswa Muhamm
Muhammadiyah
adiyah
(IMM) 1964-1990, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1990), 98.
345
Republik
1945. Indonesia yang diproklamasikan Tahun
346
347
bukanlah
sepertinya jalan
hanya Muhammadiyah. Perjuangan
urusan Pribadi kadernya dan Politik
posisi
Muhammadiyah layaknya sebagai rumah besar yang
memberi suntikan moral, prinsip dan cita-cita
perjuangan.
Pemikiran mengenai khittah perjuangan
Muhammadiyah di atas memberi gambaran yang jelas
tentang relasi Muhammadiyah dan politik. Penegasan
yang dinyatakan melalui maklumatnya No. 761/1-A/U-
277
Lihat Hajriyanto Y. Tohari, Muhammadiyah dan
Pergulatan Politik Islam
Islam Modernis,
Modernis, (Jakart
(Jakarta:
a: PSAP Muhammadiyah
Muhammadiyah,,
2005), xv-xvii.
348
Jika Muhammadiyah
hubungan kita merefleksidengan
kembali historisitas
negara relatif
harmonis dan menguntungkan. Pada era orde baru
349
350
278
http://www.pikiranrakyat.com/politik/2014/09/11/296532/
http://www.pikiranrakyat.com/politik/2014/09/11/296532/
presiden-sby-relasi-terburuk-muh
presiden-sby-relasi-terburuk-muhammadiyah
ammadiyah
351
terakhir.
Meski demikian, apa yang disampaikan Chairil
Anwar di atas bukanlah sesuatu yang begitu
mengembirakan. Sebab, era Jokowi-Jk pun
Muhammadiyah masih tersisihkan secara politik.
Padahal seperti disebutkan di atas, tidak sedikit tokoh
Muhammadiyah beserta dengan kader mudanya pasang
badan memperjuangkan suksesi kemenangan Jokowi-Jk
meskipun posisi hanya sebagai pembantu bukan
sebagai faktor strategis-penentu. Ketersisihan
Muhammadiyah secara politik di era Jokowi-Jk bisa
dilihat dari sebuah fakta bahwa lagi-lagi Muhammadiyah
tidak dirangkul untuk mengisi kekuasaan. Jika di era
SBY, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan masih
dipercayakan pada kader Muhammadiyah tapi berbeda
dengan era Jokowi tidak satupun kader Muhammadiyah
yang diajak di kabinetnya sebagai representasi dari
Muhammadiyah dengan pertimbangan profesionalitas,
kualitas, dan integritasnya.
Apa yang hendak ingin kita katakan bahwa sudah
menjadi kenyataan beberapa dekade terakhir
352
melakukan redefenisi
Menarik peran tulisan
untuk dilihat politik Muhammadiyah.
Prof. Din Syamsudin
yang disampaikan dalam pidato iftitahnya pada
353
279
Selengkapnya lihat pidato iftitah Din Syamsudin pada
Muktamar Muhammadiyah di Makassar.
354
355
sekedar 280
menjadi Pembantu Pemerintah tapi Penentu
Negara”.
280
Lihat pidato iftitah Din Syamsudin pada Muktamar
Muhammadiyah
Muhammadiyah di Makassar.
356
Muhammadiyah
281 itu, nampaknya semakin menipis pada
saat ini.”
Sebagai pembantu yang dimaksud oleh Buya
Syafi’i Ma’arif adalah Muhammadiyah membantu negara
lewat penyelenggaraan pendidikan, kesehatan, dan
sosial kemanusiaan. Namun demikian, Buya Syafi’i
melihat dalam konteks ama
amarr ma’ruf nahi mungkar ,
Muhammadiyah masih terlihat sangat ompong dan tidak
bisa berbuat apa-apa. Dengan nada kritik buya syafi’i
357
358
359
360
361
283
Selengkapnya baca Farid Fathoni, Kelahiran Yan
Yangg
Dipersoalkan;
Dipersoalkan; Dua Puluh Tahun Ikatan Mahasiswa Muhamm
Muhammadiyah
adiyah
(IMM) 1964-1990, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1990)
362
363
284
Lihat M. Abdul Halim Sani, Manifesto Geraka
Gerakan
n
Intelektual Profetik,
Profetik, (Jakarta: Samudera Biru, 2011)
364
285
Agus Zaenal Fitri, Holistik
Fitri, Holistik Pemikiran Pendidikan: Upaya
Membangun Manusia Yang Berkarakter , dalam buku Pendidikan
Holistik Pendekatan
Pendekatan Lintas Pe
Perspektif,
rspektif, (Jakarta:
(Jakarta: Kencana, 2012), 35.
