OLEH:
JORDY APRILLIANZA BUDIANG
D411 14 308
DEPARTEMEN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
OLEH:
JORDY APRILLIANZA BUDIANG
D411 14 308
DEPARTEMEN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
senantiasa memberikan kita berbagai nikmat, sehingga saat ini kita masih diberi
kesempatan untuk terus menuntut ilmu dan mengembangkan wawasan kita.
Semoga kita dapat mensyukuri segala nikmat yang di berikan-Nya dan
menjadikannya sarana untuk selalu beribadah kepada-Nya.
Makalah TV Satelit
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
Mulai
Blok Diagram
Studi Pustaka
Perumusan Masalah
Pembahasan
Implementasi Blok
Diagram
Kesimpulan dan
Saran
Selesai
BAB II
PEMBAHASAN
Televisi
afiliasi
mereka
dan
pergelaran olahraga ke kantor berita pusat. Saat ini, jaringan serat optik juga
ikut digunakan.
B.
TV Satelit
TV satelit adalah broadcasting sinyal televisi melalui satelit ke pemirsa
dengan perangkat yang dapat menerima sinyal satelit. Perangkat tersebut bisa
berbentuk mulai dari pesawat televisi yang terhubung ke penerima satelit
sampai telepon bergerak yang telah memiliki penerima satelit di dalamnya
(built in).
Direct Broadcast Satellite - DBS adalah satelit yang memiliki
jangkauan dan daya yang cukup sehingga dapat diterima oleh antena piringan
kecil untuk penggunaan di rumahan. DBS dapat digunakan di rumah-rumah,
atau suatu komunitas dengan menggunakan transmisi ulang oleh sistem stasiun
TV kecil atau sistem TV kabel. Sistem DBS ini menyediakan gambar dengan
kualitas digital dan menawarkan layanan interaktif kecepatan tinggi. Dengan
menggunakan teknologi kompresi digital, sistem DBS dapat menawarkan
jumlah kanal yang lebih banyak daripada sistem kabel analog. Sistem DBS
dapat juga diatur untuk menyediakan layanan unik untuk video on demand
(VOD), near video-on-demand (NVOD) dan kanal pay-per-view interaktif.
distribusi yang sangat luas. Semua kanal TV dan program media dikirim pada
kanal radio uplink ke satelit dan mengirimkan ulang kembali ke bumi. Satelit
adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi
tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan. Satelit
ditempatkan kurang lebih 22.300 mil di atas bumi yang memungkinkannya
berputar pada kecepatan rotasi yang sama dengan bumi sehingga akan terlihat
stasioner terhadap antena yang menerima sinyalnya.
Satelit adalah alat elektronik yang mengorbit di atas bumi yang mampu
bertahan sendiri. Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk
menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan
frekuensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi
sesuai dengan coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau
penerima. Dalam komunikasi GEO (merupakan sistem komunikasi satellite
yang paling banyak) posisi satelit adalah sekitar 36.000 km diatas bumi.
Fungsi satelit adalah untuk menerima dan memancarkan kembali sinyal
siaran ke seluruh tempat yang dapat dijangkaunya. Hal ini memungkinkan
siaran radio dan televisi dapat diterima di mana saja sepanjang dapat ditangkap
oleh antena stasiun bumi. Dengan kata lain, manfaat yang utama dari adanya
teknologi satelit adalah untuk keperluan penyiaran baik radio maupun televisi
secara luas.
Suatu orbit adalah lintasan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek
lainnya, di dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama kali dianalisa
secara
matematis
oleh
Johannes
Kepler
yang
merumuskan
hasil
mentransmisikan
kembali
ke
satelit,
setelah
itu
baru
tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan
untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.
7. Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai
tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan
dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa
utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai
ransportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup
jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan
tahunan.
8. Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan
iklim Bumi.
9. Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat
untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500200 kg), satelit
mikro (di bawah 200 kg), satelit nano (di bawah 10 kg).
