Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR DATA PERCOBAAN

NO. PERCOBAAN
JUDUL

:2
: HUKUM OHM

NAMA PRAKTIKAN

: ZHAFIRA HAPSARI

NAMA PATNER

: A.
AULIA ANINDYA D
B.
DWINDARY ANNISAH
C.
IQBAL PRATAMA
D. MUSTIKA PUTRI

KELAS/GROUP

: Telkom 1A

TGL. PERCOBAAN
KETERANGAN

: 4 September 2015
: SELESAI

Hukum
TUJUAN
PERCOBAAN
PENDAHULUA
N

Mempelajari hukum Ohm


Menentukan Hambatan dalam dari Ampermeter dan
Voltmeter
Jika suatu kawat penghantar diberi beda tegangan pada ujungujungnya dan diukur arus yang melewati penghantar tersebut,
maka menurut hukum ohm akan dipenuhi persamaan :
V=IR
Dengan V merupakan beda tegangan, I adalah arus yang lewat
pada penghantar dan R hambatan dari penghatar. Persamaan (1)
mununjukkan bahwa Hukum Ohm berlaku jika hubungan antara V
dan I adalah linier.
Arus listrk dapat diukur dengan menggunakan Ampermeter.
Rangkaian dasar dari ampermeter DC adalah seperti gambar (1)

Hambatan suatu penghantar dipengaruhi oleh panjang penghantar


(L), luas penampang (A), jenis material ( = hambatan jenis ) dan
T temperature atau dapat ditulis sebagai :
R = f ( L, A, , T )

Beda tegangan listrik diukur dengan menggunakan voltmeter DC


yang mempunyai rangkaian dasar pada gambar (2) :

Dengan :
Rm = hambatan dalam dari petunjuk skala
Rs = hambatan shunt dari Ampermeter
Rv= hambatan pengali dari voltmeter
Im = arus simpangan skala penuh dari petunjuk skala
Is = arus shunt
V = tegangan pada voltmeter
I = arus yang lewat ampermeter
ALAT ALAT
YANG
DIGUNAKAN

DIAGRAM
RANGKAIAN

1.
2.
3.
4.

Protoboard
Catu daya arus searah
Multimeter dua buah
Tahanan standar (330, 2,2k, 4,7k, 10k, 100k, 220,
1k)
5. Kabel-kabel penghubung

PROSEDUR
MELAKUKAN
PERCOBAAN

A. Menentukan hambatan dalam dari Ampermeter


1. Susun rangkaian seperti Gambar 3 dengan R adalah
tahanan standar
2. Tentukan besar tegangan yang digunakan dan usahakan
agar selalu tetap selaa percobaan
3. Ganti R sebanyak 7 kali
4. Catat arus yang terbaca pada ampermeter pada Tabel 1
B. Mengukur hambatan dalam dari Voltmeter
1. Susun rangkaian seperti Gambar 4 dengan R adalah
tahanan standar
2. Tentukan besar tegangan sumber (E) yang lewat dan juga
supaya selalu konstan selama percobaan.
3. Gantilah R sebanyak 7 kali, dengan tetap menjaga besar
teganga sember (E) yang lewat.
4. Catat besar tegangan yang terbaca pada voltmeter (V)
pada Tabel 2
5. Catat besar arus yang terbaca pada ampermeter pada
Tabel 2

LEMBAR DATA PERCOBAAN


Tabel 1. Menentukan Tahanan dalam dari Amperemeter

No
1
2
3
4
5
6
7

E (Volt)
10 Volt
10 Volt
10 Volt
10 Volt
10 Volt
10 Volt
10 Volt

R ()
330
2,2k
4,7k
10k
100k
220
1k

I (mA)
30 mA
4,5 mA
2,1 mA
1 mA
0,1 mA
45 mA
10 mA

Table 2 . Menentukan Tahanan dalam dari Voltmeter

No
1
2
3
4
5
6
7

E (Volt)
10 Volt
10 Volt
10 Volt
10 Volt
10 Volt
10 Volt
10 Volt

PERTANYAAN

R ()
330
2,2k
4,7k
10k
100k
220
1k

I (mA)
30 mA
4,5 mA
2,1 mA
1 mA
0,1 mA
45 mA
10 mA

V (Volt)
10 V
10 V
10 V
10 V
10 V
10 V
10 V

1. Kenapa pada amperemeter yang ideal hambatan dalamya harus sangat kecil? Dan
sebaliknya pada voltmeter hambatan dalamnya harus sangat besar? Jelaskan dengan
rumus dan gambar rangkaian?
Hambatan amperemeter ideal harus = 0, karena amperemeter dirangkai secara
seri, jika ada resistor di dalam rangkain, maka tahanan total adalah jumlah dari
tahanan beban + tahanan amperemeter. Hal ini akan menjadikan pengukuran arus
tidak akurat. Sedangkan pada voltmeter ideal , resistornya harus bernilai tidak
terhingga , karena voltmeter dipasang secara parallel, sehinga voltmeter tidak
menarik arus dan pengukuran akurat.

I=

V=I

2. Arus listrik yang melalui hambatan akan menimbulkan daya dan energy disipasi, coba
anda jelaskan apa yang dimaksud dengan daya dan energy disipasi, dan tuliskan
rumus beserta satuannya?
Daya disipasi adalah daa yang hilang.

P = I2
R

P=

Energi Disipasi adalah energy yang terbuang atau hilang dari suatu system. Hilang
yang dimaksud berarti berubah menjadi energy lain tanpa mempengahuri system
tersebut

W = I2 R t

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai