Sekret telinga mukopurulen atau purulen yang sudah lebih dari 3 minggu
disertai dengan perforasi membran timpani.
Kriteria eksklusi
Perforasi membran timpani akut (kurang dari 21 hari, otitis media akut)
Riwayat alergi terhadap quinolon atau benzalkonium klorida (pengawet)
Penyakit-penyakit kronik yang mendasari, seperti diabetes mellitus,
tuberkulosis, dll
Kasus-kasus imunodefisiensi
OMSK tipe attiko-antral
Otomikosis
Komplikasi yang mengancam
Polip telinga berukuran besar pada telinga tengah
Penggunaan antibiotik topikal pada telinga target dalam satu bulan yang lalu
Pembedahan telinga dalam satu tahun ini
Adanya selang timpanostomi
Wanita hamil dan/atau menyusui
Berbagai kondisi sistemik seperti otitis eksterna, sinusitis kronik, faringitis
kronik yang membutuhkan terapi antibiotik sistemik yang dapat mengganggu
evaluasi terhadap obat-obatan yang sedang diteliti
Hepatitis atau gagal ginjal akut atau kronik
Tabel 4. Otorrhea
Tabel 8. Otorrhea
Kandidat-kandidat yang sudah sembuh atau yang menjalani pembedahan
dikeluarkan, seluruh pasien yang lain diikuti perkembangan penyembuhannya pada
minggu ke-8 atau kemungkinan kambuhnya gejala (Tabel 9).
Penelitian ini dilakukan terhadap pasien-pasien dengan umur lebih dari 18 tahun dan
mereka berada dalam kelompok umur antara 20 sampai 69 tahun. Dari 100 pasien,
60 (60%) adalah laki-laki dan 40 (40%) adalah perempuan. 67 pasien memiliki
keluhan pada satu telinga saja dan 33 pasien memiliki OMSK pada kedua telinga.
Jumlah keseluruhan telinga yang diteliti adalah 133.
Pada populasi penelitian Pseudomonas aeruginosa adalah mikroba yang paling
umum diisolasi yaitu dari 45 pasien, diikuti oleh Klebsiella yang ditemukan pada 30
pasien (Tabel 10). Keseluruhan mikroba tersebut sensitif terhadap ciprofloxacin.
Tabel 10. Mikroba yang paling umum diisolasi dari berbagai penelitian
DISKUSI
Antibiotik topikal sama efektif dengan antibiotik oral. Sejumlah konsentrasi yang
lebih tinggi dari larutan antibiotik dapat diberikan pada tempat infeksi dengan
pemberian topikal. Sifat bakterisid dan kemampuan membunuh bakteri dari kuinolon
secara bermakna ditingkatkan oleh banyaknya jumlah larutan yang dikirimkan yang
melebihi konsenterasi hambatan minimum. Kemungkinan timbul kembalinya
penyakit tersebut juga sangat rendah ketika jalur topikal dibandingkan dengan obatobatan yang diberikan secara sistemik. Penggunaan obat-obat topikal juga dapat
menimbulkan terjadinya modifikasi simultan dari lingkungan mikro setempat.
Pemberian antibiotik pada media asam membantu mengembalikan dan memperbaiki
keadaan pertahanan normal mikroba pejamu, sehingga meningkatkan efikasi dari
antibiotik yang digunakan. Karakter lain dari pemberian jalur topikal adalah tidak
adanya efek sistemik. Hal ini memberikan keuntungan dengan tidak terpengaruhnya
populasi flora normal yang ada di saluran napas dan saluran cerna. Antibotik topikal
telinga juga memiliki harga yang lebih terjangkau dari pengobatan sistemik,
sehingga biaya yang dikeluarkan juga lebih minimal (Tabel 11).