2.2. SEJARAH
Sinyal televisi satelit pertama kali diteruskan dari Eropa ke Telstar
satelit diatas Amerika Utara pada tahun 1962.
Satelit komunikasi
Indonesia
sekurang-kurangnya
dari
Sabang-sampai
2.3.
2.4.
Program TV Satelit
Penyedia layanan TV satelit mendapatkan program dari dua sumber
utama: siaran internasional dan lokal. Kebanyakan channel internasional juga
disediakan untuk TV kabel. Channel lokal biasanya menyiarkan programnya
melalui gelombang udara.
Channel intenasional biasanya mempunyai pusat pendistribusian
yang memancarkan programnya ke satelit geosynchronous. Pusat penyiaran
menggunakan parabola satelit besar untuk membawa sinyal analog dan digital
dari beberapa sumber. Kebanyakan stasiun lokal tidak memancarkan program
mereka ke satelit, jadi penyedia harus mendapatkan siaran dari stasiun lokal
dengan cara lain. Jika penyedia menyediakan program lokal di area khusus,
keadaan tersebut akan memperkecil fasilitas dan menimbulkan beberapa
kerusakan alat komunikasi. Jadi, peralatan menerima sinyal lokal langsung
dari kabel serat optik atau antena, lalu memancarkannya ke pusat penyiaran.
Pusat penyiaran merubah semua program menjadi program
berkualitas tinggi, tanpa memperkecil saluran digital. Pada poin ini, saluran
terdiri dari kuantitas data yang besar, sekitar 270 megabits per second (Mbps)
untuk setiap channel. Dengan kata lain, hal tersebut menjadi terlalu besar
untuk ditangani oleh satelit.
2.5.
Sinyal TV Satelit
Sinyal satelit mempunyai garis sinyal yang cukup panjang untuk
memancar sebelum ditampilkan di layar TV dalam bentuk acara TV. Karena
sinyal satelit berisi data digital berkualitas tinggi yang dapat dipancarkan
tanpa pengompresan. Akan tetapi, pengompresan harus tetap dilakukan.
Pengompresan berarti informasi yang tidak diperlukan atau pengulangan
informasi dihapus dari sinyal sebelum dipancarkan. Sinyal direkonstruksi
setelah dipancarkan.
2.6.
Standar Pengompresan
TV satelit menggunakan tipe khusus dari file video yang
distandardisasi oleh Moving Picture Experts Group (MPEG). Dengan
pengompresan MPEG, penyedia layanan dapat memancarkan lebih banyak
channel secara signifikan. Ada lima macam standar MPEG, masing-masing
mempunyai tujuan yang berbeda. DirectTV dan DISH Network, penyedia
layanan TV satelit utama di Amerika Serikat, dahulu menggunakan MPEG-2
yang masih digunakan untuk film di DVD dan untuk Digital Cable Television
(DTV). Dengan Mpeg-2, penyedia TV dapat mengurangi 270 Mbps menjadi
sekitar 5 atau 10 Mbps (tergantung tipe program).
Sekarang, DirecTV dan DISH Network menggunakan pengompresan
MPEG-4. MPEG-4 sebenarnya didisain untuk video di media layar kecil
2.7.
Sebagai intraframe, yang berisikan gambar data yang lengkap dari frame.
Metode ini melengkapi pengompresan yang terkecil.
Sebagai prediksi frame, yang hanya berisikan informasi yang cukup untuk
memberitahu penerima satelit bagaimana untuk menggambarkan frame
berdasarkan penggambaran intraframe yang paling terbaru atau
memprediksi frame. Pemprediksi frame hanya terdiri dari data yang
menjelaskan bagaimana gambar dapat berubah dari frame sebelumnya.
mempertajam
gambar
yang
dilihat.
Masalah
macrobloking
2.8.
teracak dan hanya dapat dikembalikan jika diterima oleh receive yang
mempunyai kode keamanan.
Saat sinyal dikompres dan dialgoritma, pemancar pusat memancarkan
langsung sinyal tersebut ke satelit. Satelit menangkap sinyal, menguatkannya,
dan mengirim sinyal tersebut kembali ke bumi, dimana pelanggan dapat
menangkap sinyal tersebut.
