BAB I

PENDAHULUAN

Dokter adalah orang yang memiliki kewenangan dan izin sebagaimana

mestinya untuk melakukan pelayanan kesehatan, khususnya memeriksa dan
mengobati penyakit dan dilakukan menurut hukum dalam pelayanan kesehatan.
Profesi dokter belakangan ini banyak mendapat tantangan. Predikat sebagai
seorang yang super dan serba bisa telah melekat dalam imajinasi setiap insan. Hal
ini telah membuat orang lupa, bahwa dokter pun pada kenyataannya adalah
manusia biasa. Walaupun telah berupaya memenuhi berbagai tuntutan, masih saja
ada kekurangan. Di masyarakat, image terhadap sosok seorang dokter selalu
hangat diperbincangkan. Demikian juga halnya dengan peran dokter dalam
hubungannya dengan masyarakat.1
Di era yang sangat menuntut profesionalisme yang sangat tinggi, profesi
seorang dokter kerap kali menjadi sorotan masyarakat. Posisi seorang dokter di
mata masyrakat memilki peran ganda. Kemampuan seorang dokter bukan hanya
sebagai seorang yang dapat mengobati atau hanya sekedar memberikan resep
kepada pasiennya, tetapi posisi seorang dokter juga harus berperan sebagai agent
of change terhadap setiap kehidupan yang berada di sekitarnya. Melihat kenyataan
tersebut maka hadirlah wacana mengenai five stars doctor atau yang kita kita
kenal sebagai dokter bintang lima. Five stars doctor disini bukan hanya dokter
yang hanya bisa memeriksa tetapi juga memiliki kemampuan lain yang sangat
bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.2

World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia pada

tahun 1996 dalam artikelnya berjudul ''Doctors for health, a WHO global strategy of
changing medical education and medical practice for health

for

all'',

telah

merekomendasikan lima kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap dokter
masa depan agar mampu menjawab berbagai tantangan. Kompetensi dasar tersebut akan menjadi
identitas five stars doctor. Setiap dokter diharapkan mampu memberikan beberapa peran
yaitu sebagai care provider, decision maker, communicator, community leader, dan
manager.2,3