365
366
367
368
369
370
287
Disampaikan di forum DAP IMM pada tanggal 17
Desember 205 di Universitas Muhammadiyah Makassar.
371
372
289
Disampaikan di sekretariat DPP IMM ketika
mengomentari dan memberikan ucapan selamat Milad IMM Ke-51
di Gedung dakwah PP Muhammadiyah Jakarta sekitar tanggal 22
Maret 2015.
290
Dr. Patrialis Akbar adalah seorang alumni IMM yang
secara aktif ber-IMM mulai pada Tahun 1977-1983. Sebagaimana
umumnya diketahui beliau adalah seorang tokoh IMM yang punya
prestasi yang cukup menarik dalam peran kebangsaan,
kebangsaan, beliau pernah
berada di lembaga legislatif sebagai anggota DPR, pernah di
lembaga eksekutif sebagai menteri Hukum dan HAM, dan terakhir
menduduki jabatan di lembaga yudikatif yakni sebagai Hakim
Mahkamah Konstitusi (MK) ketika saya khususnya mewawancarai
beliau untuk mem
memberikan
berikan testimoni milad IMM ke-51 di kantornya
di gedung MK.
373
374
375
376
377
pada
(actiontataran ). teoritis
politik ). ( nalar bukan
IMM memang politis) organisasi
maupun praktis
politik,
apalagi partai politik dan sama sekali tidak ada
hubungannya dengan partai politik manapun
sebagaimana khittah Muhammadiyah. Tetapi sebagai
komunitas intelektual, kader-kader IMM harus
memainkan peran politik. Di sinilah menurut penulis poin
pentingnya, sebuah penegasan komitmen sebagai
seorang intelektual.
378
293
Lihat Hajriyanto Y. Tohari, Muhammadiyah dan
Pergulatan Politik Islam
Islam Modernis,
Modernis, (Jakart
(Jakarta:
a: PSAP Muhammadiyah
Muhammadiyah,,
2005), xiii.
294 Muhammad Amien Rais adalah salah seorang tokoh
379
380
381
298
Lihat Moh. Suardi, Ideologi Politik Pendidika
Pendidikan
n
Kontemporer, (Yogyakarta: Budi Utama, 2012), 9.
382
299
William F. O’neil, Ideologi-Ideologi Pendidikan
Pendidikan,,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), 32.
383
300
William F. O’neil, Ideologi-Ideologi Pendidika
Pendidikan,
n,
(Yogyakarta:
(Yogyakarta: Pustaka Pelaj
Pelajar,
ar, 2002), 32.
384
385
386
387
301
Politik untuk kemanusiaan merupakan perwujudan dari
ideologi di atas, bukan lagi kepentingan partikular yang menjadi
orientasi tapi kepentingan yang universal. memperkaya diri-
kelompok, korupsi, kolusi, nepotisme adalah musuh. Politik untuk
kemanusiaan adalah tekad untuk membangun bangsa yang mandiri,
kuat, bermartabat dan berkemanusiaan. Dengan hadirnya leader
yang kuat Indonesia bisa memanfaatkan kekuatan sumber daya alam,
388
IMM
denganyang punya
politik (real perhatian serius
politic dan high dalam ). relasinya
politic ). Dengan
penjiwaan ideologis yang kuat, maka cita-cita untuk
melahirkan banyak negarawan di tubuh Muhammadiyah
di abad kedua ini bukan sesuatu yang tidak mungkin
untuk terwujud. Sehinggan manifestasi visi dan cita-cita
membangun sumber daya manusia secara serius, menguatkan semua
sektor baik pertanian, kelautan, ekonomi, pertambangan, dll, demi
dan untuk kejayaan bangsa dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sebagai bahan pendalaman dan perbandingan terkait politik untuk
kemanusiaan, selengkapnya lihat, Tamsil Linrung, Politik Untuk
Kemanusiaan,
Kemanusia an, Mainstream Baru Gerakan Politik Indonesia,
(......:PT. Tali Writing dan Publishing House, 2014).