2.9.
Modulasi
Modulasi adalah menumpukan sinyal-sinyal informasi kedalam sinyal
pembawa (carrier) yang memiliki frekuensi lebih besar dan frekuensi
pembawa tersebut diubah parameternya (amplitudo, frekuensi, fase) sesuai
dengan sinyal informasi.
Pada sistem komunikasi satelit digital, modulasi yang digunakan
adalah modulasi digital yang berisi sinyal-sinyal digital yang dikenal dengan
PSK (Phase Shift Keying) atau modulasi pergeseran fase. Modulasi PSK yang
digunakan meliputi modulasi 2 fase (Binary Phase Shift Keying), modulasi 4
fase (Quaternary Phase Shift Keying), dan modulasi multi fase (Multi Phase
Shift Keying).
Pada modulasi BPSK, terdapat satu bit yang mewakili dua fase, yaitu
bit 1 dan bit 0, antara fase yang satu dengan yang lain berbeda 180. Pada
modulasi QPSK terdapat dua bit yang mewakili 4 fase, tiap fase berbeda
90. Bit-bit yang mewakili fase-fase tersebut, baik pada BPSK maupun
QPSK, dinamakan bit simbol. Pada BPSK terdapat 2 simbol yang berbeda
180 antara simbol yang satu dengan yang lain, sedang pada QPSK terdapat
4 simbol yang berbeda 90 antara simbol yang satu dengan simbol yang
didekatnya.
2.10. Parabola
Saat sinyal terjangkau ke rumah pelanggan, sinyal tersebut ditangkap
oleh parabola. Parabola hanya merupakan peralatan spesial dari antena yang
didisain untuk memfokuskan secara spesifik sumber penyiaran. Parabola
yang standar terdiri dari permukaan parabolic (berbentuk setengah bola) dan
pusatnya yang berbentuk seperti tanduk (feed horn). Untuk memancarkan
sinyal,
pengontrol
mengirim
sinyal
melalui
pusat
parabola
dan
berbentuk tanduk dan sinar yang lain mengenai pusat yang berbeda.
Elemen pusat di pusat parabola yang berbentuk tanduk adalah low
noise blockdown converter (LND). LND memperkuat sinyal radio memantul
ke parabola dan menyaring gangguan (sinyal radio tidak membawa program).
LNB menewati penguat, menyaring sinyal ke receiver satelit didalam rumah
pelanggan.
2.12.
BAB III
IMPELEMENTASI
TV Satelit di Indonesia
Di Indonesia televisi berlangganan yang pertama kali hadir adalah
Indovision, yang berdiri pada 8 Agustus 1988. Indovison juga dikenal sebagai
televisi berlangganan yang pertama kali menggunakan satelit penyiaran
langsung (Direct Broadcast Satellite (DBS)).
Indovision adalah sebuah stasiun televisi satelit berlangganan yang
diselenggarakan oleh PT MNC Sky Vision (dahulu bernama PT Matahari
Lintas Cakrawala). Perusahaan yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1988
ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994 dan
bertanggung jawab atas pemasaran program pengelolaan serta pelayanan
kepada pelanggan.
Pada mulanya Indovision menggunakan jasa satelit Palapa C-2 untuk
menggunakan transponder dan sistem broadcasting serta menggunakan
analog dengan frekuensi C-Band. Namun, kemudian dirancanglah proyek
pembuatan dan peluncuran satelit Indostar-1 atau yang kini lebih dikenal
dengan nama satelit Cakrawarta-1 yang khusus menggunakan frekuensi SBand dengan beroperasi pada frekuensi 2.5 GHz yang lebih tahan terhadap
perubahan cuaca, sesuai dengan keadaan daerah tropis pada umumnya serta
memiliki jejak jangkauan (footprint) ke seluruh wilayah Indonesia.
