PREVENTIF ORTHODONTIK
1. Pendahuluan
Preventif
orthodontik
mempunyai
peranan
yang
sangat
penting
dalam
halmengusahakan agar gigi-gigi permanen yang akan menggantikan posisi gigi desidui
akan mendapatkan tempat yang cukup dan dalam keadaan oklusi normal.
Sasaran preventif orthodontik diarahkan untuk menjamin berfungsinya fungsi
pengunyahan yang baik dan dalam keadaan estetik yang baik. Disamping itu hubungan
rahang harus optimal dan selaras. Harus diusahakan untuk menetralkan semua faktor
luar yang menghambat pertumbuhan hubungan rahang yang optimal. Gigi-gigi harus
tegak dan pada posisi kontak proksimal yang baik.
Fungsi gigi desidui selain untuk fungsi estetik, phonetik dan mastikasi juga sebagai
penerus rangsangan perkembangan tulang rahang, pembimbing erupsi gigi permanen
yang akan menggantikannya dan menyediakan ruang untuk gigi permanen penggantinya
atau sebagai space maintainer.
Sebab-sebab berkurangnya ruang akibat dan adanya : karies aproksimal, hilangnya
gigi, inklinasi gigi insisivus, inklinasi gigi kaninus serta gigitan terbalik atau cross bite.
Pendapat yang lain yang dapat menyadi penyebab berkurangnya ruang adalah : akibat
pencabutan gigi desidui yang terlalu awal, akibat tekanan kemesial dan erupsi gigi
posterior, penyesuaian dan gigi anterior kearah distal, ankilosis gigi desidui, anodontia,
oligodonsia atau agenesis. Berkurangnya ruang atau space ini merupakan salah satu
sebab terjadinya malokiusi gigi, terutama pada periode gigi desidui dan periode gigi
bercampur.
Gigi dapat tetap dalam hubungan yang baik pada lengkung rahang karena adanya
keseimbangan enam kekuatan yang mengenainya. Keenam kekuatan yang mengenai
gigi tersebut adalah tekanan mesial, bukal/ labial, distal, lingual/ palatal, oklusal dan
apikal. Bila salah satu atau lebih tekanan hilang maka akan terjadi perubahan dalam
hubungan dengan gigi yang berdekatan, yang selanjutnya akan berakibat gigi yang
bersangkutan miring atau bergerak ke arah tekanan yang hilang. Perubahan posisi gigi
ini akan menimbulkan permasalahan wang atau space. Setiap gigi mempunyai
kecenderungan atau bergeser, gigi posterior mempunyai tendensi bergeser kemesial,
sedang gigi anterior mempunyai tendensi bergeser ke distal.
sutura
zigomatikomaksilaris,
Zigomatikotemporasia
dan
sutura
terjadi
pada
daerah
simphisis,
daerah
kondilus,
pertumbuhan
vertikal,
Pada anak umur 9 sampai 10 tahun terjadi resorbsi dari akar gigi caninus desidui
yang akan diganti gigi caninus permanen. Pada pergantian gigi molar satu, molar kedua
dan kaninus desidui oleh premofar satu, premolar dua dan kaninus permanen ini ada
kelebihan ruang. Gigi-gigi pengganti adalah lebih kecil diameternya dan pada gigi-gigi
yang diganti. Pada rahang bawah perbedaan ruangan tersebut adalah sama dengan
+1,7 mm, sedang pada rahang atas perbedaan ruang ini + 0,9 mm. Perbedaan ini
disebut Leeway space. (Gbr. 3-2). Ruangan ini hanya bersifat sementara dan hilang
oleh karena bergesernya molar satu permanen kedepan (ke mesial), yang menyebabkan
perbaikan okiusi. Gigi incisivus atas lebih ke anterior dibanding gigi incisivus desidui
(Gbr 3-3).
Leeway space ini harus diperhitungkan. Seringkali dijumpai gigi kaninus desidui
mandibula tanggal dan dijumpai gigi incisivus lateralis yang sudah merapat dengan molar
satu desidui, sehingga nantinya tidak ada tempat untuk kaninus permanen bawah.
Secara singkat leeway space berguna untuk:
1) Penyesuaian molar (Molar adjustmant).
Molar satu permanen atas dan bawah bergeser ke mesial : untuk molar satu
permanen atas bergeser 0,9 mm; molar satu permanen rahang bawah bergeser
kemesial 1,7 mm, sehingga terbentuk oklusi angle kelas I (mesioklusi),
2) Pengaturan gigi anterior.
Pengaturan atau menyediakan ruang pada kasus crowded gigi anterior bawah.
Kecepatan bergesernya molar satu permanen ke mesial untuk rahang atas/ bawah
bervariasi. Bila menghadapi kasus crowded gigi anterior pada masa gigi bercampur,
Universitas Gadjah Mada
hasil perhitungan menunjukkan adanya kekurangan ruang yang lebih besar dad
leeway space maka untuk mengatur gigi yang crowded tersebut diperlukan adanya
serial ekstraksi.