389
390
DAFTAR PUSTAKA
391
Mulkhan, Abdul
kemanusiaan Kiai Munir.Jejak pembaruan
Ahmad sosial dan
Dahlan. Jakarta: PT
Kompas Media Nusantara, 2010.
Paramadina, 1998.
Paramadina,
Kartanegara,Mulyadhi. Reaktualisasi Tradisi Ilmiah
Islam.Jakarta: Baitul Ihsan, 2006.
392
393
Media, 2004.
394
395
Adonis. Arkeologi
Arkeologi Sejarah-Pemikiran Arab-
IslamYogyakarta: PT. Lkis Pelangi Aksara,
2007.
Rais,M. Dhiauddin.Teori Politik Islam.Jakarta: Gema
Insani Press, 2011
2011..
396
F. O’neil,William . Ideologi-Ideologi
Pendidikan.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
2002.
Departemen
Departemen Pendidikan
Pendidikan Nasional, 2008.
Suara Muhammadiyah edisi No. 15 TH Ke-100 1-15
Agustus 2015.
Ali,Muhammad..Menengok
Ali,Muhammad Barat, Mengembangkan
tradisi Ilmiah di Indonesia. jurna
jurnall Mimbar Agama
dan Budaya Vol.23, No. 1. Jakarta: UIN Jakarta,
2006.
397
http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Komin
fo+%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Or
ang/0/berita_satker#.VJrtIsAU.
ang/0/berita_satker#.VJrtIsAU.
Lihat
http://news.detik.com/berita/2986443/muhammadiyah-
kritik-umat-islam-yang-suka-mengkafirkan-dan-
tanamkan-kebencian
http://suraupos.com/ini-daftar-negara-yang-melegalkan-
pernikahan sesama-jenis/
http://www.beritasatu.com/nasional/288109-komnas-
ham-pemerintah-indonesia-harus-melar
ham-pemerintah-indonesia-harus-melarang-pernika
ang-pernikahan
han
sejenis.html
http://www.merdeka.com/dunia/lima-negara-ini-pegang-
rekor-pemilik-nuklir-terbanyak-sejagat/inggris.html.
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/10/negara-
negara-pemilik-senjata-nuklir
398
http://muhammadiyahstudies.blogspot.co.id/2013/04/ma
kna-teologi-al-maun-di-dua-generasi.html
http://bareskrim.com/2014/01/10/311-kepala-daerah-di-
indonesia-tersandung-kasus-korupsi/
http://www.rmol.co/read/2016/02/03/234501/Egoisme-
Spiritual-
http://sp.beritasatu.com/home/mendagri-sudah-298-
kepala-daerah-dipenjara-karena-korupsi/37939
http://www.kemendagri.go.id/news/2013/06/02/kemdagri
-tren-kepala-daerah-tersandung-korupsi-terus-
meningkat
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/09/15/190
251226/Kemiskinan.Maret.2015.Lebih.Parah.Ketimbang.
Tiga.Tahun.Lalu
http://bangka.tribunnews.com/2015/05/31/54-juta-balita-
di-indonesia-alami-gizi-buruk
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/1
0/09/nvyiqc354-indonesia-darurat-kekerasan-seksual-
anak
http://hizbut-tahrir.or.id/2008/12/22/63-persen-remaja-
pernah-berhubungan-seks-buah-buruk-dari-sekularisme/
http://news.detik.com/berita/1304065/selingkuh
penyebab-10-ribu-kasus-perceraian-poligami-hanya-
937-kasus
http://health.kompas.com/read/2015/06/30/151500123/K
asus.Perceraian.Meningkat.70.Persen.Diajukan.Istri
399
http://news.okezone.com/read/2015/10/30/337/1240755/
luas-kebakaran-hutan-di-indonesia-setara-empat-kali-
pulau-bali
http://news.detik.com/berita/2986443/muhammadiyah-
kritik-umat-islam-yang-suka-mengkafirkan-dan-
tanamkan-kebencian
http://www.nokesoft.com/fdv/Radovi_PDF_2011/The%2
0Influence%20of%20Media%20on%20Teenagers.