Pada Mei 2009, Indovision meluncurkan Satelit INDOSTAR-2 guna
menggantikan posisi Satelit INDOSTAR-1. Masih dengan menggunakan
frekuensi S-Band, INDOSTAR-2 dioperasikan untuk mendukung transmisi
teknologi penyiaran paling terbaru sehingga dimungkinkan untuk mendapat
kapasitas 2 kali lipat dibandingkan satelit berikutnya.
Pada tanggal 7 Mei 1997, TelkomVision meluncurkan layanan
televisi berlangganan di Indonesia dimana bersama layanan ini TelkomVision
dapat meningkatkan jumlah pelanggan sampai dengan 30.000 pelanggan
untuk layanan televisi kabel dan Digital Terrestrial Televisi. Pada tangaal 1
Januari 2008, TelkomVision telah mencapai 200.000 pelanggan atau
bertumbuh sampai dengan 300%.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (PT Telkom) juga menawarkan
dua pilihan sekaligus, TV berbayar melalui media satelit (Direct To Home)
serta TV Kabel (Digital CATV Broadband) dengan nama TelkomVision.
Untuk layanan satelit di kota-kota besar, Telkom turut menyediakan akses
Internet yang diberi nama Telkom Speedy. TelkomVision ini menggunakan
frekuensi transmisi satelit C-Band yang beroperasi pada level 4-6 GHz.
Penggunaan frekuensi satelit C-Band ternyata memiliki kemampuan terbatas
dalam menghindari interferensi sistem gelombang mikro dan terrestrial.
III.2
KOMPONEN
Ada lima komponen utama yang melibatkan sistem satelit direct to
home (DTH) atau direct broadcasting (DBS): sumber program, penyiar pusat,
satelit, parabola, dan penerima (receiver).
Parabola menerima sinyal dari satelit (atau berbagai satelit pada bagian
yang sama di angkasa) dan menyalurkan ke penerima (receiver) di
rumah pelanggan.
III.3
SISTEM TV SATELIT
Beberapa pemilik antena parabola tanpa berlangganan masih dapat
mencari secara manual program TV, tetapi saat ini, kebanyakan konsumen
TV satelit mendapatkan program TV melalui penyedia direct broadcast
satellite (DBS), seperti DirecTV, DISH Network, atau Indovision. Penyedia
layanan tersebut memilih program dan menyiarkannya untuk pelanggan
sebagai paket. Secara mendasar, tujuan penyedia adalah untuk menyajikan
lusinan bahkan ratusan program ke TV dalam bentuk kurang lebih sama
dengan pesaingnya, TV kabel.
Tidak seperti pemrogram yang terdahulu, penyedia layanan TV satelit
secara keseluruhan digital, yang artinya TV satelit memiliki gambar dan suara
yang lebih berkualitas. Awalnya TV satelit disirakan di gelombang radio pita
C, rentang gelombang dari 3,7 gigahertz (GHz) sampai 6,4 GHz . TV satelit
digital menyiarkan program di rentang frekuensi Ku (11,7 GHz sampai 14,5
GHz).
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
1. Lima komponen utama yang melibatkan sistem satelit direct to home
(DTH) atau direct broadcasting (DBS): sumber program, penyiar pusat,
satelit, parabola, dan penerima (receiver).
2. TV satelit menggunakan tipe khusus dari file video yang distandardisasi
oleh Moving Picture Experts Group (MPEG).
3. TV Satelit dapat menjangkau daerah terpencil, kualitas sinyal lebih jernih,
mampu memancarkan 250 channel dengan kualitas digital, dan bisa
menikmati siaran TV luar negeri.
4. Kualitas siaran TV satelit dapat dipengaruhi cuaca
IV.2 Saran
Sebaiknya kita memanfaatkan teknologi TV Satelit dengan baik dan
melakukan pengembangan yang lebih lanjut agar pemanfaatannya bisa lebih
maksimal
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_satelit
http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_berlangganan
http://www.indojaya.com/teknologi/televisi/824-kelebihan-dan-kekurangan-tvkabel-dan-tv-satelit.html
http://komputerblog.com/2008/10/07/bagaimana-tv-satelit-bekerja/
http://scribd.com/
OLEH:
JORDY APRILLIANZA BUDIANG
D411 14 308
DEPARTEMEN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
senantiasa memberikan kita berbagai nikmat, sehingga saat ini kita masih diberi
kesempatan untuk terus menuntut ilmu dan mengembangkan wawasan kita.