RAHANG
II
Ill
IV
ATAS
7,5
19
16
24
BAWAH
16
12
20
Elemen
1
ATAS
7-8
8-9
11-12
10-11
10-12
6-7
12-13
17-21
BAWAH
6-7
7-8
9-10
10-12
11-12
6-7
11-13
17-21
4. Analisis Ruang
Dalam melakukan perhitungan atau analisis untuk memperkirakan cukup tidaknya
ruang, untuk tumbuhnya gigi geligi permanen dengan susunan yang teratur dalam
lengkung gigi, dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah :
a. Penerapan Tabel Moyers atau senng dikenal dengan Metode Moyers
Dasar dari metode ini adalah : adanya korelasi antara satu kelompok gigi
dengan kelompok lain. Jadi dengan mengukur jumlah lebar mesiodistal gigi-gigi
dalam satu kelompok dalam satu segmen, dimungkinkan membuat suatu perkiraan
yang tepat jumlah lebar mesiodistal gigi-gigi dari kelompok yang lain dalam mulut
yang sama. Dalam hal ini kelompok yang dipakai sebagai pedoman adalah keempat
gigi incisivus bawah. Pemakainan keempat gigi incisivus sebagai kelompok pedoman
dengan alasan : 1) merupakan kelompok gigi permanen yang timbuhnya paling awal,
2) mudah diukurdengan tepat baik secara intra oral maupun ekstra oral, 3) ukurannya
tidak terlalu bervariasi bila dibandingkan dengan gigi incisivus rahang atas.
Keuntungan penerapan rumus Moyers adalah sebagai berikut : 1) Kesalahan
relatif kecil, dan hasil cepat diketahui; 2) dapat dikerjakan oleh yang sudah ahli
maupun yang belum; 3) Tidak membutuhkan banyak waktu; 4) Tidak memerlukan
alat khusus termasuk rongen foto; 5) Dapat dikerjakan dalam mulut maupun pada
model studi; 6) Dapat dikerjakan baik rahang atas maupun rahang bawah.
Universitas Gadjah Mada
b. Gigi molar pertama desidui yang tanggal terlalu dini, ini tidak mutlak diperlukan
seperti pada molar kedua desidui.
c. Pada kasus anodonsia gigi premolar kedua, kemungkinan lebih baik membiarkan
terjadinya pergeseran gigi molar pertama permanen ke arah mesial untuk menutup
ruang.
d. Anodontia incisivus kedua atau lateral sering terjadi dan biasanya dibiarkan agar
ditempati oleh gigi kaninus.
e. Gigi anterior desidui yang hilang terlalu dini membutuhkan space maintainer untu
tujuan lain yaitu tujuan psykhologis dan mencegah timbulnya penyakit.
f.
Bila gigi molar pertama permanen dicabut terlalu dini diharapkan gigi molar kedua
permanen yang akan erupsi dapat menggantikan posisinya, tetapi kalau gigi tersebut
telah erupsi sebaiknya ruang dipertahankan atau gigi molar kedua tersebut digeser
dengan perawatan orthodonti.
g. Bila gigi molar kedua desidui dicabut hanya beberapa saat menjelang gigi molar
pertama permanen erupsi, sebaiknya dibuatkan plat dengan labial arch dan
bangunan seperti gigi molar kedua desidui dan akrilik.
h. Alat space maintainer aktif sering digunakan untuk mendesak gigi molar pertama
permanen ke arah distal.
Kontra indikasi pemasangan space maintainer
Tidak semua kasus hilangnya gigi desidui yang terlalu dini membutuhkan alat space
maintainer. Berikut ini beberapa keadaan yang tidak perlu alat space maintainer.
a. Bila tidak terdapat alveolus diatas mahkota gigi yang akan erupsi dan pada kasus
tersebut terdapat cukup ruang.
b. Jika ruang cukup dan tidak terdapat gejala adanya penyempitan ruang akibat
pencabutan gigi desidui tersebut.
c. Jika ada beda yang cukup besar antara pencabutan yang diperlukan bagi perawatan
orthodonsi.
d. Jika gigi pengganti tidak ada dan penutupan ruang diinginkan.
Syarat syarat space maintainer
Space maintainer pada prinsipnya adalah untuk mempertahankan ruang bekas gigi
desidui yang tanggal terlalu dini. Namun alat tersebut harus memenuhi beberapa
persyaratan sebagai berikut:
a. Dapat memelihara proksimal demensi yang dibutuhkan
b. Tidak mengganggu erupsi gigi antagonis
c. Tidak mengganggu erupsi gigi permanen pengganti.
Universitas Gadjah Mada
Sederhana bentuknya.
10
DAFTAR PUSTAKA
1.
Finn, S.B., 1973. Clinical Pedodontic, 4 th. ed., W.B. Saunders Co., Philadelphia
2.
McDonald, R.E. and Avery, D.R., 1994. Dentistty for Child and Adolescent. 6 th. ed.,
Mosby, Teaxbook Inc., St. Louis.
3.
Sim, J.M., 1972. Minor Tooth Movement in Children, C.V. Mosby Co., St. Louis
4.
Snawder, K.D., 1980. Handbook of Clinical Pedodontic, C.V. Mosby Co., London
11