http://nasional.kompas.com/read/2014/05/09/2357075/Di
sahkan.KPU.Ini.Perolehan.Suara.Pemilu.Legislatif.2014
www.depag.co.id,
www.depag.co.id,
http://nasional.kompas.com/read/2014/05/22/1548450/Si
kap.Politik.Muhammadiyah
http://www.voaislam.com/read/indonesiana/2015/08/12/3
8548/muhammadiyah-dan-politik-
praktis/#sthash.nxGvuipJ.dpuf
http://www.pikiranrakyat.com/politik/2014/09/11/296532/
presiden-sby-relasi-terburuk-muhammadiyah
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam
nusantara/15/08/10/nsuwf6346-larang-rangkap-jabatan-
tertentu muhammadiyah-tak-alergi-politik
IMM Untuk Kemanusiaan
400
Index
Ali syari’ati, 58
A
Al-Khawarizmi, 124
A. Marwan, 218 Al-Kindi, 124
abangan, 325 Al-Mas’udi, 124
Abdul Halim Sani, 58 Al-Razi, 124
Abdul Munir Mulkhan, 52 Al-thabari, 125
Abdul Wafa, 124 Alvin Gouldner , 106
Abdullah Yusuf Ali, 150 amar , 223
Abdurrahman Wahid, 355 amar ma’ruf , 223
absolut, 77 amar ma’ruf nahi mungkar , 47
abstrak, 63 Amer
Am erikika
a , 24
Abubakar As siddik, 268 Amien Rais, 344
Aburizal Bakri, 289 Amsal Bakhtiar , 72
Adil, 34 analitis, 134
Adonis, 315 Anas Urbaningrum, 338
afektif , 175 Animisme, 243
agama , 24 antitesis, 57
Agus Mulyanto, 296 antogonisme, 330
Agus Salim, 325 antologi, 105
Ahmad Rofiq, 238, 376 Antonio Gramsci, 106
Ahma
Ah mad d Syafi
Sya fiii Ma’ar
Ma’ arif
if , 23 antropologi, 172
Ahmed, 219 antroposentris, 58
akademisi, 109 antroposentristik, 194
akomodatif , 317 apartheid, 21
Aksi , 59 aqal , 120
aktualisasi, 79 AR Fachruddin, 347
Alastair C. MacIntyre, 387 Arab, 24
Al-Biruni, 124 argumen, 65
Al-Farabi, 124 Aristoteles, 125
Alfin Toffler , 260 Arizal Mutahir , 130
Alfread Whitehead, 183 arogan, 20
Al-Ghazali, 179 Arqam Bin abil Arqam, 268
al-Hawi , 127 arsitektur , 104
Ali Bin Abi, 269 Ary Ginandzar , 177
401
402
403
404
405
khalifah, 108 L
Khofifah Indar Parawansa,
186 Leader , 43
khurafat, 48 Legislatif , 279
Ki Bagus Hadikusumo, 344 lesbian , 30
Kiai Ahmad Dahlan, 46 LGBT, 33
kognitif , 175 liberal , 99
kolektif , 95 liberalistik, 194
kolonialisme, 40 liberasi, 60
Komaruddin Hidayat, 81 logika, 274
komitmen, 43 logos, 258
kompetensi, 104 Lombok, 33
komprehensif , 136 Luther , 134
komprehensifitas, 47
konatif , 175 M
konferensi, 33
konsekuensi, 56 M Rasyidi, 354
konseptual, 45 M. Sarbini, 218
konsistensi , 101 M. Syafi’i Anwar , 331
konspirasi, 26, 33 ma’na, 169
konstitusi , 34 ma’nawiyah, 169
406
407
408
409
410
U yahudi, 21
Ukraina, 23 Yaman, 23
ulul ilmi , 120 Yang , 62
ulun-nuba, 120 Yin, 62
Umair Muhammad Khan, 259 Yogyakarta, 255
Umar bin Khattab, 98 Yudi Latif , 116
Umar Hasyim, 239 Yudikatif , 279
universal, 43
Usman Bin Affan, 268 Z
, 133
V Ziauddin Sardar
zoon politicon , 311
Valla, 75 Zuly Qadir , 345
Varro, 69 Zwingli, 134
Vivi Ariyanti, 284
IMM Untuk Kemanusiaan
411
TENTANGPENULIS
Instruktur
di Jakarta Paripurna (LIP)
Timur Tahun yang
2015. dilaksanakan
Selain DPP IMM
di IMM penulis juga
aktif mengikuti worshop dan pelatihan di forum-forum
Nasional, seperti Mengikuti worshop Enterpreneurship
412
413