Semoga kita dapat mensyukuri segala nikmat yang di berikan-Nya dan
menjadikannya sarana untuk selalu beribadah kepada-Nya.
Makalah Sistem Komunikasi Bergerak Handover pada GSM Cellular
ini disusun untuk memenuhi tugas besar dan persyaratan mengikuti ujian final Mata
Kuliah Dasar Telekomunikasi.
Hambatan atau kesulitan yang penulis lewati sampai terwujudnya makalah
ini tidaklah sedikit. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan kemampuan, sarana,
dan waktu yang penulis miliki. Hambatan tersebut dapat penulis lewati berkat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat pada
waktunya.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata
penulis sampaikan terima kasih.
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
Ada 3(tiga) bentuk sel dalam komunikasi seluler, yaitu sel real (apa adanya
sesuai dengan kenyataan di lapangan) tidak beraturan, sel ideal
(berbentuk lingkaran) dipakai sebagai acuan konseptual dalam penetapan
formula matematis atau algoritma, dan sel model (berbentuk heksagonal)
yang dipakai sebagai acuan perancangan wilayah cakupan layanan, yang
menghindarkan adanya tumpang tindih (overlap) antar sel (perhatikan
gambar 1). Dengan mengacu pada sel ideal, maka titik pusat lingkaran
dinyatakan sebagai pusat kedudukan sel (cell site) yang dijadikan sebagai
tempat pendirian RBS (Radio Base Station) atau BTS (Base Transceiver
Station) perangkat komunikasi seluler yang berfungsi menerima dan
mengirim sinyal komunikasi kepada setiap pengguna yang berada dalam
wilayah cakupan atau radius (r) layanannya. Berkenaan dengan ukuran
radiusnya, sel dibedakan atas : macrocell (r >=5 km), microcell ( 3 km =<r
< 5 km) , dan picocell ( r < 3 km).
Studi Pustaka
Mulai
Flowchart
Permasalahan
Perumusan Masalah
Implementasi
Permasalahan
Pembahasan
Kesimpulan dan
Saran
Dasar Teori dan
Penyelesaian Masalah
Selesai
BAB II
PEMBAHASAN
Proses handover ini dilakukan pada saat sebuah Mobile Station (MS)
menerima sinyal yang diterima atau dikirim lemah.
2.
to interference ratio).
Di sekitar perbatasan antara dua sel, pengguna bergerak akan menerima sinyal
komunikasi yang sangat lemah relatif jika dibandingkan dengan kondisi sinyal
komunikasi pada bagian lain dalam masing masing sel yang bersangkutan. Dalam
kondisi yang demikian, pengalihan (pelepasan dan penerimaan) panggilan - handoff / hand over merupakan solusi bagi pengguna bergerak seluler.
B. Parameter Handover
Ada beberapa parameter yang dapat menimbulkan handover, yaitu sebagai berikut:
1. Parameter Radio (Radio parameters)
a. Kualitas sinyal yang diterima (RX QUAL) terlalu rendah atau BER terlalu
tinggi.
b. Level sinyal yang diterima (RX LEV- pada uplink dan downlink) terlalu
rendah
c. Handover jarak MS-BTS (Timing Advance)
d. Power Budget handover ( handover dilakukan kepada sel yang mempunyai
level sinyal lebih baik dibandingkan dengan yang diterima)
Selain itu, adapula yang disebut Handover Margin, yakni parameter yang
digunakan untuk mencegah terjadinya handover yang berulang ulang di antara sel
sel yang berdekatan. Ini juga bisa digunakan sebagai batas ambang (threshold)
dalam penetapan handover.
Missing Neighbors
Crossfeeder
Hardware Problem
1. Missing Neighbors
Tetangga/relasi yang seharusnya ada dari sebuah cell, tidak terdaftar sebagai
relasi di neighbor list cell tersebut. Mungkin karena ada site GSM atau site
DCS yang baru On Air. Salah satu akibat dari missing neighbor yang terlihat
langsung di sisi drive test adalah dropped call. Kenapa terjadi dropped call?
Dalam kondisi mobile untuk bisa handover ke cell tujuan, cell awal harus
mengenali cell tujuan. Cara mengenalinya adalah dengan define relation dari
cell awal ke cell tujuan tersebut. Jika tidak maka akan terjadi Handover Fail
2. Crossfeeder
Cross Feeder bisa di definisikan sebagai ketidaksesuaian pembagian
tugas coverage setiap sektor di lapangan
coverage setiap sektor yang telah di rencanakan. Ketidak seusaian ini akan
berdampak pada tidak tercapainya luas area layanan serta kualitas sinyal
dari site yang telah direncanakan. Berdasarkan kasus yang terjadi
dilapangan
crossfeeder
dibagi
menjadi
dua,
yaitu cross
feeder
Gambar pada sebelah kiri (A) merupakan kondisi site yang direncanakan,
sedangkan pada sebelah kanan (B) merupakan kondisi site yang mengalamai
crossfeeder total dilapangan. Kondisi ini bisa mengakibatkan perubahan identitas
setiap sel dan coveragenya.
3. Hardware Problem
BTS sendiri sebenarnya terdiri dari tiga bagian utama. Yakni, tower, shelter
dan feeder. Dari ketiga komponen utama itu, towerlah yang paling jelas
terlihat. Di bawah tower, biasanya ada sebuah bangunan yang biasanya
berukuran 3 x 3 meter. Inilah yang disebut shelter. Di dalam terdapat
berbagai combiner, module per carrier, core module (module ini(, power
supply,
fan
(kipas)
pendingin,
dan
AC
DC
converter
km (hal ini sesuai dengan nilai maksimum dari Timing Advance (TA)).
Fungsi dasar BTS adalah sebagai Radio Resource Management, yaitu
melakukan fungsi-fungsi yang terkait dengan :
1. meng-asign channel ke MS pada saat MS akan melakukan pembangunan
hubungan
2. menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan/
menerima sinyal dengan frekwensi yang berbeda-beda dengan hanya
menggunakan satu antena yang sama.
3. mengontrol power yang di transmisikan ke MS.
4. Ikut mengontrol proces handover.
5. Frequency hopping
Hardware problem adalah salah satu penyebab gagalnya handover,
terutama ketika Hardware modul TRX yang bermasalah hal ini cell tidak
dapat meng-handel traffic jadi semua cell yang akan handover atau
menyerahkan traffic ke site yang bermasalah ini akan gagal
Solusi : Troubleshoot Hardware
Solusi : perbaiki dan sesuaikan Cell Id BTS yang baru diganti cell idnya ke BTS
tetangganya yang termasuk kedalam neighbor list
Handover PingPong
Handover pingpong terjadi karena pada suatu area pancaran sinyal samasama kuat atau sama-sama lemah tidak ada yang dominan diantara site-site
tersebut yang menyebabkan seringnya terjadi handover dan efek dari sering
BAB III
IMPELEMENTASI
Cara kerja:
1.
2.
BSC mengirimkan pesan ke MS lewat BTS lama ttg frekuensi dan timeslot
yg dialokasikan.
3.
4.
Saat BTS baru mendeteksi adanya HO burst, BTS baru segera menigirimkan
informasi ttg timing advance dan daya output yg digunakan.
5.
6.
3. MSC intern HandOver: pemindahan hubungan yang terjadi antar BSC dalam satu
MSC
Cara Kerja:
1. BSC lama mengirim pesan HO request ke MSC bersama-sama dengan
identitas target sel.
2. MSC meneruskan pesan tersebut ke BSC baru.
3. BSC baru meminta BTS baru untuk mengaktifkan TCH.
4. BSC baru mengirimkan pesan ke MS lewat MSC,BSC lama,BTS lama yang
berisi informasi tentang frekuensi dan time slot yang dialokasikan oleh BTS
baru.
5. MS men-tune ke frekuensi baru dan mengirim HO Acces Burst pada time
slot yang benar.
6. Saat BTS baru mendeteksi adanya HO burst, kemudian mengirimkan
informasi tentang timing advance dan Daya Output yang digunakan.
7. MS mengirim pesan HO Complete ke BSC lama via BTS baru,BSC baru
dan MSC.
8. BSC baru meminta BSC lama, untuk melepas TCH lama via MSC.
9. BSC lama meminta BTS lama untuk melepas TCH lama.
4. MSC ekstern HandOver: Pemindahan hubungan antar BTS dari MSC yang
berbeda
Cara kerja:
1. BSC lama mengirim pesan HO request ke MSC lama (MSCA) bersama
dengan identitas target sel.
2. MSC-A minta bantuan MSC-B untuk melaksanakan HO.
3. MSC-B mengalokasikan HO number untuk meneruskan panggilan.
Selanjutnya HO request dikirim ke BSC baru baru.
4. BSC baru minta BTS baru mengaktifkan TCH.
5. MSC-B menerima informasi dan meneruskannya ke MSC-A bersama dg
HO number.
6. Link set-up tersebut dimungkinkan lewat PSTN.
7. MSC-A mengirim pesan ke MS yang berisi informasi tentang frek dan time
slot yang dialokasikan.
8. MS men-tune ke frek. Baru dan mengirimkan HO Acces burst pada time
slot yang benar.
9. BTS baru mengirim timing advance dan daya output yang digunakan.
10. MS mengirim pesan HO complete ke BSC lama via BTS baru, BSC baru &
MSC baru.
11. BSC baru minta BSC lama melepas TCH.
3. Traffic handover: dilakukan untuk mengamankan beban sel agar tidak bertahan
dalam kondisi kelebihan beban (overload). Dengan handover, bebannya akan
berkurang, karena pada saat layanan komunikasi diambil alih oleh sel lain secara
praktis sel yang pertama mengalami pengurangan beban trafik percakapan,
khususnya panggilan terakhir ( mengalami unload atas sel tersebut). Ini bisa
terjadi pada lokasi tertentu yang dipadati oleh pengguna komunikasi bergerak
seluler. Acuannya adalah kemampuan MTSO dan BSC untuk mengetahui beban
trafik BTS. MTSO kemudian menetapkan sejumlah MS untuk segera melakukan
handover agar tidak terjadi pembebanan trafik yang berlebih (overload traffic).
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Handoff (HO) adalah pengalihan panggilan dari satu sel ke sel lain ketika
sebuah telepon seluler bergerak melewati wilayah cakupan layanan lintas
sel. Peristiwa ini juga dikenal dengan istilah Handover(HO).
2. Terdapat 2 jenis Handover,yaitu Intra-cell HandOver dan Intern-cell
HandOver.
3. Tujuan dari Handover, yaitu untuk menyelamatkan kesinambungan
komunikasi. Dasar pertimbangannya adalah kekuatan sinyal transmisi
antara MS BTS, level signal dan delay propagasi, memperkecil peluang
terjadinya interferensi (MS selalu mencari sel dengan sinyal yang
terkuat), dan dilakukan untuk mengamankan beban sel agar tidak
bertahan dalam kondisi kelebihan beban (overload).
V.2 Saran
Sebaiknya
kita
perlu
memperhatikan
permasalahan yang
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/resultan/article/download/6/6
http://lecturer.eepisits.edu/~mieke/T11aspekmobilitas%20%5BCompatibility%20Mode%
5D.pdf
http://nic.unud.ac.id/~lie_jasa/materi%20(GSM).pdf
http://budysucks.blogspot.com/2008/03/handover.html
http://scribd.com